Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI KEHADIRAN DALAM MENDUKUNG GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE (Studi Kasus pada ST3 TELKOM) Supriyadi, Didi
Proceeding SENDI_U 2015: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.828 KB)

Abstract

Development of ICT is very helpful to increase performance and business processes of organization. It must generateusefulness in obtaining information for stakeholders, also assist organization to get feedback from stakeholders. It shouldassist manager of organization to make or support decision making. Changes in the shape of higher education institutions areexpected to push each college to have a better management. It is necessary for the implementation of the concept of highereducation institutions that are considered to be ideal, known as Good University Governance (GUG). One of the businessprocesses that happen at ST3 Telkom Purwokerto is the management of human resources. One of HR management activitiesat ST3 Telkom is manage of employee attendance. Currently, System that manages attendance of ST3 Telkom employee stilldoesn’t support GUG principle that can be used by stakeholders. The researcher intends and deems it necessary to developthe presence of information systems that support the concept of GUG using Waterfall method. Information system whichhas developed, has been testing by black box methods. The results show that the system is able to display the presenceinformation of officials ST3 Telkom on information board (dashboard). It can be exploited by stakeholders in order to realizeone of the responsibility principle of GUG. This system can be further developed and integrated for employee payroll system.Keywords: information systems, presence, waterfall, good university governance
PERANCANGAN SISTEM QUALITY ASSURANCE PADA AUTO TELLER MACHINE (ATM) BERBASIS ANDROID DENGAN METODE PROTOTYPING Rahmawati, Mei; Supriyadi, Didi; Adam, Ipam Fuaddina
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.749 KB)

Abstract

Dalam dunia bank melakukan pelayanan dan jasa kepada nasabah sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas dan mutu layanan terhadap nasabah. Checklist tahapan layanan yang dilakukan tentu dinilai dari setiap aspek-aspek penting yang sudah sesuai dengan standar dan syarat berdirinya sebuah bank. Disini aspek layanan bank yang perlu dikontrol kualitas pelayanan seperti ATM(Auto Teller Machine). Karena jumlah ATM di Bank BRI Cabang Rembang , Semarang mencapai 36 unit dan tersebar di berbagai lokasi yang menempuh jarak jauh. Sistem penilaian kualitas layanan dilakukan dengan manual oleh bagian quality assurance yang saat ini diterapkan yaitu berkeliling secara langsung ke seluruh ATM dengan modul penilaian berupa sebuah dokumenberupa berkas tahapan layanan yang dicheklist secara berkala yang kemudian hasil penilaian kualitas dimasukkan ke dalam sistem.Karena sistem yang tersedia menggunakan server internal. Sehingga dapat membuat petugasquality assurance melakukan pekerjaannya dua kali. Selain itu petugas bagian quality assurance melakukan penilaian membutuhkan 3 kali dalam seminggu dan diberi ketentuan 20 menit untuk melakukan penilaian. Proses perancangan sistem ini akan menggunakan metode prototyping untuk membangun dan menerapkan di sistem quality assurance ATM berbasis android. Hasil dari sistem yang dibuat agar petugas bagian quality assurance yang sebelumnya dalam melakukan pekerjaan menilai kualitas layanan masih manual, dengan sistem quality assurance ATM berbasis android ini petugas bagian quality assurance dapat mempermudah pekerjaan dan mengurangi limbah kertas secara terusmenerus.
IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN WEIGHTED PRODUCT (WP) DALAM PEMILIHAN GURU TELADAN (STUDI K ) Aulia, Avina Ulfa; Supriyadi, Didi; Ramadhani, Rima Dias
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.311 KB)

Abstract

Guru menjadi salah satu komponen terpenting yang dimiliki oleh sekolah dalam usaha untuk meningkatkan layanan pendidikan. Oleh karena itu guru harus senantiasa di motivasi agar memberikan yang terbaik kepada siswa dan siswinya. Sehingga sekolah tersebut dapat meningkatkan kualitas sekolahnya hingga tumbuh menjadi sekolah yang besar. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas sekolah yaitu dengan melakukan pengukuran 1 Ajibarang Wetan dilakukan dengan cara manual yang memilih salah satu guru yang direkomendasikan oleh guru-guru lain. Kendala yang lain yang timbul dalam pemilihan guru teladan yaitu belum adanya kriteria terukur yang digunakan untuk menentukan pemilihan guru teladan. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu sistem pengambilan pendukung keputusan ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), dimana dalam mencari penjumlahan terbobot dari suatu rating kinerja pada setiap alternatif yang terdapat pada semua atribut. Serta menggunakan metode Weighted Product (WP), dimana konsep dasar metode ini menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana pada setiap atribut terlebih dahulu dipangkatkan dengan bobot atribut yang bersangkutan. Hasil penelitian ini dengan menggunakan metode SAW dan WP menunjukan A1 memliki peringkat teratas yaitu Muliyah, S.Pd.I dengan nilai 99,5748 dan 0,1440.
IMPLEMENTASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DAN WEIGHTED PRODUCT (WP) DALAM PEMILIHAN GURU TELADAN (STUDI K ) Aulia, Avina Ulfa; Supriyadi, Didi; Ramadhani, Rima Dias
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.311 KB)

Abstract

Guru menjadi salah satu komponen terpenting yang dimiliki oleh sekolah dalam usaha untuk meningkatkan layanan pendidikan. Oleh karena itu guru harus senantiasa di motivasi agar memberikan yang terbaik kepada siswa dan siswinya. Sehingga sekolah tersebut dapat meningkatkan kualitas sekolahnya hingga tumbuh menjadi sekolah yang besar. Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas sekolah yaitu dengan melakukan pengukuran 1 Ajibarang Wetan dilakukan dengan cara manual yang memilih salah satu guru yang direkomendasikan oleh guru-guru lain. Kendala yang lain yang timbul dalam pemilihan guru teladan yaitu belum adanya kriteria terukur yang digunakan untuk menentukan pemilihan guru teladan. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu sistem pengambilan pendukung keputusan ini menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW), dimana dalam mencari penjumlahan terbobot dari suatu rating kinerja pada setiap alternatif yang terdapat pada semua atribut. Serta menggunakan metode Weighted Product (WP), dimana konsep dasar metode ini menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana pada setiap atribut terlebih dahulu dipangkatkan dengan bobot atribut yang bersangkutan. Hasil penelitian ini dengan menggunakan metode SAW dan WP menunjukan A1 memliki peringkat teratas yaitu Muliyah, S.Pd.I dengan nilai 99,5748 dan 0,1440.
PERANCANGAN SISTEM QUALITY ASSURANCE PADA AUTO TELLER MACHINE (ATM) BERBASIS ANDROID DENGAN METODE PROTOTYPING Rahmawati, Mei; Supriyadi, Didi; Adam, Ipam Fuaddina
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.749 KB)

Abstract

Dalam dunia bank melakukan pelayanan dan jasa kepada nasabah sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas dan mutu layanan terhadap nasabah. Checklist tahapan layanan yang dilakukan tentu dinilai dari setiap aspek-aspek penting yang sudah sesuai dengan standar dan syarat berdirinya sebuah bank. Disini aspek layanan bank yang perlu dikontrol kualitas pelayanan seperti ATM(Auto Teller Machine). Karena jumlah ATM di Bank BRI Cabang Rembang , Semarang mencapai 36 unit dan tersebar di berbagai lokasi yang menempuh jarak jauh. Sistem penilaian kualitas layanan dilakukan dengan manual oleh bagian quality assurance yang saat ini diterapkan yaitu berkeliling secara langsung ke seluruh ATM dengan modul penilaian berupa sebuah dokumenberupa berkas tahapan layanan yang dicheklist secara berkala yang kemudian hasil penilaian kualitas dimasukkan ke dalam sistem.Karena sistem yang tersedia menggunakan server internal. Sehingga dapat membuat petugasquality assurance melakukan pekerjaannya dua kali. Selain itu petugas bagian quality assurance melakukan penilaian membutuhkan 3 kali dalam seminggu dan diberi ketentuan 20 menit untuk melakukan penilaian. Proses perancangan sistem ini akan menggunakan metode prototyping untuk membangun dan menerapkan di sistem quality assurance ATM berbasis android. Hasil dari sistem yang dibuat agar petugas bagian quality assurance yang sebelumnya dalam melakukan pekerjaan menilai kualitas layanan masih manual, dengan sistem quality assurance ATM berbasis android ini petugas bagian quality assurance dapat mempermudah pekerjaan dan mengurangi limbah kertas secara terusmenerus.
Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Supriyadi, Didi; Adi, Kusworo; Sarwoko, Eko Adi
JSINBIS (Jurnal Sistem Informasi Bisnis) Vol 1, No 3 (2011): Volume 1 Nomor 3 Tahun 2011
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.341 KB) | DOI: 10.21456/vol1iss3pp159-167

Abstract

Dengue  disease  is  a  major  health  problem  and  endemic  in  several  countries  including  Indonesia.  Indonesia  is  included  in  the  category  "A"  in  the stratification of DHF by WHO in 2001 which indicates the high rate of treatment in hospital and deaths from dengue. The purpose of this study was to investigate the ability of artificial neural networks Backpropagation method for information of the spread of dengue fever in   a region. In this study uses six input variables which are environmental factors that influence the spread of dengue fever, include average temperature  -  average, rainfall, number of rainy days, the population density, sea surface height, and the percentage of larvae-free number for  which data is sourced from BMKG, BPS and the Public Health Service. Network architecture applied to a multilayer network that uses an input with 6 neurons, one hidden lay er and an output with the output neuron is one. From the results obtained by training  the best network architecture is the number one hidden layer with the number of neurons obtained a total of 110 neurons and also the system can recognize the entire training data. The best training algorithm using  a variable learning rate and momentum of 0.9 by 0.6 by the end of the training MSE 0.000999879. in the process of testing using test data obtained 17 tissue levels of  approximately 88.23% accuracy. Therefore we can conclude that the network is implemented in this study when subjected to the test  data other then the error rate of about 11.77%.Keywords : Artificial Neural Networks; Backpropagation; Dengue fever
The Application of C4.5 Algorithm to Classify the User Satisfaction of Online Learning System Didi Supriyadi; S. Thya Safitri
IJISTECH (International Journal of Information System and Technology) Vol 3, No 2 (2020): May
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Tunas Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30645/ijistech.v3i2.67

Abstract

Telkom Institute of Technology Purwokerto (ITTP) is one of the universities that always strives to improve the quality of services to stakeholders. One of the services provided is an online learning system known as e-learning. Currently, ITTP does not have an obvious measurement to determine the level of user satisfaction of the e-learning system. System user satisfaction is determined by the quality of the system. Therefore, the purpose of this research is to determine the user satisfaction of the ITTP e-learning system by referring to the attributes of the success information system model developed by DeLone & McLean. Attributes used include the Ease of use, Response time, Reliability, Flexibility, and Security. Respondent data related to the assessment of the e-learning system were further classified by applying the C4.5 Decision Tree algorithm. Based on the results of calculations and tests using Rapid Miner software, it is known that the classification of users who have the SATISFIED classification is 46 respondents and 27 respondents are DISSATISFIED. Also, it is known that the flexibility of the ITTP e-learning system is the main determinant indicator of user satisfaction followed by response time.
Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Didi Supriyadi
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2013
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah salah satu masalah kesehatan utama dan endemik di beberapa Negara. Indonesia termasuk dalam kategori ―A‖ dalam stratifikasi DBD oleh WHO tahun 2001 yang mengindikasikan tingginya angka perawatan pada rumah sakit dan kematian akibat DBD. Tujuan penelitian ini untuk menginvestigasi kemampuan metode Jaringan syaraf tiruan Backpropagation untuk prediksi penyebaran penyakit demam berdarah pada suatu wilayah. Penelitian ini menggunakan enam variabel input yang merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi penyebaran penyakit demam berdarah, yaitu suhu rata – rata, curah hujan, jumlah hari hujan, kepadatan penduduk, ketinggian permukaan air laut, dan persentase angka bebas jentik. Arsitektur jaringan yang diterapkan jaringan dengan multilayer yang menggunakan sebuah input dengan 6 neuron, satu hidden layer dan sebuah output dengan jumlah neuron output adalah satu. Dari hasil pelatihan diperoleh arsitektur jaringan terbaik adalah dengan jumlah satu hidden layer dengan jumlah neuron sebanyak 110 neuron dan diperoleh sistem dapat mengenali seluruh data pelatihan. Algoritma pelatihan terbaik dengan menggunakan variabel pesat belajar sebesar 0,9 dan momentum sebesar 0,6 dengan MSE 0.000999879. pada proses pengujian menggunakan 17 data pengujian diperoleh tingkat akurasi jaringan sekitar 88,23% dan tingkat kesalahannya sekitar 11,77%.
Analisis Tingkat Kematangan Manajemen Layanan Teknologi Informasi Menggunakan Framework (ITIL) V3 Cahya Indah Safitri; Didi Supriyadi; Sarah Astiti
JUPITER (Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Komputer) Vol 13 No 1 (2021): JUPITER Vol. 13 No. 1 April 2021
Publisher : Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

bstrakLayanan Teknologi Informasi (TI) merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh suatu perusahaan atau instansi. Layanan Teknologi Informasi juga diberikan kepada pegawai sebagai pengguna (user) di Pengadilan Negeri Purbalingga. Dengan adanya layanan Teknologi Informasi diharapkan mampu membantu user dalam pekerjaannya. Berdasarkan hasil kuesioner tingkat kepuasan pegawai terhadap layanan teknologi informasi, kepuasan pengguna terhadap layanan Teknologi Informasi di Pengadilan Negeri Purbalingga berada diangka 3.31 dengan skala 1-5. Kondisi ini masih dinilai belum optimal untuk memenuhi layanan TI di Pengadilan Negeri Purbalingga sehingga perlu dilakukan pengukuran untuk mencapai target yang diinginkan yaitu 4. Dengan adanya permasalahan tersebut peneliti mengukur maturitas terhadap sistem untuk mengetahui tingkat kematangan saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah framework Information Technology Infrastructure Library (ITIL) V3. ITIL dipilih karena telah digunakan secara terus-menerus untuk mengukur sebuah manajemen layanan teknologi informasi dan dapat mengembangkan, meningkatkan serta memperbaiki kualitas menajemen layanan teknologi informasi.. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi kepada bagian Perencanaan,Teknologi Informasi, dan Pelaporan (PTIP) yang secara langsung mengelola layanan TI yang ada pada Pengadilan Negeri Purbalingga. Rekomendasi ini diberikan bertujuan agar dapat meningkatkan nilai kematangan dan memperbaiki menejemen layanan teknologi informasi yang di kelola oleh PTIP.Kata kunci— Manajemen Layanan Teknologi Informasi, ITIL V3, Maturitas. AbstractInformation Technology (IT) service is one of the facilities provided by a company or agency. Information Technology services are also provided to employees as users at the Purbalingga District Court. With the existence of Information Technology services, it is expected to be able to help users in their work. Based on the results of the questionnaire on the level of employee satisfaction with information technology services, user satisfaction with Information Technology services at the Purbalingga District Court is 3.31 on a scale of 1-5. This condition is still considered not optimal to fulfill IT services at the Purbalingga District Court so that measurements need to be taken to achieve the desired target, namely 4. With this problem, researchers measure the maturity of the system to determine the current maturity level. The method used in this research is the Information Technology Infrastructure Library (ITIL) V3 framework. ITIL was chosen because it has been used continuously to measure an information technology service management and can develop, improve and improve the quality of information technology service management. The purpose of this study is to provide recommendations to the Planning, Information Technology, and Reporting (PTIP) section. directly managing the existing IT services at the Purbalingga District Court. This recommendation is given in order to increase the value of maturity and improve the management of information technology services managed by PTIP. Keywords— Information Technology Service Management, ITIL V3, Maturity.
Analisis Tingkat Kematangan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka Kerja COBIT5 Deri Haryanto; Didi Supriyadi; Yudha Saintika
JUPITER (Jurnal Penelitian Ilmu dan Teknologi Komputer) Vol 13 No 2 (2021): JUPITER Edisi Oktober 2021
Publisher : Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/3364.jupiter.2021.10

Abstract

Kesuksesan tata kelola sebuah organisasi merujuk pada sejauh mana tingkat kematangan tata kelola TI dilakukan. Penyelenggaraaan Pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik (public service) memerlukan tata kelola yang baik (Good Governance). Implementasi Good Governance akan menjamin transparansi, efisiensi, dan efektifitas penyelenggaraan pemerintah. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyumas merupakan institusi pemerintahan yang saat ini berupaya untuk mewujudkan smartcity Banyumas. Saat ini Dinas Komunikasi dan informatika Banyumas masih mengalami beberapa kendala pada pelaksanan Tata kelola TI antara lain: Penerapan teknologi Big Data, Internet Of Things, maupun Artificial intelligence, serta belum adanya kebijakan yang mengatur mengenai kolaborasi dan transparansi data. Hal ini menjadi kendala dalam upaya mewujudkan smart city serta membutuhkan strategi dalam pemanfaatan TIK untuk mengatasi kendala-kendala tersebut. Untuk dapat mengatasi kendala – kendala tersebut perlu diketahui terlebih dahulu kondisi kematangan pemanfaatan teknologi informasi saat ini (as is). Penelitian ini menggunakan framework COBIT5 (Control Objectives for Information and Related Technology) yaitu untuk mengukur tingkat kematangan tata kelola teknologi infromasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyumas. Sub Domain yang digunakan pada penlitian ini adalah EDM01, EDM05, APO01, APO02, APO03, APO04, DSS01, DSS02, dan MEA01. Hasil analisis tingkat kematatangan secara keseluruhan berada pada level 4 (Predictable proccess) dengan target pengelolaan TI berada pada level 5 (optimizing).