Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Pengenalan Makna dan Simbol Perangkat Tanaman Adat dalam Ritual Modutu Antaran Gorontalo bagi Anak Usia Dini Ellyana Hinta Hinta; Sitti Rachmi Masie; Asna Ntelu Ntelu; Harto S Malik
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.835

Abstract

Tujuan penelitian dari artikel ini adalah untuk mendeskripsikan pengenalan makna dan simbol perangkat tanaman adat dalam ritual modutu antaran bagi anak usia dini di Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti melakukan tahapan implementasi pengenalan makna dan simbol perangkat tanaman adat dalam ritual modutu antaran bagi anak usia dini. Analisis data yang digunakan adalah analisis data menggunakan persentase dan kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pengenalan makna dan simbol tersebut tidak menemui kendala yang berarti, respon orang tua dan anak-anak usia dini sangat antusias meskipun beberapa anak tampak kebingunan terhadap makna dan simbol yang diberikan. Kebaruan penelitian didapatkan bahwa orang tua saat ini tidak terlalu paham dan dapat mempertahankan ritual tersebut secara utuh. Dampak dan impak dari hasil penelitian ini adalah perlunya dilestarikan kembali ritual Modutu agar anak-anak sebagai penerus tidak punah digilas zaman.
Bahasa Gorontalo dan Bahasa Suwawa pada Anak Usia Dini Dakia N Djou; Asna Ntelu
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.895

Abstract

Pentingnya pengenalan prefiks bahasa Gorontalo dan bahasa Suwawa pada anak usia dini. Karena kedua bahasa tersebut digunakan masyarakat sebagai alat komunikasi serta pedoman/aturan yang mengatur tata cara berbahasa daerah yang baik dan benar sesuai dengan kaidah. Tujuan penelitian mendeskripsikan komparasi aspek morfologi bahasa Gorontalo dan Suwawa dilihat dari proses reduplikasi pada anak usia dini. Metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik komparatif. Hasil penelitian yaitu bahasa Gorontalo dan bahasa suwawa memilki bentuk yang sama. Dilihat dari penggunaan yang melekat pada bentuk dasar mengakibatkan perubahan baik pada proses morfologinya, makna, dan fungsi. Kedua bahasa tersebut memiliki hubungan yang sepadan, baik segi bentuk ataupun maknanya. Dampak dari penelitian ini adalah anak mampu menggunakan bahasa daerah Gorontalo dan Suwawa dalam kehidupan sehari-hari.
UNGKAPAN VERBAL DALAM BAHASA BUOL PADA MASYARAKAT DESA POKOBO KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL Aminudin Ramly; Dakia N Djou; Asna Ntelu
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.271 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i2.12536

Abstract

UNGKAPAN VERBAL DALAM BAHASA BUOL PADA MASYARAKAT DESA POKOBO KECAMATAN BUNOBOGU KABUPATEN BUOL Aminudin Ramlya, Dakia N. Djoub, Asna Nteluc a Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia b Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia c Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo, Indonesia *Pos-el: aminudinramly988@gmail.com, dakiandjou.ung@gmail.com, asnantelu01@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ungkapan verbal bahasa Buol dan bentuk-bentuknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah ungkapan bahasa Buol yang digunakan dalam percakapan. Sumber datanya diperoleh dari masyarakat desa Pokobo. Data tersebut dikumpul dengan menggunakan teknik simak libat cakap, teknik simak bebas cakap, teknik rekam, teknik wawancara dan teknik catat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan cara menyalin/mentranskipkripsi data hasil rekaman, menerjemahkan bahasa yang digunakan masyarakat dalam bahasa Indonesia, mengidentifikasi ungkapan, mendeskripsikan ungkapan berdasarkan bentuknya dan menyimpulkan hasil penelitian. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukan bahwa: (1) ungkapan verbal yang digunakan oleh masyarakat desa Pokobo dalam kehidupan sehari-hari terdapat 45 ungkapan. (2) Ungkapan verbal bahasa Buol memiliki 3 bentuk yakni pepatah, semboyan dan perumpamaan. Dari ketiga bentuk tersebut yang paling sering diucapkan yakni ungkapan dalam bentuk pepatah dengan jumlah 33 ungkapan, kemudian ungkapan dalam bentuk perumpamaan dengan jumlah 10 ungkapan, sedangkan yang ketiga yakni ungkapan dalam bentuk semboyan dengan jumlah 2 ungkapan. Kata-kata Kunci: Ungkapan Verbal, Bahasa Buol
Pemertahanan Bahasa Bajo di Kabupaten Boalemo Asna Ntelu; Sayama Malabar; Dakia N Djou; Jafar Lantowa
Salingka Vol 19, No 1 (2022): SALINGKA, Edisi Juni 2022
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v19i1.717

Abstract

Bahasa Bajo adalah satu di antara bahasa daerah yang ada di Provinsi Gorontalo khususnya yang terdapat di Desa Bajo Kec. Tilamuta  Kab. Boalemo. Umum mata pencaharian Suku Bajo adalah nelayan tradisional. Suku  Bajo  pun  mulai  memiliki  mata  pencaharian  bukan  hanya  sebagai  nelayan, banyak  di  antara  mereka  yang  profesi  seperti  guru, pedagang,  petugas  kesehatan,  pegawai pemerintahan,  dan  lain  lain.  Dengan beragam profesi ini, berdampak pada penggunaan beragam bahasa pada masyarakat suku Bajo, namun penutur bahasa Bajo tetap memperlihatkan sikap positif sebagai upaya dalam pemertahanan bahasa Bajo. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian pemertahanan bahasa Bajo di Kabupaten Boalemo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemertahanan bahasa Bajo melalui sikap bahasa penutur bahasa Bajo di Desa Bajo Kec. Tilamuta Kab. Boalemo Provinsi Gorontalo. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan wawancara. Data hasil penelitian yang diperoleh dari angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian terkait penggunaan bahasa oleh masyarakat di desa Bajo, ditemukan bahwa masyarakat setempat lebih dominan menggunakan bahasa Bajo, hal ini karena masyarakat di desa Bajo tersebut mayoritas berlatar belakang suku Bajo, dibandingkan dengan suku Gorontalo atau suku lainya yang sangat minoritas di desa tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa yang lebih dominan digunakan oleh masyarakat di desa tersebut adalah bahasa Bajo (bahasa mayoritas). Penggunaan bahasa Bajo ditunjukkan melalu sikap masyarakat di Desa Bajo masih memiliki sikap positif. Hal ini ditandai oleh sejumlah ciri-ciri dari sikap bahasa, antara lain pemilihan, penggunaan dan pemertahanan bahasa. Selain itu, bahasa Bajo ini sangat mendominasi sehingga mengakibatkan adanya pergeseran bahasa daerah lainnya. Adanya pergeseran bahasa daerah lainnya mengindikasi pada adanya pemertahanan bahasa Bajo di Desa Bajo, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo
Paanthungi, Puisi Lisan Gorontalo sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah Ellyana Hinta; Asna Ntelu; Dakia Djou; NFN Zulkipli
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4874

Abstract

The purpose of this study is to describe Panthungi, Gorontalo's oral poetry as a medium for maintaining local languages. This research is descriptive in nature which is the result of a literature review related to Paanthungi. Therefore, the method used is a qualitative descriptive method. This method is intended to describe Gorontalo Oral Poetry as a Regional Language Defense Media. The data collection technique is in the form of a documentation technique by digging back into literature studies related to the Gorontalo Pantun which can be used as a medium for maintaining regional languages. The results showed that Paanthungi is a social rhyme that is sung to the accompaniment of music, dances, or without music, and is used when welcoming guests or used in traditional rituals in Gorontalo. Paanthungi or pantun is an art that needs to be developed and maintained by the people of Gorontalo because in addition to being entertaining, paanthungi also plays a very important role in protecting the Gorontalo regional language from extinction. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Panthungi, puisi lisan Gorontalo sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Penelitian ini bersifat deskriptif yang merupakan hasil kajian studi pustaka terkait dengan Paanthungi. Oleh sebab itu, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan Puisi Lisan Gorontalo Sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah. Teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi dengan menggali kembali kajian kepusatakaan terkait dengan Pantun Gorontalo yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paanthungi adalah pantun pergaulan yang dilagukan dengan iringan musik, tari-tarian, atau juga tanpa musik, dan digunakan pada saat penyambutan tamu atau digunakan pada ritual-ritual adat di Gorontalo.Paanthungi atau pantun itu adalah sebuah seni yang perlu dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat Gorontalo karena di samping dapat menghibur, paanthungi juga sangat berfungsi untuk menjaga bahasa daerah Gorontalo agar terhindar dari kepunahan.
Penggunaan Diksi pada Berita Kriminal Koran Harian Gorontalo Post Nuryati Setu; Asna Ntelu; Salam Salam
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 6 No 4 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v6i4.299

Abstract

Tujuan penelitan adalah: (1) mendeskripsikan diksi yang digunakan pada berita kriminal koran harian Gorontalo Post; dan (2) mendeskripsikan makna diksi yang terdapat pada berita kriminal tersebut . Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori diksi dan makna. Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif untuk menggambarkan tentang penggunaan diksi dan makna diksi yang terdapat dalam berita kriminal. Teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi, baca, dan catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian adalah: (1) mengidentifikasi data yang termasuk diksi dalam berita kriminal koran harian Gorontalo Post;(2) menginterpretasikan berdasarkan data yang ditentukan terhadap diksi tersebut; (3) mengklasifikasikan data yang telah didapatkan terkait diksi tersebut;dan (4) membuat atau menyusun terhadap hasil data diksi tersebut. Hasil penelitian dan pembahasan dalam berita kriminal koran harian Gorontalo Post: (1) pertama, diksi yang terdapat dalam berita kriminal, yaitu kata umum, kata khusus, kata populer dan kata jargon. Penggunaan diksi secara bervariasi telah dipakai sesuai dengan konteks yang ada dalam berita; (2) kedua, makna yang terdapat dalam berita kriminal koran harian Gorontalo Post, yaitu makna konotatif, makna leksikal, dan makna gramatikal. Makna kata tersebut membuat informasi yang disampaikan kepada pembaca menjadi lebih jelas. Penggunaan diksi dalam berita kriminal yang tepat telah menyampaikan makna sesuai konteks yang ada dan mudah dipahami pembaca.
Bahasa figuratif dalam puisi-puisi karya Chairil Anwar Asna Ntelu; Ellyana Hinta; Yelin Yasin; Supriyadi Supriyadi
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 21, No 1 (2020): AKSARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.328 KB)

Abstract

Figurative language in poetry is important to study because figurative language is one part of the physical structure of poetry that can animate or cause certain effect and cause certain connotation of words contained in poetry. This research was carried out to obtain figurative language description in Chairil Anwar's poems. The procedure that was passed from data collection to data interpretation were (a) identifying figurative languages in Chairil Anwar's poems, (b) understanding languages in figurative form, (c) understanding the description of meaning contained in it, and ( d) marking the units of segmentation in the form of figurative language. Data analysis was based on three processes, namely the reduction process, the data presentation process, and the verification process. Based on the result of the study obtained, the figurative language is closely related to reality life, poets have a specific purpose in using figurative language, reader must try to understand figurative language in an effort to intact the meaning of a poem, in the poems of Chairil Anwar a number of the beauty of figurative language that can help the reader interpret the meaning of the lines contained there in. Figurative language is presented in his poems to make it easier for reader to interpret the poem. In his poems, Chairil Anwar does not just mention figurative language so that the poems seem interesting, but the inclusion of figurative language was done carefully so that the reader is able to know the meaning of figurative language even though it is considered difficult to interpret.http://dx.doi.org/10.23960/aksara/v21i1.pp41-56
Pelaksanaan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo Sutriyanti Yusuf; Sayama Malabar; Asna Ntelu
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 3, No 2 (2022): Vol. 3, No. 2, Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v3i2.18141

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi, faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi, serta upaya menngatasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran memproduksi teks eksplanasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajarran memproduksi teks eksplanasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo, berdasarkan hasil pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru pada saat kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang dilakukan guru tidak mencapai tujuan pembelajaran, pada proses pembelajaran berlangsung tidak ada umpan balik dari siswa saat guru menjelaskan terkait apa yang akan menjadi tugas siswa. Pada saat pemberian tugas dari guru siswa tidak mampu mengerjakan tugas memproduksi teks eksplanasi sesuai struktur dan kaidah kebahasaan pada teks eksplanasi. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajarn memproduksi teks eksplanasi paada siswa kelas XI SMA Negeri 4 Gorontalo belum maksimal. Kata kunci: Pelaksanaan, Pembelajaran, Bahasa Indonesia, Teks Eksplanasi
Pembelajaran Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Cerpen pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 10 Gorontalo Tahun Pelajaran 2022/2023 Ananda Dimas Tegela; Asna Ntelu; Salam Salam
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 9 No 1 (2023): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v9i1.1211

Abstract

This study aims to determine the implementation of learning plans, the process of implementing learning, and learning assessments to identify the intrinsic elements of short stories in class IX students of SMP Negeri 10 Gorontalo in the 2022/2023 academic year. This research is a descriptive method with a qualitative research type. Based on the results of the research, it shows that learning identifies the intrinsic elements of short stories, not yet in accordance with the learning implementation plan, and the learning implementation process. Learning assessment identifies the intrinsic elements of short stories for the knowledge aspect in the form of a written essay test using student worksheets that are in the order in the lesson plan.
HASIL BELAJAR MENULIS TEKS NARASI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 TELAGA TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Mar' Atun Tatro; Supriyadi Supriyadi; Asna Ntelu
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 11, No 2 (2021): (Mei 2021)
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.248 KB) | DOI: 10.37905/jbsb.v11i2.10101

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan hasil belajar menulis teks narasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Telaga Tahun Pelajaran 2020/2021 pada aspek struktur, kaidah kebahasaan, kesesuaian judul dan isi, dan ejaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes kemampuan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar menulis teks narasi dilihat dari aspek struktur, berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 56,56%. Hasil belajar menulis teks narasi peserta didik dilihat dari aspek kaidah kebahasaan berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 78,67%. (3) Hasil belajar menulis teks narasi peserta didik dilihat dari aspek kesesuian judul dengan isi berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar 62,67%.  (4) Hasil belajar menulis teks narasi peserta didik dilihat dari aspek ejaan berada pada kategori cukup baik dengan persentase sebesar. Sesuai hasil-hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar menulis teks narasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo berada pada kategori cukup baik dengan persentase rata-rata keseluruhan sebesar 62,17%. 60,67%.