p-Index From 2020 - 2025
8.495
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia Perkebunan dan Lahan Tropika TABULARASA EDUKASIA Jurnal Al-Tadzkiyyah Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Enthalpy : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik Universitas Medan Area Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah Jurnal Luka Indonesia BELAJEA: Jurnal Pendidikan Islam At-Turats Al-Hayat: Journal of Islamic Education Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen Pendidikan Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Benchmarking: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Informasi Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Tasyri` : Jurnal Tarbiyah-Syari`ah-Islamiyah Jurnal Keperawatan Suaka Insan TAJDID Tabyin; Jurnal Pendidikan Islam NURSING UPDATE JURNAL ILMIAH ILMU KEPERAWATAN Media Agribisnis PRAJA: Jurnal Ilmiah Pemerintahan Jurnal Abdi Insani JURNAL ILMU PERPUSTAKAN (JIPER) Jurnal Alwatzikhoebillah : Kajian Islam, Pendidikan, Ekonomi, Humaniora Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bidang Hukum Kenegaraan Edupedia: Jurnal Studi Pendidikan dan Pedagogi Islam International Journal of Education, Social Studies, And Management (IJESSM) Nuances of Indonesian Language Tarbiyah Islamiyah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam Panrita: Jurnal Bahasa dan Sastra Daerah serta Pembelajarannya Journal of Renewable Energy, Electrical, and Computer Engineering Jurnal Ilmiah Berkala: Sains dan Terapan Kimia Jurnal Pepadu Jurnal Indonesia Sosial Sains Aceh International Journal of Science and Technology International Education Trend Issues The International Journal of Tropical Veterinary and Biomedical Research Amkop Management Accounting Review (AMAR) Maktabatun: Jurnal Perpustakaan dan Informasi Seminar Nasional Hasil Penelitian LP2M UNM Jurnal Rekayasa elektrika Jurnal Aruna Mengabdi (ARMI) HUMANITIS : Jurnal Humaniora, Sosial dan Bisnis ASH-SHAHABAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Journal Papyrus : Sosial, Humaniora, Perpustakaan dan Informasi JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Jeinsa : Jurnal Ekonomi Ichsan Sidenreng Rappang Sabangka Abdimas Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkarya Journal of Management and Innovation Entrepreneurship (JMIE) PEDAMAS (Pengabdian Kepada Masyarakat) Indonesian Jurnal of Nursing Sciences and Practice Jurnal Cakrawala Bahari Jurnal Manajemen, Akuntansi dan Rumpun Ilmu Ekonomi (MAR-Ekonomi) Journal Social Engagement: Jurnal Pengabdian Masyarakat ILJ: Islamic Learning Journal Jurnal Tarbiyatuna
Claim Missing Document
Check
Articles

Teknis Perekaman Data dan Penyaluran Elektronik Kartu Tanda Penduduk di Lubuk Pakam Suriadi, Suriadi; Aswin Hasibuan, Muhammad
JPPUMA: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Sosial Politik Universitas Medan Area Vol 1, No 2 (2013): JPPUMA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.577 KB)

Abstract

Administrasi kependudukan berupa kartu tanda penduduk (KTP) sebagai media untuk dapat mengidentifikasi profil pribadi setiap warga negara, secara terus menerus dalam sistem adminisrasi pendataan kependudukan di Indonesia bergerak ke arah sistem yang lebih baik meski tidak mudah namun kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) diaggap lebih baik. Penelitian yang dilakukan di kantor kecmatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang, menjadi tempat perekaman, pendistribusian (E-KTP). Dalam perekaman pendistribusian ditemukan banyaknya kendala-kendala berupa tidak siapnya dan terbatasnya sumber daya manusia termasuksistem perekaman (E-KTP) yang berbasis elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat teknis perekaman data dan penyaluran elektronik kartu tanda penduduk di kecamatan lubuk pakam Kabupaten Deli Serdang. Jenis penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data bersumber pada studi pustaka dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan masih terdapat aparatur yang memiliki pengetahuan minim dalam teknis perekaman dan pendistribusian E-KTP
RELATIONSHIP BETWEEN MACERATION AND WOUND HEALING ON DIABETIC FOOT ULCERS IN INDONESIA: A PROSPECTIVE STUDY Haryanto, Haryanto; Arisandi, Defa; Suriadi, Suriadi; Ogai, Kazuhiro; Sanada, Hiromi; Okuwa, Mayumi; Sugama, Junko
in process
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Maceration results in enhancement of the wound area and infection. This condition is caused by a breakdown of the skin resulting in an open wound so that the wound area is enhanced and contaminated by microorganisms. Consequently, wound healing is delayed and quality of life is negatively affected. The prevention of maceration is important, and exudate management offers a way to prevent maceration. Exudate management can reduce the healing time, exudate, and frequency of dressing changes, and improve patient quality of life. Aims: The aim of this study was to clarify the relationship between maceration and wound healing. Methods: A prospective longitudinal design was used in this study. The wound condition determined the type of dressings used and the dressing change frequency. A total of 62 participants with diabetic foot ulcers (70 wounds) were divided two groups: non-macerated (n = 52) and macerated wounds (n = 18). Each group was evaluated weekly using the Bates–Jensen Wound Assessment Tool with follow-ups until week 4. Results: The Mann–Whitney U test showed that the changes in the wound area in week 1 were faster in the non-macerated group than the macerated group (P = 0.02). The Pearson correlation analysis showed a moderate correlation between maceration and wound healing from enrolment until week 4 (P = 0.002). After week 4, the Kaplan–Meier analysis showed that the non-macerated wounds healed significantly faster than the macerated wounds (log-rank test = 19.378, P = 0.000). The Cox regression analysis confirmed that maceration was significant and independent predictor of wound healing in this study (adjusted hazard ratio, 0.324; 95% CI, 0.131–0.799; P = 0.014). Conclusion: The results of this study demonstrated that there is a relationship between maceration and wound healing. Changes in the wound area can help predict the healing of wounds with maceration in clinical settings. Keywords: Wound maceration; wound healing, diabetic foot ulcers.
BASIS BUKTI PENYEMBUHAN LUKA: IMPLEMENTASI DALAM PRAKTIK KLINIK Suriadi, Suriadi
in process
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tim luka di Pontianak telah memfokuskan pada pengembangan pada pelayanan manajemen luka dan penelitian. Fokus pada kegiatan tersebut adalah pada manajemen luka diabetik. Salah satu yang paling umum adalah ulkus kaki dan infeksi, yang sering mengakibatkan amputasi tungkai bawah, dan yang memiliki prevalensi 4-10% di antara orang dengan diabetes. Tim kami melakukan penelitian menggunakan beberapa teknologi baru dalam manajemen luka seperti vibrator, veno plus dan lainnya. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi getaran mempercepat penyembuhan ulkus kaki diabetik dalam hal tingkat penyembuhan, skor penyembuhan, luka area penutupan, dan ditinggikan tingkat NO (nitric oxide). Terapi vibration, sebagai tambahan untuk perawatan luka standar, secara signifikan meningkatkan penyembuhan luka kaki diabetis. Penutupan area luka yang diukur dengan persentase penurunan relatif di daerah luka menunjukkan kelompok intervensi lebih cepat persentase penutupan 3.79% /hari (95% confidence interval antara 1.79% /hari sampai dengan 12.50% /hari) dibandingkan dengan kelompok kontrol 3.03% / hari (95% confidence interval antara -0.01% /hari sampai 7.69% /hari) perbedaan yang signifikan ditandai dengan p = 0.032. hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi getaran luka dapat meningkatkan penyembuhan luka pasien diabetes, dapat diamati melalui penurunan waktu rawat inap yang secara signifikan berbeda dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tim kami telah menciptakan sebuah alat penilaian baru untuk mengevaluasi kemajuan penyembuhan luka. Alat penilaian dikenal sebagai MUNGS. Alat MUNGS (maserasi, merusak / tunneling, nekrotik, granulasi dan tanda-tanda atau gejala) dikembangkan berdasarkan pengamatan klinis penulis dari penderita luka diabetes di Indonesia. Alat ini telah dilakukan uji reabilitas dan hasilnya menunjukkan bahwa reliabilitas antar penilai dari alat MUNGS lebih tinggi dibandingkan dengan (instrumen foto luka atau PAWT(photograph assessment wound tool) antara kedua kelompok penilai (perawat perawatan luka dan mahasiswa) dengan koefisien Cohen kappa adalah 0.80. Dalam studi validitas, MUNGS, total 75 pasien dimasukkan dalam analisis. Sebuah cut off point pada skor 4 alat MUNGS memiliki sensitivitas 84.91, spesifisitas 81.82, nilai prediksi positif 91.8, dan nilai prediksi negatif 69.2. Area di bawah kurva adalah 0.886 (95% CI, 0.792-0.948), dan rasio kemungkinan adalah 4.6. MUNGS adalah suatu alat pengakajian luka yang reliable dan valid dapat digunakan di tatanan klinik untuk pengkajian luka pada pada pasien diabetes.
Pembinaan Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah Saw Suriadi, Suriadi
BELAJEA: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi agama Islam Negeri (STAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/bjpi.v2i2.263

Abstract

This article discusses the transformation of Islamic education in the early period, that is from the epoch of the prophet Muhammad. In the period of the prophet Muhammad, Islamic education activity took place in its simple form, centered on the companions residents. Prophet Muhammad as uswatun hasanah and rahmatan lil alamin for those expecting the grace and the coming of the Day of Judgment is the first and foremost educators in the world of Islamic education. The transformation process of science, spiritualism internalization of values and emotional guidance of the Prophet Muhammad is incredible miracles and ordinary man may not be able to do so. Implementation of guidance of Islamic education in the time of Prophet Muhammad conducted in two phases which of Mecca, as the initial phase of guidance of Islamic education and the phase of Medina, as the improvement phase guidance of Islamic education.
Meningkatkan Minat Belajar Sains Dengan Model Pembelajaran Out Door Study Pada Kelas V SDN 053 973 Sendang Rejo Tahun ajaran 2014/2015 Suriadi, Suriadi
TABULARASA Vol 13, No 3 (2016): Jurnal TABULARASA
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, untuk mengatasi permasalahan dalam belajar IPA (Sains) pada siswa kelas V SDN 053973 Sendang Rejo.Pada penelitian ini jenis metode yang digunakan adalah yang berhubungan dengan pemanfaatan lingkungan sekitar.Melalui metode belajar Outdoo Study. Diharapkan dengan Metode iniminat belajar siswa akan meningkat. Berdasarkan penelitian yang telah disajikan dalam BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwaPembelajaran dengan menggunakan metode Out Door Study dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil pelaksanaan siklus I diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 10%. Dari hasil pelaksanaan siklus II diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 90%.
PENDIDIKAN SUFISTIK TAREKAT QADIRIYYAH WA NAQSYABANDIYYAH (Kajian atas Pemikiran Ahmad Khatib Sambas) Suriadi, Suriadi
Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora Vol 15, No 2 (2017)
Publisher : UIN Antasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.995 KB) | DOI: 10.18592/khazanah.v15i2.1899

Abstract

Artikel ini mencoba membahas, secara konseptual, bahwa dalam pendidikan sufistik, dapat mengambil perannya untuk menjawab tantangan-tantangan toleransi mutakhir akibat pengaruh globalisasi saat ini. Melalui tarekat menjadi medium atau cara yang harus ditempuh seorang salik (orang yang meniti kehidupan sufistik), dalam rangka membersihkan jiwanya sehingga dapat mendekatkan diri kepada Allah. Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah (TQN) telah memainkan peranan yang amat penting dalam sejarah Islam. Bahkan hingga kini sangat berpengaruh terhadap keberagaman muslimin di Indonesia. Seperti terlihat dari namanya, tarekat tersebut gabungan dari dua ajaran tarekat yang telah lama berkembang di Nusantara, yakni Qadiriyah dan Naqsabandiyah. Penggabungan dari keduanya dilakukan oleh seorang sufi asal Sambas yakni Ahmad Khatib Sambas.
Pendidikan Agama dalam Keluarga Suriadi, Suriadi; Mursidin, Mursidin; Kamil, Kamil; Adnan, Adnan
Tarbawi : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Tarbawi: Jurnal Ilmu-ilmu Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.106 KB) | DOI: 10.32939/tarbawi.v15i1.326

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang pendidikan agama bagi anak dalam keluarga dengan memfokuskan pada materi pendidikan yang terkandung dalam surat Luqman ayat 13-19. Adapun isi atau materi pokok pendidikan agama Islam yang telah lakukan oleh Luqman terhadap anaknya pada ayat 13-19 tersebut mencakup tiga aspek pokok ajaran Islam, yaitu meliputi aspek; 1) Pendidikan ‘Aqîdah, 2) Pendidikan ‘Ibâdah dan 3) Pendidikan Aqlaq. Dalam penanaman ‘aqîdah agama yang dilakukan Luqman kepada anak nya, yaitu: a) Keyakinan tauhid yang sebersih-bersihnya yaitu larangan mempersekutukan Allah, b) Kesadaran akan kemakhlukan kita yang wajib mensyukuri segala  karunia Tuhan, dan c) Kesadaran bahwa segala gerak-gerik kita yang nampak maupun yang tersembunyi tidak lepas dari pengetahuan dan pengawasan Tuhan. Pendidikan ibadah mencakup segala tindakan dalam kehidupan sehari-hari, baik yang berhubungan dengan Allah (habl min Allah) , maupun dengan sesama manusia (habl min al-Nas). Hubungan dengan Allah swt. yang terbesar sesudah tauhid adalah  mendirikan shalat. Jadi untuk menumbuhkan, memupuk dan memantapkan keyakinan agama itu, maka Luqman memerintahkan kepada anaknya agar mendirikan shalat. Materi pendidikan akhlak pada surat Luqman dapat dilihat pada ayat ke 14,15, 18 dan 19.  Pada ayat ke 14 dan 15 menjelaskan kepada kita bahwa orang tua telah bersusah payah dalam mengasuh anak-anaknya, terlebih lagi adalah ibu. Yang telah bersusah payah mengandung anak nya selama sembilan bulan dan menyapihnya hingga usia dua tahun. Maka Allah memerintahkan agar seorang anak harus bersukur kepada Allah yang telah memberikan segala nikmat-Nya dan bersyukur (berterima kasih) kepada orang tua yang menjadi sebab kehadirannya di dunia ini. Inti dari pendidikan akhlak pada ayat ini adalah agar anak berlaku sopan santun, bertutur kata yang lemah lembut, bergaul dengan penuh kasih sayang, mentaati segala perintahnya selagi perintah mereka tidak menyuruh pada perbuatan yang melanggar agama. Dan jika orang tua mereka berlainan kepercayaan, maka bagi anak tidak wajib mengikuti kepercayaan orang tuanya akan tetapi harus tetap menggaulinya di dunia ini dengan penuh kasih sayang.  Pendidikan akhlak selanjutnya diarahkan pada etika bergaul dengan masyarakat.
BASIS BUKTI PENYEMBUHAN LUKA: IMPLEMENTASI DALAM PRAKTIK KLINIK Suriadi, Suriadi
Jurnal Luka Indonesia Vol 2 No 2 Juni 2016
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v0i0.12

Abstract

Tim luka di Pontianak telah memfokuskan pada pengembangan pada pelayanan manajemen luka dan penelitian. Fokus pada kegiatan tersebut adalah pada manajemen luka diabetik. Salah satu yang paling umum adalah ulkus kaki dan infeksi, yang sering mengakibatkan amputasi tungkai bawah, dan yang memiliki prevalensi 4-10% di antara orang dengan diabetes. Tim kami melakukan penelitian menggunakan beberapa teknologi baru dalam manajemen luka seperti vibrator, veno plus dan lainnya. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terapi getaran mempercepat penyembuhan ulkus kaki diabetik dalam hal tingkat penyembuhan, skor penyembuhan, luka area penutupan, dan ditinggikan tingkat NO (nitric oxide). Terapi vibration, sebagai tambahan untuk perawatan luka standar, secara signifikan meningkatkan penyembuhan luka kaki diabetis. Penutupan area luka yang diukur dengan persentase penurunan relatif di daerah luka menunjukkan kelompok intervensi lebih cepat persentase penutupan 3.79% /hari (95% confidence interval antara 1.79% /hari sampai dengan 12.50% /hari) dibandingkan dengan kelompok kontrol 3.03% / hari (95% confidence interval antara -0.01% /hari sampai 7.69% /hari) perbedaan yang signifikan ditandai dengan p = 0.032. hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi getaran luka dapat meningkatkan penyembuhan luka pasien diabetes, dapat diamati melalui penurunan waktu rawat inap yang secara signifikan berbeda dibandingkan dengan kelompok kontrol. Tim kami telah menciptakan sebuah alat penilaian baru untuk mengevaluasi kemajuan penyembuhan luka. Alat penilaian dikenal sebagai MUNGS. Alat MUNGS (maserasi, merusak / tunneling, nekrotik, granulasi dan tanda-tanda atau gejala) dikembangkan berdasarkan pengamatan klinis penulis 'dari penderita luka diabetes di Indonesia. Alat ini telah dilakukan uji reabilitas dan hasilnya menunjukkan bahwa reliabilitas antar penilai dari alat MUNGS lebih tinggi dibandingkan dengan (instrumen foto luka atau PAWT(photograph assessment wound tool) antara kedua kelompok penilai (perawat perawatan luka dan mahasiswa) dengan koefisien Cohen kappa adalah 0.80. Dalam studi validitas, MUNGS, total 75 pasien dimasukkan dalam analisis. Sebuah cut off point pada skor 4 alat MUNGS memiliki sensitivitas 84.91, spesifisitas 81.82, nilai prediksi positif 91.8, dan nilai prediksi negatif 69.2. Area di bawah kurva adalah 0.886 (95% CI, 0.792-0.948), dan rasio kemungkinan adalah 4.6. MUNGS adalah suatu alat pengakajian luka yang reliable dan valid dapat digunakan di tatanan klinik untuk pengkajian luka pada pada pasien diabetes.
RELATIONSHIP BETWEEN MACERATION AND WOUND HEALING ON DIABETIC FOOT ULCERS IN INDONESIA: A PROSPECTIVE STUDY Haryanto, Haryanto; Arisandi, Defa; Suriadi, Suriadi; Ogai, Kazuhiro; Sanada, Hiromi; Okuwa, Mayumi; Sugama, Junko
Jurnal Luka Indonesia Vol 2 No 2 Juni 2016
Publisher : ETN Centre Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32538/jli.v0i0.24

Abstract

Background: Maceration results in enhancement of the wound area and infection. This condition is caused by a breakdown of the skin resulting in an open wound so that the wound area is enhanced and contaminated by microorganisms. Consequently, wound healing is delayed and quality of life is negatively affected. The prevention of maceration is important, and exudate management offers a way to prevent maceration. Exudate management can reduce the healing time, exudate, and frequency of dressing changes, and improve patient quality of life. Aims: The aim of this study was to clarify the relationship between maceration and wound healing. Methods: A prospective longitudinal design was used in this study. The wound condition determined the type of dressings used and the dressing change frequency. A total of 62 participants with diabetic foot ulcers (70 wounds) were divided two groups: non-macerated (n = 52) and macerated wounds (n = 18). Each group was evaluated weekly using the Bates?Jensen Wound Assessment Tool with follow-ups until week 4. Results: The Mann?Whitney U test showed that the changes in the wound area in week 1 were faster in the non-macerated group than the macerated group (P = 0.02). The Pearson correlation analysis showed a moderate correlation between maceration and wound healing from enrolment until week 4 (P = 0.002). After week 4, the Kaplan?Meier analysis showed that the non-macerated wounds healed significantly faster than the macerated wounds (log-rank test = 19.378, P = 0.000). The Cox regression analysis confirmed that maceration was significant and independent predictor of wound healing in this study (adjusted hazard ratio, 0.324; 95% CI, 0.131?0.799; P = 0.014). Conclusion: The results of this study demonstrated that there is a relationship between maceration and wound healing. Changes in the wound area can help predict the healing of wounds with maceration in clinical settings. Keywords: Wound maceration; wound healing, diabetic foot ulcers.
ANALISIS BIAYA DAN PENERIMAAN USAHATANI TOMAT DI DESA WAKULI KECAMATAN KAPONTORI KABUPATEN BUTON Suriadi, Suriadi
Media Agribisnis Vol 1 No 1 (2017): MEI
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.157 KB)

Abstract

Abstract   Problem statements in this research are: how much is the cost incurred by farmers in tomato farming in Waklii Village, Kapontori Sub-district, Buton Regency and how much is the income obtained from tomato farming in Wakuli Village, Kapontori Sub-district, Buton Regency. This study aims to determine how much the average cost received by farmers from tomato farming in Wakuli Village, Kapontori Sub-district Buton Regency and how much the average income received by tomato farmers in Wakuli Village, Kapontori sub-district, Buton Regency, this research was carried out in Wakuli Village, Kapontori Sub-district of Buton Regency for two months from June to July 2015. The population of this study was existing tomato farmers, the research sample took 30 tomato farmers. Data were collected through interviews using questionnaires and data analysis using cost and revenue analysis. The results showed that the costs incurred by farmers in conducting tomato farming activities with an average land area of 1 ha with an average cost of IDR 5,715,983 and the average acceptance of IDR 14,303,667, with the average income of the respondent farmers, is IDR 8,587,983. Recommendations Local governments, especially at the regency level, need to establish regulations relating to the tomato marketing system, especially determining basic prices.   Keywords: cost and acceptance analysis, tomato farming
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abdullah, La Ode Dedi Abdullah, Rudi Adnan Adnan Agus Abhi Purwoko Agus Abhi Purwoko AMRIZAL SALIDA Andhika Putra Andi Amang Anggara Lukmenda, Agung Anggita, Devi Apriani, Ellita Apriliani, Rina Ardhini, Raisha Ari Kurniawan Arnadi Arnadi, Arnadi Arniase, Ni Made Asrini Asrini Asyadi, Teuku Murisal Ayu, Ari Azaluddin, Azaluddin Baharman Baharman, Baharman Basri, Jumriah Bintara, Paksi Jaladara Butsainah, Aidah Daholu, Ahmad Damayanti, Putri Nadila Daming, Hamdi D Dedy Kurniadi Deni Irawan, Deni Dewi, Eka Ratna Diah Larasati, Diah Diana, Ririn Sefty Eliyah, Eliyah Emzaed, Ali Murtadho Erin Ryantin Gunawan Erin Ryantin Gunawan Erwin Mahrus Fadlina Fadlina Fadlina Farawowan, Fauziah F Farid, Muh. Fatri Ardiansyah Fendy, Fendy Fitriana, Erlis Eka Fitriansal Gaffar, Muhammad Syukri Haeril, Haeril Haryanto Haryanto Haryanto Haryanto Hasanuddin, La Hayu, Teuku Syaufi Heady S, Muhammad G. Try Herman Hifza Hifza Hiromi Sanada, Hiromi Hisna Hisna HS, Raodah Humaira, Novida Husaini Husaini I Ketut Suada ibrahim, bukhari Ilmi, Uswatul Indania, Elisabet Ira Devi Sara Irawan , Deni Irmasari - Ismail, Muhammad Rizqy Iswanto, Budi Jaladara Bintara, Paksi Jamaluddin Majid Jasiyah, Rabiatul Jasiyah, Rabiyatul Joni Gunawan Junko Sugama, Junko Kamil, Kamil Kamil, Kamil Kaspullah, Kaspullah Kazuhiro Ogai, Kazuhiro Khalik, Muh. Fihris Kurniawan Kurniawan Larasati, Diah Ratri Larasati Lenie Marlinae Lestari, Astuti Lukman Hakim, Bahtiar Lukmenda, Agung Anggara M Anshari M. Firdaus Nuzula Malfiandri, Malfiandri Malik, Ernawati Mantasa, Kamaluddin Marjan, Intan Marwan Marwan Mashartanto, Achmad Ali Mayumi Okuwa, Mayumi Mudhita Zikkrullah Ritonga Muhammad Aswin Hasibuan Muhammad Aswin Hasibuan, Muhammad Muhammad Saleh Muhammad Yanis Mulyadi Mulyadi Munadi Munadi Mursidin Mursidin, Mursidin Muzailin Affan Nabilah, Muna Nur Rahmah Wahyuddin Nur Salma, Nur Nur, Andi Hasriani Nuraini Nuraini Nurhikma Nurwafiyyah, Auliyah Pardana, Deki Paulina, Maria Purwanti, Nopi Putri D, A. Kartini Sari Putri P, Andi Sri Kumala Putri, Valina Afida Aprilia R, Asharyati Radimin, Radimin Rahman, Usman Riadi, Ikhsan Slamet Ridway Balaka, Ridway Rini Hazriani Rony Suranta Pinem Rusadi, La Ode Rusdin Rusdin Salsabila, Unik Hanifah Salzabila, Nafa Syahwa Samsuddin Samsuddin Siskia, Syafni Yelvi Sitepu, Sukma Aditya Sonny Santosa Sudianto, Sudianto Sugeng, Santoso Sukarman Sukarman Sulistiana, Oktavera Sumartan Sumartan Sumartan, Sumartan Sunanto, Hari Susilawati Susilawati Syailenra, Syailenra Talib, Arianti Tarmizi Tarmizi Teguh Prakoso Tehedi, Tehedi Tengku Riza Zarzani N Tinungki, Yeanneke Liesbeth Tri Pratiwi, Endang Tri Surya Putra Triyo Supriyatno Ulin Nuha Usman Usman Vianny, Afrida Yasir, Ahmad Yulistian, Dede Yusrina Yusrina Yuwaldi Away Zainal, Muzakir Zainudin Zainudin Zidan Aman Bakti Zulkan, Zulkan