Welinda Dyah Ayu
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian "Farmaka Tropis", Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Karakteristik dan Profil Pengobatan Pasien Hypertensive Heart Failure di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Periode Januari 2014-Januari 2015 Siti Aisyah; Welinda Dyah Ayu; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.366 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.7

Abstract

Gagal Jantung merupakan kondisi dimana jantung gagal melakukan tugasnya untuk memompa darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Berdasakan study Kohort, perkembangan gagal jantung kongestif 91% diantaranya didahului oleh penyakit hipertensi. Manajemen terapi utama untuk pasien yang mengalami hipertensi dengan gagal jantung (Hypertensive Heart Failure) yaitu untuk menjaga tekanan darah pada rentang normal (120/80). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien yang mengalami Hypertensive Heart Failure (HHF) berdasarkan usia dan jenis kelamin, serta untuk mengetahui profil pengobatan Hypertensive Heart Failure (HHF). Penelitian ini merupakan studi non eksperimen yang dilakukan secara retrospektif . Subjek penelitian terdiri dari 41 orang. Analisis yang digunakan adalah deskriptif dan Shapiro-Wilk. Hasil penelitian didapatkan lebih banyak pasien perempuan, kemudian usia tertinggi adalah usia 41-65 tahun yang mengalami Hypertensive Heart Failure (HHF). Terdapat perbedaan tekanan darah yang signifikan pada pasien yang diberikan kombinasi 3 obat dibandingkan yang diberikan kombinasi 4 obat.
Aktivitas Ekstrak Herba Sawi Langit (Vernonia cinerea L) Sebagai Antiinflamasi pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Rere Maulidina; Welinda Dyah Ayu; Arsyik Ibrahim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.815 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.26

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai identifikasi metabolit sekunder dan attinflamasi dari herba sawi langit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder pada herba sawi langit dan aktivitas ekstrak herba sawi langit sebagai antiinflamasi. Hasil pengujian metabolit sekunder menunjukan bahwa herba sawi langit mengandung alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, steroid dan triterpenoid. Sedangkan metode yang digunakan yaitu induksi karagenan pada kaki tikus putih. Tikus putih dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi Na CMC dan tiga kelompok uji yang diberikan ekstrak dengan tiga variasi dosis yaitu 50 mg, 75 mg dan 100 mg yang masing-masing diberikan secara oral. Pengukuran bengkak pada kaki tikus dengan mengukur diameter kaki tikus terlebih dahulu dengan plestimometer. Dari hasil pengukuran menunjukkan dosis 100 mg memiliki aktivitas penurunan radang lebih baik dari dosis lainnya.
Kajian Pemberian Leaflet dan Reminder pada Pasien Hipertensi Di Instalasi Rawat Jalan RSUD A. W Sjahranie Samarinda Periode Desember 2014-February 2015 Sheny Clarin Ananta; Welinda Dyah Ayu; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 1 (2015): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.38 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v1i1.29

Abstract

Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah meningkat dari tekanan darah normal (120/80 mmHg). Berdasarkan survei dari WHO, prevalensi hipertensi 40 % terjadi pada penduduk global dan 55 % kematian disebabkan oleh hipertensi. Manejemen terapi hipertensi dan modifikasi gaya hidup dapat meningkatkan efektivitas terapi dan menurunkan risiko komplikasi. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat perbedaan efek dari leaflet dan reminder terhadap tekanan darah kepatuhan pasien dan perilaku pasien. Penelitian ini adalah studi eksperimen dengan teknik systematic random sampling. Subjek penelitian terdiri dari 50 orang yang dibagi dalam 2 kelompok dengan intervensi. Analisis yang digunakan adalah Wilcoxon and Mann Whitney U. Hasil penelitian didapatkan tidak terdapat perbedaan tekanan darah sistolik (p = 0,424) dan tekanan darah diastolik (p= 0,831) antara subjek pada kelompok leaflet dan subjek pada kelompok reminder. Namun, terdapat perbedaan kepatuhan pasien antara subjek pada kelompok leaflet dan reminder. Perilaku pasien pada tahap preparation stage setelah pemberian leaflet dan reminder.
Karakteristik dan Pola Pengobatan Diuretik Pada Pasien Asites Di Rawat Inap Rumah Sakit Islam Samarinda Tahun Periode Januari-Desember 2015 Beria Kundharindi; Arsyik Ibrahim; Welinda Dyah Ayu
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.387 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i1.62

Abstract

Asites adalah akumulasi cairan di dalam rongga peritoneum yang merupakan salah satu komplikasi penting pada pasien sirosis hati. Penelitian ini meliputi karakteristik pasien (jenis kelamin, umur dan pekerjaan) serta pola pengobatan diuretik. Metode yang digunakan ialah retrospektif dengan teknik pengambilan data secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan sebanyak 19 kasus. Hasil penelitian menunjukkan 15 kasus (79%) pasien asites berjenis kelamin laki-laki sedangkan 4 kasus (21%) berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan umur diperoleh 2 kasus (10,5%) umur <40 tahun, 4 kasus (21%) umur 40-49 tahun, 11 kasus (58%) umur 50-59 tahun dan 2 kasus (10,5%) umur >60 tahun. Berdasarkan jenis pekerjaan diperoleh 9 kasus (47%) pegawai swasta, 3 kasus (16%) PNS, 3 kasus ibu rumah tangga, 2 kasus (11%) pengganguran, 1 kasus (5%) wiraswasta, 1 kasus (5%) petani. Pola pengobatan pada pasien asites berdasarkan standar European Association or the Study of the Liver diperoleh 9% kesesuaian penggunaan spironolakton dan 100% ketidaksesuaian penggunaan kombinasi spironolakton dan furosemid.
Pola Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarean) Di Rumah Sakit Islam Samarinda Elsha Wiguna Sumanti; Welinda Dyah Ayu; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.083 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i1.63

Abstract

Angka kejadian kelahiran dengan bedah sesar meningkat setiap tahunnya, sehingga kebanyakan pasien bedah sesar diberikan antibiotik profilaksis untuk mencegah kejadian infeksi luka operasi (ILO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar di Rumah Sakit Islam Samarinda. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan rekam medik pasien. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Adapun kriteria inklusi pasien yang digunakan adalah pasien yang melahirkan secara bedah sesar dan pasien yang memiliki data rekam medik yang lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien bedah sesar berdasarkan usia tertinggi pada usia 20-35 tahun sebanyak 78,14% (118 pasien), sebanyak 35,09% (53 pasien) berdasarkan frekuensi kehamilan tertinggi pada kehamilan kedua, serta berdasarkan indikasi medis tertinggi pada bedah sesar berulang sebanyak 33,77% (51 pasien). Gambaran penggunaan antibiotik yang digunakan tertinggi adalah sefotaksim sebanyak 73,50% (111 pasien), 15,23% (23 pasien) mendapatkan seftriakson, 0,66% (1 pasien) mendapatkan amoksisilin, 0,66% (1 pasien) mendapatkan sefoperazon dan 9,93% pasien (15 pasien) tidak mendapatkan antibiotik. Pola penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar di Rumah Sakit Islam Samarinda tertinggi adalah sefotaksim (73,50%).
Karakteristik dan Tingkat Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Di RSUD A.W. Sjahranie Periode Desember 2015- Januari 2016 Rania Afifa Yasmin; Welinda Dyah Ayu; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Prosiding Seminar Nasional Kefa
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.501 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i1.69

Abstract

Jumlah penderita diabetes melitus di dunia mencapai 382 juta jiwa pada tahun 2013. Posisi Indonesia berada pada peringkat ke 7 dengan jumlah penderita sebanyak 8,5 juta orang. Keberhasilan suatu pengobatan dipengaruhi oleh kepatuhan pasien terhadap pengobatannya. Pada terapi jangka panjang kepatuhan pasien umumnya rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil pemberian pesan singkat pengingat (reminder) terhadap kepatuhan pasien diabetes melitus di Instalasi Rawat Jalan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan kuasi eksperimental dengan pengambilan data secara prospektif selama periode Desember 2015- Januari 2016. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 25 pasien diabetes melitus mendapatkan intervensi pesan singkat pengingat minum obat setiap hari selama satu periode terapi. Hasil penelitian berupa karakterisktik subjek penelitian berdasarkan umur menunjukkan bahwa pasien usia 41-60 tahun sebanyak 19 pasien (76%), berdasarkan jenis kelamin didapatkan jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki yaitu sebanyak 18 pasien (72%), berdasarkan pendidikan terakhir SD yaitu 12 pasien (48%), berdasarkan pekerjaan yakni ibu rumah tangga sebanyak 18 pasien (72%), pasien dengan riwayat keluarga diabetes melitus sebanyak 14 pasien (56%). Hasil kepatuhan pasien melalui perhitungan sisa obat (pill count) sebanyak 17 pasien memiliki kepatuhan 100% terhadap terapi pengobatannya.
Aktivitas Ekstrak Etanol Beras Ketan Hitam (Oryza sativa L. Var Glutinosa) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus) Dian Suasana; Welinda Dyah Ayu; Arsyik Ibrahim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.212 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.100

Abstract

Diabetes melitus memiliki prevalensi yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun sehingga dibutuhkan obat yang efektif dengan efek samping minimal untuk menanggulangi sindroma metabolik ini. Salah satu tanaman yang secara empiris banyak digunakan masyarakat untuk pengobatan diabetes adalah beras ketan hitam (Oryza sativa L. var glutinosa). Penelitian ini bertujuan mengetahui rendemen, metabolit sekunder, aktivitas, dan dosis efektif dari ekstrak beras ketan hitam dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus) diabetik. Untuk meningkatkan kadar glukosa darah digunakan aloksan. Selanjutnya dilakukan pemberian ekstrak beras ketan hitam dengan variasi dosis 195 mg/kg BB; 390 mg/kg BB; 780 mg/kg BB, kontrol negatif, kontrol normal, dan Glibenklamid sebagai kontrol positif. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke- 0, 2, 4, 6, 8, dan 10 menggunakan glukometer. Hasil perhitungan rendemen ekstrak etanol beras ketan hitam diperoleh sebesar 1,44% dan terdeteksi metabolit sekunder berupa senyawa golongan fenol, saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin. Hasil analisis data kadar glukosa darah menunjukkan ekstrak etanol beras ketan hitam memiliki aktivitas dalam penurunan kadar glukosa darah (?<0.01) dengan dosis paling efektif 195 mg/kg BB yang bila dibandingkan dengan Glibenklamid diperoleh nilai ? > 0.05 dalam menurunkan kadar glukosa darah sehingga dapat disimpulkan ekstrak etanol beras ketan hitam memiliki aktivitas dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Potensi Antiinflamasi Ekstrak Daun Kirinyuh (Euphatorium odoratum L.) terhadap Tikus Putih (Rattus norvegicus) La Sahrangi; Welinda Dyah Ayu; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.235 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.119

Abstract

Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka jaringan. Obat modern yang biasa digunakan sebagai antiinflamasi adalah obat golongan AINS (Antiinflamasi Non Steroid), akan tetapi obat golongan ini mempunyai efek samping yang merugikan. Salah satu tumbuhan obat yang digunakan secara empirik untuk pengobatan tradisional adalah tumbuhan kirinyuh (Euphatorium odoratum L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti potensi antiinflamasi ekstrak daun kirinyuh menggunakan metode induksi karagenan pada tikus putih. Untuk pengukuran aktivitas antiinflamasi, digunakan 5 kelompok perlakuan yang berbeda. Kontrol negatif diberikan Na-CMC 1%, esktrak daun kirinyuh diberikan dengan dosis 25 mg/kgBB, dosis 50 mg/kg BB, 75 mg/kgBB, dan kontrol positif diberikan natrium diklofenak. Hasil analisis data pengujian menunjukkan bahwa ketiga dosis uji memiliki aktivitas yang berpengaruh signifikan (p < 0,05) terhadap kontrol negatif. Ekstrak daun kirinyuh memiliki potensi sebagai antiinflamasi dengan dosis efektif sebesar 25 mg/kgBB dibandingkan dengan kontrol positif.
Uji Aktivitas Ekstrak Biji Pepaya (Carica papaya Linn) sebagai Hepatoprotektor pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Nurul Novita; Welinda Dyah Ayu; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.917 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.126

Abstract

Hepar merupakan salah satu organ metabolisme penting bagi tubuh, salah satu fungsinya yaitu detoksifikasi dan disposisi dari senyawa kimia. Hati rentan mengalami kerusakan karena adanya paparan radikal bebas dari senyawa kimia, obat-obatan, maupun alkohol. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas ekstrak biji pepaya sebagai hepatoprotektor. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok secara acak yaitu kontrol negatif yang diberi Na-CMC 0,5%, kontrol positif yang diberi Curcuma® 81mg/Kg, kelompok uji 1, 2 dan 3 diberi ekstrak biji pepaya dengan dosis 400 mg/Kg BB, 500 mg/Kg BB dan 600 mg/Kg BB. Induksi kerusakan hati dilakukan dengan pemberian parasetamol dosis 270 mg/200 g BB. Selanjutnya diukur kadar SGOT-SGPT pada serum tikus putih sebagai parameter adanya kerusakan pada sel hati. Ketiga dosis uji memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektor yang berbeda signifikan (p < 0,05) dengan kelompok kontrol negatif. Dosis efektif ekstrak biji pepaya yaitu pada dosis 500 mg/200 g BB dan ekstrak biji pepaya berpotensi sebagai hepatoprotektor dibandingkan dengan kontrol positif (p > 0,05).
Uji Aktivitas Ekstrak Metanol Daun Bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Rangga Hati Rabbu Igafur; Welinda Dyah Ayu; Muhammad Amir Masruhim
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 3 (2016): Spesial Issue of Mulawarman Pharmaceuticals Conference Proceeding (Prosiding Semnas T
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.504 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v3i2.130

Abstract

Di Indonesia tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) lebih dikenal sebagai tumbuhan liar (gulma) dikebun dan ladang. Tanaman ini dipercaya oleh masyarakat suku Dayak sebagai penyembuh luka dengan cara dikunyah atau dihancurkan dan kemudian ditempelkan pada luka. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas dari ekstrak metanol daun bandotan dalam menyembuhkan luka bakar. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih sebanyak 6 ekor, betina, berumur 2-3 bulan, dan bobot badan 100-200 g. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok perlakuan. Luka bakar derajat II B dibuat dengan menggunakan plat logam berdiameter 1 cm yang dipanaskan dalam oven pada suhu 100oC selama 5 menit dan ditempelkan pada punggung tikus selama 5 detik. Perawatan dilakukan 2 kali sehari selama 21 hari yaitu K1 (gel), K2 (gel dan ekstrak 5%), K3 (gel dan ekstrak 15%), dan K4 (gel Bioplacenton). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen penurunan luas luka bakar kelompok K1 yaitu sebesar 57,74%, K2 sebesar 64,98%, K3 sebesar 61,47% dan K4 sebesar 49,83%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kelompok K2 menunjukkan penyembuhan luka bakar yang lebih cepat daripada kelompok perlakuan lain.