Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

EFEKTIVITAS KEGIATAN MENDONGENG DENGAN MEDIA POP UP BOOK DALAM MENGATASI KECANDUAN GADGET PADA ANAK USIA DINI Andini Hardiningrum; Jauharotur Rihlah; Destita Shari
Early Childhood: Jurnal Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2022): Early Childhood: Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Univ Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/earlychildhood.v6i2.2727

Abstract

Generasi milenial saat ini memang tidak dapat terlepas dari yang bernama gadget. Segala aktivitas dan kegiatan anak juga lebih mudah dilakukan dengan gadget. Orang dewasa sering menggunakan untuk mempermudah pekerjaan dan juga menenangkan anak dengan beraneka aplikasi yang ada.  Namun, pada kenyataanya banyak orangtua yang tidak mampu mengontrol penggunaan gadget sehingga anak menjadi kecanduan gadget. Kurangnya kontrol dan kedisiplinan dalam bermain gadget membuat banyak orangtua akhirnya merasa resah karena banyaknya sikap negatif yang terjadi pada anak. dari hal tersebut, maka perlu adanya media pembelajaran untuk mengalihkan anak dari kecanduan gadget. Salah satu media yang menarik adalah media Pop up book. Pop up book adalah media pembelajaran yang sengaja dirancang khusus untuk anak-anak berupa buku ceirta yang berbentuk tiga dimensi dengan bervariasi bentuk dan gambar yang menarik serta unik. Kita dapat membacakan pop up book dengan Teknik mendongeng. Karena mendongeng merupakan kegiatan membacakan cerita dengan mimic dan ekspesi yang menarik sehingga membuat anak tertarik untuk mendengarkan dan membaca buku Bersama. Peneliti melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yang dilakukan untuk meneliti populasi dan sampel yang diambil secara random. Pengumpulan data menggunakan angket, observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah dari 50 anak yang orangtuanya menjadi subjek penelitian terdapat 35 atau sekitar 70% anak yang terlihat perubahan yang signifikan dalam hal tertarik membaca buku, dan peningkatan kemampuan berbahasa. Sedangkan 15 atau sekitar 30% anak yang lain masih belum tertarik dengan buku dan kurangnya kemampuan konsentrasi serta kemampuan berbahasa masih rendah. Dari hasil penelitian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan mendongeng yang dilakukan orangtua dengan menggunakan pop up book efektif dilakukan
Pengaruh Perilaku Kecanduan Gawai terhadap Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini Kamilah, Ulufiyatul; Rihlah, Jauharotur; Fitriyah, Fifi Khoirul; Syaikhon, Muhammad
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2 No 2 (2020): Pengembangan pada Aspek Perkembangan Anak Usia Dini : issue : Desember
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cej.v2i2.1685

Abstract

ABSTRAK : Gawai merupakan media komunikasi yang tidak hanya menimbulkan dampak positif, melainkan juga negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku kecanduan gawai terhadap perkembangan bahasa anak usia dini di Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan didukung metode korelasional dengan menggunakan teknik random sampling. Teknik pengambilan data berupa kuesioner/angket yang disusun menjadi butir-butir pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Instrumen penelitian yang digunakan telah melewati uji validitas dan reliabilitas pada TK Dharma Wanita dan dinyatakan valid dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0.3 berada pada rentang 0.5 - 0.7 pada setiap butir pertanyaan. Selanjutnya uji reliabilitas yang diperoleh pada variabel perilaku kecanduan gawai dan perkembangan bahasa sebesar 0.776 dan 0.771 dengan kategori tinggi, sehingga butir pertanyaan pada instrumen penelitian dinyatakan valid dan reabel. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana, hasil yang diperoleh yakni perilaku kecanduan gawai berpengaruh negatif terhadap perkembangan bahasa pada anak usia dini dengan total pengaruh 20.7% di Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi guru dan orangtua dalam mendidik anak usia dini di era digital.ABSTRACT : Gadgets are communication media that not only have positive but also negative impacts. The purpose of this study was to determine the effect of device addiction behavior on early childhood language development in Sedati District, Sidoarjo Regency. This research is a quantitative research supported by a correlational method using random sampling techniques. The data collection technique is in the form of a questionnaire / questionnaire which is arranged into item questions using a Likert scale. The research instrument used had passed the validity and reliability test at TK Dharma Wanita and was declared valid with a significance value greater than 0.3 in the range 0.5 - 0.7 on each question item. Furthermore, the reliability test obtained on the variable of device addiction behavior and language development was 0.776 and 0.771 with the high category, so that the questions on the research instrument were declared valid and reliable. This study uses simple linear regression data analysis techniques, the results obtained are that device addiction has a negative effect on language development in early childhood with a total effect of 20.7% in Sedati District, Sidoarjo Regency. This research is expected to be used as a source of information for teachers and parents in educating early childhood in the digital era.
Pendampingan Pembuatan Media Ajar Matematika: Pemberdayaan Guru Sekolah Dasar Rihlah, Jauharotur; Rulyansah, Afib; Budiarti, Rizqi Putri Nourma
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022254

Abstract

Standar kompetensi guru digunakan untuk menetapkan seberapa banyak pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk menyelenggarakan dan mengelola pembelajaran di sekolah secara efektif. Program pelatihan di tempat kerja dapat membantu guru meningkatkan keterampilan mereka. Kemampuan seorang guru untuk menguasai materi pelajaran dan menggunakan alat peraga secara efektif adalah salah satu aset mereka yang paling berharga. Penggunaan konten pendidikan yang inovatif dalam bentuk alat peraga matematika sangat penting untuk membuat matematika dasar lebih menarik. Mengingat sifat matematika yang abstrak dan perkembangan kognitif anak sekolah dasar, maka alat peraga menjadi penting dalam pembelajaran matematika SDN 1 Rowokangkung Kabupaten Lumajang, sebagian besar pendidikan matematika dasar didasarkan pada buku teks, dengan pemanfaatan alat pengajaran matematika yang sangat sedikit, hal ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya dan kurangnya daya cipta dari pihak pendidik dalam mengembangkan sumber daya pengajaran baru untuk matematika. Oleh karena itu, guru di SDN 1 Rowokangkung Kabupaten Lumajang membutuhkan pendampingan cara membuat dan mengaplikasikan alat peraga matematika. dan penggunaan alat peraga matematika akan ditingkatkan sebagai hasil dari proyek sukarela ini. Pendahuluan, sosialisasi dan audiens, pelatihan, dan penilaian adalah semua langkah dari teknik pelaksanaan pelatihan. Setelah menyelesaikan tugas ini, peserta akan mendapatkan lebih banyak informasi dan kemampuan yang mereka miliki dapat digunakan untuk pembuatan dan penggunaan matematika te pereda nyeri untuk siswa sekolah dasar.
Penghentian Bullying pada Siswa Jenjang Sekolah Dasar melalui Penggunaan Gambar Terintegrasi dengan Cooperative Learning Rulyansah, Afib; Budiarti, Rizqi Putri Nourma; Pratiwi, Emy Yunita Rahma; Hartatik, Sri; Rihlah, Jauharotur
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022241

Abstract

Mereka yang diintimidasi menjadi sasaran tindakan kekerasan terhadap diri mereka sendiri. Banyak kejadian kekerasan di sekolah, baik SD, SMP, SMA, maupun universitas. Banyak siswa SD yang tidak mengetahui apa itu pelecehan, tindakan apa saja yang termasuk bullying dan apa akibat dari bullying. Ini adalah kejadian umum. Kegiatan pembelajaran kolaboratif digunakan untuk membantu siswa lebih memahami bullying. Mitra program Tim pelaksana program pengabdian masyarakatam masyarakat ini adalah SDN 1 Rowokangkung Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang.. Siswa kelas tiga berpartisipasi dalam layanan ini.
Kahoot Game based Learning: Pemberdayaan KKG SD di Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang Rulyansah, Afib; Budiarti, Rizqi Putri Nourma; Pratiwi, Emy Yunita Rahma; Mariati, Pance; Rihlah, Jauharotur
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022237

Abstract

KKG 28 di Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang, Indonesia, Mita PKM memiliki masalah dengan temuan cara baru untuk mengajar dan belajar dan kurangnya pemahaman dari pihak guru tentang pendidikan digital. Tujuan dari yang kami lakukan di sini adalah membantu KKG dalam mengembangkan kualitas pembelajaran melalui metode pengajaran dan pembelajaran yang inovatif dan literasi digital. Untuk melaksanakan hal tersebut dilakukan workshop. Kedua pendekatan ini, yaitu teoritis dan praktis, digabungkan. Menggunakan kahoot sebagai contoh model pembelajaran inovatif, tulisan ini mengambil pendekatan teoritis. Menggunakan kahoot, model pembelajaran inovatif, pendekatan praktis digunakan untuk menyusun rencana pembelajaran (RPP). Ditemukan bahwa keikutsertaan dalam kegiatan ini meningkatkan pengetahuan guru tentang model pembelajaran baru dan kemampuan mereka untuk menciptakannya, serta kemampuan mereka untuk membuat rencana pembelajaran (RPP). Ditemukan juga bahwa kemampuan guru untuk menggunakan model pembelajaran baru ditingkatkan melalui penggunaan pembelajaran digital berbasis game.
Pola Asuh Ayah Dalam Meningkatkan Perilaku Prososial Anak Usia Dini Shari, Destita; Rihlah, Jauharotur; Munawaroh, Risalatul; Asmaiyah, Nur
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024868

Abstract

The parenting seminar aims to enhance fathers' understanding of parenting styles to improve prosocial behavior and encourage better collaboration between fathers and mothers in early childhood parenting. The background of this community service implementation is the low knowledge of fathers regarding various parenting concepts and their impact on all aspects of child development. This community service activity took place in RT 009, Taman Pondok Legi Housing, Pepelegi Waru Sidoarjo, with the target participants being 20 married couples who are residents of RW 009. The community service was carried out using a seminar method, which included QA sessions and mentoring for married couples to apply the appropriate parenting styles. The activities began with coordination and preparation with the partners, material development, seminar implementation, mentoring, and evaluation. The seminar was attended by 20 married couples, totaling 40 participants.The results of the seminar, based on pre-test and post-test evaluations, showed the following improvements: in terms of knowledge enhancement, the average score for questions about parenting styles increased from 3.2 to 4.8; in terms of involvement enhancement, the average score for involvement in parenting increased from 2.5 to 4.2; in terms of understanding the father's role, the average score for understanding the father's role in parenting increased from 3.0 to 4.7; and in terms of enhancing prosocial behavior, the average score for teaching prosocial behavior increased from 2.8 to 4.5. The evaluation was conducted through pre-test and post-test, showing increased participants' understanding. The conclusion of this community service is that it can significantly contribute to increasing fathers' awareness and ability to nurture early childhood children. The suggestion from this community service is that with an interactive seminar approach and continuous mentoring, the role of fathers in parenting can be more optimal, allowing children to develop prosocial behavior that is appropriate and in line with contemporary developments.Abstrak. Seminar parenting ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ayah tentang pola asuh dalam meningkatkan perilaku prososial dan juga mendorong kolaborasi yang lebih baik antara ayah dan ibu dalam pengasuhan anak usia dini. Latar belakang dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah oleh rendahnya pengetahuan ayah mengenai konsep pola asuh yang beragam dan pengaruhnya terhadap seluruh aspek perkembangan anak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini bertempat di RT 009 Perumahan Taman Pondok Legi, Pepelegi Waru Sidoarjo. Dengan sasaran peserta adalah 20 pasangan suami istri warga RW 009. Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode seminar dan mencakup sesi tanya jawab dan pendampingan pasangan suami istri untuk mengaplikasikan pola asuh yang sesuai. Dimulai dari kegiatan koordinasi persiapan dengan mitra, pengembangan materi, pelaksanaan seminar, pendampingan dan evauasi. Seminar ini dihadiri oleh 20 pasangan suami istri sehingga total peserta 40 orang. Hasil dari seminar ini pada saat pre test dan post test dalam hal peningkatan pengetahuan skor rata-rata pertanyaan tentang jenis pola asuh meningkat dari 3.2 menjadi 4.8, dalam hal peningkatan keterlibatan skor rata-rata untuk keterlibatan dalam pengasuhan meningkat dari 2.5 menjadi 4.2., lalu dalam hal peningkatan pemahaman peran ayah skor rata-rata untuk pemahaman tentang peran ayah dalam pengasuhan meningkat dari 3.0 menjadi 4.7, kemudian dalam hal peningkatan perilaku prososisal skor rata-rata untuk mengajarkan perilaku prososial meningkat dari 2.8 menjadi 4.5 Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan pemahaman peserta. Kesimpulan dari Pengabdian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan ayah dalam mengasuh anak usia dini. Saran dalam pengabdian ini adalah dengan pendekatan seminar yang interaktif dan pendampingan yang berkelanjutan, diharapkan peran ayah dalam pengasuhan dapat lebih optimal, sehingga anak-anak dapat berkembang dengan perilaku prososial yang baik dan sesuai dengan perkembangan zaman.
English is Fun: Pelatihan Bahasa Inggris untuk Siswa Sekolah Dasar Rihlah, Jauharotur; Rulyansah, Afib; Budiarti, Rizqi Putri Nourma
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022255

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kegiatan pendampingan yang berupaya untuk melaksanakan kegiatan bimbingan belajar bahasa Inggris. Dilakukan secara berkelompok dan dilakukan sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. Pemahaman anak-anak tentang bahasa Inggris dapat ditingkatkan dengan penggunaan program English is Fun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan dengan berbagai metode, antara lain ceramah, ceramah, lagu dan permainan, demonstrasi, dan pertunjukan. Temuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa (1) pendampingan ini telah berhasil meningkatkan minat dan kepercayaan siswa terhadap SDN Gerongan Kabupaten Probolinggo, serta semangat mereka untuk belajar dan menjadi mahir dalam bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Hal ini terlihat dari semangat dan tekad peserta untuk menyelesaikan semua kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir. (2) Tampaknya anak-anak berhasil dalam upaya mereka untuk belajar bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari semangat dan minat siswa dalam mempelajari materi yang telah disajikan. (3) Semua orang di SDN Gerongan Kabupaten Probolinggo, termasuk kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan anggota staf pengajar dan tim administrasi, sangat antusias dengan prospek mempraktikkan bantuan ini. Di sisi lain, berpartisipasi dalam kegiatan ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan siswa untuk belajar dan menjadi mahir dalam bahasa Inggris. Pelaksanaan bimbingan belajar bahasa Inggris terprogram di setiap semester adalah langkah selanjutnya dalam proses yang akan mengikuti adopsi kegiatan ini. Berdasarkan hasil kegiatan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan program bimbingan belajar bahasa Inggris “English is Fun” sebagai sarana peningkatan kemampuan anak dalam memahami bahasa Inggris dapat dilakukan secara efektif.
Pembedayaan Guru SMP dalam Mengoperasikan Kuis Edukatif Quizizz untuk Menunjang Blended Learning Rulyansah, Afib; Budiarti, Rizqi Putri Nourma; Pratiwi, Emy Yunita Rahma; Rihlah, Jauharotur
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022238

Abstract

Kondisi Guru harus memiliki tingkat kemahiran teknologi yang tinggi agar berhasil dalam pendidikan online. Namun meski begitu, tidak semua guru pendidik mampu dengan mudah menyikapi penggunaan perangkat pembelajaran. Layanan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan, pelatihan, dan bimbingan kepada guru agar dapat menggunakan aplikasi Quizziz untuk melakukan pembelajaran dan evaluasi yang menyenangkan. Kegiatan awal, tengah, dan akhir merupakan tiga tahapan metode yang digunakan dalam latihan ini. Focus Group Discussion kepada organisasi dan tim mitra merupakan bagian dari kegiatan awal. Pelatihan kemudian dilaksanakan, dilanjutkan dengan kegiatan tambahan. Kemampuan peserta pelatihan meningkat pesat sebagai hasil dari kegiatan ini. Data tentatif menunjukkan bahwa hanya 13% peserta yang mengetahui aplikasi Quizziz sebelum pelatihan, tetapi jumlah ini meningkat menjadi 100% setelahnya. Selanjutnya, kita akan berbicara tentang pemahaman. Hanya 8% peserta yang bisa menggunakan aplikasi Quizziz sebelum pelatihan, sedangkan 70% bisa setelah pelatihan. Terakhir, jumlah peserta yang setuju untuk mengikuti Quizziz meningkat dari 26% sebelum pelatihan menjadi 89% setelah pelatihan. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan pengabdian ini pun berjalan dengan baik dan berhasil meningkatkan wawasan, pemahaman, dan minat peserta terhadap penggunaan Quizziz untuk pembelajaran.
Pemberdayaan Guru Sekolah Dasar melalui Pendampingan Penyusunan RPP berorientasi Kecakapan Abad 21 Rihlah, Jauharotur; Rulyansah, Afib; Budiarti, Rizqi Putri Nourma; Authar, Nailul
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022256

Abstract

Tidak dapat disangkal bahwa Revolusi Industri Keempat akan segera berlangsung (juga dikenal sebagai Industri 4.0). Bahkan pendidikan terpukul keras oleh angin puyuh revolusi. Sekolah memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam mempersiapkan anak-anak mereka untuk era digital. Bagi lembaga pendidikan, tuntutan akan pendidikan luar biasa dari mereka yang mempersiapkan generasi penerus siswa sangatlah besar. Pendidikan dipengaruhi oleh berbagai unsur, salah satunya adalah kualitas guru. Guru harus diizinkan untuk berpartisipasi dalam proses pendidikan untuk memajukan pengembangan profesional mereka sendiri. Untuk pengalaman pendidikan kelas dunia, penting untuk merencanakan ke depan. Setiap kelas perlu memadukan keterampilan dan informasi dari era modern ke dalam konten yang disajikan. Modifikasi kurikulum 2013 untuk 2018 menetapkan ini sebagai wajib. Penanaman keterampilan abad 21 ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi hari-hari revolusi industri 4.0 yang sudah berlangsung. Sebagai contoh, keterampilan abad 21 mencakup kemampuan untuk belajar dan berkembang, serta bagaimana berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang lain. Berbagai macam keterampilan, seperti berpikir kritis, pemecahan masalah dan komunikasi serta kreativitas dan membaca, diperlukan dalam setiap komponen. Guru perlu meningkatkan kemampuannya dalam mengajarkan keterampilan abad ke-21. Guru harus diberi instruksi tentang bagaimana merancang kelas yang menggabungkan keterampilan yang sesuai untuk abad kedua puluh satu.
Peningkatan Minat dan Kebugaran Siswa Sekolah Dasar melalui Olah Raga Tradisional Rulyansah, Afib; Budiarti, Rizqi Putri Nourma; Pratiwi, Emy Yunita Rahma; Rihlah, Jauharotur
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022239

Abstract

Di sekolah dasar, pengajaran olahraga harus diarahkan untuk mengembangkan minat dan kesenangan siswa dalam aktivitas fisik; pendekatan pembelajaran gerak yang berfokus pada mengasah keterampilan olahraga tertentu tidak tepat. Motivasi untuk bergerak dapat dikurangi dengan penggunaan keterampilan kerangka. Kurangnya penekanan pada olahraga tradisional di Indonesia. Di Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang, olahraga ini kurang diperhatikan oleh guru, yang berdampak negatif pada siswa yang akhirnya kehilangan motivasi untuk berolahraga, bergerak, dan belajar sendiri karenanya. Karena kurangnya pengalaman pendidikan yang menyenangkan. Berdasarkan penelitian, dikembangkan metode untuk membantu anak sekolah dasar mengembangkan motorik kasar dan meningkatkan kebugaran jasmaninya. Sebagai salah satu cara melestarikan budaya masyarakat Kecamatan Rowokangkung Kabupaten Lumajang melalui olahraga tradisional, pengabdian ini dirancang untuk meningkatkan minat terhadap olahraga di kalangan siswa sekolah dasar di kabupaten Lumajang serta untuk memperkenalkan olahraga tradisional ke sumber lain siswa sekolah dasar. Metode Play-Teach-Play disisipkan pada awal pemanasan latihan sebelum materi inti diperkenalkan.