Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

KEANEKARAGAMAN GENDER DAN SEKSUAL Maltha Maltha Kharisma
E-Tech : Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan Vol 8, No 1 (2020): E-Tech
Publisher : Kurikulum Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.328 KB) | DOI: 10.24036/et.v8i1.107610

Abstract

Artikel ini akan menjelaskan dan mendeskripsikan mengenai gender dan keragaman seksual harus dapat diidentifikasi, termasuk dalam kurikulum, danditerima di sekolah. Para stakeholder pendidikan perlu mengadvokasi kebijakan untuk memasukkan mengenai keanekaragaman gender dan seksualkurikulum. Aliansi gay-straight adalah kelompok ekstrakurikuler yang mempromosikan keragaman dan mendukung gender dan siswa yang beragam secara seksual. Sekolah perlu mendukung keanekaragaman gender dan seksualdikurikulum dan sumber daya. Keanekaragaman gender dan seksual perlu menjadi prioritas bagi sekolah untuk memasukkan gender dansiswa yang beragam secara seksual merasa disambut. Sangat penting bagi keanekaragaman gender dan seksualuntuk dilihat, diajarkan, dan diterima di dalam sekolah. Stakeholder dalam pendidikan perlu memahami mengapa keanekaragaman gender dan seksualperlu diakui di sekolah. Para stakeholder pendidikan memainkan peran penting dalam mengubah kebijakan sekolah sehingga kurikulum diajarkan dapat menghilangkan adanya diskriminasi di dalam pendidikan (Steck & Perry, 2017). Keanekaragaman gender dan seksual perlu dipandang sebagai prioritas bagi sekolah untuk dimasukkan dalam semua aspek sekolah.Kata kunci: Keanekaraman, Gender, Seksual
MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN MEMBERIKAN PENGARUH PADA HASIL BELAJAR MAHASISWA Maltha Kharisma; Eko Purnomo
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 7, No 2 (2018): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v7i2.11887

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh motivasi belajar, sarana pendidikan terhadap hasil belajar mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Padang. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi (X1), Sarana Pendidikan (X2), Hasil Belajar (Y). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif . Sumber data bersumber dari mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Padang yang diperoleh melalui kuesioner dengan model Skala Likert. Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan menyebarkan kuesioner tentang motivasi belajar, sarana pendidikan kepada responden yang berjumlah 65 responden. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda yang terdapat pada perangkat lunak SPSS 16:00. Hasilnya adalah Y '= 1,379 + 0,407 + 0,099, artinya jika tidak ada motivasi belajar dan fasilitas pendidikan maka hasil belajar adalah 1,379, setiap kali ada satu motivasi tambahan, maka akan meningkatkan hasil belajar sebesar 0,407, dan jika ada alat pendidikan tambahan itu akan meningkatkan hasil belajar 0,099.Kata Kunci: motivasi belajar, sarana pendidikan, belajar AbstractThis study aimed to analyze and determine the effect of learning motivation, educational facilities on learning outcomes of students of Arts Education Padang State University . Variables used in this research is Motivation ( X1 ) , Education Facility ( X2 ), Learning Outcomes ( Y ). The research method used is quantitative. Sources of data sourced from students of Fine Arts Education Universitas Negeri Padang obtained through a questionnaire with Likert Scale models. Techniques and tools of data collection is to spread out a questionnaire about the learning motivation, educational facilities to respondents who totaled 65 respondents. Data analysis techniques using multiple linear regression contained in 16:00 SPSS software. The result is Y’ = 1.379 + 0.407 + 0.099, meaning that if there is no learning motivation and educational facilities then the learning outcomes are 1,379, every time there is one additional motivation, it will increase learning outcomes by 0.407, and if there is an additional educational facilities it will increase learning outcomes of 0.099. Keywords: learning motivation, educational facilities, learning.
PERANCANGAN INFOGRAFIS SHELTER BANGUNAN DI KAWASAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG SEBAGAI MITIGASI BENCANA ALAM GEMPA DAN TSUNAMI Dwi Mutia Sari; Hendra Afriwan; Eko Purnomo; Maltha Kharisma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.28098

Abstract

This infographic design of building shelters in the Padang State University (UNP) area was appointed based on the fact that at UNP there is no graphic information about building shelters used as earthquake and tsunami mitigation in Padang City. This is very important to be known by the academic community and the community around UNP Padang as one of the mitigation or rescue efforts in the event of an earthquake and tsunami that threatens safety suddenly, so that the academic community and the public know which buildings are located. which can be used as a rescue shelter in the event of a disaster. This article is one of the results of basic research using the Research and Development (R&D) method, this method is used to facilitate the creative process in the design and production process. The result of this research is a prototype flyer infographic map of building shelters in the UNP area.Keywords: infographics, disaster mitigation, UNP. AbstrakPerancangan infografis shelter bangunan di kawasan Universitas Negeri Padang (UNP) ini diangkat berdasarkan fakta bahwa di UNP belum tersedianya sebuah informasi grafis mengenai shelter bangunan yang digunakan sebagai mitigasi gempa dan tsunami di Kota Padang. Hal tersebut menjadi penting sekali untuk diketahui oleh civitas akademik maupun masyarakat yang berada di sekitaran UNP Padang sebagai salah satu mitigasi atau usaha penyelamatan apabila terjadi bencana gempa dan tsunami yang mengancam keselamatan secara tiba-tiba, sehingga civitas akademik dan masyarakat mengetahui bangunan-bangunan mana saja yang dapat dijadikan shelter penyelamatan apabila terjadi bencana tersebut. Artikel ini merupakan salah satu hasil penelitian dasar dengan menggunakan metode Research and Development (R&D), metode ini digunakan untuk memudahkan proses kreatif dalam dalam perancangan dan proses produksi. Hasil penelitian ini adalah prototype flyer infografis peta shelter bangunan di kawasan UNP. Kata Kunci: infografis, mitigasi bencana, UNP. Authors:Dwi Mutia Sari : Universitas Negeri PadangHendra Afriwan : Universitas Negeri PadangEko Purnomo : Universitas Negeri PadangMaltha Kharisma : Universitas Negeri Padang References:BPBD. (2021). Hari Kedua Pencarian Laka Air. bpbd.sumbarprov.go.id (diakses tanggal 22 Februari 2021).Dur, B. I. U. (2014). Data Visualization and Infographics in Visual Communication Design Education at The Age of Information. Journal of Arts and Humanities, 3(5), 39-50.Endri. (2021). “Tambahan Bangunan yang Dijadikan Shelter”. Hasil Wawancara Pribadi: 17 Juni 2021, Universitas Negeri Padang.Shafipoor, M., Sarayloo, R., & Shafipoor, A. (2016). Infographic (Information Graphic); A Tool For Increasing The Efficiency of Teaching and Learning Processes. International Academic Journal of Innovative Research, 3(4), 39-45.Newsom, Doug and Haynes, Jim. (2004). Public Relations Writing: Form and Style. Canada: Nelson Education.Pasal 1. (2008). Pasal 1 Ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Jakarta: Buku Peraturan Penanggulangan Bencana.Purnomo, Eko. (2021). “Hasil Dokumentasi dan Foto Gedung-Gedung di UNP”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 02 Juni 2021, Universitas Negeri Padang.Sari, Manda, Pebrina. (2014). Daya Tampung Shelter Evakuasi Tsunami di Universitas Negeri Padang, Air Tawar Barat. Padang: Jurusan Geografi.Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.UNP (2021). Hasil Konversi IKIP Padang Menjadi Universitas. unp.ac.id (diakses tanggal 02 September 2021).
PENERAPAN RAGAM HIAS MINANGKABAU DALAM PEMBELAJARAN MEMBATIK BAGI GURU SENI BUDAYA SMPN DAN MTsN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Syafei Syafei; Efrizal Efrizal; Yasrul Sami; Zubaidah Zubaidah; Ariusmedi Ariusmedi; Maltha Kharisma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 2 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i2.31709

Abstract

One of the obstacles in improving the quality of education and learning in schools is the lack of improvement in the quality of teachers. In addition, the limited opportunity to gain additional knowledge and skills for teachers is the cause of the decline in the quality of education. The results of the instructor team's discussion with Desmiyanti, S, Pd. a teacher in the field of Fine Arts Studies at SMPN 2 VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman Regency (2020) that: the implementation of Fine Arts learning at SMPN Padang Pariaman Regency is on average taught by teachers with educational backgrounds other than Fine Arts. One indication shows the low ability of teachers in batik learning materials that require theory and practice of standard materials and equipment and procedures. As a consequence, the learning of fine arts, especially batik material, does not work properly. Especially if it is related to batik materials and equipment, the average junior high school level has received subsidies from the education office. However, in reality, teachers are not able to utilize the materials and equipment of batik that are already available for learning fine arts. Concerns about the inability of teachers in the learning process, especially this batik material, require teachers to attend education and training/workshops on: "The Application of Minangkabau Ornaments in Batik Learning for Middle School and MTsN Cultural Arts Teachers in Padang Pariaman Regency", so that junior high school arts and culture teachers /MTsN is able to teach one of the Competency Standards, namely: (4.1) "application of Decorative Variety on textiles based on fabrics" in class VII.Keywords: art and culture, membatik.AbstrakSalah satu kendala dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah-sekolah adalah kurangnya perbaikan terhadap kualitas guru. Di samping itu keterbatasan kesempatan untuk mendapatkan penambahan ilmu dan keterampilan bagi guru menjadi penyebab turunnya mutu pendidikan. Hasil diskusi tim instruktur dengan Desmiyanti, S,Pd. guru bidang Studi Seni Rupa SMPN 2 VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman (2020) bahwa: pelaksanaan pembelajaran Seni Rupa di SMPN Kabupaten Padang Pariaman rata-rata diajar oleh guru-guru dengan latar belakang pendidikan bukan Seni Rupa. Salah satu indikasi menunjukkan rendahnya kemampuan guru dalam materi pembelajaran membatik yang membutuhkan teori dan praktik bahan dan peralatan serta perosedur yang baku. Konsekuensinya, pembelajaran seni rupa khususnya materi membatik tidak berjalan menurut semestinya. Apalagi jika dikaitkan dengan bahan dan peralatan membatik yang rata-rata sekolah tingkat SMP sudah mendapatkan subsidi dari dinas pendidikan. Namun kenyataannya, guru tidak mampu memanfaatkan bahan dan peralatan membatik yang sudah tersedia untuk pembelajaran seni rupa. Kekhawatiran terhadap ketidakmampuan guru dalam proses pembelajaran khususnya materi membatik ini, mengharuskan guru mengikuti pendidikan dan pelatihan/ workshop tentang:“Penerapan Ragam Hias Minangkabau dalam Pembelajaran Membatik bagi Guru-Guru Seni Budaya SMP dan MTsN di Kabupaten Padang Pariaman”, sehingga guru seni budaya SMP/MTsN mampu mengajarkan salah satu Standar Kompetensi yaitu: (4.1) “penerapan Ragam Hias pada tekstil basis kain” di kelas VII.   Kata Kunci:seni budaya, membatik. Authors:Syafei : Universitas Negeri PadangEfrizal : Universitas Negeri PadangYasrul Sami : Universitas Negeri PadangZubaidah : Universitas Negeri PadangAriusmedi : Universitas Negeri PadangMaltha Kharisma : Universitas Negeri Padang References:Khairuzzaky, K. (2018). Kajian Struktur Ragam Hias Ukiran Tradisional Minangkabau Pada Istano Basa Paguruyung. Jurnal Titik Imaji, 1(1), 54-67.Prasetya, L. E., & Adi, S. M. (2011). Makna dan Filosofi Ragam Hias Pada Rumah Tradisional Minangkabau di Nagari Pariangan Tanah Datar. In Seminar Nasional “Kearifan Lokal Dalam Keberagaman Untuk Pembangunan Indonesia (pp. 59-70).
DARVIES RASJIDIN DAN PERUBAHAN KARYANYA SEBUAH KAJIAN SOSIOHISTORIS Nessya Fitryona; Maltha Kharisma
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.23677

Abstract

This study aims to explain the background of Darvies Rasjidin's artistic journey and the factors that influence the changes in his work. Darvies is an artist from West Sumatra who currently resides in Yogyakarta. Around the mid-70s his work was different from the current maistream that developed in West Sumatra, namely the Minang-themed surrealist. However, in the next period, he decided to move to Yogyakarta. His work changed style to a more contemporary. The research method used is qualitative descriptive analysis with a sociohistorical approach. The research data were obtained by means of interviews, browsing archives in the form of newspaper clippings, and documentation of works of art. The results showed that Darvies Rasjidin's background in his artistic journey was inseparable from his family environment, social arts institutions and the role of social actors who supported his creative process. Furthermore, the changes in Darvies Rasjidin's works in his artistic journey are influenced by factors of different economic demands, social environment, and artistic climate between West Sumatra and Yogyakarta.Keywords: sociohistorical, art painting.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengeksplanasikan latar belakang perjalanan berkesenian Darvies Rasjidin dan faktor-faktor yang memengaruhi perubahan karyanya. Darvies merupakan seniman asal Sumatera Barat yang saat ini bermukim di Yogyakarta. Sekitar pertengahan tahun 70-an karyanya berbeda dari arus maistream yang berkembang di Sumatera Barat yaitu surealistik bertemakan Minang. Namun pada periode selanjutnya, ia memutuskan hijrah ke Yogyakarta. Karyanya mengalami perubahan dalam corak ke arah yang lebih kontemporer. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan sosiohistoris. Data penelitian diperoleh dengan cara wawancara, penjelajahan arsip berupa kliping koran, dan dokumentasi karya seni. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang Darvies Rasjidin dalam perjalanan berkeseniannya tidak terlepas dari lingkungan keluarga, institusi sosial seni serta peran pelaku sosial yang mendukung proses kreatifnya. Selanjutnya, perubahan karya-karya Darvies Rasjidin dalam perjalanan berkeseniannya dipengaruhi oleh faktor tuntutan ekonomi, lingkungan sosial, dan iklim berkesenian yang berbeda antara di Sumatera Barat dan Yogyakarta.Kata Kunci: sosiohistoris, seni lukis.Authors:Nessya Fitryona : Universitas Negeri PadangMaltha Kharisma : Universitas Negeri PadangReferences:_________. (1992 September 24). Kehidupan Seni Lukis Sumbar Memprihatinkan. Singgalang. Informasi Seksi: ___ (____).Denzin, N. K., & Lincoln, Y.S. (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Fitryona, N. (2017). The Dialectic of Visual Arts Life in West Sumatra 1986-2003. International Journal of Creative and Arts Studies, 4(1), 27-39.Fitryona, N. (2014). “Darvies Rasjidin dan Karya-Karyanya”. Hasil Wawancara Pribadi: 03 Oktober 2014, Yogyakarta.Fitryona, N. (2014). “Perjalanan Berkesenian Darvies Rasjidin#1”, Hasil Wawancara Pribadi: 22 November 2014, Yogyakarta.Fitryona, N. (2014). “Perjalanan Berkesenian Darvies Rasjidin#2”, Hasil Wawancara Pribadi: 23 November 2014, Yogyakarta.Kartodirdjo, Sartono. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta : Gramedia.Larenz, A., dkk. (2016). Cadiak Indak Mambuang Pandai. Katalog BAKABA#5. Kumpulan Karya Pelukis: ___ (____).Moenir, Darman. (1979 Juni 21). Catatan Kebudayaan : Seni Lukis (di) Sumatra Barat. Haluan. Informasi Seksi: ___ (____).Moenir, Darman. (1979 Juli 3). Catatan Kecil Pameran Tunggal Darvies Rasjidin di PKP. Haluan. Informasi Seksi: ___ (____).Navis, A. A. (1999 April 5). Tentang Anungrah Seni 1999. Haluan. _______: 4 (Kol 1-2).Pamola, D., & Makoginta, A. R. (2012 Desember 18). Antara Pintu & Halaman. Katalog BAKABA#2. Kumpulan Karya Pelukis: ____ (____).Rasjidin, Darvies. (2014). “Kumpulan Karya-Karya Lukisan”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 09 April 2014, Yogyakarta.Rasjidin, Darvies. (2014). “Potret Diri”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 10 Juni 2018, Yogyakarta.Yurnaldi. (1992 Juli 7). Ide-Ide Cemerlang Darvies dan Essensi Warna Asri Rosdi. Haluan. _____: ____ (____).Yusrizal. (1996 September 24). Retak-Retak Bentuk dalam Acuan Minangkabau. Haluan. ______: ____ (____).Zolberg, Vera L. (1990). Constructing s Sosiology of The Art. New York: Cambridge University Press. 
PEMBERDAYAAN ANAK-ANAK PANTI ASUHAN PUTRI AISYIYAH BUKITTINGGI DALAM KETERAMPILAN “MEMBATIK” Erfahmi Erfahmi; Irwan Irwan; Maltha Kharisma
Ranah Seni Vol 11 No 02 (2018): RANAH SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ranahseni.v11i02.23

Abstract

An orphanage is one of the means of protection and guidance for orphans, orphans and orphans and neglected children. This container is independent, which is sheltered under a foundation, one of which is Aisyiyah. The Aisyiyah Foundation provides facilities for sons and daughters with adequate facilities such as male and female dormitories, places of worship, sports and equipped with a well-organized management structure. In addition to formal activities that must be attended by orphanage children through school, it is also equipped with non-formal activities outside school hours which are more focused on efforts to equip children with several skills as a provision for them to be able to live independently in the midst of society. Besides providing skills for orphanage children is an effort to improve the quality of human resources (HR). One effort that can be done is to help orphanage children to develop skills in the field of textile crafts, namely batik with the application of traditional carving motifs on fashion products, table cloths, headscarves, paintings with a variety of shapes and sizes. This batik skill activity is very beneficial for orphanage children as a provision for them to become entrepreneurs later, if they are no longer the responsibility of the Foundation. To achieve the target as expected, this activity is carried out using the design, counseling, training and mentoring methods, so that each participant produces a product / work of Batik in the form of a table mat and wall decoration that has artistic value and is worth selling.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU SDN LUBUK LINTAH PADANG DALAM MENGUASAI TEKNIK MELUKIS IMAJINATIF Mediagus Mediagus; Efrizal Efrizal; Nessya Fitryona; Maltha Kharisma
Ranah Seni Vol 12 No 01 (2018): RANAH SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ranahseni.v12i01.34

Abstract

Spesifikasi target luaran berupa jasa adalah minimal 70% materi: (1) menggambar teknik pull thread, inkblot, dan toot/blowing, dan (2) penilaian hasil belajar menggambar teknik pull thread, inkblot, dan toot/blowing dikuasai oleh peserta IbM. Spesifikasi target luaran berupa produk adalah dihasilkan: (1) Media presentasi menggambar teknik pull thread, inkblot, dan toot/blowing.(2) Media presentasi penilaian hasil belajar menggambar teknik pull thread, inkblot, dan toot/blowing. (3) Masing-masing satu model gambar teknik pull thread, inkblot, dan toot/blowing. (4) Model penilaian hasil belajar menggambar teknik pull thread, inkblot, dan toot/blowing. (5) Gambar teknik pull thread, inkblot, dan toot/blowing dari masing-masing peserta. (6) Rubrik penilaian hasil belajar menggambar teknik pull thread, inkblot, dan toot/blowing dari masing-masing peserta. Kegiatan dilaksanakan dengan metode: (1) Rancangbangun model dan media presentasi, (2) Penyuluhan dan diskusi, (3) Pelatihan/Workshop/Praktikum, dan (4) Pameran. Target pencapaian tersebut sudah dapat dicapai.
PKM GURU-GURU SDN 08 DAN SDN 16 CAMPAGO IPUH MANDIANGIN KOTO SELAYAN BUKITTINGGI DALAM PEMBELAJARAN KERAJINAN Zubaidah Zubaidah Zubaidah; Erfahmi Erfahmi; maltha kharisma; Asra Ilal Khairi
Ranah Seni Vol 13 No 01 (2019): RANAH SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ranahseni.v13i01.51

Abstract

The subjects of Cultural Arts and Skills / Crafts (SBdK / P) in Elementary Schools (SD) in accordance with the 2013 curriculum consist of fine arts, craft skills, music, dance, and drama. Learning SBDK / P in Elementary Schools is the most effective means for children's personal formation. Through this education rational, emotional, and motor activities will be met. The development of these three abilities is very important for the world of children's education, because SBDK / P education has a multilingual, multi-dimensional, and multicultural nature. Therefore teachers who teach arts and culture education and skills need to organize it well, so that learning objectives can be achieved optimally. The main problem in implementing SBDK / P learning, especially skills / craftsmanship is the lack of teacher's ability in the arts and crafts. This is generally felt by elementary school teachers, including SDN 08 and SDN 16, Mandiangin District, Koto Selayan Bukittinggi. Based on preliminary information that learning SBDK / P, especially fine arts and crafts has not been implemented well. The implementation of SBDK / P learning materials by teachers in SDN 08 and SDN 16 in particular was caused by the teachers not having a background in arts and crafts education. Besides that, opportunities for teachers to improve the ability of the arts and crafts outside of teaching tasks are relatively never found. Based on these problems an effort should be made to improve the ability of Elementary School teachers, especially in SDN 08 and SDN 16 Mandiangin Subdistrict, Koto Selayan Bukittinggi so that the implementation of SBDK / P learning, especially crafts / crafts, can be carried out properly the competencies expected by students can be achieved. In an effort to improve the ability of these teachers is to implement the Community Partnership Program (PKM) in particular providing training in woven crafts and montage artwork.
PELATIHAN SCREEN PRINTING SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN ANAK-ANAK PANTI ASUHAN AISYIAH KOTA BUKITTINGGI Syafei Syafei Syafei; maltha Kharisma; Ariusmedi Ariusmedi
Ranah Seni Vol 13 No 01 (2019): RANAH SENI
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/ranahseni.v13i01.54

Abstract

Abstract: Most of the children who are in the Aisyiah Orphanage in Bukittinggi City do not yet have reliable skills, so if they leave the institution it is feared that they cannot be independent. For that they are fostered by providing various types of skills as a provision of life, so that after leaving the institution they can work and even create new jobs. Unfortunately the skills provided at this orphanage are very limited and less varied. The factors causing the variety of types of skills provided or implemented in this orphanage are; 1) lack of expertise from various types of skills and 2) lack of funds for its implementation, although there is assistance from the government and the community but it is not sufficient. The types of skills that are often provided especially for men are sewing and carpentry sewing. While the types of skills related to art have never been given. Whereas most of the children's homes (62.1%) have artistic talent. For this reason, the head of the orphanage expects training in screen printing skills for their foster children. The solution offered to overcome this problem is to conduct practical skills training, namely screen printing. The provisional result of this activity was that in general (84.65%) the children of the Aisyiah orphanage, Bukittinggi City son, had the ability to print well with green printing techniques.
“Kerajinan Makrame” Peluang Berwirausaha Bagi Ibu-Ibu PKK Dasawisma di Kelurahan Belakang Balok Bukittinggi Suib Awrus; Mediagus Mediagus; zubaidah zubaidah; Angga Elpatsa; Maltha Kharisma; Mita Sriganti
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 22, No 3 (2022): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.02970

Abstract

Gerakan kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan gerakan Nasional yang tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat dengan kaum perempuan sebagai motor penggeraknya (Tim Penggerak PKK PKK:2020). Secara umum gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin menuju terwujudnya keluarga yang berbudaya, bahagia, sejahtera, maju, mandiri, hidup dalam suasana harmonis yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Permasalahan yang terjadi adalah sejak tahun 2020 kelompok PKK tidak mendapatkan pelatihan disebabkan masa pandemi serta ketidak tersedianya dana dari kelurahan dan kecamatan. Untuk mengatasi permasalahn ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu kelompok PKK di Kelurahan Belakang Balok dalam mengembangkan keterampilan dibidang kriya makrame dengan berbagai jenis bahan dan teknik untuk produk-produk benda pakai dan benda seni.Pelatihan keterampilan makrame ini dilaksanakan menggunakan metoda ceramah, presentasi, video tutorial, tanya jawab, dan penugasan, agar setiap peserta menghasilkan produk makrame bernilai seni, benilai pakai serta bernilai jual.Pelatihan ini telah memberikan hasil yang berarti dan signifikan bagi peserta dan pihak kelurahan dengan indikator 1) terjadi peningkatan wawasan dan  pengetahuan Ibu-Ibu PKK Dasawisma tentang kerajinan makrame, 2) peserta telah mampu membuat karya makrame berupa hiasan dinding (wall hanging) sesuai salah satu target luaran pelatihan.