Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Fluid Intake and Hydration Status among Sports Science Students at Cenderawasih University Sinaga, Evi; Putra, Miftah Fariz Prima; Sinaga, Friska Sari Gracia; Hidayat, Rodhi Rusdiyanto; Sinaga, Eva
ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Department of Physical Education, Sport, Health and Recreation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/active.v11i1.54834

Abstract

Fluid intake is often neglected which has an impact on student productivity and achievement as well as the vulnerability of sports students to dehydration. The purpose of this study was to determine the fluid intake and hydration status of sports science studentsat Cenderawasih University. This cross-sectional survey with simple random sampling was conducted among 72 sports science students. The data collected were the characteristics of the subjects (age and BMI), fluid intake, hydration status and hydration knowledge. The hydration status was used to measure the urine color chart through the Self-Urine Check (PURI) card. Fluid intake was assessed using the 3x24 hour recall method and the semi-quantitative Food Frequency Form. The subject's hydration knowledge was assessed by using the Hydration Knowledge Scale (HyKS). The results showed that most of sports sciencestudents (69.4%) were well hydrated while respectively 18.1%, 6.9% and 5.6% were dehydrated in the light, moderate and severe categories. Total fluid intake was 2708.99±416.97 which was dominantly obtained from the water consumption. Hence, although most of the students were well hydrated, they were still found to be dehydrated. Correlation tests showed a very strong positive relationship between total fluid intake and hydration status. Further research involving physical activity variable in sports science students with a larger sample and sports nutritional education need to be conducted.
PENGALAMAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Eva Sinaga; Madya Sulisno
Jurnal Keperawatan Diponegoro Vol 1, No 1 (2012): Diponegoro Journal of Nursing
Publisher : Jurusan Keperawatan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.183 KB)

Abstract

Psychiatric disorder is a syndrome or psychological or behavioral pattern that occurs in individuals and associated with the presence of distress, disability, significantly increasing risk for death, sickness, disability, or loss of freedom. It may become more serious and should be given any treatment. One of the methods to overcome psychiatric disorder is by group activity therapy as a nursing intervention. The study aimed to find out nurse’s experience in the group activity therapy implementation on patients with psychiatric disorders. Qualitative research with a phenomenological approach, involved nurse who was minimum bachelor degree, had ≥ 5 years of service and had group activity therapy training certificate. Sampling method was purposive sampling with 6 participants. In-depth interview was used as the data collection technique. The results showed that nurse’s experienced positive and negative feelings in the therapy implementation. Some of their obstacles were inadequate infrastructure, the group’s dynamic and inadequate conditions of nurses. According to the situation, nurses made some modifications involving the infrastructure along with human resources modification and patients’ nursing problems combination. Support that was given to nurses in group activity theraphy is covering instrumental support and acknowledgement. Based on the result, to overcome the obstacles, increasing routine monitoring and group activity therapy training need to be considered
Edukasi Protokol Kesehatan Olahraga dan Vaksinasi Covid-19 pada Atlet di SMANKOR Papua EVA SINAGA; Fransisca B Batticaca; Evi Sinaga
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i1.9278

Abstract

Pencegahan penularan Covid-19 menuntut adanya praktek penerapan protokol kesehatan yang tertib oleh masyarakat, termasuk atlet. Atlet memiliki risiko ringan hingga berat terutama masa menjelang pelaksanaan kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua. Keraguan mengikuti program vaksinasi juga masih ditemukan di masyarakat. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan tentang protokol kesehatan saat berolahraga dan meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan partisipasi atlet dalam vaksinasi Covid-19. Kegiatan ini berbentuk edukasi kesehatan secara daring dengan pre-test dan post-test pada 30 peserta, terdiri dari siswa/i atlet, guru dan pelatih di SMANKOR Papua. Metode edukasi meliputi ceramah, demonstrasi dan diskusi. Terdapat perbedaan pengetahuan peserta kegiatan tentang protokol kesehatan olahraga dan vaksinasi Covid-19 sebelum dan sesudah dilakukan edukasi (sig. = 0.001). Kegiatan ini memberikan penguatan penerapan protokol kesehatan dengan benar dan memberikan informasi terbaru mengenai vaksinasi Covid-19. Tindak lanjut berupa evaluasi kelengkapan vaksinasi dan pendampingan, serta program edukasi berkelanjutan melalui kerjasama lintas sektoral perlu untuk dilakukan.
Eksplorasi Pengalaman Tim Kesehatan Stunting di Puskesmas dalam Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting pada Anak di Jayapura Papua Hotnida Erlin Situmorang; Eva Sinaga
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 11 (2022): Volume 4 Nomor 11 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i11.7476

Abstract

 ABSTRACT Stunting in children is one of the nutritional concerns of toddlers worldwide, including Indonesia. Stunting is a condition in which children under five fail to flourish as a result of chronic malnutrition, particularly in the first 1000 days of life (HPK). The quality of appropriate nutritional intake from the time the fetus is in the womb until the age of two years, or termed the first 1000 days of life, is one of the crucial variables in the production of human resources. The aim of the study was  to explore the experiences of stunting team health workers at the community health center Jayapura Papua regarding the prevention and management of stunting in children. This research employed  a descriptive qualitative method and data analysed based on thematic analysis. The study's findings revealed four main themes namely determining causes, difficulties encountered, teamwork, and expectations. The study concluded that the handling of stunting and programs handed down from the central government have been quite successful, but there needs to be an increase in cross-sectoral cooperation, involving religious leaders and traditional leaders to embrace the community, particularly stunting risk groups, as well as the need to improve the health team's skills through training regarding early stunting detection and management Keywords: Health Team, Experience, Stunting, Handling, Prevention  ABSTRAK Stunting pada anak masih merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita dunia hingga saat ini termasuk di  Indonesia. Stunting merupakan  kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Salah satu faktor penting dalam pembentukan sumber daya manusia adalah kualitas asupan gizi yang tercukupi sejak janin dalam kandungan hingga berusia 2 tahun atau disebut 1000 HPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman petugas kesehatan tim stunting di Puskesmas tentang pencegahan dan penatalaksanaan stunting pada anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisa data menggunakan tematik analisis. Hasil penelitian ini mendapatkan empat tema yaitu faktor determinan, tantangan yang dihadapi, kerja sama dan harapan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penanganan stunting dan program yang diturunkan dari pemerintah pusat sudah berjalan cukup baik, namun perlu adanya peningkatan kerja sama lintas sektoral,melibatkan tokok agama, tokoh adat untuk merangkul masyarakat terutama kelompok resiko stunting, serta perlunya peningkatan kemampuan tim kesehatan melalui pelatihan terkait deteksi dini stunting dan  penanganan stunting. Kata Kunci: Tim Kesehatan, Pengalaman, Stunting, Penanganan, Pencegahan
PAPEDA: Pelatihan Penyusunan Menu Seimbang bagi Pelatih Olahraga dan Atlet di SMANKOR Jayapura Papua Evi Sinaga; Yohanis Manfred Mandosir; Eva Sinaga; Tri Setyo Guntoro; Rodhi Rusdianto Hidayat
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9634

Abstract

ABSTRAK Gizi merupakan komponen penting yang mendukung pencapaian prestasi olahraga. Ketersediaan ahli gizi olahraga masih sangat terbatas di Papua. Hal ini menyebabkan kebanyakan pelatih di daerah merangkap sebagai ahli gizi. Namun, pelatih maupun atlet memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terbatas mengenai pengaturan gizi yang sesuai dengan kebutuhan atlet. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai pemilihan menu seimbang pada pelatih olahraga dan atlet.  Kegiatan ini tersusun dalam rangkaian proses kegiatan persiapan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu edukasi dan pendampingan. Edukasi atau penyampaian materi menggunakan metode ceramah, diskusi, praktek serta evaluasi. Sebanyak 48 peserta (41 siswa dan 6 orang guru/pelatih) mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 1 hari pada Pukul 09.00 – 12.00 WIT. Peserta mengikuti materi dengan antusias hingga akhir kegiatan.  Kegiatan ini berjalan lancar dan peserta mampu memahami materi dan mempraktekkan pemilihan menu bagi atlet. Harapannya, secara berkelanjutan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan bagi dirinya sendiri ataupun bagi atletnya. Kata Kunci: Menu Seimbang, Pelatih, Atlet, Papua  ABSTRACT Nutrition is an important component that supports sports achievements. The availability of sports nutritionists is still limited in Papua. This led coaches in the regions to also serve as nutritionists. Coaches and Athletes also have limited knowledge and skilss regarding nutritional arrangements that suit the needs of athletes. The purpose of this service was to provide knowledge and skills regarding selecting a balanced menu for coaches and athletes. This activity was conducted in a series of activities of preparation of activities and the implementation. The method used in the implementation were education and mentoring. Education or delivery of material using lecture, discussion, practice and evaluation methods. A total of 48 participants (41 students and 6 teachers/trainers) took part in the activity which lasted for 1 day at 09.00 – 12.00 WIT.  Participants followed the material enthusiastically until the end of the activity. This activity ran smoothly and the participants were able to understand the material and practice selecting menus for athletes. Hopefully, on an ongoing basis the knowledge and skills acquired might be applied to themselves or to their athletes. Keywords: Balanced Menu, Coaches, Athletes, Papua
Upaya Preventif Malaria: Pelatihan Juru Pemantau Jentik Cilik di SD Negeri 2 Koya Barat, Kota Jayapura Eva Sinaga; Yunita Kristina; Evi Sinaga
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 10 (2023): Volume 6 No 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i10.11263

Abstract

ABSTRAK Papua sampai kini belum mencapai status ‘bebas’ malaria dengan Annual Parasite Incidence (API) >5. Koya Barat merupakan area dengan kasus malaria tertinggi di Kota Jayapura. Upaya pemerintah yang melibatkan kelompok usia anak sekolah dalam menekan angka kejadian malaria dan pemberantasan sarang nyamuk masih terbatas. Pengabdian ini bertujuan untuk melatih anak usia sekolah sebagai Juru Pemantu Jentik (Jumantik) cilik dan membentuk Tim Jumantik Cilik di SD Negeri 2 Koya Barat. Metode pre-post test dengan intervensi pelatihan tentang malaria dan identifikasi jentik nyamuk dilaksanakan pada 30 murid. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunaan kuesioner dan lembar observasi, data dianalisis dengan menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil pengabdian menunjukan terdapat perbedaan pengetahuan dan keterampilan siswa/i tentang malaria dan identifikasi jentik nyamuk setelah dilakukan pelatihan (ρ= 0.000) dengan peningkatan pengetahuan dalam kategori sedang (Rerata N-Gain: 0.61). Mayoritas (96%) formulir pemantauan jentik nyamuk terisi dengan lengkap dan benar. Keterlibatan seluruh sektor dalam masyarakat diperlukan guna mengoptimalkan peran juru pemantau jentik cilik secara berkelanjutan. Kata Kunci: Anak Sekolah, Juru Pemantau Jentik, Malaria  ABSTRACT Papua has yet to achieve malaria elimination status with an Annual Parasite Incidence (API) >5. Koya Barat is the area with the highest malaria burden in Jayapura City. Malaria control programs involving school-age children in reducing malaria incidence and eradicating mosquito nests are still limited. The aim of this program was to train school-age children as Larval Control Personnel (LCP) and create a Child-LCP Team at SD Negeri 2 Koya Barat to carry out malaria prevention. A pre-post test method with health education intervention on malaria and mosquito larvae identification training was conducted on 30 students. Data collection was carried out using questionnaires and observation sheets, data were analyzed using the Wilcoxon Test. The results showed that there was a difference in knowledge and skills of students about malaria and mosquito larvae identification before and after training (ρ = 0.000) with an increase in knowledge in the moderate category (Mean N-Gain: 0.61). The involvement of all sectors in the community is needed to optimize the role of Child-LCP sustainably. Keywords : Larval Control Personnel, Malaria, School-Age Children
EDUKASI PENCEGAHAN DAN MANAJEMEN DIARE PADA BALITA BERBASIS PEMANFAATAN BAHAN DASAR RUMAH TANGGA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI RSUD ABEPURA Eva Sinaga; Yunita Kristina; Priskilla Irene Sahureka; Evi Sinaga
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2024
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v8i1.22598

Abstract

Diarrhea is still a major health problem among children in Indonesia and Papua. There is a lack of knowledge and skill of caregivers regarding the utilization of home-made solutions. This program aimed to increase the knowledge and skills of caregivers about diarrhea prevention and treatment for children during the COVID-19 pandemic. A health education with pre-test and post-test was conducted, involving parents/families of patients at the Children's Polyclinic of RSUD Abepura. The methods used included lectures, discussions, and demonstrations by implementing the Covid-19 health protocol. The results of the dependent paired t-test showed that there was a significant difference between the participants' knowledge before and after intervention (p-value = 0.001), with a medium level of increase (mean of N-Gain: 0,33). Furthermore, the majority of participants were able to demonstrate the steps of hand washing correctly (90%) and make a homemade solution and ORS independently (85%). Sustainable education programs need to be improved by multisectoral collaboration to reduce incidents of diarrhea and its complications in children. ---  Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama pada anak di Indonesia dan Papua. Namun, pengetahuan dan keterampilan orangtua/keluarga untuk mendayagunakan bahan rumah tangga masih terbatas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua/keluarga tentang pencegahan dan penanganan diare dengan pemanfaatan bahan rumah tangga di masa pandemi Covid-19. Program pengabdian ini berbentuk edukasi kesehatan dengan pretest dan posttest yang melibatkan orangtua/keluarga pasien di Poliklinik Anak RSUD Abepura. Edukasi kesehatan menggunakan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Hasil uji dependent paired t-test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata pengetahuan peserta sebelum dan setelah diberikan edukasi (p value = 0.001), dengan peningkatan pengetahuan dalam kategori sedang (rerata N-Gain: 0,33). Selain itu, mayoritas peserta dapat melakukan simulasi mencuci tangan dengan benar (90%) dan membuat larutan gula garam dan oralit secara mandiri (85%). Program edukasi yang berkelanjutan perlu untuk ditingkatkan dengan melakukan kolaborasi dengan instansi terkait dan elemen masyarakat guna menekan kasus diare dan komplikasinya pada anak.
Karakteristik dan Status Kesehatan Mental Ibu Postpartum Eva Sinaga; Naomi Frolinda Jober
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jks.v6i2.5333

Abstract

This study aims to identify the relationship between the characteristics of respondents and the mental health status of postpartum mothers in the working area of the Kotaraja Health Center. The research method used is correlational quantitative research with a cross-sectional approach. The results showed that one third of the total postpartum mothers (32.7%) experienced mental health problems, dominated by the group of early adulthood, low education, married status, poor economic status, multiparous, history of standard delivery, and having children of infant age. The most felt symptoms were somatic symptoms (66.5%) and anxiety (56.2%). The most common specific symptoms were frequent headaches (55%), fatigue (57.8%) and difficulty sleeping (41%). As many as 2.4% of respondents had thoughts of ending their life. In conclusion, there is a significant relationship between educational level and economic status with mental health problems of postpartum mothers. Keywords: Anxiety, Depression, Characteristics, Mother's Mental Health, Postpartum
Upaya optimalisasi tumbuh kembang anak melalui pendampingan dan edukasi “Isi Piringku” di SD Negeri 2 Koya Barat Semuel Piter Irab; Arius Togodly; Sartika Sinaga; Evi Sinaga; Eva Sinaga; Miftah Fariz Prima Putra
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.29568

Abstract

Abstrak Di era modern, berbagai tantangan muncul dalam upaya memberikan asupan gizi yang baik pada anak-anak khususnya anak sekolah. Gaya hidup yang sibuk, perubahan pola makan, dan akses makanan cepat saji dan jajanan kurang sehat menjadi penghambat penerapan pola makan sehat dan seimbang. Dilaporkan sebanyak 8% anak sekolah menderita obesitas sentral. Oleh karena itu, perlu adanya upaya konkret untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui edukasi menu seimbang. Anak-anak yang memiliki asupan makan yang bernutrisi berpeluang lebih baik untuk tubuh menjadi individu yang sehat, cerdas dan memiliki daya tahan tubuh yang baik. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah terpenuhinya salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anak tentang konsep “Isi Piringku” sebagai upaya optimalisasi tumbuh kembang anak. Kegiatan ini juga menjalin kerjasama antara pihak Universitas Cenderawasih khususnya Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UNCEN dengan pihak SD Negeri 2 Koya Barat.  Manfaat dari kegiatan ini adalah siswa/i mengetahui informasi tentang konsep isi priingku dan mampu melakukan simulasi yaitu dengan memilih makanan dan menyusun isi piring makan peserta sesuai konsep “Isi piringku”, serta terpenuhinya salah satu tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat dan menjadi bahan publikasi serta kerjasama eksternal dengan lembaga/institusi yaitu SD Negeri 2 Koya Barat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berbentuk edukasi dan pendampingan yang dilakukan dengan cara memberikan ceramah dan demonstrasi yang diikuti oleh 38 siswa/i dan 1 guru SD Negeri 2 Koya Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, data dianalisis dengan menggunakan Uji Independent t-test, diperoleh peningkatan pengetahuan dalam kategori tinggi (Rerata %N-Gain: 89.52%). Kata kunci: pendidikan kesehatan; isi piringku; siswa SD Abstract In the modern era, various challenges arise in the effort to provide good nutrition to children, especially school-aged children. Busy lifestyles, changes in eating patterns, and access to fast food and unhealthy snacks hinder the implementation of a healthy and balanced diet. It was reported that 8% of school children suffer from central obesity. Therefore, concrete efforts are needed to optimize children's growth and development through balanced menu education. Children who have a nutritious diet are more likely to grow into healthy, intelligent individuals with good immunity. The purpose of the community service activity is to fulfill one of the Tri Dharma of Higher Education, namely community service, and to enhance children's knowledge and skills about the "My Plate" concept as an effort to optimize child development. This activity also establishes cooperation between Cenderawasih University, specifically the Public Health Study Program at FKM UNCEN, and SD Negeri 2 Koya Barat. The benefits of this activity include students gaining information about the "My Plate" concept and being able to simulate it by selecting food and arranging the participants' plates according to the "My Plate" concept. Additionally, it fulfills one of the three pillars of higher education, which is community service, and serves as a basis for publication and external collaboration with the institution, namely SD Negeri 2 Koya Barat. This community service activity took the form of education and mentoring, conducted through lectures and demonstrations attended by 38 students and 1 teacher from SD Negeri 2 Koya Barat. Data collection was conducted using questionnaires, and the data were analyzed using the Independent t-test. An increase in knowledge in the high category was obtained (Mean %N-Gain: 89.52%). Keywords: health education; my plate; elementary school students
My Plate's Nourishment to Prevent Malnutrition (Anemia) and Stunting: Kuah Kuning: Isi Piringku untuk Cegah Kurang Gizi (Anemia) dan Stunting Eva Sinaga; Yunita Kristina; Yulis Tianingsih; Evi Sinaga
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v9i1.13103

Abstract

Persentasi kasus anemia pada remaja yang cukup tinggi (43%), rendahnya jumlah asupan protein dan zat besi pada remaja ditemukan pada Kabupaten Jayapura. SMA YPPGI Sentani memiliki mayoritas peserta didik berasal dari pedalaman, yang mana memiliki tendensi konsumsi makanan pokok lebih dominan dibandingkan komponen lainnya, sehingga dapat berisiko mengalami anemia. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang pencegahan dan penanganan anemia dengan konsep “Isi Piringku”. Kegiatan pengabdian ini berbentuk edukasi kesehatan dengan pretest dan postest yang diikuti oleh 29 peserta. Edukasi kesehatan menggunakan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi yang pelaksanaannya menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Hasil kegiatan ini menunjukan terdapat perbedaan pengetahuan peserta edukasi kesehatan tentang pencegahan dan penanganan anemia dengan konsep “Isi Piringku” sebelum dan sesudah dilakukan edukasi ( p value = 0.001). Peningkatan pengetahuan peserta kegiatan dalam kategori sedang (Rerata N-Gain = 0,3915). Kolaborasi dengan instansi kesehatan untuk melakukan pemberian tablet penambah darah dan screening hemoglobin perlu dilaksanakan