Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Kecakapan Komunikasi Aparatur Sipil Negara pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima Lubis Hermanto; Ariani Rosadi; Leonardo Leonardo
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 7, No 1 (2020): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul“Studi Kecakapan Komunikasi Aparatur Sipil Negara Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima”. Masalah penelitian ini adalah : 1) Bagaimana Kecakapan Komunikasi Organisasi Aparatur Sipil Negara Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima?Tujuan penelitian ini yakni: 1) Untuk mengetahui Kecakapan Komunikasi Aparatur Sipil Negara Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima.Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah semua Aparatur Sipil Negara pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif.Berdasarkan analisis deskriptif kualitatif, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu: Pertama, keempat kecakapan komunikasi Aparatur Sipil Negara pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima, baik keterampilan mendengarkan, keterampilan memberi dan menerima umpan balik, keterampilan menunjukkan ketegasan, maupun keterampilan menangani konflik, maka hasilnya sudah sangat baik dan komunikasi sangat harmonis dan manusiawi. Kedua, berdasarkan komponen komunikasi yang efektif pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima, yaitu adanya penerimaan yang cermat dari isi pesan yang dimaksud (pengertian), terjalinnya rasa saling akrab, mempengaruhi sikap, hubungan sosial yang baik, kemampuan untuk memahami dan menempatkan diri kita di tengah orang-orang yang kita ajak berkomunikasi (empati), dan perhatian (care), maka hasilnya sudah sangat baik dan komunikasinya sangat lancar, harmonis, dan manusiawi.Adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut, Pertama, kecakapan komunikasi Aparatur Sipil Negara, dengan hasilnya dinilai informan sudah sangat baik, maka hendaknya untuk mempertahankan hasil yang sudah ada, dan seyogyanya lebih ditingkatkan lagi.Kedua, komponen komunisai yang efektif, dengan hasilnya dinilai informan sudah sangat baik dan untuk mempertahankan hasil yang sudah ada seyogyanya lebih ditingkatkan lagi di masa-masa yang akan datang agar komunikasi yang terjalin lebih fleksibel.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EKSISTENSI KEARIFAN BUDAYA LOKAL (Studi Pada Desa Wisata “Uma Lengge” Maria Kecamatan Wawo Kab. Bima) Lubis Hermanto; Ariani Rosadi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 5, No 2 (2018): Volume 5, Nomor 2, Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.649 KB)

Abstract

Budaya merupakan salah satu sistem tatanan yang mengatur kehidupan manusia. Hadirnya budaya merupakan khazanah kehidupan yang selalu harus dijaga kelestariannya. Indonesia adalah Negara yang memiliki sejarah akan warisan budaya yang sangat berpengaruh akan tatanan sistem Negara. Melalui semboyan Bhineka Tunggal Ika, jelas bahwa Negara kita dibangun atas pondasi sebuah budaya melalui kearifan lokal budaya di tiap-tiap Daerahnya. Selain terkenal karena pacuan kudanya, daya tarik wisata lainnya yang bisa dikunjungi di Bima adalah rumah tradisionalnya yang disebut Uma Lengge dan Uma Jompa, salah satu rumah adat tradisional yang berdiri sejak ratusan tahun silam dimana rumah tradisonal itu adalah peninggalan asli nenek moyang suku Bima. Seiring perubahan zaman, kualitas Uma Lengge maupun Uma Jompa banyak yang mengalami perubahan. Oleh karena perkembangan zaman juga, masyarakat lebih memilih tinggal di rumah yang lebih luas dan nyaman, maka keberadaan uma lengge ini sudah semakin terkikis dan tertinggal. Fungsinya pun yang dahulunya sebagai tempat tinggal sudah dialihkan hanya sebagai lumbung padi dan terpisah dari rumah penduduk. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data penelitian antara lain : observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kemudian teknik analisa data dengan menggunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, peran Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Bima, maupun Pemerintah Kecamatan Wawo dalam mendukung serta menjaga dari nilai-nilai budaya kearifan lokal yaitu eksistensi desa wisata “Uma Lengge” sudah dirasakan oleh masyarakat Maria Wawo, terlihat dari keseriusan Pemerintah dalam mengelola dan melestarikan aset Daerah maupun Negara antara lain dengan ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai kategori Desa Wisata, serta dibentuknya petugas-petugas pelaksana yang menjaga Desa Wisata “Uma Lengge” yang sekaligus digaji khusus oleh Pemerintah. Kedua, Lembaga adat Desa Maria sebagai sebuah organisasi yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Bima adalah wadah pemangku budaya yang bersinergi dengan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kearifan budaya lokal khususnya “Uma Lengge”. Ketiga, Persepsi masyarakat akan eksistensi dari Desa Wisata “Uma Lengge” Maria Wawo menunjukkan bahwasannya masyarakat Wawo sangat bangga akan warisan leluhur kebudayaan “Uma Lengge”. Eksistensi “Uma Lengge” tercermin dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh segenap unsur baik masyarakat, pemerintah, swasta, pemerhati budaya, yaitu dengan mengadakan festival “Uma Lengge” yang diadakan di Desa Wisata “Uma Lengge” Maria Wawo.
Public Speaking dan Gaya Kepemimpinan Birokrat pada Instansi Pemerintahan (Studi kasus di kelurahan Penaraga Kota Bima) Ariani Rosadi; Lubis Hermanto; Ahmad Hidayat
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 7, No 2 (2020): KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Judul Penelitian “Public speaking dan gaya kepemimpinan birokrat pada Instansi Pemerintahan ( Studi kasus di Kelurahan Penaraga Kota Bima)”. Masalah penelitian ini adalah bagaiman public speaking dan gaya kepemimpinan birokrat pada instansi Pemerintah Kelurahan Penaraga Kota Bima?. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengidentifikasi Public speaking birokrat gaya kepemimpinan birokrat pada instansi pemerintahan di Kelurahan Penaraga Kota Bima. Jenis penelitian  yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan kunci dalam penelitian ini adalah  birokrat lurah dan sekertaris lurah Kelurahan Penaraga .Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi dayta, penyajian data, pengambilan kesimpulan dan verifikasi data. Berdasarkan analisis deskriptif kualitatif, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu  Perbedaan Public Speaking di kalangan birokrat dan gaya kepemimpinannya diantaranya dilatar belakangi oleh sudut pandang tentang pengetahuan dan latar belakang pendidikan serta pengalaman karier sebelumnya. Namun demikian, mereka memperhatikan unsur lain dalam berbicara yaitu berbudaya dan berbahasa di tengah masyarakat agar mudah dipahami. Pada realitasnya, tidak semua birokrat pernah dan paham terhadap konsep public speaking sebagai ilmu pengetahuan. Adapun saran dari peneliti adalah sebagai berikut pertama, pemerintah pusat harus mengadakan kegiatan pelatihan untuk public speaking kepada para birokrat. Kedua,  para birokrat harus pandai mengkaji lebih dalam tentang tehnik penguasaan public speaking. Dan Ketiga, menjaga identitas gaya kepemimpinan yang melekat secara posistif dan tidak otoriter di mata masyarakat.
VARIASI BAHASA: SAMBORI DAN MASYARAKAT MBOJO KONTEMPORER Ariani Rosadi; Lubis Hermanto
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 5, No 2 (2018): Volume 5, Nomor 2, Desember 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.637 KB)

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang perbedaan mendasar dari dialek masyarakat adat desa sambori kecamatan lambitu kabupaten bima dengan masyaraka mbojo pada umumnya. Bahasa merupakan alat seseorang dalam mengenal dunia dan memahami kehidupannya. Seseorang tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi. Pola komunikasi khususnya pada bahasa verbal merupakan sebuah khazanah ilmu pengetahuan yang harus tetap dicari arti dan maknanya. Hakikat dalam komunikasi itu sendiri adalah mencari makna dari segala sesuatu yang ada di alam ini, baik secara verbal maupun non verbal. Daerah Kabupaten Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat, sungguh banyak memiliki keanekaragaman budaya khusunya dalam keanekaragaman bahasa aslinya. Salah satu suku yang masih kental dengan penggunaan bahasa asli ibunya adalah suku sambori. Sambori adalah wajah lama Bima yang memiliki keunikan tersendiri baik dari sisi sejarah maupun budayanya. Salah satu dari keunikan itu adalah Bahasa (Dialek) yang dituturkan warganya yang berbeda dengan bahasa Bima atau Nggahi Mbojo. Bahasa Sambori menyebar di sejumlah kampung dan Desa yang ada di gugusan pegunungan La Mbitu di tenggara Kota Bima seperti di Desa Tarlawi, Kaboro, Teta, Kalodu, Sambori, Kadi dan Kuta. Desa-desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan pemekaran La Mbitu. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data penelitian antara lain: observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kemudian teknik analisa data dengan menggunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan (verifikasi).          
Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Dalam Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal Di Kota Bima Lubis Hermanto; Ariani Rosadi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol 6, No 2 (2019): Komunikasi Kearifan Lokal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.092 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui media massa pada Dinas Pariwisata Kota Bima; 2) Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui pementasan-pementasan budaya pada Dinas Pariwisata Kota Bima; 3) Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui melibatkan peran pemerintah pada Dinas Pariwisata Kota Bima. Adapun jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengambilan informan secara purposive sampling atau sistem pemilihan dengan snowball sampling. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu: pertama, berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui media massa, baik melaksanakan fungsi pengawasan dengan penyediaan informasi tentang pelestarian kebudayaan lokal, melaksanakan fungsi penghubung, melaksanakan fungsi tranfer budaya melalui sosialisasi dan pendidikan tentang pelestarian kebudayaan lokal, maupun melaksanakan fungsi hiburan tentang pelestarian kebudayaan lokal, maka hasilnya sudah cukup baik dan memadai. Kedua, berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui pementasan-pementasan budaya, baik festival/pertunjukan tentang seni kebudayaan lokal, pameran-pameran kebudayaan lokal, maupun sarasehan/seminar tentang kebudayaan lokal, maka hasilnya sudah cukup baik dan memadai. Ketiga, berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui peran pemerintah, baik melakukan pembinaan tentang kebudayaan lokal, melakukan pelestarian tentang kebudayaan lokal, maupun melakukan dalam pengembangan tentang kebudayaan lokal, maka hasilnya sudah cukup baik dan memadai. Dari beberapa kesimpulan di atas, maka disajikan beberapa saran, sebagai berikut: Pertama, walaupun hasil yang diperoleh berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui media massa dengan hasilnya sudah cukup baik dan memadai, akan tetapi tetap disarankan agar mempertahankan hasil yang telah dicapai dan diusahakan agar hasilnya terus dimaksimalkan. Kedua, hasil yang diperoleh berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui pementasan-pementasan budaya dengan hasilnya sudah cukup baik dan memadai, akan tetapi tetap disarankan agar mempertahankan hasil yang telah dicapai dan diusahakan agar hasilnya terus dimaksimalkan. Ketiga, hasil yang diperoleh berdasarkan strategi komunikasi pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui melibatkan peran pemerintah, dengan hasilnya sudah cukup baik dan memadai, akan tetapi tetap disarankan agar mempertahankan hasil yang telah dicapai dan diusahakan agar hasilnya terus dimaksimalkan.
STRATEGI KOMUNIKASI LURAH DALAM PENANGGULANGAN BANJIR DI KELURAHAN PENARAGA KOTA BIMA: LURAH COMMUNICATION STRATEGY IN FLOOD MANAGEMENT IN PENARAGA KELURAHAN BIMA CITY Lubis Hermanto; Ariani Rosadi; Iskandar Iskandar
Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Komunikasi Vol. 2 No. 2 (2022): Juli : Jurnal Ilmiah Teknik Informatika dan Komunikasi
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.135 KB) | DOI: 10.55606/juitik.v2i2.176

Abstract

Bencana banjir menerjang Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima telah melakukan upaya penanganan darurat merespons bencana tersebut. Seperti dikutip dari siaran pers BNPB, BPBD Kota Bima telah mengevakuasi warga yang terdampak banjir di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Asakota, Rasanae Barat, Raba dan Mpunda. BPBD dibantu personel TNI dan Polri dalam mengevakuasi warga. Langan bencana, metode penelitian yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun strategi komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah kelurahan dalam menanggulangi bencana, baik itu yang bersifat mengantisipasi bencana maupun setelah terjadinya bencana atau pasca bencana terjadi sangat beragam dan menggunakan metode yang berbeda-beda. Pemerintah Kelurahan dalam hal ini, telah melakukan berbagai upaya strategis dalam menangulangi bencana banjir tersebut terutama dalam hal melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, agar pihak-pihak terkait dapat membantu dan menentukan langkah strategis guna mempercepat pemulihan masyarakat yang terkena dampak banjir baik pemulihan secara fisik maupun non fisik. Terkait langkah strategi komunikasi yang dibangun oleh Pemerintah Kelurahan dalam melakukan komunikasi baik secara vertikal maupun horizontal kepada semua unsur yang ada pada Pemerintahan Daerah maupun Pemerintah Propinsi, dalam hal ini seluruh komponen masyarakat juga dilibatkan dalam upaya pemulihan dan pencaian perbaikan aspek sarana dan parasana pasca banjir..