Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENERAPAN NOSEL BERPENAMPANG SEGI EMPAT PADA TURBIN PIPA BELAH DUA . Sahid
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2011): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2 2011
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan kinerja turbin pipa belah dua dengan cara menerapkan nosel berpenampang segi empat. Penelitian diawali dengan membuat model turbin pipa belah dua yang dilengkapi dengan nosel berpenampang lingkaran dan nosel berpenampang segiempat. Nosel berpenampang segi empat yang digunakan divariasikan berdasarkan rasio panjang dan lebar (R), masing-masing adalah 0,83; 1,0; 1,2 dan merupakan variabel dalam penelitian ini. Model turbin dipasang pada instalasi pengujian yang terdiri dari komponen utama turbin air, pompa, reservoir, dan pipa. Langkah selanjutnya adalah uji karakteristik turbin. Parameter yang diukur dalam pengujian adalah beda tekanan pada orificemeter, tekanan pada nosel, putaran dan torsi poros turbin, serta tegangan dan arus listrik keluaran generator. Data hasil pengujian diolah untuk mendapatkan debit aliran air, daya kinetik pancaran air dari nosel, daya poros dan hidrolik turbin, efisiensi turbin. Hasil pengolahan kemudian direpresentasikan dalam bentuk grafik karakteristik turbin meliputi karakteristik daya dan efisiensi. Unjuk kerja masing-masing turbin dikaji dan dibandingkan secara diskriptif. Hasil uji menunjukkan Penerapan nosel berpenampang segiempat tidak memberikan dampak terhadap peningkatan unjuk kerja turbin pipa belah dua. Turbin pipa belah dua dengan nosel berpenampang lingkaran menghasilkan efisiensi lebih tinggi 23,03 % dibandingkan dengan nosel berpenampang persegipanjang (R=1). Berdasarkan daya turbin yang dihasilkan, turbin pipa belah dua dengan nosel berpenampang lingkaran menghasilkan peningkatan daya sebesar 114,67 watt. Kata Kunci: Turbin pipa belah dua,  nosel segiempat, karakteristik turbin
KAJIAN EKSPERIMENTAL OPTIMASI TIPE LEKUK SUDU TURBIN PELTON SUDU BASIS KONSTRUKSI ELBOW PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO . Sahid
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2010): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 1 2010
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji secara eksperimental pengaruh tipe lekuk sudu pada turbin pelton basis sudu konstruksi elbow yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah Merancang dan membuat model-model turbin pelton dari konstruksi elbow sebagai penggerak mula pada Pembangkit listrik tenaga mikrohidro, Merancang dan membuat model Pembangkit listrik tenaga mikrohidro, dan Menyelidiki optimasi tipe lekuk sudu jalan turbin pelton terhadap unjuk kerja turbin. Parameter yang diukur dalam pengujian adalah tekanan pada nosel, putaran dan torsi poros turbin. Parameter yang ditentukan dan merupakan variabel dalam penelitian ini adalah tipe lekuk sudu dengan radius 20 mm, 40 mm, dan 60 mm. Data hasil pengujian direpresentasikan dalam bentuk grafik karakteristik turbin. Unjuk kerja masing-masing turbin dengan berbagai sudut outlet dikaji dan dibandingkan secara diskriptif. Hasil uji terhadap variasi lekuk elbow menunjukkan bahwa sudu elbow radius 60 mm mempunyai effisiensi turbin yang lebih besar dibanding sudu elbow dengan radius 40 mm dan 20 mm. Sudu elbow radius 60 mm dengan debit konstan 0,00423 m3/s menghasilkan effisiensi turbin optimum 87,3% pada putaran 608,34 rpm. Sedangkan pengujian pada putaran konstan, didapatkan effisiensi turbin sudu elbow radius 60 mm pada putaran turbin 400 rpm adalah 78,07% pada debit 0,004038 m3/s.Kata Kunci: Turbin Pelton, Konstruksi elbow, Lekuk sudu, Efisiensi turbin.
KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI Sahid Sahid
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah mengkaji kinerja turbin crossflow berbasis konstruksi silinder (drum) poros vertikal untuk potensi arus sungai. Tahap awal penelitian adalah menyiapkan konstruksi silinder berdiameter 1 m yang dibuat dari lembaran stainless steel ukuran 2 mm. Selubung silinder dibelah menjadi empat bagian. Bagian-bagian selubung tersebut diputar dengan pusat sumbu adalah bagian tengah busur selubung sehingga silinder-silinder tersebut membentuk turbin crossflow. Pada bagian luar dipasang rumah turbin yang dilengkapi pengarah aliran menuju sudu-sudu turbin. Turbin crosflow dihubungkan dengan pompa sentrifugal (sebagai beban) melalui sistem transmisi poros dan roda gigi. Tahap selanjutnya adalah uji karakteristik turbin. Dalam uji ini akan dilakukan optimasi sudut sudu jalan turbin. Uji dilakukan di aliran sungai. Parameter yang diukur adalah debit dan head aliran sungai untuk menghitung daya input turbin serta head dan debit aliran yang dihasilkan oleh pompa irigasi untuk menghitung daya output pompa. Berdasarkan pada hasil pengujian, turbin aliran silang poros vertikal sebagai penggerak pompa air yang dibuat berdasarkan konstruksi silinder yang dibelah menjadi empat mempunyai sudut sudu jalan optimum 60o dengan debit aliran masukan sebesar 0,23 m3/det, debit aliran keluaran pompa sebesar 0,000253 m3/det, daya hidrolis yang dihasilkan pompa sebesar 3,05 watt, dan mempunyai efisiensi sistem sebesar 4,98 %.Kata kunci: Turbin Crossflow, Konstruksi Silinder, Arus Sungai, karakteristik turbin.
STUDI ALIRAN FLUIDA MANIFESTASI PANAS BUMI DESA DIWAK DAN DESA DEREKAN, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS 3D. Hotlan Simbolon; Udi Harmoko; Gatot Yulianto; Sugeng Widada; Yusuf D. H.; Sahid Sahid
Youngster Physics Journal Vol 4, No 1 (2015): Youngster Physics Journal Januari 2015
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.137 KB)

Abstract

This research use geolistric method that aims to analize the system of manifestation of fluida distribution geothermal on Diwak, Derekan Central Java, based on measurement of geolistric 3-D with pole - pole configuration, has been done. Data processing is performed using software Res3dinv and surfer which results in a horizontal and vertical cross-section. The results of the interpretation of 2D processed by software rockwork to obtain 3-D cross-section. The results showed that the measurement point 1, the direction of the fluid flow toward the east. Measurement point 2, the direction of flow of the fluid toward the northwest, the fluid flow direction to both of the points towards Lutung river. Keywords : Fluida, pole-pole konfiguration, Diwak, Derakan
PENENTUAN STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK REFRAKSI DI LAPANGAN PANAS BUMI DIWAK DAN DEREKAN, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG Saiful Nurul Hudha; Udi Harmoko; Sugeng Widada; Yusuf D.H; Gatot Yulianto; Sahid Sahid
Youngster Physics Journal Vol 3, No 3 (2014): Youngster Physics Journal Juli 2014
Publisher : Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.375 KB)

Abstract

A research of refraction seismic methods in Diwak and Derekan village, Bergas district , Semarang regency , Central Java has been done on March 30, 2013 and August 27, 2013. This research in order to determination the subsurface structure of a geothermal field Diwak and Derekan with refraction method. In this aquisision data the travel time data was a distance function, with Geometrics Model ES-3000 seismic refraction instrument with 8 Geophones. Processing and interpretation data used Hagiwara method. Hagiwara method used value of delay time concept from travel time curve.This interpretation which resulted shows the subsurface lithology of the study area Diwak v1 obtained for the first layer of 297 – 412 m/s which we interpret as a layer of alluvium.  While v2 on both layers obtained a value of 471 – 697 m/s which we interpret as soil. This research is the penetration depth of 5.84 - 11.7 m . The results obtained in the field structure of the two bedding Derekan, v1 to the first layer of 546 - 1011 m/s which is interpreted as alluvium. While v2 on both layers obtained a value of 1081 - 1714 m/s are interpreted with clay .Penetration that can be recorded on the field at 0.75 – 9.16 m .Keywords: sub surface structure, seismic refraction, Hagiwara method, Diwak, Derekan
RANCANG BANGUN TURBIN ANGIN POROS HORIZONTAL 9 SUDU FLAT DENGAN VARIASI RASIO LEBAR SUDU TOP DAN BOTTOM UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PLTB Yusuf Dewantoro Herlambang; - Wahyono; - Sahid
Eksergi Vol 14, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.727 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v14i2.1367

Abstract

Penggunaan energi listrik di Indonesia saat ini sangatlah tinggi, namun energi yang digunakan masih didominasi oleh energi fosil, padahal potensi energi alternatif di Indonesia sangat banyak dan belum bisa dimanfaatkan dengan baik, salah satunya adalah energi angin. Oleh sebab itu, penulis mengambil judul tugas akhir dengan tema turbin angin. Tujuan tugas akhir dari Rancang Bangun Turbin Angin Poros Horizontal 9 Sudu Flat dengan Variasi Rasio Lebar Sudu Top dan Bottom Untuk Meningkatkan Kinerja PLTB tersebut adalah untuk membuat turbin angin sumbu horizontal 9 sudu flat dengan variasi sudut sudu, menguji secara eksperimental kinerja turbin angin sudu 9 flat dengan berbagai macam variasi sudut sudu dan kecepatan angin, mengkaji karaketristik kerja turbin sumbu horizontal sudu 9 flat dengan sudut sudu dan lebar sudu top dan bottom.Pengujian dilakukan dengan menvariasikan rasio lebar sudu 1:1; 4:5; 3:5; 2:5; 1:5 yang semuanya di variasikan sudut sudunya dari 15 – 45 dan kecepatan angin bebas sebesar 5 m/s, 7 m/s, 9 m/s yang pengujiannya diawali pada beban kosong, dihasilkan putaran paling tinggi untuk semua turbin angin dengan variasi rasio lebar sudu top dan bottom. Langkah berikutnya menambah beban dengan caramenyalakan beban lampu DC yang mengakibatkan putaran turun dan daya generator meningkat hingga mencapai kapasitas maksimum turbin angin. Berdasarkan uji kinerja turbin angin, pada sudu turbin dengan rasio lebar sudu 4:5 dan sudut sudu 30° dengan kecepatan angin bebas 5 m/s memiliki nilai ηs yang lebih tinggi yaitu 9,665631% dibandingkan dengan sudu turbin dengan rasio lebar sudu lainnya, kemudian pada sudu turbin dengan rasio lebar sudu 3:5 dan sudut sudu 23° dengan kecepatan angin bebas 7 m/s memiliki nilai η  yang lebih tinggi yaitu 7,421294% dibandingkan dengan sudu turbin dengan rasio lebar sudu lainnya, sedangkan pada sudu turbin dengan rasio lebar sudu 2:5 dan sudut sudu 18° dengan kecepatan angin bebas 9 m/s memiliki nilai ηs yang lebih tinggi yaitu 5,8035% dibandingkan dengan sudu turbin dengan rasio lebar sudu lainnya. Kata Kunci: “Turbin angin poros horizontal”, “Rasio lebar sudu top dan bottom”, “Efisiensi sistem”, “Tip Speed Ratio”
ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9) Agus Hendroyono; - Sahid; Dwiana Hendrawati
Eksergi Vol 10, No 1 (2014): Januari 2014
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1921.176 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v10i1.240

Abstract

Heat rate adalah ukuran keandalan dari suatu unit pembangkit. Heat rate didefinisikan sebagai jumlah energi bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik sebesar 1 kwh. Tujuan penelitian ini adalah menentukan heat rate suatu unit pembangkit dengan variasi beban terhadap konsumsi batubara spesifik dan biaya produksi listrik pada PLTU Paiton Baru (Unit 9). Heat rate dapat ditentukan dengan mengetahui efisiensi boiler metode kerugian panas dan heat rate turbin.Parameter data untuk menentukan nilai heat rate didapatkan dari analisa laboratorium dan ruang kontrol PLTU Paiton Baru (Unit 9). Dari data tersebut dilakukan pengolahan data untuk menentukan nilai heat rate dengan variasi beban sehingga didapatkan konsumsi batubara spesifik dan biaya produksi listrik. Dari hasil pengolahan data maka didapatkan grafik hubuganheat  rate  terhadap  beban yang bervariasi, konsumsi batubara spesifik, dan biaya produksi listrik. Dari  hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh hasil heat rate terendah yaitu 2416,22 kcal/kWh pada beban 659 MW dengan nilai konsumsi batubara spesifik adalah 0,572 kg/kWh dan biaya produksi listrik 400,32 Rp/kWh. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin kecil nilai heat rate maka semakin rendah konsumsi batubara spesifik dan semakin kecil biaya produksi listrik.  Kata kunci : Heat rate, Konsumsi batubara spesifik, Biaya produksi listrik
Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro Ilyas Rochani; - Sahid
Eksergi Vol 9, No 2 (2013): Mei 2013
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.414 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v9i2.189

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan turbin crossflow yang dapat digunakan sebagai penggerak mula generator listrik memanfaatkan potensi pikohidro.  Perancangan komponen turbin crossflow didasarkan pada hasil studi kelayakan teknis. Perakitan komponen-komponen turbin akan menghasilkan prototype turbin crossflow. Turbin crossflow yang sudah dirakit dipasang bersama dengan komponen alat uji sehingga menghasilkan sebuah model atau simulasi pembangkit listrik tenaga pikohidro (PLTPH). Model PLTPH berfungsi untuk menguji kinerja turbin pada berbagai potensi air dan putaran turbin. Langkah selanjutnya adalah uji kinerja turbin crossflow. Hasil uji ini akan dijadikan acuan dalam operasional PLTPH di lokasi. Prototype hasil rancangan turbin crosssflow mempunyai dimensi antara lain Diameter luar: 0,1164 m; Diameter dalam: 0,0768 m; Panjang runner: 0,09 m; Jumlah sudu: 12 buah; Jari-jari sudu: 0,019 m. Hasil uji pada putaran konstan, turbin mikro aliran silang dengan jumlah sudu 16 memiliki efisiensi optimum turbin sebesar 48,44 % pada debit 0,0036 m3/s sedangkan untuk turbin mikro aliran silang dengan jumlah sudu 10,12 dan 14 belum  mencapai titik optimum. Namun tren terbaik dimiliki oleh sudu 14. Efisiensi maksimal pada turbin mikro aliran silang dengan jumlah sudu 10,12 dan 14 adalah sebesar 45,36 %, 44,43 % dan 45,46 % masing-masing pada debit 0,00368 m3/s, 0,0039 m3/s, 0,00388 m3/s.  Kata kunci: Promasan, Turbin crossflow, kinerja turbin, efisiensi.
HEAT RATE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PAITON BARU (UNIT 9) BERDASARKAN PERFORMANCE TEST TIAP BULAN DENGAN BEBAN 100% - Sahid; Budhi Prasetiyo
Eksergi Vol 12, No 2 (2016): MEI 2016
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2242.353 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v12i2.285

Abstract

Heat rate adalah ukuran keandalan dari suatu unit pembangkit. Heat rate didefinisikan sebagai jumlah energi bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi listrik sebesar 1 kwh. Tujuan penelitian ini adalah menentukan heat rate suatu unit pembangkit PLTU Paiton Baru (Unit 9) berdasarkan performance test tiap bulan, dari bulan November 2014 hingga Maret 2015. Heat rate dapat ditentukan dengan mengetahui efisiensi boiler metode kerugian panas dan heat rate turbin. Parameter data untuk menentukan nilai heat rate didapatkan dari analisa laboratorium dan ruang kontrol PLTU Paiton Baru (Unit 9). Dari data tersebut dilakukan pengolahan data untuk menentukan nilai heat rate berdasarkan performance test tiap bulan dari bulan November 2014 hingga bulan Maret 2015 pada beban yang sama yaitu sebesar 659 MW. Dari hasil penelitian maka didapatkan Diagram Batang Heat Loss dan Effisiensi Boiler Beban Penuh terhadap waktudan Diagram heat rate terhadap waktu. Dari kedua tersebut dapat disimpukan sebagai berikut Efisiensi boiler tertinggi terjadi pada 26 November 2014 dengan effisiensi sebesar 85,689 %. Sedangkan efisiensi boiler terendah yaitu sebesar 83,280 % terjadi pada 12 Maret 2015. heat rate terendah (terbaik) yaitu2.500,811 kcal/kWh terjadi pada tanggal 13 Januari 2015. Sedangkan heat rate tertinggi terjadi pada tanggal11 Desemmber 2014 yaitu sebesar 2.658,098kcal/kWh.Kata kunci : heat rate
Pembuatan Turbin Angin Sudu Tipe Flat Berlapis Tiga - Sahid; Teguh Harijono Mulud
Eksergi Vol 14, No 2 (2018): MEI 2018
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.307 KB) | DOI: 10.32497/eksergi.v14i2.1323

Abstract

Turbin angin adalah alat yang dapat mengkonversi energi kinetik dari angin menjadi energi lisrik. Konsep sudu berlapis belum pernah diteliti ataupun dikembangkan dengan turbin angin sumbu horizontal. Pengembangan berbagai macam turbin angin mempunyai tujuan untuk membuat turbin angin yang sesuai dengan keadaan potensi angin Indonesia dan mempunyai nilai Cp yang tinggi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, perancangan dan pembuatan turbin, pengujian karakteristik turbin pelton yang sudah dibuat. Hasil uji karakteristik pada kecepatan angin 3 m/s Cp terbesar yang dihasilkan oleh turbin angin tipe flat berlapis dengan sudut sudu 8° adalah 1,34% dan nilai TSR terbesar adalah 3,74. Sedangkan pada kecepatan angin 4 m/s dan 5 m/s Cp terbesar yang dihasilkan oleh turbin angin sudu tipe flat berlapis tiga dengan sudut sudu 10° dan 15° adalah 0,78% dan 0,37% serta TSR terbesar adalah 3,58 dan 3,19. Kata kunci: turbin angin, sudu tiga, berlapis tiga