Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PERUBAHAN STRUKTUR JARINGAN MATA DAN OTAK PADA LARVA IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) YANG TERINFEKSI Viral Nervous Necrosis (VNN) DENGAN PEMERIKSAAN Scanning Electron Microscope (SEM) Putri, Rizka Rahmana; Yanuhar, U Uun; Suryanto H, Asus Maizar
Jurnal Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.649 KB)

Abstract

Penelitian mengenai perubahan struktur jaringan mata dan otak larva ikan kerapu tikus yang terinfeksi VNN dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2012 di Laboratorium Reproduksi Ikan dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang, serta Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menghasilkan gambaran patologi dari struktur jaringan mata dan otak larva Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) yang terinfeksi penyakit Viral Nervous Necrosis (VNN) melalui analisis histopatologi dan pemeriksaan Scanning Electron Microscope (SEM).Pengamatan secara histologi menunjukkan bahwa infeksi VNN menyebabkan terjadinya perubahan bentuk, ukuran, maupun warna pada sel dalam jaringan. Setelah dianalisa menggunakan histopatologi, ditemukan kerusakan sel berupa hipertrofi dan atrofi pada jaringan mata, sedangkan pada jaringan otak ditemukan kerusakan sel berupa hipertrofi, kongesti, hemorrage, dan vakuolasi. Tingkat kerusakan tersebut terjadi pada seluruh sel dalam jaringan mata dan otak, sehingga kerusakan sel yang disebabkan infeksi VNN tergolong dalam kerusakan yang parah. Pengamatan struktur permukaan jaringan menggunakan SEM menggambarkan bahwa permukaan jaringan yang terinfeksi VNN sangat rusak dan tidak dapat dibedakan dengan jelas lapisan penyusunnya, baik pada jaringan mata maupun otak. Hasil pengukuran parameter kualitas air yang diukur selama penelitian antara lainrata-rata suhu27-28ºC, salinitas 30-32 ppt, DO 4,2-4,3 ppm, dan pH 7,1 – 7,3. Hasil kualitas air tersebut cocok untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan Kerapu Tikus. Kata kunci: Histopatologi, Scaning Electron Microscope,  Viral Nervous Necrosis
APPLICATION OF CRISPR ACTIVATION (CRISPRa) SYSTEM TO ZEBRAFISH (Danio rerio) GENES Rizka Rahmana Putri
JURNAL MINA SAINS Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.947 KB) | DOI: 10.30997/jms.v5i2.2358

Abstract

CRISPR activation system is part of the function of CRSPR/Cas9 which is used to manipulate certain genes by activating these genes. CRISPR activation utilizes dCas9 (dead-Cas9) or Cas9 which is deactivated as DNA scissors, so that the use of Cas9 for gene activation does not cause targeted DNA chain termination. This research that uses this CRISPR activation is applied to the zebrafish gene (Danio rerio) aims to determine the mRNA level of the targeted gene. In this study, the ASCL1a and BCL6a genes from zebrafish were targeted as the object of study. The results showed that genes from zebrafish that were targeted had an increase in mRNA levels after being activated using CRISPR activation system. Keywords: CRISPR activation system (CRISPRa), zebrafish (Danio rerio), dCas9, ASCL1a gene, BCL6a gene
PEMECAHAN MASALAH PENYAKIT PADA IKAN HIAS DISCUS (Symphysodon Discus) MELALUI KEGIATAN PENYULUHAN Rizka Rahmana Putri; Mulyana Mulyana; Muarif Muarif; Heru Fahrudin
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2021): DESEMBER
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.881 KB) | DOI: 10.30997/qh.v12i3.3485

Abstract

Penyakit dalam budidaya ikan hias menjadi masalah utama yang dihadapi oleh pembudidaya ikan hias Discus di Kota Bogor. Minimnya pengetahuan tentang cara pencegahan munculnya penyakit yang menyebabkan masalah penyakit muncul dalam budidaya sehingga kualitas ikan yang diperoleh sangat rendah. Kepedulian kami terhadap permasalahan tersebut mendorong kami untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada pembudidaya ikan hias Discus. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi, pengetahuan, dan membantu memecahkan masalah dalam budidaya ikan hias Discus. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah metode POD (Pendekatan Orang Dewasa) yang dilakukan secara partisipatif dengan ceramah dan diskusi kelompok. Dari proses tanya jawab yang dilakukan bersama para pembudidaya, diketahui bahwa penyakit yang sering menyerang ikan hias Discus adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa. Munculnya protozoa disebabkan kesalahan dalam pengelolaan air sumber yang digunakan untuk memelihara ikan. Kami memberikan saran untuk perbaikan cara budidaya dan memanajemen kualitas sumber air yang akan digunakan oleh ikan hias. Selain itu, kami juga memberikan pengetahuan tentang cara pencegahan penyakit. Dengan pemberian solusi ini, pembudidaya ikan hias Discus pada akhirnya mengerti tentang pentingnya melakukan pencegahan penyakit dan memanajemen budidaya dengan baik agar hasil yang diperoleh mempunyai kualitas dan memberi keuntungan.
Histopatologi Jaringan Insang Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch,1792) Akibat Paparan Logam Berat Kromium (Cr) DI Sungai Desa Geluran Kabupaten Sidoarjo Yogi Eko Prasetyo; Indah Wahyuni Abida; Mertiara Ratih Terry Laksani; Rizka Rahmana Putri
Juvenil Vol 3, No 4 (2022)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v3i4.17615

Abstract

ABSTRAKKromium (Cr) merupakan salah satu logam berat, kromium di alam bebas memiliki valensi (Cr3+) dan valensi (Cr6+). Cr6+ lebih toksik dibandingkan dengan Cr3+, karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Dampak kromium bagi organisme akuatik dapat mengganggu metabolisme tubuh akibat terhalangnya enzim dalam proses fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kromium dan mengetahui pengaruh kromium terhadap histopatologi jaringan insang, usus, dan hati ikan betok di Sungai Desa Geluran Sidoarjo. Penelitian ini di ambil pada bulan Desember 2020 sampai bulan April 2021. Metode yang digunakan pada pengambilan data adalah metode purposive sampling, dimana titik 1 sebelum ada pembuangan limbah, titik 2 dekat dengan pembuangan limbah dan titik 3 pada pertemuan air setelah pembuangan limbah dengan aliran air lain. Jumlah sampel ikan yang digunakan untuk preparat histologi yakni sebanyak 3 ekor pada setiap stasiun. Hasil analisa kromium didapatkan hasil pada titik 1, 2 dan 3 masing masing berkisar antara 0,001-0,004 ppm;  0,013, - 0,028ppm dan 0,011-0,021ppm. Hasil analisa histopatologi organ ikan jaringan insang pada titik 1 ditemukan berupa hiperplasia, di titik 2 dan 3 terdapat fusi lamela. Kata kunci: histopatologi, insang, ikan betok (Anabas testudineus), logam berat kromiumABSTRACTKromium (Cr) is one of the heavy metals, kromium in nature has valence (Cr3+) and valence (Cr6+). Cr6+ is more toxic than Cr3+, because it is easily soluble in water. The impact of kromium on aquatic organisms can disrupt the body's metabolism due to the obstruction of enzymes in physiological processes. This study aims to determine the levels of kromium and determine the effect of kromium on the histpathology of the gill, intestine, and liver tissue of Betok fish in the Geluran Sidoarjo River Village. This research was taken from December 2020 to April 2021. The method used in data collection is a purposive sampling meth where point 1 is before waste disposal, point 2 is close to waste disposal and point 3 is at the confluence of water after waste disposal with other water flows. The number of fish samples used for histological preparations was 3 at each station. The results of kromium analysis obtained results at points 1, 2 and 3 each ranging between 0.001-0.004 ppm; 0.013, - 0.028ppm and 0.011-0.021ppm. The results of histopathological analysis of the gill tissue of fish organs at the first point were found to be in the form of hyperplasia, at the second and third points there was lamella fusion.Keywords: histopathology,gill, betok fish (Anabas testudineus), kromium heavy metal
Transfection Of Difficult-To-Transfect Zebrafish (Danio rerio) ZF4 Cells Using Chemical Transfection and Nucleofection Method Rizka Rahmana Putri; Christian Larbi Ayisi
Juvenil Vol 4, No 2: Mei 2023
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i2.19586

Abstract

ABSTRACTTransfection is a powerful tool for introducing foreign DNA into target cells. Many kits and methods are offered to simplify the process of introducing foreign DNA into cells. ZF4 is a cell type derived from zebrafish that is difficult to transfect. The majority of studies involving transfection into cells require transfection efficiency 70%. Our research demonstrates transfection using 2 kinds of methods, namely chemical transfection using X-tremeGene HP and electroporation-based transfection using a nucleofector device which will later be called Nucleofection. Our results show that transfection using electricity (Nucleofection) provides better transfection efficiency than chemical transfection (X-tremeGene HP).Keywords: maxGFP, nucleofection, transfection, zebrafish (Danio rerio), ZF4 cells
Studi Fenotipe dan Morfometrik Pada teripang dan Kerang Asal Perairan Socah, Bangkalan, Madura Rizka Rahmana Putri; Indah Wahyuni Abida; Fareza Nabila Dhea Fatma Putri; Ainnun Innaya; Shobikhuliatul Jannah Juanda
Juvenil Vol 4, No 4: November (2023)
Publisher : Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/juvenil.v4i4.22862

Abstract

ABSTRAKTeripang dan kerang merupakan organisme laut yang banyak ditemukan di Perairan Socah, Bangkalan, Madura. Kajian fenotipe dan morfometrik teripang dan kerang di Perairan Socah Bangkalan Madura diperlukan untuk memperoleh data fenotipe dan morfometrik teripang dan kerang sehingga dapat mengidentifikasi kedua biota tersebut secara spesifik dan dapat dijadikan acuan penelitian lanjutan ke arah genetik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan sampel random sampling. Hasil penelitian menunjukkan dua jenis teripang yang berasal dari Perairan Socah memiliki nama latin Phyllophorus sp. dan Phyllophorella spiculata. Phyllophorella spiculata memiliki bentuk bulat tidak sempurna, berbeda dengan spesies Phyllophorus sp. yang memiliki bentuk bulat sempurna. Kedua spesies ini memiliki papila di seluruh tubuhnya yaitu berupa tonjolan-tonjolan kecil. Selanjutnya, kerang yang terdapat di Perairan Socah adalah Perna viridis, Anadara granosa, dan Meretrix meretrix. Ketiga kerang ini memiliki warna dan corak yang berbeda-beda. Perna viridis cenderung berwarna hijau dan hijau kehitaman, Anadara granosa berwarna kuning dengan pinggiran berwarna coklat, dan Meretrix meretrix berwarna putih polos dengan sedikit corak kekuningan. Saran dari penelitian ini adalah untuk hasil yang lebih akurat terkait penentuan klasifikasi taksonomi dari masing-masing spesies, perlu penelitian lanjutan ke arah identifikasi secara genetik.Kata kunci: biodiversitas, fenotipe, kerang, morfometrik, teripangABSTRACTSea cucumbers and shellfish are marine organisms that are often found in Socah Waters, Bangkalan, Madura. Phenotypic and morphometric studies of sea cucumbers and shellfish in Socah Bangkalan Madura waters are needed to obtain phenotypic and morphometric data on sea cucumbers and shellfish so that they can identify these two biota specifically and can be used as a reference for further genetic research. The method used in this research is a qualitative descriptive method with random sampling technique. The results of the research show that two types of sea cucumbers originating from Socah Waters have the Latin name Phyllophorus sp. and Phyllophorella spiculata. Phyllophorella spiculata has an imperfect round shape, different from the species Phyllophorus sp. which has a perfectly round shape. Both species have papillae all over their bodies, which are small protrusions. Furthermore, the shellfish found in Socah Waters are Perna viridis, Anadara granosa, and Meretrix meretrix. These three shells have different colors and patterns. Perna viridis tends to be green and blackish green, Anadara granosa is yellow with brown edges, and Meretrix meretrix is plain white with a slight yellowish pattern. The suggestion from this research is that for more accurate results regarding determining the taxonomic classification of each species, further research is needed towards genetic identification.Key words: biodiversity, phenotype, shellfish, morphometrics, sea cucumbers
Inventarisasi Teripang pada Perairan Socah Bangkalan, Madura: Inventory of Sea Cucumbers in the Socah Waters of Bangkalan, Madura Ainnun Innaya; Rizka Rahmana Putri; Indah Wahyuni Abida
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 8 No. 2 (2024): JFMR on July
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2024.008.02.13

Abstract

Perairan Socah merupakan perairan yang kaya akan biota laut, yang berasal dari kolom air hingga dasar perairan. Biota yang ditemukan di perairan ini salah satunya dari Filum Echinodermata yaitu teripang atau yang biasa disebut dengan timun laut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis spesies teripang pada Perairan Socah dengan cara mengidentifikasi morfologi, anatomi, dan bentuk spikula. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan sampel secara random sampling berdasarkan informasi yang diperoleh dari nelayan setempat mengenai titik lokasi pada Perairan Socah yang banyak ditemukan teripang. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai informasi awal mengenai biodiversitas teripang di Perairan Socah, Bangkalan Madura. Hasil menujukkan bahwa ada lima jenis teripang yang ditemukan di Perairan Socah yaitu jenis Colochirus quadrangularis dengan bentuk spikula tables, Phyllophorus sp. dengan bentuk spikula tables, Phyllophorella spiculata dengan bentuk spikula barbed wire rod, Acaudina leucoprocta dengan bentuk spikula tipe C-shaped spiracle, dan Paracaudina australis dengan bentuk spikula tipe C- shaped spiracle. Parameter kualitas air yang diukur antara lain suhu, DO, pH, salinitas, kecerahan, dan kedalaman. Hasil kualitas air yang diperoleh adalah suhu sebesar 29,73º, DO 6,12 mg/L, salinitas 26 ppt, pH 7,65, kecerahan 55,3 cm, dan kedalaman 106 cm. Pengamatan plankton air sebagai makanan teripang menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10× didapatkan beberapa jenis fitoplankton dan zooplankton antara lain Skeletonema costatum, Synedra sp., Pinnularia sp., Biddulphia sp., Barnacles larvae, Daphnia sp., Rhizosolenia styliformis, Nitzschia sp., Pseudo-nitzschia sp., dan Diatom coscinodiscus.   Socah waters are waters that are rich in marine biota, which comes from the water column to the bottom of the waters. One of the biota found in these waters is from the Phylum Echinodermata, namely sea cucumbers or what are usually called sea cucumbers. This research was conducted to determine the types of sea cucumber species in Socah Waters by identifying the morphology, anatomy and shape of spicules. The method used in this research is descriptive qualitative with a random sampling technique based on information obtained from local fishermen regarding location points in Socah Waters where sea cucumbers are often found. The purpose of this research is to provide initial information regarding sea cucumber biodiversity in Socah Waters, Bangkalan Madura. The results show that there are five types of sea cucumbers found in Socah waters, namely the Colochirus quadrangularis type with spicule tables, Phyllophorus sp. with a tables spicule shape, Phyllophorella spiculata with a barbed wire rod spicule shape, Acaudina leucoprocta with a C-shaped spiracle type spicule shape, and Paracaudina australis with a C-shaped spiracle type spicule shape. Water quality parameters measured include temperature, DO, pH, salinity, brightness and depth. The water quality results obtained were a temperature of 29.73º, DO 6.12 mg/L, salinity 26 ppt, pH 7.65, brightness 55.3 cm, and depth 106 cm. Observing water plankton as food for sea cucumbers using a microscope with 10× magnification, several types of phytoplankton and zooplankton were found, including Skeletonema costatum, Synedra sp., Pinnularia sp., Biddulphia sp., Barnacles larvae, Daphnia sp., Rhizosolenia styliformis, Nitzschia sp., Pseudo -nitzschia sp., and Diatom coscinodiscus.
PELATIHAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG Rizka Rahmana Putri; Rifky Aryasatya; Dwian Lumbangaol; Abdus Salam Junaedi; Muhammad Zainuri; Febi Ayu Pramithasari; Frida Fanani Rohma
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 2 (2024): AGUSTUS
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v10i2.13665

Abstract

Desa Durbuk merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura. Pelaku budidaya ikan pada desa ini tidak banyak karena letak desa yang kurang strategis serta minat maupun harga pakan menjadi kendala untuk sektor perikanan budidaya. Peningkatan minat dan penyelesaian masalah dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat dari Univesitas Trunojoyo Madura dengan cara melakukan inisiasi pelatihan budidaya ikan lele untuk menyelesaikan permasalahan pada sektor perikanan di desa tersebut. Kegiatan pelatihan budidaya ikan lele yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan minat masyarakat untuk bergerak kembali di sektor perikanan dilaksanakan dengan menggunakan metode Pendekatan Orang Dewasa (POD) dimana kegiatan dilakukan secara partisipatif dengan diskusi interaktif. Pada saat ini permasalahan pakan bisa dicoba menggunakan campuran probiotik yang dapat membantu laju pertumbuhan dan kekebalan tubuh ikan sehingga bisa mengefisiensikan penggunaan pakan. Manfaat yang dapat diberikan adalah ilmu ataupun tahapan proses budidaya dengan benar, sehingga para pembudidaya dan pemuda atau masyarakat setempat lebih mendalami dan memahami dengan benar. Perlu adanya pendampingan secara intensif demi keberlanjutan kegiatan ini supaya masyarakat bisa benar-benar memahami dan nantinya kegiatan ini memperoleh hasil yang maksimal untuk saat ini dan masa yang akan datang.
Histopatologi Organ dan Hematologi Ikan Lele Hasil Perbenihan di Airnona, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur Juanda, Shobikhuliatul Jannah; Lukmini, Aisyah; Rahman, Ihsan Sanggar; Putri, Rizka Rahmana
Jurnal Galung Tropika Vol 12 No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v12i3.1124

Abstract

This research aims to determine damage to gill and liver tissue through histopathological analysis and the hematological picture of catfish seeds produced by farmers in Airnona, Kupang City, East Nusa Tenggara. A total of 100 fish seeds were taken randomly from the hatchery pond. Hematological observations are carried out by making blood smears, while histopathological observations are carried out by making histology preparations. Hematological and histopathological observations were carried out using a microscope at 140-800X magnification. The histopathological analysis of the gills showed damage, including mucus cell proliferation, epithelial lifting, edema, necrosis, vacuoles, and parasitic investment. The liver shows damage in vacuoles, hemosiderin, congestion, the presence of Melano Macrophage Center (MMC), sinuses, fatty degeneration, and hemorrhage. Abnormalities in blood cells observed in blood smears of fish seeds include spherocytes, lacerated membranes, blebbed nuclei, lysis, and necrosis.
Pemecahan Masalah Dalam Budidaya Kepiting dan Pelatihan Produksi Kepiting Karapas Lunak di Desa Kamal Bangkalan Madura Putri, Rizka Rahmana; Triajie, Haryo; Abida, Indah Wahyuni; Zainuri, Muhammad; Hafiludin, Hafiludin; Farid, Akhmad; Muhsoni, Firman Farid; Chandra, Adyos Bobby; Junaedi, Abdus Salam; Sholeh, M.; Laksani, Mertiara Ratih Terry; Pramithasari, Febi Ayu; Afifa, Fitria Hersiana; Wati, Tarisa Sholikha; Nisrina, Nisrina; Rahman, Rahman; Faizin, Muhammad Sahrul
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 10, No 2: Oktober 2024
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v10i2.22371

Abstract

Soft-shell crabs are a type of crab harvested after molting or shedding their old shells. Soft-shell crabs are known for their high market value, both in domestic and international markets. Technological advancements in crab farming include the mangrove crab mutilation system to produce soft-shell crabs (soka). However, many communities still lack an understanding of this technology. The mutilation technology is known to provide benefits, so we conducted a community outreach program to impart knowledge about the molting process in crabs and provide training on how to mutilate crabs in Kamal Village. Additionally, in the crab farming process, there are issues related to water quality management and feeding. The outreach program also aims to provide solutions to these problems. The method employed is the Adult Learning Approach, which is carried out through participatory lectures and interactive discussions. Meanwhile, the crab mutilation training is conducted using the Demonstration and Example Method, where participants practice the crab mutilation process after receiving demonstrations from the facilitators. The molting process and the sustainability of the outreach program are continued with ongoing mentoring until desired outcomes are achieved.