Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

DESKRIPSI LOKASI BANJIR DI KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT BANDAR LAMPUNG 2011-2013 Iis Kurniati; I Gede Sugiyanta; Rahma Kurnia Sri Utami
JPG (Jurnal Penelitian Geografi) Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Geografi (JPG)
Publisher : JPG (Jurnal Penelitian Geografi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.799 KB)

Abstract

Abstract: This research aimed to (1)find out the location of flood in Central Tanjung Karang in 2011-2013, (2)describe the condition of declivity at the location, (3)describe the land usage at the location, (4)describe the type of soil at the location, (5)describe the cause of flood. The method used was descriptive method, with documentation and observation as the data collecting technique. In term of data analyzing technique, it used analytic descriptive technique. The conclusions drawn in the research were (1)the locations of flood were Durian Payung, Pasir Gintung, Kaliawi, Kelapa Tiga, and Gotong Royong subdistrict, (2)the declivity at the flood locations was the area located in category 0-8% (flat area), (3)the land usage were residence, trade, and service, (4)the type of soil at the locations was latosol, (5)the main cause of flood was the change of land usage system.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk (1)mengetahui dimana lokasi banjir di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Tahun 2011-2013, (2)mendeskripsikan kemiringan lereng di lokasi banjir, (3)mendeskripsikan penggunaan lahan di lokasi banjir, (4)mendeskripsikan jenis tanah di lokasi banjir, (5)mendeskripsikan penyebab banjir. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif, dengan teknik dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik desktiptif analitik. Kesimpulan penelitian adalah (1)lokasi banjir yaitu di Kelurahan Durian Payung, Pasir Gintung, Kaliawi, Kelapa Tiga, dan Gotong Royong, (2)kemiringan lereng lokasi banjir yaitu daerah yang terletak pada kategori kemiringan lereng 0-8% (wilayah datar), (3)penggunaan lahan di lokasi banjir adalah kawasan pemukiman serta perdagangan dan jasa, (4)jenis tanah di lokasi banjir adalah tanah jenis latosol, (5)penyebab utama banjir yaitu perubahan tata guna lahan.Kata kunci: banjir, tanjung karang pusat, lokasi
PEMANFAATAN AIR REBUSAN UMBI KUNING DAN UNGU SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Rismaya Khaerunnisa; Iis Kurniati; Dewi Nurhayati; Asep Dermawan
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.806 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.753

Abstract

Penggunaan media dalam cabang ilmu biologi yaitu mikrobiologi sangat penting untuk isolasi dan pertumbuhan bakteri. Mahalnya media pertumbuhan bakteri mendorong para peneliti untuk membuat media pertumbuhan bakteri yang berasal dari alam dengan biaya yang lebih ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan adanya pertumbuahn jumlah bakteri pada media alternatif umbi kuning dan umbi ungu. Desain dalam penelitian yang digunakan adalah Perbandingan Kelompok Statis (statis Group Comparation). Kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang ditanamkan pada media alternatif umbi kuning dan umbi ungu yang dibandingkan jumlah pertumbuhan bakteri terhadap kontrol yaitu media nutrient agar. Bakteri di isolasikan dengan metode pour plate dan di inkubasi pada suhu 37 ⁰C selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukan media umbi kuning merupakan media alternatif yang paling baik untuk pertumbuhan jumlah bakteri, hal ini ditunjukan pada pertumbuhan Escherichia coli didapat jumlah bakteri yang paling tinggi sebesar 284,83 x 105 sedangkan pertumbuhan Staphylococcus aureus didapat jumlah bakteri yang paling tinggi sebesar 56,5 x 105.
UJI ANGKA LEMPENG TOTAL TERHADAP DARAH ALSEVER BUATAN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI Tita Nurul Aulia Dewi; Dewi Nurhayati; Iis Kurniati; Asep Dermawan
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.253 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.755

Abstract

Jenis spesimen yang diperiksa ditentukan oleh gambaran klinis yang tampak. Jika gejala-gejala mengarah pada keterlibatan satu sistem organ, maka spesimen diambil dari sumber tersebut. Jika tidak ada tanda atau gejala yang terlokalisir, maka pertama-tama diambil sampel darah berulang untuk biakan. Di luar tubuh (in vitro) darah akan mengalami pembekuan karena kondisinya berbeda dengan kondisi didalam tubuh. Sehingga perlu dilakukan penambahan antikoagulan atau larutan pengawet darah dan di simpan pada suhu 2-8oC. Penambahan pengawet darah juga dilakukan untuk menghindari atau meminimalisir kontaminasi bakteri. Salah satu pengawet darah yang dapat digunakan yaitu larutan Alsever. Larutan Alsever pabrikan relatif mahal dan cukup sulit didapatkan. Namun terdiri dari bahan-bahan yang mudah didapatkan, sehingga dapat dibuat larutan Alsever buatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat ada atau tidaknya pertumbuhan bakteri pada darah Alsever buatan, dan berapa lama waktu simpan darah Alsever buatan pada suhu ruang dan suhu refrigerator dapat meminimalisir kontaminasi bakteri. Telah dilakukan uji Angka Lempeng Total (ALT) pada darah dengan penambahan Alsever buatan, dengan desain penelitian quasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pertumbuhan bakteri namun masih dalam kategori negatif. Larutan Alsever buatan dapat meminimalisir kontaminasi bakteri sampai jam ke-72 atau 3 hari baik pada suhu refrigerator maupun suhu ruang.
LAMA PENYIMPANAN SERUM, PLASMA EDTA, PLASMA SITRAT TERHADAP TITER WIDAL PADA TERSANGKA DEMAM TIFOID Erisa Rizkiawati; Nina Marliana; Rohayati Rohayati; Iis Kurniati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.797 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.763

Abstract

Demam tifoid merupakan jenis terbanyak dari salmonelosis. Jenis lain dari demam enterik adalah demam paratifoid yang disebabkan oleh S. paratyphi A, S. paratyphi B dan S. paratyphi C. Demam tifoid memperlihatkan gejala lebih berat dibandingkan demam enterik yang lain. Pemeriksaan widal pada umumnya menggunakan serum, karena tidak tercampur dengan zat lain yang dapat menjadi pengaruh. Namun pada beberapa klinik dan rumah sakit biasa menggunakan sampel plasma, karena biasanya pemeriksaan widal dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan hematologi rutin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan serum, plasma EDTA, dan plasma sitrat terhadap hasil titer pemeriksaan widal pada tersangka demam tifoid. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimen semu. Sampel yang digunakan sebanyak 5 orang tersangka demam tifoid. Dilakukan pemeriksaan widal dengan sampel serum, plasma EDTA, dan plasma sitrat dengan variasi lama penyimpanan 0, 1, dan 2 hari. Pemeriksaan widal dilakukan dengan menggunakan metode slide. Dari hasil penelitian didapatkan hasil titer minimum 80 dan maksimum 320 pada serum dan plasma EDTA, sedangkan untuk sampel plasma sitrat didapat hasil minimum 80 dan maksimum 160. Dengan uji statistik diperoleh p. value (sig) 0,008 < sig 0,05, dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh jenis sampel terhadap pemeriksaan widal.
HASIL PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM DENGAN PENAMBAHAN CARBOL FUCHSIN DAN PEMANASAN SPUTUM SEBELUM DAN SESUDAH PEMBUATAN SEDIAAN Yoga Romi Anggara; Asep Dermawan; Iis Kurniati; Dewi Nurhayati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.374 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.777

Abstract

Pemeriksaan mikroskopik BTA digunakan untuk mendiagnosis awal atau pemantauan pengobatan TB Paru. Pada prinsipnya, pemeriksaan ini menggunakan Carbol Fuchsin untuk mewarnai Mycobacterium tuberculosis (M.tbc). Terdapat kekurangan pada cara ini, yaitu penambahan Carbol Fuchsin dan pemanasan sputum dilakukan setelah pembuatan sediaan, dimana M. tbc masih dalam keadaan hidup. Akibatnya, terdapat risiko penularan pada pekerja laboratorium yang mengerjakannya. Untuk menghindari hal tersebut, dapat dilakukan penambahan Carbol Fuchsin dan pemanasan sputum sebelum pembuatan sediaan, maka pada saat pembuatan sediaan, M. tbc telah mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Carbol Fuchsin dan pemanasan sputum sebelum dan sesudah pembuatan sediaan dengan variasi konsentrasi Carbol Fuchsin 0,3%; 0,5% dan 1% serta suhu pemanasan 60oC dan 80oC. Jenis penelitian yang digunakan jenis penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian Static Group Comparison. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sputum penderita TB positif. Tempat dan waktu penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung pada bulan Mei 2019. Data yang didapatkan merupakan data primer dari hasil gambaran mikroskopik pewarnaan BTA yang ditampilkan dalam bentuk tabel. Kemudian data dianalisis dengan melihat hasil gambaran mikroskopik pewarnaan BTA pada konsentrasi 0,3%; 0,5%, dan 1% dan suhu pemanasan 60oC dan 80oC,. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum Carbol Fuchsin untuk mewarnai M. tbc sebelum pembuatan sediaan adalah 1% dengan suhu pemanasan 80oC.
IDENTIFIKASI DAN DAYA HAMBAT SAYAP LALAT RUMAH (Musca domestica) TERHADAP Escherichia coli Angga Rizki Ahmadi; Asep Dermawan; Iis Kurniati; Dewi Nurhayati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.218 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.789

Abstract

Lalat rumah merupakan hewan yang dapat membawa berbagai bakteri tertentu contohnya Escherichia coli (E.coli). Rosullallahu alaihi wasalam yang bersabda “Apabila seekor lalat hinggap di tempat minum salah seorang dari kalian, hendaknya ia mencelupkan ke dalam minuman tersebut, kemudian, membuangnya, karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya terdapat penawarnya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetehui apakah lalat rumah (Musca domestica) Actinomycetes pada salah satu sayap lalat rumah. Metode penelitian ini menggunakan kuasi experimen dengan desain penelitian eksperimen. Untuk mengidentifikasi E. coli dari lalat rumah (Musca domestica), tubuh lalat ditanam pada media Trytone Soy Broth (TSB), kemudian TSB yang keruh menadakan pertumbuhan bakteri, lalu dari TSB isolasi ke media Mac Conkey Agar dan untuk memastikan itu E. coli yaitu dengan menggunakan pewarnaan gram dan uji biokimia dari hasil isolasi pada media Mac Conkey Agar. Kemudian data yang diperoleh dianalisa dengan cara visual yaitu dengan melihat kekeruhan pada media TSB. Hasil penelitian menunjukan bahwa sayap kanan lalat rumah (Musca domestica) memiliki Actinomycetes yang mampu menghambat pertumbuhan E. coli, tetapi pada sayap kiri lalat rumah (Musca domestica) tidak bisa menghambat pertumbuhan E. coli. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dari sayap kanan lalat rumah (Musca domestica) mampu menjadi penawar untuk E. coli yang dibawa oleh lalat rumah (Musca domestica).
PEMANFAATAN TEPUNG SAYURAN SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Wulan Dari; Iis Kurniati; Asep Dermawan; Dewi Nurhayati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.759 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.796

Abstract

Wortel, tomat, kubis, dan labu dapat digunakan untuk pembuatan media alternatif pertumbuhan bakteri karena mengandung air, karbohidrat, dan vitamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang tumbuh serta menentukan variasi formula terbaik yang dapat digunakan untuk pertumbuhan bakteri tersebut. Penelitian kuasi eksperimen dengan dua taraf perlakuan yaitu dengan memberikan variasi formula tepung sayuran yang berbeda dan lama waktu inkubasi 18 jam, 24 jam, dan 48 jam. Penelitian ini menggunakan desain Static Group Comparisson. Hasil pengamatan dibandingkan dengan kontrol yaitu Nutrient Agar tanpa penambahan variasi formula tepung wortel, tomat, kubis, dan labu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Anova, hasilnya terdapat perbedaan jumlah koloni antar variasi formula (p < 0,005). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variasi formula B merupakan komposisi baik yang dapat digunakan sebagai media alternatif dan jumlah koloni Staphylococcus aureus yang tumbuh adalah pada formula A 2 x 105, formula B 36 x 105, formula C 1 x 105, formula D 1 x 105, formula E 2 x 105. Sedangkan jumlah koloni Escherichia coli yang tumbuh adalah formula A 28 x 105, formula B 53 x 105, formula C 18 x 105, formula D 12 x 105, formula E 14 x 105.
Penerapan Metode Pembelajaran Resitasi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII C di MTs Darul Ulum Sukaraja Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi Iis Kurniati; Bustanur Bustanur; Alhairi Alhairi
JOM FTK UNIKS (Jurnal Online Mahasiswa FTK UNIKS) Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Kuantan
Publisher : Universitas Islam Kuantan Singingi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The learning outcomes of class VII C students in fiqh subjects at MTs. Darul Ulum Sukaraja are still relatively low, this is evidenced by the existence of student scored that are still below the specified KKM (70), therefore learning methods are needed that can improve learning outcomes student. One method that can improve student learning outcomes is the resifast learning method restast learning. This study aims to determine whether there is an increase in student learning outcomes in class VII C fiqh subjects at MTs. Darul Ulum Sukaraja, Logas Tanah Darat District, Kuantan Singingi Regency. With using data collection techniques through observation, interview and documentation. This research was carried out in 3 cycles, this was done so that the authors could see student learning outcomes by applying the method restast learning. The method used in this study is the resist learning method, where this method requires students to make using their own sentences. Based on the results of data analysis, research has increased starting from pre-action (pre-cycle) 71,36%, Cycle 1 75,23%, Cycle II 78,09% and Cycle III 87,19%. So it can be concluded that the application of the tast learning method in improving results student learning in the subjects of fiqh class VII C at MTs. Darul Ulum Sukaraja, Logas Tanah Darat Diistrict. Kuantan Singingi Regency can improve learning outcomes
THE EFEKTIVITAS LARVA (Maggot) Black soldier fly (BSF) SEBAGAI ANTIBAKTERI DALAM MENGHAMBAT DAN MEMBUNUH Escherichia coli Iis Kurniati; Nina Marliana; Yeni Wahyuni; Asep Dermawan; Yuliansyah S Mulia
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 14 No 2 (2022): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i2.2034

Abstract

ABSTRAK Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia illucens merupakan salah satu jenis lalat yang bukan merupakan vektor penyakit. Fase hidup BSF adalah singkat hanya sekitar rata-rata 7 hari. Berdasarkan hasil pengamatan, BSF betina akan menghasilkan sejumlah telur setelah melakukan mating dengan BSF jantan dan menghasilkan telur berjumlah 500-900 buah telur. Telur-telur ini akan menetas dan menjadi larva BSF atau sering disebut sebagai maggot. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas antibakteri ekstrak maggot BSF, konsentrasi hambat minimun (KHM), dan konsentrasi bunuh minimun (KBM) ekstrak maggot BSF terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode difusi Kirby Bauer, sedangkan untuk penentuan KHM dan KBM menggunakan angka lempeng total. Variasi konsentrasi ekstrak maggot yang digunakan adalah 0,12%; 0,24%; 0,36%; 0,48%; 0,60%; 0,72%; 0,84%; 0,96%; 1,08%; dan 1,20%, sedangkan konsentrasi filtrat etanol adalah 5%; 7,5%; 10%; 12,5%; 15%; 17,5%; 20%; 22,5%; dan 25%; sebagai kontrol digunakan ciprofloxacin 30 µg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak (liofilisat) etanol maggot efektif sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli, dengan nilai signifikansi 0,002 < α (0,050), untuk satu atau lebih kelompok data. Sedangkan, analisis uji Mann Whitney menunjukkan nilai signifikansi 0,317 (> 0,050%), untuk konsentrasi 1,08% dengan 1,20%. Ekstrak (filtrat) etanol maggot efektif sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli, dengan nilai signifikan 0,000 < α (0,050). Konsentrasi Hambat Minimun (KHM) ekstrak (liofilisat) larva (Maggot) Black soldier fly (BSF) yang efektif sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli adalah 0,60% dengan jumlah koloni 24,27 ± 2,137 CFU/mL, dan Konsentrasi Bunuh Minimun (KBM) terdapat pada konsentrasi 0,96% dengan jumlah koloni 0,0 CFU/mL.