Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Penentuan Struktur Bawah Permukaan Daerah Pantai Panjang Kota Bengkulu Dengan Metode Seismik Refraksi Refrizon, Refrizon; Suwarsono, Suwarsono; Yudiansyah, Herno
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 4, No 2 (2008): (Juli 2008)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.256 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Pantai Panjang Kota Bengkulu yang saat ini sedang dilakukan pengembangan untukpusat wisata dan perdagangan. Telah mulai dilakukan pembangunan gedung bertingkat sehingga dibutuhkan penopang pondasi yang kuat, mengingat Bengkulu adalah daerah rawan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi kondisi bawah permukaan. Pada penelitian ini digunakan Metode Seismik Refraksi dan diolah dengan perhitungan Intercept Time. Pada penelitian ini didapatkan kecepatan rambat gelombang P untuk lapisan pertama 894 m/s sampai 1299 m/s, untuk lapisan kedua 1607 m/s sampai 2230 m/s, dan untuk lapisan ketiga 2095 m/s sampai 3232 m/s. Berdasarkan kecepatan tersebut lapisan pertama diinterpretasikan sebagai pasir lepas (sand loose) dengan ketebalan sekitar 3 m sampai 5m, lapisan kedua lempung (clay) dengan ketebalan lapisan 5 m sampai 18 m, dan lapisan ketiga batu pasir (sandstone).   
Hubungan Aktivitas Gempa Tektonik Daerah Subduction Indo-Australia Eurasia Segmen Enggano Tahun 2000 Dengan Aktivitas Gempa Vulkanik Gunungapi Kaba Dan Dempo Refrizon, Refrizon; Suwarsono, Suwarsono
GRADIEN : Jurnal Ilmiah MIPA Vol 2, No 2 (2006): (Juli 2006)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (64.295 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara aktivitas tektonik Segmen Enggano dengan aktivitasvulkanik Gunungapi Kaba dan Dempo Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan dataaktivitas gempa yang berpusat di sekitar Segmen Enggano, aktivitas vulkanik Gunungapi Kaba dan Gunungapi Demposepanjang tahun 2000. Berdasarkan data itu dicoba melihat hubungan beserta pola hubungan tersebut. Aktivitastektonik Segmen Enggano, aktivitas vulakanik Gunungapi Kaba dan Dempo memiliki kemiripan. Puncak aktivitasGunungapi Kaba terjadi sekitar dua bulan setelah puncak aktivitas Segmen Enggano dan aktivitas vulkanik Kabaterpengaruh oleh aktivitas tektonik Segmen Enggano. Sedangkan pola aktivitas Gunungapi Dempo juga mengikutipola aktivitas lempeng tektonik Segmen Enggano, puncak aktivitasnya terjadi tiga bulan setelah puncak aktivitasSegmen Enggano, tetapi ada segmen selain Enggano yang mempengaruhi aktivitas Gunungapi Dempo.   
The Run up Tsunami Modeling in Bengkulu using the Spatial Interpolation of Kriging Technique Fauzi, Yulian; Suwarsono, Suwarsono; Mayasari, Zulfia Memi
Forum Geografi Vol 28, No 2 (2014)
Publisher : Forum Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to design a tsunami hazard zone with the scenario of tsunami run-up height variation based on land use, slope and distance from the shoreline. The method used in this research is spatial modelling with GIS via Ordinary Kriging interpolation technique. Kriging interpolation method that is the best in this study is shown by Circular Kriging method with good semivariogram and RMSE values which are small compared to other RMSE kriging methods. The results shows that the area affected by the tsunami inundation run-up height, slope and land use. In the run-up to 30 meters, flooded areas are about 3,148.99 hectares or 20.7% of the total area of the city of Bengkulu.
ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU Supiyati, Supiyati; Suwarsono, Suwarsono; Asteriqa, Mica
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.991 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui transport sedimen berdasarkan debit sungai, debit bed load dan suspended load di Muara Sungai Serut.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran lapangan dan analisis di laboratorium yang kemudian hasilnya di analisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan debit  sungai di Muara Sungai Serut tertinggi 36,12 kg/s dan terendah 12,76 kg/s, debit bed load tertinggi 61,85 kg/s dan terendah 22,15 kg/s, debit suspended load tertinggi 34,55 kg/s hingga 51,90 kg/s dan terendah 21,39 kg/s hingga 34,97 kg/s. Kata Kunci: Sedimentasi, debit, suspended load, bed load, Muara Sungai Serut Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui transport sedimen berdasarkan debit sungai, debit bed load dan suspended load di Muara Sungai Serut.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran lapangan dan analisis di laboratorium yang kemudian hasilnya di analisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan debit  sungai di Muara Sungai Serut tertinggi 36,12 kg/s dan terendah 12,76 kg/s, debit bed load tertinggi 61,85 kg/s dan terendah 22,15 kg/s, debit suspended load tertinggi 34,55 kg/s hingga 51,90 kg/s dan terendah 21,39 kg/s hingga 34,97 kg/s. Kata Kunci: Sedimentasi, debit, suspended load, bed load, Muara Sungai Serut
PENGUATAN KETINGGIAN GELOMBANG TSUNAMI AKIBAT JEBAKAN STRUKTUR GEOMETRI MORFOLOGI TELUK SUNGAI SERUT DESA RAWA MAKMUR KOTA BENGKULU Suwarsono, Suwarsono; Supiyati, Supiyati; Harlianto, Budi
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.285 KB)

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui penguatan ketinggian gelombang tsunami  akibat refraksi dari bentuk geometri morfologi cekungan teluk Sungai Serut desa Rawa Makmur di Kota Bengkulu. Penguatan akibat geometri ini mengancam 6.000 orang penduduk desa Rawa Makmur dan sekitarnya yang bermukim di ujung teluk dengan rata-rata ketinggian pemukiman antara 3-5 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan metode pengukuran langsung di lapangan berbagai faktor yang mempengaruhi penguatan ketinggian gelombang tsunami tersebut, antara lain: sudut cekungan, panjang teluk, topografi, kedalam laut, ketinggian pemukiman, faktor peredaman. Hasil penelitian memperkirakan penguatan ketinggian di ujung teluk dan sekitarnya mencapai 1,5 – 3 kali lipat dari ketinggian tsunami di mulut teluk sebelum masuk cekungan atau mengalami penguatan antara 50 % sampai 300 %.   Katakunci: penguatan, geometri, refraksi, efek teluk, Bengkulu
Analisis Karakteristik Intensitas Curah Hujan di Kota Bengkulu Hadi, Arif Ismul; Suwarsono, Suwarsono; Herliana, Herliana
Jurnal Fisika FLUX Vol 7, No 2 (2010): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2010
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v7i2.3086

Abstract

Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran siklus bulanan dantahunan curah hujan maksimum dan mengetahui bentuk karakteristik intensitascurah hujan di Kota Bengkulu selama 30 tahun (1977-2006). Pengolahan datapada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program Software Microsoft Excel.Hasil analisis menunjukkan bahwa curah hujan normal Kota Bengkulu yaitu3413,5 mm/tahun. Intensitas curah hujan tertinggi paling banyak terjadi padabulan November dan Desember sedangkan intensitas curah hujan terendahpaling banyak terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Selama 30 tahun (1977-2006)rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada Musim Barat, sedangkan rata-ratacurah hujan terendah terjadi pada Musim Timur. Tipe curah hujan di KotaBengkulu termasuk tipe curah hujan jenis A dengan sifat sangat basah.
Water Turbine Simulation using Autodesk Simulation CFD Suwarsono, Suwarsono; Budiono, Budiono
Journal of Energy, Mechanical, Material and Manufacturing Engineering Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.753 KB) | DOI: 10.22219/jemmme.v2i2.5111

Abstract

The need on electricity increases annually while its supply decreases, meanwhile power plant has not increased. Process of building microhydro power plant needs scientifically experience and more time to give suitable result as it designed. Sengkaling Cross-flow Microhydro power plant resulted inappropriate electricity power compare with designed power plant. The design is mostly not in accordance with planned calculation. It is caused by the engineer who is not considering surrounding condition. Therefore, simulation is very important to be conducted that it only needs short time to the design maximally arranged. By simulation, building and assembling process can be conducted faster and decreases error risks. Simulation for this research used AUTODESK SIMULATION CFD.
ANALISIS FRONT SALINITAS BERDASARKAN MUSIM DI PERAIRAN PANTAI BARAT SUMATERA [Analysis of Salinity Front by Season in the Coastal West of Sumatra] Supiyati, Supiyati; Suwarsono, Suwarsono; Astuti, Nissa
BERITA BIOLOGI Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2830.137 KB) | DOI: 10.14203/beritabiologi.v15i3.2245

Abstract

Technology of the marine sciences, especially the potential  resources of fish can be evalute from front area identification. The aim of this research is to identify front salinity area based on seasonal variation in the west coastal of Sumatra. The method involved modeling by ODV  (Ocean Data View), Fortran, Transform, and Matlab software. We used salinity data what obtained from NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration). The result showed that vertically, front areas in coastal West of Sumatera for all off season was in depth of ± 41.6 meters, 83.2 meters and 124.8 meters. In the North West Monsoon, salinity front area was around of the Nias, Simeulue, Northwest and southeast  of Enggano islands. On the first of transition period was in West of Simeulue, southeast of Nias, and East Enggano Islands. In the South East Monsoon was in the Northeast of Simeulue, the East of Mentawai, Southeast and Northwest of Enggano Islands. On the second transition period was in the Eastern of Nias and Mentawai Islands. Salinity changes of fourth monsoons on this front area is ± 0,5 psu.
The Run up Tsunami Modeling in Bengkulu using the Spatial Interpolation of Kriging Technique Mayasari, Zulfia Memi; Fauzi, Yulian; Suwarsono, Suwarsono
Forum Geografi Vol 28, No 2 (2014): December 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v28i2.427

Abstract

This research aims to design a tsunami hazard zone with the scenario of tsunami run-up height variation based on land use, slope and distance from the shoreline. The method used in this research is spatial modelling with GIS via Ordinary Kriging interpolation technique. Kriging interpolation method that is the best in this study is shown by Circular Kriging method with good semivariogram and RMSE values which are small compared to other RMSE kriging methods. The results shows that the area affected by the tsunami inundation run-up height, slope and land use. In the run-up to 30 meters, flooded areas are about 3,148.99 hectares or 20.7% of the total area of the city of Bengkulu.
DETERMINANT FACTORS OF TOOTH PULP CARIES IN ROWOSARI, SEMARANG, INDONESIA Latifah, Rose Asni; Subekti, Ani; Suwarsono, Suwarsono; Sutomo, Bambang
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 2 (2017)
Publisher : Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.837 KB)

Abstract

Background: Tooth pulp caries is commonly found in community Rowosari, Semarang, Indonesia based on the patient visit at the public health centre. The process of the pulp caries occur because of clinical factors including the interaction among host, agent, environment, and time. Non-clinical factors including environment, attitude, health care and heredity. Aims: This study aims to determine the factors that cause pulp caries in community Rowosari, Semarang, Indonesia year 2016. Methods: It is descriptive quantitative research with case control study design. The sampling technique used nonprobability sampling by purposive sampling with 74 samples which consist of case group is the community which has pulp caries and control group is that havent pulp caries. Data collection techniques of clinical factors by direct examination, while nonclinical factors using questionnaires. Analysis of the data used is the Odds Ratio. Results: In the case group showed the highest odds ratio value on clinical factors are plaque index (OR = 4.524), which means that people with high plaque index have 4.524 times greater risk than the well index plaque. In non-clinical factors Odds Ratio is the highest value of action (OR = 1.949), which means people with bad actions have 1.949 times greater risk than those with good action. Conclusion: There are several caused factor of pulp caries. Biggest caused by the clinical factors is the plaque index, while biggest caused nonclinical factors are action. It is suggested that the community has to know and apply good dental health care in daily activities to reduce dental plaque.Â