Diyah Proboyekti
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Faktor Penyebab Keluhan Muskuloskeletal pada Aktivitas Penambang Pasir di Kota Kediri Diyah Proboyekti; Ningsih Dewi Sumaningrum
Journal Power Of Sports Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan muskuloskeletal merupakan masalah kesehatan yang terkait dengan alat gerak tubuh manusia, yang meliputi otot, tendon, tulang, kerangka, ligamen, dan saraf. Beberapa faktor penyebab keluhan diantaranya prosedur kerja, peralatan, dan lingkungan., faktor organisasi dan sosial., serta karakteristik fisik dan psikologis individu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor penyebab keluhan muskuloskeletal pada aktivitas penambang pasir. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja penambang pasir sebanyak 80 responden. Jumlah sampel sebanyak 69 responden yang diambil dengan cara accidental sampling. Hasil: hasil uji statistik dengan Chi Square pada berat pasir yang diangkut terhadap keluhan muskuloskeletal  menunjukkan nilai Asym Sig > 0,05 yang berarti berat pasir yang diangkut tidak berhubungan dengan keluhan. Hasil uji statistika pada NBM terhadap keluhan menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai NBM nya maka keluhan yang dirasakan oleh responden semakin besar. Simpulan dan saran: Penelitian ini sebaiknya dilanjutkan dengan memperhatikan faktor penyebab keluhan muskuloskeletal yang lain
PEMBERIAN NEUROMUSCULAR ELECTRICAL STIMULATION, KINESIOTAPING DAN MOTOR RELEARNING PROGAMME DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PASIEN STROKE: CASE STUDY Whida Rahmawati; Diyah Proboyekti; Moch Affan Abdillah
Physio Journal Vol. 3 No. 1 (2023): MARET
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phyjou.v3i1.1019

Abstract

Manusia sering menerapkan pola hidup tidak baik dan kurang beraktivitas. Hal ini merupakan faktor resiko stroke. Stroke merupakan kerusakan yang terjadi pada otak, salah satu bentuk Stroke adalah Stroke Non Hemoragic yang mengakibatkan gangguan pada gerak dan fungsi tubuh sehingga seseorang akan mengalami gangguan fungsional. Fisioterapi dengan intervensi Neuromuscular Electrical Stimulation, Kinesio Taping, dan Motor Relearning Programe diharapkan dapat menangani problematika fisioterapi pada stroke. Tujuan mengetahui manfaat Neuromuscular Electrical Stimulation, Kinesio Taping, dan Motor Relearning Programe dalam peningkatan kemampuan fungsional pasien Stroke. Metode penelitian ini menggunakan metode case study dilakukan di RSPAL dr. Ramelan Surabaya pada tanggal 17 Januari s/d 07 Februari 2022. Pelaksanaannya sebanyak 7 kali. Hasil dari pemberian tindakan fisioterapi dengan modalitas Neuromuscular Electrical Stimulation dengan arus faradic gelombang rectangular frekuensi 50 Hz , Kinesio Taping pada otot quadriceps dan sendi ankle, dan Motor Relearning Programe dengan latihan fungsional dasar yaitu peningkatan LGS, kekuatan otot, penurunan spastisitas, peningkatan aktivitas kemampuan fungsional, dan peningkatan keseimbangan pasien. Kesimpulan pemberian modalitas Neuromuscular Electrical Stimulation, Kinesio Taping, dan Motor Relearning Programe pada pasien tersebut bermanfaat dalam peningkatan kemampuan fungsional pasien. Saran pasien rutin menjalankan fisioterapi dan home program dari fisioterapis agar hasil lebih optimal serta menjaga pola hidup dan pola makan.
MANAJEMEN FISIOTERAPI PADA CERVICAL ROOT SYNDROME (CRS) DENGAN TRANCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DAN TERAPI LATIHAN Whida Rahmawati; Diyah Proboyekti; Sasi Kusumawati
Physio Journal Vol. 4 No. 1 (2024): MARET
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30787/phyjou.v4i1.1439

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin pesat membuat aktivitas masyarakat memiliki pola yang kurang sehat dalam melakukan aktivitas. Hal ini dapat menyebabkan otot cervical mengalami gangguan. Cervical Root Syndrome (CRS), yaitu kondisi yang disebabkan adanya luka atau jepitan dari cervical akibat foramen intervertebralis yang terus-menerus dan disertai nyeri dari leher dan menjalar hingga ke bahu, serta kedua lengan atas maupun lengan bawah disertai kesemutan dan kelemahan pada otot daerah ekstremitas atas.Faktor risiko yang dapat menyebabkan Cervical Root Syndrome adalah Spondylosis, HNP, degenerative, dan postur yang salah. Tujuan Penelitian ini yaitu mengetahui manajemen fisioterapi pada kondisi Cervical Root Syndromedengan modalitas Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation dan Terapi Latihan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, yang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2022 s/d 06 Januari 2023 di RS X di Jawa Timur sebanyak 8 kali dalam 1 bulan. Hasil dari penelitian ini diperoleh penurunan nyeri baik pada kondisi nyeri diam, nyeri gerak, dan nyeri tekan, peningkatan LGS pada cervical, dan peningkatan kemampuan fungsional pada cervical. Kesimpulandari penelitian ini yaitu pemberian modalitas intervensi fisioterapi berupa Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation dan Terapi Latihan dapat digunakan untuk mengurangi problematika fisioterapi pada pasien Cervical Root Syndrome.Saran pasien dianjurkan untuk rutin melakukan fisioterapi dan melakukan Latihan dan edukasi dari fisioterapis selama dirumah.
Therapeutic Exercise for Lower Back Pain Reduction and Posture Improvement In Elementary School Students Diyah Proboyekti; Aisyah Lifsantin Na’ima
STRADA : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.499

Abstract

The research method used was pre-experimental research which was conducted on elementary school students without using a control group. This research was conducted online at SDN Sonorejo 2 Kediri in August 2020. Pain measurement used the Wong-Baker Faces Pain, which was measured at the pretest and posttest. The results showed that the mean pretest score was 4.07 and for the post-test average score was 0.87. This shows that the mean pretest score results are in the interpretation of a little more pain, while the average posttest score results are in the painless interpretation, which means that there is a decrease from the average pretest score results. Wilcoxon test results obtained p value = 0.000 where α = 0.05, so it can be concluded that there is a significant reduction in low back pain after giving therapeutic exercise