Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Deteksi Kejadian Depresi Post Partum dengan Algoritma Naïve Bayes Fadhiyah Noor Anisa; Sarkiah Sarkiah; Ahmad Hidayat
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.272 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.678

Abstract

Latar Belakang, Depresi postpartum banyak dialami ibu setelah persalinan  yang disebabkan oleh gangguan emosional. Kejadian depresi postpartum terjadi dalam enam bulan setelah melahirkan menurut WHO tahun 2018. Lebih dari 300 juta orang menderita depresi postpartum, secara global berkisar 0.5% hingga 60.8% dan di Indonesia angka kejadian depresi postpartum sebanyak 22.4%. Peneliti tertarik untuk mendeteksi kejadian Depresi Postpartum.Tujuan, mendeteksi kejadian depresi postpartum dengan Algoritma Naïve BayesMetode, penelitian ini menggunakan algoritma naïve bayes untuk mendeteksi kejadian depresi postpartum dengan teknik Accidental Sampling sebanyak 261 responden.Hasil penelitian, jumlah yang terdeteksi depresi postpartum ringan sebanyak 170 responden dan yang mengalami depresi berat sebanyak 91 responden, faktor-faktor yang mempengaruhi depresi postpartum berupa pekerjaan didapatkan ibu yang tidak bekerja yang mengalami berjumlah 66 responden, pada usia perkawinan 15-23 tahun yang terdeteksi depresi berat sebanyak 55 responden, sedangan responden dengan usia perkawinan 24-38 tahun yang terdeteksi depresi berat sebanyak 9 responden. Faktor umur ibu yang terdeteksi depresi berat di umur 20 tahun dan 35 tahun sebanyak 144 responden, faktor cara persalinan normal yang mengarah depresi berat terdapat 73 responden, sedangkan dilihat dari faktor pendidikan terdapat pada sekolah menangah dan perguruan tinggi yang terdeteksi depresi berat sebanyak 69 responden.Kesimpulan, faktor yang dapat mendeteksi depresi postpartum pada faktor pekerjaan yang tidak bekerja, pada usia perkawinan di usia 15-23 tahun, pada faktor usia ibu saat ini di usia 20 s.d 35 tahun, faktor paritas pada multipara, faktor cara persalinan normal dan pada pendidikan ditemukan pada sekolah menengah dan perguruan tinggi yang mengarah pada depresi berat. Kata Kunci: Depresi Postpartum, Algoritma Naïve Bayes Detection of Post Partum Depression Events with Naïve Bayes AlgorithmBackground: Postpartum depression is widely experienced by mothers after childbirth caused by emotional disorders. The incidence of postpartum depression occurred within six months of giving birth according to who in 2018. More than 300 million people suffer from postpartum depression, globally ranging from 0.5% to 60.8%, and in Indonesia, the incidence of postpartum depression is 22.4%. Researchers are interested in detecting the incidence of Postpartum Depression.Objective: detecting postpartum depressive events with Naïve Bayes AlgorithmThis method: this study used the naïve Bayes algorithm to detect the incidence of postpartum depression with the Accidental Sampling technique as many as 261 respondents.Result: the number detected mild postpartum depression as many as 170 respondents and who experienced severe depression as many as 91 respondents, factors that influence postpartum depression in the form of work obtained by non-working mothers who experienced a total of 66 respondents, at the age of marriage 15-23 years detected severe depression as many as 55 respondents, while respondents with a marriage age of 24-38 years detected severe depression as many as 9 respondents. Maternal age factor detected severe depression in the age of 20 years and 35 years as many as 144 respondents, factors of normal delivery that leads to severe depression there are 73 respondents, while seen from educational factors found in winning schools and colleges detected severe depression as many as 69 respondents.Conclusion: factors that can detect postpartum depression in factors of work that do not work, at the age of marriage at the age of 15-23 years, in the current maternal age factor at the age of 20 to 35 years, parity factor in multipara, factors of normal delivery and in education found in secondary schools and colleges that lead to severe depression. Keywords: Postpartum Depression, Naïve Bayes Algorithm
HUBUNGAN KOMUNIKASI BIDAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU HAMIL DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN ANC DI PUSKESMAS SEI JINGAH BANJARMASIN UTARA Fadhiyah Noor Anisa; Istiqamah Istiqamah; Ayu Amalia Futri
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 8, No 1 (2017): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.088 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, kualitas sumber daya manusia dan kualitas kehidupan. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat. Puskesmas Sei Jingah pada tahun 2012 cakupan K1 sebesar 70,8% dan K4 sebesar 80,3%, telah terjadi penurunan dari K1 ke K4 sebesar 28,3%. Pada tahun 2013 cakupan K1 sebesar 83,2% dan K4 sebesar 70,5%, terjadi penurunan sebesar 30% dan pada tahun 2014 cakupan K1 sebesar 87,09% dan K4 sebesar 73,93% terjadi penurunan sebesar 30,16%.Tujuan: Mengetahui hubungan antara komunikasi bidan dengan tingkat kepuasan ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan ANC di Puskesmas Sei Jingah Banjarmasin Utara.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi adalah semua ibu hamil yang melakukan kunjungan ulang di Puskesmas Sei Jingah. Sampel sebagian dari populasi yang berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dengan metode kuesioner dan dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan taraf signifikan 95% (0,05).Hasil: Dari hasil penelitian komunikasi bidan dengan ibu hamil sebagian besar sangat baik berjumlah 28 orang (93,4%), sebanyak 21 orang (70,00%) menyatakan sangat puas dan hasil analisis statistic dengan uji rank Spearman tidak ada hubungan kemaknaan antara komunikasi bidan dengan tingkat kepuasan ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan ANC di Puskesmas Sei Jingah Banjarmasin tahun 2015 (p = 0,358).Kata Kunci : komunikasi, kepuasan, ibu hamil, pelayanan ANC
Backward Elimination Untuk Meningkatkan Akurasi Kejadian Stunting Dengan Analisis Algortima Support Vector Machine Agus Byna; Fadhiyah Noor Anisa
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 9, No 2 (2018): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.227 KB)

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi stunting pada balita di Indonesia masih tinggi terutama pada usia 2-3 tahun. Faktor risko stunting antara lain panjang badan lahir, asupan, penyakit dan infeksi, genetik, dan status sosial ekonomi keluarga. Stunting terutama pada anak usia diatas 2 tahun sulit diatasi, sehingga penelitian mengenai faktor risiko stunting pada anak usia diatas 2 tahun diperlukan. Penggunaan Data di bidang kesehatan di perlukan sebagai tolak ukur untuk mencari hubungan, analisis, dan faktor-faktorTujuan: Selain memberikan keilmuan di bidang Informatikan juga berguna bagi ilmu kesehatan dalam pengelolaan data dalam mengambil keputusan. Serta Dapat mengurangi dampak tentang kejadian stuntingMetode: Backward Elimination dengan algortima Support Vector MachineHasil: nilai akurasi sebesar 81.62% dan nilai AUC sebesar 0.921 dengan tingkat diagnose Excellent Classification, namun setelah dilakukan penambahan yaitu Backward Elimination dengan Algortima Support Vector Machine nilai akurasi sebesar 90.16% dan nilai AUC sebesar 0,962 dengan tingkat diagnosa Excelent Classification. Dari 13 atrribut menjadi 10 atrribut, Sehingga kedua metode tersebut memiliki perbedaan tingkar akurasi yaitu sebesar 8,54% dan perbedaan nilai AUC sebesar 0,041.Simpulan: Penerapan metode Backward Elimination dapat meningkatkan nilai akurasi pada algoritma SVM dan juga menseleksi atrribut/variable.Kata Kunci: Backward Elimination, Data Mining, Kejadian Stunting, SVM.AbstractBackground: The prevalence of stunting in infants in Indonesia is still high, especially at 2-3 years of age. Risk factors for stunting include birth length, intake, disease and infection, genetic, and family socioeconomic status. Stunting, especially in children aged over 2 years is difficult to overcome, so research on risk factors for stunting in children aged over 2 years is neededPurpose: In addition to providing knowledge in the field of Informatics, it is also useful for health science in managing data in making decisions. Can reduce the impact of stunting events. Backward Elimination.Method: with Support Vector Machine algorithmResult: of accuracy value is 81.62% and AUC value is 0.921 with the level of diagnosis Excellent Classification, but after adding the Backward Elimination with Support Vector Machine Algebraic accuracy value is 90.16% and AUC value is 0.962 with level Excelent Classification diagnosis. From the 13 attributes to 10 attributes, so the two methods have differences in accuracy of 8.54% and the difference in AUC value is 0.041.Conclusion: The application of the Backward Elimination method can increase the accuracy value of the SVM algorithm and also select the attribute /variable. Keywords: Backward Elimination, Data Mining, Stunting Events, SVM. 
ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN DI IGD PONEK RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Istiqomah Istiqomah; Fadhiyah Noor Anisa; Sari F Febrianti Matandung
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.289 KB)

Abstract

Latar belakang: Rumah sakit pemerintah sebagai pusat pelayanan kesehatan diharapkan dapat membantu pemerintah dalam akselerasi penurunan angka kematian ibu dan bayi. Ketidakpuasan pasien terhadap kualitas kinerja pelayanan rumah sakit, khususnya pelayanan kebidanan berdampak kepada kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan.Tujuan: Mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan di IGD PONEK RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya ditinjau dari 5 dimensi kualitas jasa, yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik.Metode: Deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Populasi penelitian adalah semua pasien yang datang ke IGD PONEK. Jumlah sampel 13 orang, terdiri dari 5 orang informan utama dan 8 orang informan triangulasi. Pengumpulan data dengan metode wawancara dan observasi.Tehnik pengolahan dan analisis data melalui 3 tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil: Keramahan bidan menjadi penilaian penting kepuasan pasien dalam interaksi antara bidan dan pasien. Pasien mengharapkan petugas di rumah sakit dapat melayani pasien dengan senyum, ramah dan baik sesuai motto rumah sakit “Bajenta Bajorah”. IGD PONEK merupakan pintu awal masuk pasien di mana pasien pertama kali diterima dan dilayani, sehingga jika petugas sudah ramah dalam menerima pasien, maka pasien menjadi siap, tidak takut dan percaya untuk menerima tindakan selanjutnya.Kesimpulan: Kepuasan pasien terhadap pelayanan di IGD PONEK dari dimensi daya tanggap yaitu keramahan dirasakan masih kurang baik, karena harapan pasien terhadap keramahan bidan sangat tinggi dan mempengaruhi sikap pasien terhadap tindakan selanjutnya.Kata kunci: Bidan, Kepuasan Pasien, 5 Dimensi Kualitas Jasa
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DAN PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN Noorhidayah Noorhidayah; Fadhiyah Noor Anisa; Titin Eka Wati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2015): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.096 KB)

Abstract

Latar Belakang: Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Salah satu penyebab yang menonjol diantaranya karena keadaan gizi yang kurang baik atau bahkan buruk. Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan bahwa 54 % kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi yang buruk. Sementara masalah gizi di Indonesia mengakibatkan lebih dari 80 % kematian anak. Berdasarkan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2013 penderita balita sangat kurus tertinggi terdapat 144 kasus di Puskesmas Kelayan Timur. Tujuan: Mengetahui Hubungan Tingkat Pendapatan dan Pendidikan Orang Tua dengan Status Gizi pada Balita. Sasaran penelitian ini adalah semua orang tua balita sebanyak 84 sampel.Metode : analitik dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil : diperoleh tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dengan status gizi pada balita dengan nilai p=0,978, α=0,05, tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi pada balita dengan nilai p=0,180, α=0,05, dan tidak ada hubungan antara pendidikan ayah dengan status gizi pada balita dengan nilai p=0,146, α=0,05. Kesimpulan: penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dengan status gizi pada balita dan tidak ada hubungan antara pendidikan orang tua dengan status gizi pada balita.Kata Kunci : Pendapatan, Pendidikan, Status Gizi Balita
HUBUNGAN SIKAP DAN KEMAMPUAN IBU NIFAS TENTANG CARA MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS S.PARMAN BANJARMASIN Sarkiah Sarkiah; Fadhiyah Noor Anisa; Rizqy Amelia
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 10, No 1 (2019): Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.513 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v10i1.412

Abstract

 ABSTRAKLatar Belakang: Sekarang ini masih cukup tinggi angka kematian bayi salah satu penyebabnya adalah hipotermi. Salah satu penyebab hipotermi adalah ketidakpahaman dan ketidakmampuan ibu tentang cara memandikan bayinya dengan benar oleh karena itu bisa terjadi permasalah terhadap bayinya.Tujuan: Mengetahui hubungan sikap dan kemampuan ibu nifas tentang cara memandikan bayi di wilayah kerja Puskesmas S.Parman Banjarmasin.Metode: Penelitian menggunakan metode  survei analitik dengan rancangan  cross-sectional. Populasi ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas S.Parman Banjarmasin berjumlah 199 orang. Sampel sebanyak 45 responden dengan teknik pengambilan Acidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Responden di Puskesmas S.Parman Banjarmasin memiliki sikap positif yaitu 25 responden (55,6%), dan memandikan bayi dengan cara yang tidak baik yaitu 24 responden (53,3%). Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara sikap ibu (p-value = 0,021) dan kemampuan ibu nifas (p-value = 0,0001) tentang cara memandikan bayi.Simpulan: Ada hubungan sikap dan kemampuan ibu nifas tentang cara  memandikan bayi di Wilayah Kerja Puskesmas S.Parman Banjarmasin. Kata Kunci: Cara memandikan bayi, sikap, kemampuan, nifas. CORRELATION BETWEEN ATTITUDES AND POSTPARTUM MOTHERS’ ABILITIES ON  HOW TO DO BABY-BATHING IN THE WORKING AREA OF PUSKESMAS S.PARMAN   BANJARMASINABSTRAKBackground: Now there is still a high rate of infant mortality, one of the causes is hypothermia. It is the lack of understanding and the inability of the mother to do baby-bathing properly her baby.Purpose: Knowing the correlation between attitudes and postpartum mothers’ abilities of about how to do baby-bathing in the working area of Puskesmas S.Parman Banjarmasin.Method: The study used an analytical survey method with a cross-sectional design. The population was 199 people. The sample of 45 respondents with Accidental sampling technique. Data were analyzed using the chi-square test with a confidence level of 95%.Result: The respondents whose positive attitudes were 25 people (55.6%), and did well baby-bathing were 24 people (53.3%). The results of the analysis showed that there was a correlation between maternal attitudes (p-value = 0.021) and the ability of postpartum mothers (p-value = 0.0001) on how to bathe the baby.Conclusion: There is a correlation between attitudes and postpartum mothers abilities on how to do baby-bathing in the working area of Puskesmas S.Parman Banjarmasin. Keyword: How to do baby-bating, Attitude, ability, Postpartum.
Evaluasi Pemanfaatan KIA oleh Ibu Hamil Di Kecamatan Banjarmasin Timur Ika Mardiatul Ulfa; Susanti Suhartati; Fadhiyah Noor Anisa
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.347 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.682

Abstract

Latar Belakang:  Angka  Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu bangsa dengan melihat derajat kesehatan perempuan. AKI di Indonesia pada tahun 2017 masih dikatakan tinggi yaitu 228/100.000 KH, dimana hal tersebut masih jauh dibawah target SDG’s yaitu 70/100.000  KH. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, pelayanan kesehatan perlu dilaksanakan secara komprehensif yaitu sejak masa kehamilan sampai bayi 5 tahun. Untuk mendukung upaya tersebut, kementerian kesehatan telah mengeluarkan instrument kesehatan ibu dan anak, yaitu buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Tetapi pemanfaatan  buku  KIA oleh  ibu  hamil  masih  belum  maksimal.  Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil di kecamatan Banjarmasin timur.Metode: dalam penelitian ini menggunakan analisis variabel sebab akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.Hasil: penelitian menunjukkan bahwa 60.5% ibu hamil memiliki buku KIA dan dapat menunjukkan, 36.5% memiliki buku KIA namun tidak dapat menunjukkan dan 3% tidak memiliki buku KIA. Sebagian besar ibu hamil mendapatkan buku KIA saat kunjungan pertama yaitu 72.5% dan diberikan di Puskesmas 76%. Saat ibu diberikan buku KIA, ibu mendapat penjelasan dari petugas kesehatan tentang buku KIA yaitu 98.7%. sebagian besar ibu hamil mengatakan buku KIA bermanfaat yaitu 97% dan keseluruhan ibu hamil merasa memerlukan buku KIA, tetapi dari sejumlah ibu hamil yang diteliti masih terdapat ibu hamil yang tidak membaca buku KIA sebanyak 42%.Kesimpulan: buku KIA belum di manfaatkan dengan maksimal oleh ibu hamil, hal itu terbukti bahwa masih ada ibu hamil yang tidak membaca buku KIA walaupun mempunyai buku KIA. Evaluation of KIA Utilization by Pregnant Women in East Banjarmasin DistrictBackground: Maternal Mortality Rate (MMR) is an indicator of a nation's health by looking at women's health status. MMR in Indonesia in 2017 was still considered high, namely 228 / 100,000 KH, which is still far below the SDG target of 70 / 100,000 KH. In overcoming these problems, health services need to be carried out comprehensively, namely from pregnancy to 5 years of age. To support these efforts, the ministry of health has issued a mother and child health instrument, namely the Maternal and Child Health Book (KIA). However, the use of the KIA book by pregnant women is still not optimal. This study aims to analyze the use of the KIA book by pregnant women in the district of East Banjarmasin.Methods: in this study using a cause and effect variable analysis that occurs in the object of study is measured or collected at the same time.Results: the study showed that 60.5% of pregnant women had an MCH booklet and it could show that 36.5% had an MCH booklet but could not show it and 3% did not have a KIA book. Most of the pregnant women got the KIA book during the first visit, namely 72.5%, and it was given at the Puskesmas 76%. When the mother was given the MCH handbook, the mother received an explanation from the health officer about the MCH handbook, namely 98.7%. Most of the pregnant women said the MCH booklet was useful, namely 97%, and overall pregnant women felt they needed the MCH booklet, but 42% of the pregnant women studied did not read the KIA book.Conclusion: The MCH book has not been fully utilized by pregnant women, it is evident that there are still pregnant women who do not read the MCH book even though they have a KIA book. Keywords: KIA Book, Pregnant Women, Use of the KIA Book, 
Evaluasi Pemanfaatan KIA oleh Ibu Hamil Di Kecamatan Banjarmasin Timur Ika Mardiatul Ulfa; Susanti Suhartati; Fadhiyah Noor Anisa
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.682

Abstract

Latar Belakang:  Angka  Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu bangsa dengan melihat derajat kesehatan perempuan. AKI di Indonesia pada tahun 2017 masih dikatakan tinggi yaitu 228/100.000 KH, dimana hal tersebut masih jauh dibawah target SDG’s yaitu 70/100.000  KH. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, pelayanan kesehatan perlu dilaksanakan secara komprehensif yaitu sejak masa kehamilan sampai bayi 5 tahun. Untuk mendukung upaya tersebut, kementerian kesehatan telah mengeluarkan instrument kesehatan ibu dan anak, yaitu buku kesehatan ibu dan anak (KIA). Tetapi pemanfaatan  buku  KIA oleh  ibu  hamil  masih  belum  maksimal.  Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil di kecamatan Banjarmasin timur.Metode: dalam penelitian ini menggunakan analisis variabel sebab akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan.Hasil: penelitian menunjukkan bahwa 60.5% ibu hamil memiliki buku KIA dan dapat menunjukkan, 36.5% memiliki buku KIA namun tidak dapat menunjukkan dan 3% tidak memiliki buku KIA. Sebagian besar ibu hamil mendapatkan buku KIA saat kunjungan pertama yaitu 72.5% dan diberikan di Puskesmas 76%. Saat ibu diberikan buku KIA, ibu mendapat penjelasan dari petugas kesehatan tentang buku KIA yaitu 98.7%. sebagian besar ibu hamil mengatakan buku KIA bermanfaat yaitu 97% dan keseluruhan ibu hamil merasa memerlukan buku KIA, tetapi dari sejumlah ibu hamil yang diteliti masih terdapat ibu hamil yang tidak membaca buku KIA sebanyak 42%.Kesimpulan: buku KIA belum di manfaatkan dengan maksimal oleh ibu hamil, hal itu terbukti bahwa masih ada ibu hamil yang tidak membaca buku KIA walaupun mempunyai buku KIA. Evaluation of KIA Utilization by Pregnant Women in East Banjarmasin DistrictBackground: Maternal Mortality Rate (MMR) is an indicator of a nation's health by looking at women's health status. MMR in Indonesia in 2017 was still considered high, namely 228 / 100,000 KH, which is still far below the SDG target of 70 / 100,000 KH. In overcoming these problems, health services need to be carried out comprehensively, namely from pregnancy to 5 years of age. To support these efforts, the ministry of health has issued a mother and child health instrument, namely the Maternal and Child Health Book (KIA). However, the use of the KIA book by pregnant women is still not optimal. This study aims to analyze the use of the KIA book by pregnant women in the district of East Banjarmasin.Methods: in this study using a cause and effect variable analysis that occurs in the object of study is measured or collected at the same time.Results: the study showed that 60.5% of pregnant women had an MCH booklet and it could show that 36.5% had an MCH booklet but could not show it and 3% did not have a KIA book. Most of the pregnant women got the KIA book during the first visit, namely 72.5%, and it was given at the Puskesmas 76%. When the mother was given the MCH handbook, the mother received an explanation from the health officer about the MCH handbook, namely 98.7%. Most of the pregnant women said the MCH booklet was useful, namely 97%, and overall pregnant women felt they needed the MCH booklet, but 42% of the pregnant women studied did not read the KIA book.Conclusion: The MCH book has not been fully utilized by pregnant women, it is evident that there are still pregnant women who do not read the MCH book even though they have a KIA book. Keywords: KIA Book, Pregnant Women, Use of the KIA Book, 
Deteksi Kejadian Depresi Post Partum dengan Algoritma Naïve Bayes Fadhiyah Noor Anisa; Sarkiah Sarkiah; Ahmad Hidayat
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.678

Abstract

Latar Belakang, Depresi postpartum banyak dialami ibu setelah persalinan  yang disebabkan oleh gangguan emosional. Kejadian depresi postpartum terjadi dalam enam bulan setelah melahirkan menurut WHO tahun 2018. Lebih dari 300 juta orang menderita depresi postpartum, secara global berkisar 0.5% hingga 60.8% dan di Indonesia angka kejadian depresi postpartum sebanyak 22.4%. Peneliti tertarik untuk mendeteksi kejadian Depresi Postpartum.Tujuan, mendeteksi kejadian depresi postpartum dengan Algoritma Naïve BayesMetode, penelitian ini menggunakan algoritma naïve bayes untuk mendeteksi kejadian depresi postpartum dengan teknik Accidental Sampling sebanyak 261 responden.Hasil penelitian, jumlah yang terdeteksi depresi postpartum ringan sebanyak 170 responden dan yang mengalami depresi berat sebanyak 91 responden, faktor-faktor yang mempengaruhi depresi postpartum berupa pekerjaan didapatkan ibu yang tidak bekerja yang mengalami berjumlah 66 responden, pada usia perkawinan 15-23 tahun yang terdeteksi depresi berat sebanyak 55 responden, sedangan responden dengan usia perkawinan 24-38 tahun yang terdeteksi depresi berat sebanyak 9 responden. Faktor umur ibu yang terdeteksi depresi berat di umur 20 tahun dan 35 tahun sebanyak 144 responden, faktor cara persalinan normal yang mengarah depresi berat terdapat 73 responden, sedangkan dilihat dari faktor pendidikan terdapat pada sekolah menangah dan perguruan tinggi yang terdeteksi depresi berat sebanyak 69 responden.Kesimpulan, faktor yang dapat mendeteksi depresi postpartum pada faktor pekerjaan yang tidak bekerja, pada usia perkawinan di usia 15-23 tahun, pada faktor usia ibu saat ini di usia 20 s.d 35 tahun, faktor paritas pada multipara, faktor cara persalinan normal dan pada pendidikan ditemukan pada sekolah menengah dan perguruan tinggi yang mengarah pada depresi berat. Kata Kunci: Depresi Postpartum, Algoritma Naïve Bayes Detection of Post Partum Depression Events with Naïve Bayes AlgorithmBackground: Postpartum depression is widely experienced by mothers after childbirth caused by emotional disorders. The incidence of postpartum depression occurred within six months of giving birth according to who in 2018. More than 300 million people suffer from postpartum depression, globally ranging from 0.5% to 60.8%, and in Indonesia, the incidence of postpartum depression is 22.4%. Researchers are interested in detecting the incidence of Postpartum Depression.Objective: detecting postpartum depressive events with Naïve Bayes AlgorithmThis method: this study used the naïve Bayes algorithm to detect the incidence of postpartum depression with the Accidental Sampling technique as many as 261 respondents.Result: the number detected mild postpartum depression as many as 170 respondents and who experienced severe depression as many as 91 respondents, factors that influence postpartum depression in the form of work obtained by non-working mothers who experienced a total of 66 respondents, at the age of marriage 15-23 years detected severe depression as many as 55 respondents, while respondents with a marriage age of 24-38 years detected severe depression as many as 9 respondents. Maternal age factor detected severe depression in the age of 20 years and 35 years as many as 144 respondents, factors of normal delivery that leads to severe depression there are 73 respondents, while seen from educational factors found in winning schools and colleges detected severe depression as many as 69 respondents.Conclusion: factors that can detect postpartum depression in factors of work that do not work, at the age of marriage at the age of 15-23 years, in the current maternal age factor at the age of 20 to 35 years, parity factor in multipara, factors of normal delivery and in education found in secondary schools and colleges that lead to severe depression. Keywords: Postpartum Depression, Naïve Bayes Algorithm
Relationship between type of delivery and colostrum production from postpartum mothers at Dr.H.Moch Ansari Saleh Hospital, Banjarmasin Cantika Cantika; Fadhiyah Noor Anisa; Fitri Yuliana; Sarkiah Sarkiah
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal eduHealt, 2023, December
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Colostrum is a yellowish liquid that is produced from pregnancy to 4 days postpartum. However, colostrum cannot be secreted directly because levels of the hormone estrogen are still high. Delays in expressing colostrum can affect exclusive breastfeeding. The choice of type of delivery has an impact on the occurrence of colostrum production in postpartum mothers. Mothers who give birth normally have the opportunity to immediately give colostrum to their babies through the IMD process or early contact. This study aims to analyze the relationship between type of delivery and colostrum expenditure at RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. This type of research is quantitative with a cross sectional design. The respondents in this study were 108 postpartum mothers, taken using a purposive sampling technique as many as 37 people, then analyzed using the Chi-Square test. Data was obtained from 37 postpartum mothers based on the most age characteristics, namely <20 and >35 years (51%), multiparous parity 21 people (57%), nutritional status ≥23.5 cm (97%), basic level education as many as 25 people (67.6%), SC delivery (59.5%). The highest colostrum production is >120 minutes. The results of Chi-Square analysis obtained valuesp value0.000 (p<0.05)which means accepting the alternative hypothesis, meaning that there is a real relationship between the type of delivery and colostrum expenditure. It can be concluded that there is a relationship between the type of delivery and colostrum expenditure. This is because the SC type of delivery slows down the time of colostrum expulsion, occurring at >120 minutes.