Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN fransiska ompusunggu
Jurnal Keperawatan Klinis Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Keperawatan Klinis
Publisher : Fakultas Keperawatan USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.768 KB)

Abstract

Mendeteksi secara dini kanker serviks merupakan usaha untuk mengidentifikasi keabnormalan pada serviks. Pap smear telah banyak dilakukan baik di negara maju maupun berkembang namun sampai saat ini kanker serviks masih menjadi ancaman bagi kaum wanita. Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif  yang bertujuan untuk mengetahui  karakteristik dan faktor yang menghambat wanita usia subur tidak melakukan Pap smear di wilayah kerja puskesmas Kedai Durian sebanyak 101 responden  yang memenuhi kriteria dengan menggunakan convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia > 30 tahun (61%), pendidikan SMA (45%), agama Islam (85%), suku jawa (38%), ibu rumah tangga (67%), penghasilan > Rp 1.035.500 (58%),-, jumlah anak ≤ 2 orang (57%). Adapun faktor hambatan responden tidak melakukan Pap smear diantaranya adalah faktor pengetahuan (63%), faktor agama (46%),faktor sosial budaya (73%), faktor sumber informasi (77%), faktor ekonomi (54%), faktor motivasi (68%), serta faktor fasilitas dan tenaga kesehatan (58%). Disarankan kepada  pelayanan kesehatan melalui upaya promosi kesehatan dalam meningkatkan kesadaran wanita usia subur melakukan deteksi dini risiko terjadinya kanker serviks. Kata Kunci: Kanker serviks , Pap smear
Pendidikan Kesehatan Pada Perempuan Menopause Tentang Screening Kesehatan Reproduksi Di Tangerang Fransiska Ompusunggu; Eva Berthy Tallutondok; Prisca Adipertiwi Tahapary; Belet Lydia Ingrit; Dwi Yulianto Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.185 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.337

Abstract

Menopause merupakan proses berhentinya siklus menstruasi selama 12 bulan berturut-turut secara alamiah yang terjadi pada seorang perempuan. Walaupun kejadian alamiah, namun menopause dapat memengaruhi adaptasi fungsi tubuh sehingga perempuan harus mengetahui dampak menopause yang terjadi. Akan tetapi, kajian tentang menopause masih jarang dilakukan di masyarakat sehingga diperlukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pendidikan kesehatan dan screening kesehatan reproduksi pada perempuan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perempuan tentang dampak menopause dan mau melakukan screening kesehatan reproduksi. Pelaksanaan pendidikan kesehatan ini dilakukan dengan pendekatan tanya jawab dengan partisipan usia 30-74 tahun dan belum pernah dilakukan operasi pengangkatan organ sistem reproduksi. Hasil diketahui responden sangat antusias pada diskusi awal (pre) melalui beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh peserta terkait pengalaman pribadi (11%) dan meningkat pengetahuan (22%) setelah diberikan edukasi dengan menjawab benar setiap pertanyaan selama proses edukasi. Artinya ada peningkatan pengetahuan responden dua kali lipat, tetapi tidak sejalan dengan perilaku responden melakukan screening kesehatan. Hal ini dibuktikan hanya ada (66.67%) saja yang mengikuti screening kesehatan reproduksi, sehingga disimpulkan bahwa pemberian edukasi dalam waktu singkat dan tidak berkesinambungan tidak efektif terhadap perubahan sikap dan perilaku responden untuk informasi baru.
OCCUPATIONAL HEALTH: HYPERTENSION EDUCATION FOR EMPLOYEES IN STEEL DISTRIBUTION COMPANY Maria Maxmila Yoche Arkianti; Theresia Theresia; Fransiska Ompusunggu; Gracia Akti Manihuruk; Lina Berliana Togatorop; Dimas Krisbiantoro
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1473

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian dini di seluruh dunia. Salah satu faktor risiko dari hipertensi diantaranya stress, pola makan, kurang aktivitas dan pekerjaan. Hipertensi bisa mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja. Hipertensi bisa terjadi di tempat kerja. Oleh karena itu, adanya edukasi serta skrining risiko terkait hipertensi diharapkan dapat membantu pekerja untuk mejaga kesehatan sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat dikerjakan secara optimal. PKM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada karyawan PT.Panca Logam Sukses Mandiri terkait hipertensi, melihat pengetahuan karyawan terhadap hipertensi melalui skrining dan pemeriksaan kesehatan. Kegiatan edkasi dilakukan dalam bentuk pemaparan materi serta tanya jawab terkait hipertensi. Di akhir sesi, peserta melakukan skrining terkait risiko dengan mengisi kuisioner serta melakukan pemeriksaan kesehatan. Setelah dilakukan edukasi rata-rata pengetahuan peserta terkait hipertensi mengalami peningkatan sebesar 29 poin, 45 % peserta berusia 26-35 tahun (dewasa awal), klasifikasi tekanan darah peserta berada dalam rentang normal sebesar 50 %, 90 % peserta berjenis kelamin laki-laki, 55% IMT dalam nilai normal dan 60 % peserta mempunyai nilai kolesterol ≤ 200 mg.
PEKERJA SEHAT, PRODUKTIVITAS KERJA MENINGKAT: EDUKASI PANDUAN ERGONOMI KEPADA KARYAWAN Gracia Aktri Margareth Manihuruk; Theresia Theresia; Maria Maxmila Yoche; Fransiska Ompusunggu; Lina Berliana Togatorop; Fernaldi Dopong; Varel Hizkia Putra Rahawarin
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1494

Abstract

Ergonomi bermanfaat untuk meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas karyawan. Pekerjaan yang tidak dilakukan sesuai prinsip ergonomi akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang akan merugikan pekerja dan organisasi. Edukasi program ergonomi dinilai efektif dalam mengurangi masalah kesehatan akibat pekerjaan terutama di bidang konstruksi sehingga hal ini diharapkan menciptakan perilaku serta budaya kerja yang aman. Pekerja di warehouse dan di kantor berisiko mengalami gangguan otot, sendi, dan tulang akibat pola gerak yang tidak ergonomis. Para pekerja yang belum pernah menerima edukasi panduan ergonomi dan skrining kesehatan serta K3 yang belum terselenggara menjadi perhatian bagi tim PKM. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui status kesehatan dan meningkatkan pengetahuan para pekerja mengenai ergonomi di lingkungan kerja. Kegiatan edukasi panduan ergonomi terdiri dari pemaparan materi, demonstrasi, pemberian poster, pelaksanaan pre-test dan post-test, serta pemeriksaan kesehatan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan nilai rerata post-test sebesar 2.74 apabila dibandingkan dengan nilai rerata pre-test. Selain itu, setelah edukasi terjadi peningkatan nilai minimum dari 25 pada pre-test menjadi 50 pada post-test. Sebagian besar peserta pemeriksaan kesehatan berada dalam kategori obesitas (47%). Hal ini menjadi masukan serta bahan pertimbangan bagi mitra dalam pengambilan keputusan untuk keselamatan karyawan dan efisiensi perusahaan
Faktor Hambatan Penerapan Imunisasi Dasar Anak di Indonesia Fiorentina Nova; Fransiska Ompusunggu; Lia Kartika
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 3 (2023): Volume 3 Nomor 3 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.056 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i3.9975

Abstract

ABSTRACT Human resources with good health status are essential for a nation's development. One of the preventive efforts to reduce morbidity and mortality in children caused by infectious diseases is through primary immunization. The survey results regarding implementing basic immunization in Indonesia in 2019 have decreased compared to the previous year. To reveal the factors that hinder basic immunization activities for children in Indonesia. A literature search using the National Library of Indonesia, PubMed, and Google Scholar with the keywords "Barriers AND Basic Immunization AND Children" was conducted. The analysis data used the PICOT method. According to the topic's relevance, six articles were selected. Some factors become obstacles in providing primary immunization for children, namely: lack of knowledge, physical impact, availability of vaccines, individual perceptions and beliefs, ways of communicating with health workers, family support, distance problems, and time problems. The lack of knowledge about basic immunization for children is the main factor influencing other inhibiting factors for immunization activities.  Keywords: Barrier, Child, Immunization  ABSTRAK Sumber daya manusia dengan status kesehatan yang baik merupakan hal yang penting bagi pembangunan suatu bangsa. Salah satu usaha preventif dalam mengurangi angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan dari penyakit menular ialah melalui imunisasi dasar pada anak. Hasil survei tentang pelaksanaan imunisasi dasar di Indonesia tahun 2019 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Untuk menemukan faktor hambatan kegiatan imunisasi dasar bagi anak di Indonesia. Pencarian literatur yang dilakukan menggunakan Perpusnas, PubMed, dan Google Scholar dengan kata kunci yang digunakan adalah “Hambatan DAN Imunisasi Dasar DAN Anak” dan dianalisis menggunakan PICOT. Pada pencarian artikel menggunakan 3 database, yaitu: Perpusnas 219 artikel, PubMed 458 artikel, dan Google Scholar 1236 artikel. Setelah didiskualifikasi sesuai tahun terbit (5 tahun terakhir) dan pemilihan duplikat artikel diperoleh 327 artikel, selanjutnya yang sesuai dengan relevansi topik maka terpilih 6 artikel yang digunakan. Faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam pemberian imunisasi dasar anak, yaitu: kurang pengetahuan, dampak fisik, ketersediaan vaksin, persepsi dan keyakinan individu, cara komunikasi tenaga kesehatan, dukungan keluarga, masalah jarak, dan masalah waktu. Peneliti menyimpulkan bahwa kurang pengetahuan tentang imunisasi dasar anak menjadi faktor utama yang memengaruhi faktor-faktor hambatan lainnya terhadap kegiatan imunisasi. Kata Kunci: Anak, Hambatan, Imunisasi
Literature Review; Stabilitas Tanda-tanda Vital Neonatus Segera Mandi dengan Tunda Mandi Ompusunggu, Fransiska; Rustina, Yeni
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 16 No 1 (2021): March Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v16i1.133

Abstract

Introduction: Bathing of neonate is a  part of the birth process by cleaning the baby's body, watering or soaking. However, neonates may experience heat loss more rapidly and show signs of vital instability. Objectives: The purpose of this study was to compare the stability of the vital signs of neonates who immediately took a bath and who delayed bathing. Methods: the research method as a comprehensive search strategy, namely articles in the database of research journals through the Scopus database, Proquest, Clinical Key, and Science Direct with full text criteria and published in years. 2016-2020. Results: The results obtained in this study indicate that it is advisable to delayed bathing in newborns so that the stability of vital signs is better
PEKERJA SEHAT PRODUKTIVITAS KERJA MENINGKAT: EDUKASI KESEHATAN MENTAL DI LINGKUNGAN KERJA Ompusunggu, Fransiska; Theresia, Theresia; Arkianti, Maria Maxmila Yoche; Manihuruk, Gracia Akri Margareth; Togatorop, Lina Berliana; Rahawarin, Varel Hizkia Putra
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1950

Abstract

Kesehatan mental di lingkungan kerja merupakan keadaan sejahtera pada individu sehingga mampu mengatasi tekanan hidup, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat serta berkontribusi untuk komunitasnya. Kesejahteraan merupakan aspek kunci dari kesehatan mental sehingga berpengaruh positif atas lingkungan kerja. Salah satu tindakan preventif untuk mencegah masalah kesehatan mental dan akibat yang ditimbulkannya adalah dengan pemberian edukasi. Edukasi kesehatan mental dinilai penting dalam meningkatkan kesehatan mental pekerja karena dapat meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan produktivitas kerja.Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui status kesehatan dan meningkatkan pengetahuan pekerja mengenai kesehatan mental di lingkungan kerja. Kegiatan edukasi terdiri dari pemaparan materi, demonstrasi, pemberian poster, pelaksanaan pre-test dan post-test, serta pemeriksaan kesehatan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan nilai rerata posttest sebesar 7.5 apabila dibandingkan dengan nilai rerata pre-test. Artinya ada peningkatan pengetahuan responden setelah diberikan edukasi mengenai kesehatan mental. Berdasarkan skrining kesehatan mental melalui, tidak semua pekerja menyatakan bebas menyampaikan pendapat dalam rapat. Hal ini dapat menjadi masukan serta bahan pertimbangan bagi mitra dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan mental karyawan dan efisiensi perusahaan.
The Effectiveness of Incubator Humidity Education on Nurse's Knowledge, Attitude, and Skills in Perinatology Room Ompusunggu, Fransiska; Rustina, Yeni; Efendi, Defi
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 7 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v7i2.5027

Abstract

Newborns, especially premature infants, are at high risk of ineffective thermoregulation due to their less complex skin structure. Impaired thermoregulation experienced by premature infants can lead to hypothermia. Premature infants who experience hypothermia can cause complications that have the potential to cause disability and death. One of the efforts to prevent hypothermia is to place premature infants in an incubator that gives moisture so that moisture regulation is needed to help regulate the baby's temperature, especially in premature infants who experience ineffective thermoregulation. Humidity regulation is required for the incubator to prevent fluid loss through evaporation. This study aims to determine the effectiveness of providing incubator humidity education on nurses' knowledge, attitudes, and skills in the Perinatology room. The research design used a pre-experimental group without control with an accidental sampling technique; namely, there was a pre-test before and a post-test after treatment. Thus, the treatment results can be more accurate because they can be compared with the situation before treatment. This study involved 37 respondents in the perinatology room in one of the state hospitals using pre-and post-test questionnaires conducted from April to May 2022. The results showed that there were significant differences before and after education on knowledge (p=0.001), attitudes (p=0.001), and skills (p=0.001). The results of this study can used as a reference in developing standard procedures for incubator humidity to prevent ineffective thermoregulation in premature infants through cognitive improvement of nurses about incubators.
PEKERJA SEHAT PRODUKTIVITAS KERJA MENINGKAT: EDUKASI PANDUAN ERGONOMI KEPADA KARYAWAN Manihuruk, Gracia Aktri Margareth; Theresia, Theresia; Yoche, Maria Maxmila; Ompusunggu, Fransiska; Togatorop, Lina Berliana; Dopong, Fernaldi; Putra Rahawarin, Varel Hizkia
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 6 No. 3 (2022): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i3.6234

Abstract

Ergonomi bermanfaat untuk meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas karyawan. Pekerjaan yang tidak dilakukan sesuai prinsip ergonomi akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang akan merugikan pekerja dan organisasi. Edukasi program ergonomi dinilai efektif dalam mengurangi masalah kesehatan akibat pekerjaan terutama di bidang konstruksi sehingga hal ini diharapkan menciptakan perilaku serta budaya kerja yang aman. Pekerja di warehouse dan di kantor berisiko mengalami gangguan otot, sendi, dan tulang akibat pola gerak yang tidak ergonomis. Para pekerja yang belum pernah menerima edukasi panduan ergonomi dan skrining kesehatan serta K3 yang belum terselenggara menjadi perhatian bagi tim PKM. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui status kesehatan dan meningkatkan pengetahuan para pekerja mengenai ergonomi di lingkungan kerja. Kegiatan edukasi panduan ergonomi terdiri dari pemaparan materi, demonstrasi, pemberian poster, pelaksanaan pre-test dan post-test, serta pemeriksaan kesehatan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan nilai rerata post-test sebesar 2.74 apabila dibandingkan dengan nilai rerata pre-test. Selain itu, setelah edukasi terjadi peningkatan nilai minimum dari 25 pada pre-test menjadi 50 pada post-test. Sebagian besar peserta pemeriksaan kesehatan berada dalam kategori obesitas (47%). Hal ini menjadi masukan serta bahan pertimbangan bagi mitra dalam pengambilan keputusan untuk keselamatan karyawan dan efisiensi perusahaan.    
GAMBARAN FAKTOR KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA Ompusunggu, Fransiska; Pabontong, Angelika Septiani; Juliana, Anggi; Pakpahan, Friska Septiani; Silalahi, Elfrida
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/j-kp.v13i1.60572

Abstract

Abstract Background: Acute Respiratory Infections (ARI) are the leading cause of infectious disease morbidity and mortality in the world. Almost 156 million cases of ARI occur in toddlers in the world and increase every year with the highest percentage being in developing countries including Indonesia. Objective: This study aims to determine the description of ARI incidence factors in toddlers. Methods: The design used in this study was descriptive quantitative with purposive sampling technique, the research sample 89 respondents. The instruments used in this study were questionnaires and KMS. Data analysis using univariate analysis. Results: Based on the results, it shows that the individual factors of the mother's aged 30-59 years 52 (58.4%), the mother's education is high school-College 53 (59.6%), the mother's knowledge is in the good category 73 (82%). While the individual factors of toddlers in the age range of 1-3 years as many as 55 toddlers (61.8%), the gender of toddlers is predominantly male as many as 52 toddlers (58.4%), complete immunization status as many as 65 toddlers (73.0%), normal birth weight 79 toddlers (88.8%), get exclusive breastfeeding 77 toddlers (86.5%). Conclusion: The results showed that the incidence factor of ARI was the individual factor of toddlers (age 1-3 years and male gender). Keywords: Toddlers; Incidence Factors; Acute Respiratory Infection