Agustin Rustam
Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, KKP

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Klorofil-a dan Kelimpahan Plankton di Perairan Pantai Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan Muh. Hatta; Nur Asia Umar; Agustin Rustam
Jurnal Kelautan Nasional Vol 17, No 1 (2022): APRIL
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.503 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v17i1.10914

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kandungan klorofil-a, kelimpahan fitoplankton, zooplankton, dan beberapa nilai parameter lingkungan berdasarkan bulan pengamatan selama periode Mei sampai dengan Agustus 2021. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dasar tentang penyebaran klorofil-a, kelimpahan fitoplankton, kelimpahan zooplankton, dan parameter lingkungan untuk dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan perikanan tangkap. Penelitian dilaksanakan mulai Mei sampai dengan Agustus 2021 di perairan Pantai Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap yang meliputi tahap persiapan, penentuan stasiun, dan pengambilan sampel, pengukuran parameter fisika dan kimia perairan, identifikasi dan pencacahan fitoplankton, analisa data serta analisa stastistik. Analisis statistik yang digunakan adalah Analisis One Way Anova, Uji lanjut Post-Hoc Test menggunakan metode Tukey untuk membandingkan rata-rata kelimpahan antar stasiun. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada Mei sampai dengan Agustus di perairan pesisir Kabupaten Pinrang kandungan klorofil-a relatif homogen, rata-rata kelimpahan fitoplankton pada Agustus lebih tinggi dibandingkan pada bulan Juni dan Juli, kelimpahan zooplankton relatif homogen selama bulan Mei sampai dengan Agustus. Rata-rata salinitas dan pH berbeda nyata antar bulan pengamatan, sedangkan suhu dan kadar DO tidak berbeda nyata antar bulan pengamatan.
Model Numerik Lintasan Sebaran Larva Karang di Kandidat Lokasi Penempatan Bekas Struktur Anjungan Migas Lepas Pantai (Rig To Reef) R. Bambang Adhitya Nugraha; Heron Surbakti; Agustin Rustam
Jurnal Segara Vol 16, No 3 (2020): Desember
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.516 KB) | DOI: 10.15578/segara.v16i3.7423

Abstract

Anjungan migas lepas pantai yang sudah dibongkar ketika telah memasuki masa akhir produksinya dapat dimanfaatkan sebagai terumbu karang buatan (artificial reef).  Program ini di beberapa negara dikenal dengan sebutan Rigs-to-Reef (R2R).  Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam penempatan struktur rigs untuk terumbu buatan ini adalah konektivitas antara habitat asli sebagai sumber larva karang dan kandidat lokasi agar larva karang dapat menyebar, tumbuh dan berkembang dengan baik. Faktor penting yang mempengaruhi planulasi (pelepasan dan penyebaran larva karang ke laut sekitar) adalah sirkulasi arus laut di lapisan permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat simulasi sebaran larva karang dan memetakan pola konektivitas antara kawasan konservasi Perairan Daerah (KKPD) Bontang (source) dan lokasi baru untuk penempatan struktur rigs (sink).  Sebaran larva karang diperoleh dengan menggunakan pemodelan biofisik untuk mendapatkan skenario rekruitmen dan jejak penyebaran larva.  Pemodelan biofisik digunakan sebagai alat prediksi penyebaran larva untuk menilai konektivitas antar kawasan konservasi dan untuk evaluasi umum dari berbagai faktor yang berperan dalam pergerakan larva.  Simulasi sebaran larva dibuat dengan menggunakan modul Agent Based Modelling (Passive Drifter) menggunakan MIKE 21 FM untuk memprediksi sebaran larva karang di kandidat lokasi.  Simulasi sebaran larva dilakukan di beberapa bulan yang mewakili puncak 4 musim yang berbeda, yakni musim barat (bulan Januari), musim Peralihan I (bulan Mei), musim Timur (bulan Agustus) dan musim Peralihan II (bulan Oktober).  Hasil dari model sebaran larva mengindikasikan bahwa proses penyebaran larva karang di kawasan konservasi Bontang dipengaruhi oleh arus permukaan yang dibangkitkan oleh pasang surut serta variasi angin musiman dan menyebar dengan baik ke kandidat lokasi R2R.