Prihatini, Fitria
STIKes Persada Husada Indonesia

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Mual Muntah Lambat Akibat Kemoterapi pada Anak Usia Sekolah yang Menderita Kanker di RS Kanker Dharmais Jakarta Siti Rukayah; Fitria Prihatini; Evi Vestabilivy
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 1 No 1 (2014): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.396 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v1i1.19

Abstract

Acupressure is one of the complementary therapy on children who experience delayed chemotherapy-induced nausea and vomiting (CINV). Nausea vomiting is a side effect that could cause stress toward children and their family. The purpose of this research was to identify the effect of acupressure to delayed chemotherapy-induced nausea and vomiting in school age children who suffered from cancer at Kanker Dharmais Hospital Jakarta. The study design was quasi eksperiment with pre-post test without control design from of acupressure point P6 and St36 2 times for 3 minutes every 6 hours. Taking sample by using the methode of consecutive sampling, 20 respondents of school-aged children were chosen for the study. The result of the study showed that there is a significant decreases of the mean delayed nausea and vomiting scores after acupressure. The conclusion of this study is that the acupressure can decrease the delay CINV in school age children that are suffering from cancer. The recommendations from the acupressure research can be applied as a non-pharmacological therapy to reduce nausea and vomiting caused by chemotherapy than in children.
Studi Fenomenologi: Pengalaman Perempuan yang Melahirkan Dibantu oleh Dukun Paraji di Desa Sumber Lor Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon Fitria Prihatini; Adi Fahrudin; Irna Nursanti
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 4 No 14 (2017): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.07 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v4i14.179

Abstract

Di Kabupaten Cirebon persentase ibu bersalin yang melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 91,7%, sedangkan sisanya atau sekitar 8,3% ditolong oleh selain tenaga kesehatan. Di Sumber Lor Kecamatan Babakan jumlah ibu bersalin pada tahun 2016 berjumlah 121 orang. Hasil wawancara dengan dukun bayi bahwa perempuan yang ditolongnya pada tahun 2016 berjumlah 6 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna dan arti pengalaman ibu melahirkan ditolong oleh dukun paraji di Desa Sumber LorKecamatan Babakan Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan pendekatan study fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini adalah perempuan yang melahirkan dibantu oleh dukun paraji sebanyak 7 orang perempuan. Dukun paraji 2 dan suami 6 orang sebagai partisipan pendukung. Hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian pengalaman ibu melahirkan ditolong oleh dukun paraji di desa Sumber Lor Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon yaitu alasan sebagaian masyarakat masih memilih dukun paraji sebagai penolong persalinan mereka dengan dukun paraji karena para perempuan tersebut menginginkan persalinan dilakukan di rumah (homebirth), hal lain tersebut yang menjadi penyebab sebagian masyarakat yang masih menginginkan ditolong oleh dukun paraji karena mereka merasa nyaman melakukan persalinan oleh dukun paraji, dan berpandangan bahwa dukun paraji melakukan pelayanan dengan lengkap dan merawat sampai ibu pulih dan pusar bayi puput. Dukungan keluarga menjadi salah satu faktor alasan bersalin ditolong oleh dukun paraji, kesabaran dukun paraji saat menolong, serta rasa percaya terhadap dukun paraji, asumsi masyarakat kepada antara dukun paraji dan bidan sama saja menolong ibu melahirkan. Pemikiran sederhana masyarakat yaitu yang penting selamat saat melahirkan membuat mereka yakin dan percaya terhadap dukun paraji serta biaya yang murah dan paripurna juga merupakan motivasi bagi ibu yang melahirkan.
Hubungan Pengetahuan, Sikap Ibu Nifas 0-3 Hari dengan Perilaku Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur Revie Fitria Nasution; Fitria Prihatini
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 2 No 4 (2015): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.137 KB) | DOI: 10.56014/jphi.v2i4.199

Abstract

Infancy period is a crucial time in the life cycle, especially at the age of 0-6 months because at this stage baby needs to adapt to its environment. Breastfeeding as the best baby food of God's creation, should not be replaceable by any other foods and beverages. Colostrum is the first stage liquid milk produced during pregnancywhich is rich with nutrients and immune substances. Colostrum has a high content of proteins, vitamins A, B1, B2, E and also contains minerals. The purpose of this researchis to analyze the correlation between knowledge and attitudes puerperal women in the decision giving her colostruma soon after the baby is born. This study is an observational analytic study with cross sectional design, located at Puskesmas District of Duren Sawit, East Jakarta, all population in this study are puerperal women who resides in the sub-district health center Duren Sawit, East Jakarta, the number of samples taken in this study were 60 respondents. Sample data in categorical scale was described in frequency and percent. To examine the differences in subject characteristics, Chi square test (χ2) was used. Bivariate analysis showed that the variables that proved to be related to the administration of colostrum to the newborn is the attitude with p = 0.000 and OR = 15.375; CI = 95%. Thus it can be concluded that attitude have a significant association with the administration of colostrum to the newborn. To motivate women to have a good attitude and positive behavior at the time of entering the post-partum period, it is necessary to increase the awareness and knowledge of mothers since pregnancy and Posyandu trainee about the benefits and advantages of giving colostrum soon after birth.
Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pemakaian APD pada Pekerja di Balai Yasa Manggarai PT. KAI Mutiara Kanza; Fitria Prihatini
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 7 No 24 (2020): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56014/jphi.v7i24.282

Abstract

Hazard control by using PPE will not be maximized if the workers themselves do not use it, even though the company has provided it. The number of work accidents and occupational diseases in Indonesia is still quite high. One of the reasons is the low awareness of employers and employees about the importance of implementing OHS, one of which is the use of PPE. The use of PPE is the final stage in hazard control. The purpose of this study in general is to find out the description of the factors that influence the use of PPE for workers at Balai Yasa Manggarai PT. KAI. This type of research is a qualitative research with the focus of this research directed at the factors that influence the behavior of the use of PPE. The research was conducted at the Bogi Balai Yasa Manggarai unit, the Special Capital Region of Jakarta. The time of the research was carried out from May to August 2018. The research was conducted by involving six informants. Data were collected by means of interviews, document review and observation. The sampling method used in this research is purposive sampling. Data analysis carried out by triangulation technique. The study found that workers' knowledge of PPE was quite good, but there were still workers who were less disciplined by not wanting to wear PPE. The PPE facilities have been fulfilled, but there are still some PPE that are not yet available properly. Instructions for the use of PPE have been carried out properly and clearly, but there are still undisciplined workers who do not support the use of PPE when working. Workers stated that they had not received education related to K3 directly but only through slogans in the workplace, also only socialization from management. Some workers often do not use PPE when working on the grounds that it is hot, hot and uncomfortable wearing PPE. Others stated that they always wear PPE when working.
Asuhan Keperawatan Klien Post Partum Sectio Caesarea dengan Masalah Ketidakefektifan Pemberian ASI di Ruang Nuri RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta Timur Novia Herniwati; Fitria Prihatini
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 7 No 26 (2020): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56014/jphi.v7i26.293

Abstract

Di Indonesia angka kejadian baby blues atau postpartum blues antara 50-70% dari wanita pascapersalinan berdasarkan persalinan mayoritas responden hampir setengahnya persalinan secara caesar yaitu 11 responden atau 27,5% mengalami baby blues syndrome. Salah satu hambatan dalam pemberian ASI pada awal kehidupan seorang bayi adalah karena pengaruh persalinan. Pada sebagian ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena alasan ASInya tidak keluar atau hanya keluar sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan bayinya. Secara nasional cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih rendah, data Susenas 2010 menunjukkan baru 33,6% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami postpartum sectio caesarea dengan ketidakefektifan pemberian ASI di RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan ialah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Ada tiga jenis partisipan dalam penelitian ini yaitu: klien (2 orang), suami klien (2 orang), dan perawat ruangan. Pengambilan data dilakukan selama tiga hari dari tanggal 09 s.d 11 Mei 2018. Data yang diambil berupa wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan telaah dokumen. Analisis dengan menggunakan metode triangulasi. Pada tahap pengkajian ditemukan beberapa bagian yang tidak sesuai dengan teori yaitu respirasi, suhu tubuh, keluhan utama, dan payudara. Pada tahap diagnosa keperawatan, terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus Ny. M dan Ny. R. Pada kasus Ny. R ditemukan dua diagnosa keperawatan, dengan satu diagnosa keperawatan yang sesuai dengan teori yaitu gangguan rasa nyaman; nyeri akut dan resiko tinggi infeksi, serta dua diagnosa keperawatan tambahan yaitu ketidakefektifan pemberian ASI. Pada tahap perencanaan tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan dalam praktik. Tahap evaluasi sudah dilaksanakan sesuai dengan teori yaitu melakukan evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi sumatif pada kasus Ny. M, tiga masalah yang sudah teratasi, dan untuk Ny. R, tiga masalah sudah teratasi semua.
Masalah Pelayanan Kesehatan pada Jemaah Umrah Evi Vestabilivy; Fitria Prihatini
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 7 No 27 (2020): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56014/jphi.v7i27.307

Abstract

Masalah pelayanan kesehatan umrah belum memiliki legal aspek, sehingga problem yang terjadi di lapangan tidak dapat diatasi secara sistemik. Dengan ditetapkanya kuota jemaah haji maka berakibat membludaknya jemaah yang akan melakukan umrah. Banyak berita yang mengabarkan saat jemaah melakukan umrah dilanjutkan dengan wisata baik religi maupun bukan, jemaah yang jatuh sakit akan ditinggal oleh travel baik di rumah sakit negara transit, Arab Saudi maupun di negara tujuan wisata mereka. Akibatnya kementerian luar negeri yang akan menanggung akibatnya dengan membayar biaya rawat inap, dan mengurus jenasahnya jika meninggal. Tujuan penelitian ini secara umum untuk menganalisis masalah kesehatan yang ditimbulkan selama umrah di luar negeri. Kajian ini menggunakan desain cross sectional, metode kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Populasi adalah stakeholder lembaga penyelenggara haji dan umrah, organisasi profesi haji, LSM dan jemaah umrah. Sampel dalam penelitian ini adalah penentu kebijakan (lintas sektor dan lintas program); penyelenggara haji/umrah (Kesthuri), organisasi haji (AKHI, organisasi profesi) dan kelompok masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan jemaah umrah belum dilakukan secara maksimal sebab belum ada kebijakan khusus yang menjadi payung hukum. Jumlah jemaah umrah sampai bulan Juni tahun 2015 berdasarkan data penerbangan sebanyak 471.250 orang. Tidak terlaporkan data jemaah yang sakit maupun meninggal selama penerbangan. Jumlah jemaah umrah berdasarkan penggunaan vaksin meningitis tahun 2015 sampai dengan bulan Juni 2015 sebanyak 329.141 orang. Jemaah umrah yang sakit di luar negeri yang dilaporkan Kemenag pada tahun 2014 dan Februari 2015 sebanyak 11 orang berasal dari Negara Bangkok dan Dubai dan yang meninggal sebanyak 4 orang.
Pemeriksaan Kesehatan dan Pembinaan Jemaah Haji Kota Bandung Fitria Prihatini
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 8 No 28 (2021): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56014/jphi.v8i28.313

Abstract

Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung, Jawa Barat, mengungkapkan jumlah pendaftar haji di sana sudah mencapai 51 ribu orang. Sedangkan daftar tunggu haji mencapai 21 tahun, kuota haji di Kota Bandung tiap tahun sebanyak 2.427 orang. sebelum seorang calon jemaah haji diberangkatkan ke tanah suci, ia harus menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Sebab, kesanggupan calon jemaah haji dari aspek kesehatan juga merupakan bagian dari kriteria mampu atau istithaah haji. Penelitian ini merupakan analisis lanjut yang dilakukan pada tahun 2021, dari penelitian Evaluasi Implementasi Kebijakan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji Indonesia Tahun 2019. Desain yang digunakan adalah riset operasional dengan mengambil data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif akan di kumpulkan melalui FGD pada lintas program dan sektor terkait serta indepth interview. Adapun informasi dalam penelitiaan ini adalah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung dan Puskesmas, Kanwil Kemenag Jawa Barat dan Kantor Agama Kota Bandung, Assosiasi Kesehatan Haji Indonesia (AKHI), Persatuan Dokter Kesehatan Haji Indonesia (PERDOKHI), dan 2 puskesmas untuk jemaah haji (kota/desa) di Kota Bandung. Data kuantitatif dikumpulkan dari hasil observasi saat pemeriksaan kesehatan. Hasil pemeriksaan pertama didapatkan jemaah berstatus risti sebanyak 2.999 orang yang terdiri dari jemaah reguler sebanyak 2.506 orang dan PIHK sebanyak 493 orang. Jumlah jemaah haji yang diperiksa pada pemeriksaan ke-2 sebanyak 3300 orang, yang terdiri dari jemaah reguler sebanyak 2.733 orang dan PIHK sebanyak 567 orang. Hasil penetapan istithaah didapatkkan jemaah berstatus memenuhi syarat (MS) sebanyak 1.773 orang yang terdiri dari jemaah reguler sebanyak 1.429 orang dan PIHK sebanyak 344 orang. Penyelenggaraan pembinaan kesehatan jemaah haji di Kota Bandung telah terkoordinasi dengan cukup baik.
Experience of a Childbirth Mother Assisted by Shaman Paraji: A Phenomenology Study in Sumber Lor Village, Babakan Sub-District, Cirebon Regency Fitria Prihatini; Adi Fahrudin; Irna Nursanti
Asian Social Work Journal Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Asian Social Work Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1016.224 KB) | DOI: 10.47405/aswj.v4i2.95

Abstract

In Cirebon District the percentage of women giving birth was helped by health workers as much as 91.7%, while the remaining 8.3% was helped by health workers. In Sumber Lor, Babakan, the number of women giving birth in 2016 was 121 people. The results of interviews with traditional birth attendants that women were helped in 2016 amounted to 6 people. This study aims to explore the meaning and meaning of the mother's experience giving birth helped by the paraji shaman in Sumber Lor Village, Babakan Sub-district, Cirebon District. This study uses a phenomenological study approach. Subjects in this study were 7 women who gave birth assisted by a traditional birth attendant. Traditional birth attendant 2 and husband of 6 people as supporting participants. The results obtained in the study of maternal experience were helped by the paraji shaman in the village of Sumber Lor, Babakan Subdistrict, Cirebon Regency, which is the reason that some people still choose the paraji shaman as their birth attendant with a paraji dukun because these women want labor done at home (homebirth), The other is the cause of some people who still want to be helped by a traditional birth attendant because they feel comfortable giving birth by a traditional birth attendant, and the paraji shaman does a complete and caring service until the mother recovers and the baby's belly button is cured. Family support is one of the factors why maternity is assisted by traditional birth attendants, patience of traditional birth attendants when helping, and trust in the shaman, the assumption of the community to the midwife and midwife is the same as helping mothers give birth. The simple thinking of the community, which is important to survive during childbirth, makes them believe and believe in the paraji shaman and the cheap and complete costs are also a motivation for mothers who give birth.
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Rasa Nyaman-Nyeri pada Post Partum Section Caesarea di RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta Timur Diana Diana; Fitria Prihatini
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 9 No 33 (2022): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56014/jphi.v9i33.340

Abstract

Sectio caesarea adalah suatu prosedur pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Asuhan keperawatan sangat penting dalam upaya membantu klien dalam pemulihan kembali kepada kesehatan yang baik. Masa nifas dimulai sejak satu jam setelah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelahnya. Asuhan keperawatan pada klien Ny. I dan Ny. D dengan gangguan rasa nyama-nyeri pada post partum sectio caesarea dilaksanakan dari tanggal 18 April s.d 21 April 2018. Penulis menggunakan metode investigasi kualitatif deskriptif pada studi kasus, dengan proses keperawatan meliputi pengkajian hingga evaluasi dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan melalui pemeriksaan fisik, wawancara dan observasi dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan data klien pada asuhan keperawatan klien dengan gangguan ketidaknyamanan-nyeri post partum sectio caesarea dan untuk mengurangi nyeri klien pada operasi SC post partum di RSAU dr. Esnawan Antariksa, Jakarta Timur. Dari asuhan keperawatan yang dilakukan, penulis menemukan 5 diagnosis keperawatan tetapi hanya 1 diagnosis prioritas yang sama ditemukan pada kedua klien yaitu gangguan rasa tidak nyaman-nyeri berhubungan dengan trauma jaringan. Dari 5 diagnosis keperawatan, kelima diagnosis tersebut sudah teratasi dan hanya satu tindakan yang diambil dengan menggunakan teknik relaksasi nonfarmakologi tarik napas dalam dan memposisikan klien senyaman mungkin. Di antara kedua klien tersebut yang teratasi adalah kedua klien: Ny. I dan Ny. D.
Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir dengan Resiko Tinggi Terjadi Infeksi Tali Pusat di RSUD Budhi Asih Jesika Wirania Nukami; Fitria Prihatini
Jurnal Persada Husada Indonesia Vol 9 No 34 (2022): Jurnal Persada Husada Indonesia
Publisher : STIKes Persada Husada Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56014/jphi.v9i34.346

Abstract

Neonates are infants aged 0 (newborn) to the age of 1 month old after birth. The umbilical cord is a strap extending from umbilicus to the placental fetal surface. To prevent cord infection, writer will carry out cord care measures. The aim of this study is to observe preventive cord nuring care to avoid infection to the cords. In this study, writer applied qualitative descriptive with intervention method, i.e. a study to provide an overview that occurred in the field. The approach used in this study is a case study of implementing nursing care by providing intervention to the respondents. Participants in this study are two sets of different infants with families, especially infants’ mothers and room nurses. Data collection techniques used are by physical examination, interviews, observation, and patient status and test data validity is by triangulation of data sources. Results from nursing care carried out 3x24hrs period found a diagnose of high risk of infection related to the dissolution of tissue continuity due to umbilical cord cutting, and demonstrated with umbilical cord care in a sterile, clean condition with 70% alcohol is performed after bathing the baby, cord care is performed once daily per day in preventing the occurrence of cord infection. The study case carried out by the writer concluded cord treatment once daily in sterile, clean condition with 70% alcohol can prevent infection. Recommended for next researcher on cord treatment care to be further developed and still using 70% alcohol.