Claim Missing Document
Check
Articles

Narrative Review: Implementasi Distribusi Obat yang Baik di Pedagang Besar Farmasi Mustaqimah Mustaqimah; Rina Saputri; Ali Rakhman Hakim
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v6i2.2128

Abstract

Distribution of pharmaceutical products from the pharmaceutical industry before reaching the pharmacy service point must be through wholesale. Good distribution practice methods are a set of standardized routine working methods, which ensure the quality, safety, and efficacy of pharmaceutical products remain intact from the very beginning to the end of the expiration period. Good distribution practice methods must be implemented by all wholesale in Indonesia so that wholesale operations can run effectively and efficiently. All pharmaceutical wholesalers must have standard operating procedures, personnel with integrity, and a good documentation system.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien di Kabupaten Banjar Mustaqimah Mustaqimah; Rina Saputri; Ali Rakhman Hakim; Reny Indriyani
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 7 No 1 (2021): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v7i1.2659

Abstract

Hypertension is still the most common disease in the world. South Kalimantan Province in 2018 became the province with the highest number of hypertension sufferers in Indonesia. Hypertensive patients will undergo hypertension therapy for the rest of their lives so that blood pressure can still be well controlled. Lifelong therapy can reduce patient compliance in taking hypertension drugs; this can result in failed therapeutic goals and lead to the emergence of other diseases such as myocardial infarction and others. The purpose of this study was to analyze sociodemographic factors and clinical factors that may be related to patient compliance in taking hypertension drugs in Banjar Regency. The results showed that the majority of respondents had low compliance in consuming hypertension drugs. The analysis showed that sociodemographic factors such as gender, age, occupation, and place of getting the drug and clinical factors in the form of drugs used and blood pressure control did not show a significant relationship. The education factor shows a p-value < 0.05, which indicates the education factor has a significant relationship.
Analisis Toksisitas Akut Kombinasi Captopril dengan Rebusan Daun Sirsak pada Tikus Galur Wistar Rina Saputri; Mustaqimah Mustaqimah; Ali Rakhman Hakim
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 7 No 2 (2022): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v7i2.2849

Abstract

Hypertension is a degenerative disease that requires lifelong therapy. Along with the development of time, nowadays people are more interested in consuming traditional medicine, especially by using plants. In addition to consuming soursop leaf decoction, people also continue to use conventional medicine to help control hypertension. The combination of conventional medicine and traditional medicine can cause unwanted reactions if not used in the right dosage, one of which is the risk of acute toxicity. Until now there is no published data showing the acute toxicity analysis of the combination of captopril with soursop leaf decoction. The purpose of the study was to determine the maximum dose of the combination of captopril and soursop leaf decoction that could be used. The method used in this study is an advanced experimental study with a random block design using 30 test animals divided into 10 groups. The results of the acute toxicity test conducted did not show any death of the test animals within 24 hours and up to 7 days of observation in all experimental groups. The results of the physical observation test for 7 days showed that all rats were in normal condition in all experimental groups. The conclusion of this study is that the combination of captopril up to a dose of 150 mg/day (dose in humans before conversion to test animals) + soursop leaf decoction with an effective dose of 300 ml (dose in humans before conversion to test animals) did not show any death and symptoms toxicity in test animals.
Analisis Jenis dan Penyebab Ketidaksesuaian Pengobatan pada Pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan Hipertensi Agnes Christie Rinda; Mustaqimah Mustaqimah
Jurnal Pharmascience Vol 5, No 2 (2018): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i2.5793

Abstract

Transisi pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya ketidaksesuaian dalam pengobatan (medication discrepancies) yang menjadi tantangan bagi keselamatan pasien. Ketidaksesuaian pengobatan dapat terjadi akibat adanya perubahan regimen pengobatan pasien tanpa koordinasi secara lengkap di antara tenaga kesehatan yang menangani pasien yang menyebabkan informasi yang terputus. Penelitian deskriptif dengan metode observasional ini melibatkan 30 orang pasien hipertensi untuk menganalisis jenis dan penyebab ketidaksesuaian pengobatan pada pasien tersebut di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Data mengenai jenis dan penyebab ketidaksesuaian pengobatan dianalisis berdasarkan data rekam medik pasien dan observasi langsung kepada pasien di rumah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data jenis ketidaksesuaian pengobatan yang paling banyak terjadi adalah kelalaian yaitu sebesar 42,85%, diikuti dengan penambahan sebesar 21,43%, ketidaksesuaian dosis sebesar 12,5%, penggantian terapi dan ketidaksesuaian frekuensi pemberian masing-masing sebesar 8,93%, ketidaksesuaian waktu pemberian sebesar 3,57%, serta ketidaksesuaian bentuk sediaan sebesar 1,79%. Ketidaksesuaian pengobatan dapat disebabkan oleh banyak faktor, yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penyebab di level pasien dan di level sistem. Berdasarkan hasil penelitian, ketidaksesuaian pengobatan paling banyak disebabkan di level pasien, yaitu ketidakpatuhan yang disengaja sebesar 32,14%, diikuti oleh pengobatan sendiri sebesar 25%, tidak memiliki waktu untuk menebus resep sebesar 17,85%, reaksi obat yang tidak dikehendaki dan ketidakpatuhan yang tidak disengaja sebesar 1,79%. Pada level sistem, ketidaksesuaian pengobatan paling banyak terjadi akibat adanya informasi yang saling bertentangan dari berbagai sumber informasi yang ada yaitu sebesar 8,92%, diikuti dengan masalah ketersediaan obat/dosis obat sebesar 7,14%, instruksi kepada pasien pada saat transisi pelayanan tidak lengkap/tidak akurat/tidak terbaca sebesar 3,58% dan instruksi di antara penulis resep pada saat transisi pelayanan tidak lengkap/tidak akurat/tidak terbaca sebesar 1,79%. Kata kunci: hipertensi, jaminan kesehatan nasional, ketidaksesuaian pengobatan Healthcare transition is one of the risk factor of medication discrepancies that become a challenge for patient safety. Medication discrepancies can happen because the changes of drug regimen of the patient without a complete coordination between healthcare professionals that cause misinformation. This descriptive research with observational method involved 30 national health coverage or Jaminan Kesehatan Nasional patient with hypertension to analyze the type and the cause of medication discrepancies in Puskesmas Kelayan Timur as a first line healthcare facilities that give a health service for patient. The type and the cause of medication discrepancies will be analyzed by the patient medical report in Puskesmas and direct observation to the patient in their house. Based on the research, the most widely of the type of medication discrepancies is omission (42,85%), followed by addition (21,43%), dosage (12,5%), therapeutic substitution and frequency of administration each 8,93%, time of administration (3,57%) and drug form (1,79%). Medication discrepancies can happen by many causes, that divided into two group, the causes in the patient level and system level. Based on the research, the most widely of the cause of medication discrepancies in patient level is intentional non-adherence (32,14%), followed by self medication (25%), didn’t have time to fill the prescription (17,58%), adverse drug event and unintentional non-adherence each 1,79%. In the system level, the most widely of the cause of medication discrepancies is conflicting information from different informational sources (8,92%), followed by drug or drug dose availability (1,79%), instructions to pastient at transfer incomplete/inaccurate/illegible (3,58%) and instructions between prescribers at transfer incomplete/inaccurate/illegible (1,79%). Keywords: hypertension, medication dicrepancy, national health coverage
EFEKTIVITAS KONSUMSI MIX JUS SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS) DAN JUS NANAS (ANANAS COMOSOS) PADA HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS PEKAUMAN Mustaqimah Mustaqimah; Anggrita Sari; Jainah Jainah
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 7, No 2 (2016): DINAMIKA KESEHATAN JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.96 KB)

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Hipertensi atau penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang berada diatas batas normal, batas normalnya yaitu 120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg untuk diastolik. Penggunaan obat tradisional yang tepat untuk menurunkan tekanan darah diantaranya daun seledri yang mengandung flavonoid dan buah nanas yang mengandung kalium dipercaya masyarakat dapat menurunkan tekanan darah tinggi.Tujuan: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas mix jus Apium graveolens (Seledri) dan jus Ananas comosos (Nanas) pada hipertensi primer.Metode: Rancangan penelitian ini adalah rancangan deskriptif analitik, dengan sampel penelitian berjumlah 15 orang yang diambil menggunakan teknik porposive sampling.Hasil: Terdapat penurunan tekanan darah selama diberikan Mix Jus Seledri (Apium graveolens) dan Jus Nanas (Ananas comosos) rata-rata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dari 15 orang sampel yang mengalami penurunan tekanan darah lebih cepat adalah pada jenis kelamin laki-laki dengan rentang usia 40-50 tahun.Simpulan: Terdapat penurunan tekanan darah pada hipertensi primer yang mengkonsumsi Mix Jus Seledri (Apium graveolens) dan Jus Nanas (Ananas comosos) di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman BanjarmasinKata Kunci: Mix Jus Seledri, Apium Graveolens, Jus Nanas, Ananas Comosos
Interaksi Farmakokinetika Kombinasi Captopril Dengan Rebusan Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Rina Saputri; Mustaqimah Mustaqimah; Ali Rakhman Hakim
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 19 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/jfi.v19i2.1451

Abstract

Hypertension is a disease that cannot be cured, but can only be controlled, therefore hypertensive patients must get the treatment for the rest of their life. Currently, the treatment pattern of the community has started to return to using natural ingredients as a therapeutic alternative. The community considers the use of herbal medicines is safe, but actually when the herbal medicines is taken together with synthetic medicines, there are interaction potential that should be monitored. The purpose of this study was to analyze the Pharmacokinetic Interaction of Captopril Combination with Soursop Leaf Decoction. This study was an advanced experimental study with a random block design. The group of test animals was divided into three groups, namely the captopril group, the combination group of captopril and soursop leaf decoction at the same time, and the combination group of captopril and soursop leaf decoction with an consumption interval of 2 hours. The results of the descriptive analysis showed that there were differences in the pharmacokinetic profile of each group. Combination with captopril with soursop leaf decoction is able to increase captopril levels in blood plasma and increase the elimination rate of captopril. However, the statistical analysis showed there is no significant difference.
Identifikasi Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol Daun Karinat Dengan Metode KLT Mustaqimah Mustaqimah
Sains Medisina Vol 1 No 3 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.77 KB)

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang dikenal memiliki kekayaan hayati dan Negara tropis terutama di pulau Kalimantan. Di Kalimantan terdapat salah satu tanaman dengan nama Daun Karinat yang biasa disebut oleh penduduk Tumbang Samba, Kalimantan Tengah. Daun Karinat banyak digunakan masyarakat untuk penyakit keputihan dan obat sakit gigi (nyeri). Analisis senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan uji identifikasi senyawa kimia uji Kromatografi Lapis Tipis yaitu senyawa flavonoid pada ekstrak etanol Daun Karinat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi senyawa flavonoid ekstrak etanol daun karinat dengan metode kromatografi lapis tipis. Penelitian ini menggunakan metode observasional deskriptif dengan melihat hasil dari data identifikasi senyawa metabolit sekunder yaitu melihat perubahan warna hasil uji kromatografi lapis tipis berupa nilai Rf, perbandingan eluen dan mengamati noda dengan sinar UV-vis. Hasil penelitian uji identifikasi senyawa kimia menunjukkan bahwa ekstrak positif flavonoid. Hasil uji Kromatografi Lapis Tipis dengan fase gerak n-heksan:etil asetat (7:3) untuk flavonoid.
Efektifitas Video Pembelajaran dan Focus Group Discussion dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Kosmetik dengan Zat Kimia Berbahaya Aida Royani; Mustaqimah Mustaqimah; Tuti Alawiyah
Tinctura Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Farmasi Tinctura
Publisher : Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/tinctura.v4i2.2374

Abstract

ABSTRAK Penggunaan produk-produk kosmetik ilegal yang memiliki kandungan senyawa berbahaya seperti rhodamin B, merkuri, hidrokuinon, dan timbal. Berdasarkan observasi terlihat bahwa remaja lebih mengutamakan kosmetik sebagai salah satu kebutuhan mereka, salah satu cara untuk mencegah dampak negatif dari efek samping zat berbahaya dalam kosmetik adalah dengan dilakukan dengan pemberian pengetahuan. Menggunakan pendekatan menggunakan media video dan metode Focus Group Discussion, peneliti ingin melihat seberapa besar pemahaman siswa SMA Negeri 1 Rungan tentang kandungan berbahaya dalam kosmetik. Menggunakan metode penelitian true experimental dengan pengambilan data memakai Pretest and Postest Control Group Design. Hasil data akan dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Dengan hasil data p 0,000 pada uji Wilcoxon, Hal ini berarti pengetahuan kelompok intervensi bertambah akibat memperoleh pendidikan. Pada uji Mann Whitney juga mendapatkan nilai p 0,000 yang menunjukkan bahwa penggunaan media video dalam metode FGD berhasil meningkatkan tingkat pengetahuan responden. Peningkatan pengetahuan tentang kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahaya di kalangan responden dapat dicapai melalui penggunaan video dalam Focus Group Discussion Kata Kunci: Efektivitas, FGD, Kosmetik, Video
Edukasi dagusibu obat tukak peptik di Kelurahan Mantuil Kota Banjarmasin Rina Saputri; Ali Rakhman Hakim; Mustaqimah Mustaqimah
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tukak peptik merupakan penyakit akibat gangguan pada saluran gastrointestinal atas yang disebabkan sekresi asam dan pepsin yang berlebihan oleh mukosa lambung. Pengobatan tukak peptik ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, menghilangkan keluhan, menyembuhkan tukak, mencegah kekambuhan dan komplikasi. Pada masyarakat sering terjadi kesalahan cara penggunaan obat dan mengakibatkan tidak tercapainya efek terapi yang optimal karena kurangnya kesadaran dan informasi yang didapatkan. Selain itu dampak dari kesalahan pengelolaan obat akan tampak di lingkungan. Pencemaran lingkungan karena pembuangan obat yang tidak tepat akan terjadi dan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem di sekitar. Salah satu cara pengelolaan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU. Kegiatan pengabdian yang dilakukan dengan metode sosialisasi, pemberian edukasi, dan konseling kelompok. Kegiatan pengabdian meliputi tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan dan persiapan, tahap penyuluhan dan pelatihan, dan tahap evaluasi kegiatan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan obat tukak peptik dan menunjukkan masyarakat lebih memahami pengelolaan obat yang tepat. Masyarakat merasa terbantu dengan kegiatan ini dan mengharapkan kegiatan seperti ini tetap berlanjut.
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kimia Farma X Kecamatan Banjarmasin Timur Nor Ellisa; Mustaqimah Mustaqimah
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol5no1p37-40

Abstract

Background : The quality of service in the health sector is health service that lead to patient satisfaction. Satisfaction is very important in healt service because it can measure the quality of health services. Objective : The purpose of this study was to observe and identify the level of patient satisfaction with pharmaceutical service at Kimia Farma X Pharmacy, East Banjarmasin District. Methods : This type of research is observational research with descriptive research methods. Descriptive research is research carried out with the aim of making a description or description of a situation objectively with a cross sectional study with a total of 32 respondents. Result : Based on the results of the study, it was found that 11 of the 20 statements submitted to respondents were at the level of satisfaction "Quite Satisfied" with a percentage of 55%. Conclusion : Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that the level of patient satisfaction with the quality of pharmaceutical service at Kimia Farma Pharmacy, East Banjarmasin District is Quite Satisfied.
Co-Authors A, Nasrullah AA Sudharmawan, AA Adisaturrahimi, Andi Agnes Christie Rinda Ahmad Hidayat Ahmad Khoirul Fata Aida Royani Akib, Muhaiminah Ali Rakhman Hakim amanah, nurul Anggrita Sari Annisa Fitria Annisa Fitria Anugrahni, Chindy Monica Ariani, Malisa Aryzki, Saftia Asiza, Nur Aulia Rahmah AYU LESTARI Bulan, Ramayanty damayanti, aulia Darini Kurniawati Defitamira, Olvi Dessirya, Endah Devianti, Devianti Dewi Hayati, Dewi Diswandi Nurba, Diswandi Doholio, Siti EKA CHANDRA LINA Evana, Nur Qomara Fachruddin Fachruddin Fadhiyah Noor Anisa Ghina Raudhatul Jannah Gumarus, Ellora Griselda Habibah, Nor Handayani, Sri Hariyanto, Ario Yudo Hayatun Nufus Herlina Herlina Holilah, Shafira Nor Hubu, Awaluddin Indriyani, Reni Iskandar Iskandar Isna Humaera, Isna Iwan Yuwindry Jainah Jainah Jainah Jainah, Jainah Jufrianto, M. Karinda, Niken Adkah Khairi, Khairi Kurniawati, Darini Lestari, Yayuk Puji Macpal, Sunandar Maharani, Silvia Atwi Maharani, Tri Anita Maulani, Eka Febrianti Muhammad Basri Muhammad Khadhary Muhammad Yasar Musa, Nur Ainun Nafisa, Sherin Natantri, Bamikha Priskila Nor Ellisa Nurul Amanah NURUL HIDAYAH Oktavia, Regina Olii, Desri Hariyati Pusparini, Iin Putri, Mela Julia Rahman, Agenia Rahyuni Rahyuni Raida Agustina Ramdani, Amaliah Raudhatul Jannah, Ghina Reny Indriyani Reskyani, Reskyani Rina Saputri Rubina, Miranda Ryan Moulana Sadlia, Fitri Saftia Aryzki Salwati, Salwati Sari, Anggrita Sari, Rani Normaya Savitri, Amanda Shelvia Shafira Nor Holilah Suhud , Khairi Suhud, Khairi Syarifuddin Dollah T. Ferijal, T. Ferijal Teuku Ferijal Tuti Alawiyah Tuti Alawiyah Ujuldah, Anisa Umi Hasanah Vania, Risma Ananda Wahyu Pangi Astuti, Ni Nyoman wahyuni wahyuni Wulandari, Sami’an Yusra, Andi Yustian, Alifira Adhany Zulham, Zulham Zulianur, Riska Ali