Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERSEPSI PERAWAT DAN PASIEN TENTANG KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS Sri Rejeki; Sri Yuniarsih; Aeda Ernawati
FIKkeS Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Keperawatan
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5189.411 KB)

Abstract

Latar belakang : Tidur merupakan kebutuhan dasar seperti kebutuhan makan, minum, aktivitas dan lainnya, apabila tidur terganggu dapat menimbulkan pengaruh terhadap kualitas hidup seseorang. Pasien yang sedang dirawat inap membutuhkan istirahat tidur yang cukup sehingga dapat membantu proses penyembuhan penyakitnya. Metodologi Penelitian : Penelitian ini untuk menggambarkan demografi/karakteristik pasien dan perawat, persepsi perawat dan pasien tentang kebutuhan istirahat tidur pasien rawat inap. Penetitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif dengan jumlah sampel penetitian 40 perawat dan 40 pasien yang dirawat di ruang rawat inap dengan menggunakan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penetitian : menunjukkan bahwa sebagian besar perawat (75%) mempunpi persepsi yang positif tentang kebutuhan istirahat tidur bagi pasien rawat inap, sedangkan pada pasien sebagian besar (70%) mempunyai persepsi yang negatif tentang kebutuhan istirahat tidur bagi pasien di ruang rawat inap. Perbandingan persepsi istirahat tidur pasien pada perawat dan pasien adalah kebutuhan tidur pada perawat (67,5%) setuju sedangkan pada pasien (57,51) tidak setuju, 55% pasien setuju dengan adanya gangguan tidur sedangkan 50% perawat tidak setuju adanya gangguan tidur berupa alat yang dipakai pasien. Baik pasien maupun perawat tidak setuju dengan cara memulai tidur dengan minum obat tidur dan keduanya setuju dengan cara terbangun dari tidur (mimpi buruk dan peralatan yang dipasang ditubuh pasien) Rekomendasi : Disarankan bagi lnstitusi Rumah Sakit Mardi Rahayu untuk menghindarkan faktor-faftor yang menyebabkan persepsi tidur pada pasien menjadi negatif yaitu adanya gangguan tidur, kebiasaan-kebiasaan sebelum tidur dan lingkungan yang mendukung. Perlu dilakukan penetitian lanjutan tentang gangguan-gangguan tidur nyenyak pasien di ruang rawat inap. Kata Kunci : persepsi, tidur, perawat, pasien
Studi Kualitatif Peran Pemangku Kepentingan pada Pengobatan TB dalam Program Indonesia Sehat Samsi, La Unga; Yuniarsih, Sri; Alim, Andi; Gafur, Abdul
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 9, No 2 (2023): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Kedua 2023
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jmk.v9i2.1437

Abstract

Pemangku kepentingan dalam program pengobatan TB paru di Puskesmas Bungoro terdiri dari pemangku kepentingan kunci (Dinas kesehatan, Puskesmas Bungoro) dan pemangku kepentingan utama (penderita TB paru). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi secara mendalam tentang pemangku kepentingan berdasarkan peran pemangku kepentingan dalam program pengobatan TB paru di Puskesmas Bungoro Kabupaten Pangkep. Metode Penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomonologi, dimana pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang disertai observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yaitu Dinas Kesehatan, Puskesmas Bungoro dan Penderita TB paru. Pemangku kepentingan utama dalam penelitian ini adalah penderita TB baru dimana berperan dalam melakukan pengobatan serta mengikuti arahan dari penyelenggara pengobatan guna menghindari penyebaran kuman TB paru secara meluas. Pemangku kepentingan kunci yaitu dinas kesehatan dan puskesmas yang berperan sebagai pelaksana fasilitator dalam pengobatan TB paru. Diperlukan adanya kontribusi atau peran dari pemangku kepentingan utama (tokoh masyarakat, RT/RW, kelurahan) dan pemangku kepentingan penunjang (lembaga swadaya masyarakat) agar tingkat keberhasilan pada program pengobatan TB paru lebih meningkat.
IMPLEMENTASI DAN TANTANGAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP DI DAERAH TERPENCIL: STUDI KASUS SEKOLAH DASAR Zamhari, Ahmad; Lestari, Putu Eka; Armila, Armila; Ningsih, Yuliani Rahayu; Almuhsona, Lyra Guswita; Alviana, Nadia; Yuniarsih, Sri
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar (JIPDAS) Vol 5 No 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Edisi Mei 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/jipdas.v5i2.2559

Abstract

Banyaknya Sekolah Dasar yang berada di daerah terpencil, senantiasa menerapkan pengembangan pembelajaran yang sarat dengan inovasi. Hal ini meluas dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan. Tujuan utamanya agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kesulitan yang dihadapi sekolah-sekolah yang menerapkan pembelajaran kelas rangkap, khususnya di daerah geografis dengan keterbatasan fasilitas pendidikan dan tenaga pendidik yang kekurangan.Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah studi kasus dengan menggunakan studi pustaka, untuk mengumpulkan data yang menghubungan teori-teori dari berbagai literatur yang relevan. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap, Tantangan Guru dalam Pelaksanaan pembelajaran Kelas Rangkap, Usaha guru dalam menyelesaikan tantangan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap, Dampak Implementasi Pembelajaran Kelas Rangkap Terhadap Proses Pembelajaran, Dampak Implementasi Pembelajaran Kelas Rangkap terhadap Prestasi Belajar Siswa, Model yang di Implementasikan dalam Pembelajaran Kelas Rangkap.Pembelajaran Kelas Rangkap (Multigrade) diselenggarakan di sekolah sekolah yang memungkinkan sekolah tersebut terisolasi karena sedikitnya jumlah pengajar, kondisi sekolah yang buruk, jarak tempat tinggal siswa yang jauh dari rumah, dan faktor lainnya. Dalam melaksanakan Pembelajaran Kelas Rangkap guru akan mendapatkan tantangan ketika kedua kelas digabungkan, guru dapat mengatasinya dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada siswa, sedangkan yang lain menerima pembelajaran yang dipimpin oleh guru
UPAYA MELESTARIKAN TARI TANGGAI SEBAGAI BUDAYA TRADISIONAL SUMATERA SELATAN PADA GENERASI MILENIAL Putri, Amalia; Yuniarsih, Sri; Irmawanti, Jukiana Putri; Shofyan, Hidayatus; Putri, Elita Amanda; Zamhari, Ahmad
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar (JIPDAS) Vol 5 No 2 (2025): Vol. 5 No. 2 Edisi Mei 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Bahasa Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37081/jipdas.v5i2.2589

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya melestarikan tari tanggai sebagai budaya tradisional Sumatera Selatan pada generasi milenial Jenis Penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif.. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melesarikan Tari Tanggai sebagai budaya tradisional Sumatera Selatan pada generasi milenial: 1)Membuka Sanggar Tari, membuat sanggar tari dan komunitas untuk bertukar informasi mengenai perkembangan seni tari. Sanggar tari dapat menjadi wadah untuk meneruskan kesenian tari tradisional, 2)Melaksanakan Pertunjukan Seni Tari Melaksanakan pertunjukan seni tari di tempat terbuka, seperti lapangan, taman, atau balai. Pertunjukan tari dapat menambah rasa cinta akan budaya, 3)Mempelajari Tari Tanggai, Mempelajari Tari Tanggai sebagai upaya untuk memperkenalkan serta melestarikan budaya palembang kepada Pemuda Indonesia. Tari Tanggai bermakna ucapan selamat datang dari tuan rumah dengan suguhan sekapur sirih sebagai penghantar kata selamat datang di Kota Palembang dan hingga saat ini masih terus dilestarikan dan di perkenalkan kepada pemuda Indonesia.