Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pluralism of Papuan Student Community Acceptance in Makassar City Dian Riani Said; Andi Trisnowali MS; Jihan Fahriana Salahuddin; Rosliana Cerlianti
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.4113

Abstract

Indonesia is a plural country, in terms of culture, ethnicity, language, and religion. This shows that a diverse Indonesia has the potential to cause disputes between ethnicities. One of them is the existence of a Papuan student community outside the region often get less pleasant treatment. The condition of Makassar city is one of the compound areas or has diversity. Almost all the different tribes in Indonesia inhabit the city of Makassar. The possibility of conflict can occur from its demographics, even being criminalized to the Papuan student community that inhabits the city of Makassar can occur. There is a difference that occurs in the city of Makassar, the Papuan student community tends to be acceptable in comparison to other areas, can be seen from the many Papuan community dormitories located in the city of Makassar. The results explained that the good relations of the people of Makassar city with the Papuan student community can not be separated from the fact of a long history, that Makassar is the Pusar area of Eastern Indonesia, and Papua was once part of the spread of Makassar Bugis traders. However, maintaining good relations with the surrounding residents is the most important thing to create a harmonious situation, uphold the value of tolerance and open up to new environments. As well as avoiding mis-information that reaches the community of Makassar city about Papua that smells negative, to prevent the widespread spread of OPM understanding in the city of Makassar.
DIVERSIFIKASI OLAHAN IKAN LAYANG MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMIS PADA KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA AWANGPITUO KABUPATEN BONE Sirwanti; Naimah; Fahriadi Muhdar; Dian Riani Said; Dewi Sartika; Andi Ogo Darminto
PROFICIO Vol. 5 No. 1 (2024): PROFICIO: Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i1.2910

Abstract

Ikan layang (Decapterus sp) atau oleh masyarakat Bone dikenal dengan nama ikan “lajang” tergolong bahan pangan yang cepat rusak (perishable foods) dan kurang disukai . Olehnya itu perlu adanya suatu strategi baru yakni melakukan diversifikasi olahan ikan laying agar bisa disukai oleh semua kalangan masyarakat. Salah satu diversifikasi olahan ikan yang sudah cukup dikenal dan bernilai ekonomis yaitu bakso ikan layang dan nugget ikan. Program pengabdian kepada masyarakat melalui diversifikasi olahan ikan menjadi produk bernilai ekonomi layang pada kelompok ibu-ibu rumah tangga Awangpituo kabupaten Bone dilakukan melalui beberapa tahapan mulai dari tahap penyuluhan, pelatihan dan pendampingan sehingga mampu mengahsilkan produk olahan ikan layang yang bernilai ekonomis, tahan lama serta dsukai oleh semua kalangan muali dari anak-anak hingga dewasa.
Peningkatan Kemampuan Pengucapan Bahasa Inggris Siswa EFL melalui Latihan Tongue Twister di MI Muhammadiyah Sawahan Muhammad Irfan; Dian Riani Said; Fahriadi Muhdar
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v5i1.1261

Abstract

Kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris merupakan salah satu keterampilan esensial yang sering kali menjadi tantangan bagi siswa di MI Muhammadiyah Sawahan, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Kendala utama yang dihadapi meliputi kurangnya kepercayaan diri, minimnya pelatihan pengucapan, dan tidak adanya guru dengan latar belakang pendidikan bahasa Inggris. Kondisi ini berdampak pada rendahnya kejelasan pelafalan, kefasihan berbicara, serta kemampuan siswa dalam mengekspresikan diri secara sederhana dalam bahasa Inggris. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi kendala tersebut melalui metode tongue twister dan simulasi berbicara. Tongue twister digunakan untuk melatih kejelasan pelafalan dan kesadaran fonologis, sedangkan simulasi berbicara membantu meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menggunakan bahasa Inggris secara praktis. Program ini dilaksanakan selama 12 sesi pertemuan dalam 40 hari, melibatkan siswa kelas 5 dan 6. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kemampuan berbicara siswa. Kejelasan pelafalan meningkat dari 45% menjadi 85%, kefasihan berbicara dari 50% menjadi 80%, dan kemampuan memperkenalkan diri dari 40% menjadi 90%. Selain itu, pengabdian ini juga memberikan dampak positif terhadap motivasi dan kepercayaan diri siswa. Kegiatan ini menegaskan urgensi penerapan metode inovatif dalam pembelajaran bahasa Inggris, khususnya di sekolah yang menghadapi keterbatasan sumber daya pengajaran. Solusi berbasis tongue twister dan simulasi berbicara terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa sekaligus menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan. Program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di sekolah lain dengan tantangan serupa.
Pelatihan MC Bahasa Inggris sebagai Penguatan Kemampuan Literasi Bahasa Inggris Rini Meliyani; Dian Riani Said; Achmad Dahlan
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v5i1.1373

Abstract

 –Pengabdian ini dilakukan karena kurangnya kemampuan membaca teks Bahasa Inggris pada siswa kelas VI SD Inpres Morowa yang berjumlah 16 siswa, di Desa Bonto Mate’ne, Kec. Sinoa, Kab. Bantaeng. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam literasi Bahasa Inggris. Sebelum penelitian ini dilaksanakan, dilakukan observasi yang menunjukkan kemampuan siswa dalam membaca teks Bahasa Inggris sangat rendah. Pada penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus untuk mengamati interaksi siswa yang dilaksanakan selama 6 kali pertemuan. Data diperoleh melalui observasi secara langsung serta angket yang diisi langsung oleh siswa yang bertujuan untuk mengevaluasi tingkat antusiasme siswa selama pembelajaran. Hasil dari angket yang diberikan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki tingkat kepuasan dan antusiasme selama pembelajaran MC (Master of Ceremony). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran ini mampu membantu siswa dalam membaca dan memahami teks yang dibaca. Tingkat pemahaman dan kesulitan siswa yang berbeda dalam memahami pembelajaran, dapat diatasi melalui teknik interaktif. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan MC (Master of Ceremony) mampu memberikan dampak yang signifikan dalam penguatan kemampuan literasi Bahasa Inggris siswa.
Socialization of Stunting Prevention through Conseling and Providing Additional Food to Pregnant Woman and Toodlers Diana Saputri R; Dian Riani Said; Gunawan; Achmad Dahlan
International Journal of Community Engagement Payungi Vol. 4 No. 2 (2024): International Journal of Community Engagement Payungi
Publisher : Yayasan Payungi Smart Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58879/ijcep.v4i2.42

Abstract

Stunting or shortness is a condition of growth failure in children due to chronic nutritional deficiency, especially in the first 1000 Days of Life (HPK), making the child too short for their age. The issue of stunting has become an important issue that must be addressed collectively. Factors such as poverty, inadequate nutritional intake, and low knowledge are the main factors that must be faced to prevent stunting. Prevention of stunting must be done as early as possible, starting from when the fetus is still in the womb. One way to reduce stunting is by increasing awareness of stunting through socialization and assistance. The methods used are lectures, question and answer sessions, or interviews with the community in Siwal Village, Sukoharjo Regency, Central Java Province, related to the prevention of stunting through socialization and assistance using media such as leaflets, PowerPoint, and other supporting tools. The results and implementation include providing supplementary food to pregnant women and toddlers, education and socialization for pregnant women, and efforts to prevent stunting, as well as educating the community of Siwal Village, Sukoharjo Regency, Central Java Province, about understanding stunting or adequate nutritional intake for pregnant women and toddlers, as well as informing about the dangers of stunting.