Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

ANALISIS TITIK IMPAS AGROINDUSTRI TAHU (Suatu Kasus di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis) Tiktiek Kurniawati
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 1, No 3 (2016): Juli 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.036 KB) | DOI: 10.25157/ma.v1i3.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) besarnya biaya dan pendapatan agroindustri tahu dalam satu kali proses produksi, 2) besarnya R/C agroindustri tahu dalam satu kali proses produksi, 3) besarnya titik impas nilai penjualan dan titik impas volume produksi agroindustri tahu dalam satu kali proses produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah survai dengan mengambil kasus di Desa Buniseuri. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik penarikan sampel acak sederhana sebanyak 20 persen dari anggota populasi 115 orang, yaitu 23 perajin tahu. Data yang diperoleh dianalisis secra deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Biaya produksi agroindustritahu di Desa Buniseuri dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 566.912,22, prodkusi yangdihasilkan sebanyak 3.215,63 potong tahu, harga produk 225 per potong tahu. Penerimaan perajinsebesar Rp 723.516,63 per satu kali proses produksi dan pendapatan sebesar Rp 156.603,41 per satukali proses produksi; 2) R/C agroindustri tahu di Desa Buniseuri sebesar 1,28. Artinya untuk setiapsatu rupiah biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan agroindustri tahu, maka akan diperolehpenerimaan sebesar Rp 1,28. Sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 0,28; 3) Titik impas(BEP) agroindustri tahu di Desa Buniseuri tercapi pada nilai penjualan sebesar Rp 48.575,29 dan volume produksi minimum sebanyak 214,66 potong.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN PETANI KEDELAI DI KECAMATAN JATIWARAS KABUPATEN TASIKMALAYA Ivan Sayid Nurahman; Tiktiek Kurniawati
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i1.4439

Abstract

The development of domestic soybean production which tends to be slow causes the demand for soybeans to be unable to be fulfilled every year even though various government programs have been rolled out. The inability of local soybeans to meet domestic demand for soybeans causes dependence on imported soybeans. The use of good and appropriate farmer empowerment methods becomes an urgency, so that farmers become empowered and have independence. This study aims to determine the level of independence of soybean farmers and analyze the factors that affect the level of independence of farmers in Jatiwaras District, Tasikmalaya Regency. The research will be carried out using a survey method in Jatiwaras District, Tasikmalaya Regency which is a potential soybean development area in West Java by taking a sample of 127 soybean farmers using simple random sampling. The data collected in this study consisted of secondary data and primary data. The data analysis method used in this research is descriptive analysis and multiple linear regression analysis. The results showed that (1) the level of independence of soybean farmers in Jatiwaras District was in the moderate category, (2) motivation, ability, socio-cultural environment, extension performance, empowerment, and participation had a significant effect on the independence of soybean farmers, while dynamism had no significant effect.
UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KUBE PKH DI KABUPATEN CIAMIS Tiktiek Kurniawati; Rian Kurnia
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i1.4480

Abstract

KUBE-PKH is one of the programs carried out by the government in handling poverty through business groups in the form of community groups or social assisted families formed by members or social assisted families who have been fostered through the process of Social Welfare Program (PROKESOS) activities as a means of increasing the social welfare. The method in this research is to use survey research methods. Survey research is research that takes a sample from one population as a basic data collection tools. The result is that 1. Of the three Districts including Sukamantri District, Panjalu District and Rajadesa District, all of them show the results that the KUBE program that has been implemented on average has met the measure of efforts to increase community welfare. 2. The obstacles in implementing KUBE-PKH include human resources, education and economy.
PENGARUH MASA KERJA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI LINGKUNGAN YAYASAN PENDIDIKAN GALUH CIAMIS Tiktiek Kurniawati
Journal of Management Review Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/mr.v4i3.4525

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bagaimana pengaruh masa kerja tehadap tingkat pendidikan? (2) Bagaimana pengaruh masa kerja terhadap kinerja karyawan ? Hipotesis penelitian yang diajukan sebagai berikut : (1) Masa Kerja berpengaruh positif terhadap Tingkat Pendidikan, (2) Masa Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan, (3) Tingkat Pendidikan berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan, Berdasarkan hasil pengujian hipotesis masa kerja memiliki pengaruh positif terhadap Tingkat Pendidikan yakni sebesar 94,9% Sisanya sebesar 5,9% dipengaruhi factor lain, sedangkan Masa Kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap Kinerja Karyawan yang ditunjukan oleh hasil pengujian hipotesis yaitu sebesar 79%, dan sisanya 21% dipengaruhi factor lain, untuk Selanjutnya Tingkat Pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan sebesar 70,6% dan sisanya 11,16 % dipengaruhi factor lain. Sedangkan Pengaruh Masa Kerja dan Tingkat Pendidikan memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan sebesar 84,1 % termasuk dalam kategori sangat kuat dan sisanya 15,9% dipengaruhi oleh factor lain yang dalam penelitian ini tidak diamati .
Peran Nilai Dan Prinsip Perkoperasian Di Indonesia Tiktiek Kurniawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i1.6923

Abstract

Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan relatifhomogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan nilai dan prinsip koperasi dalam suatu perkoperasiaan dan mengetahui nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ada dalam koperasi agribisnis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai koperasi adalah sebuah nilai kekeluargaan, mandiri, egaliterian, demokrasi, kesamaan, serta peduli terhadap sesama anggota serta Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992; keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, Pengelolaan dilakukan secara demokrasi, Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU), Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, Kemandirian, Kerja sama antar koperasi, Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
Saluran Dan Marjin Pemasaran Belimbing Madu (Averrhoa Carambola L) Lia Kirana; Trisna Insan noor; Tiktiek Kurniawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i1.6442

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Besarnya marjin,  biaya, dan keuntungan pemasaran belimbing madu di Desa Waringinsari, 2. Saluran pemasaran belimbing madu di Desa Waringinsari, 3. Bagian yang diterima petani (Farmer’s Share). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel petani responden ditentukan secara sengaja (purposive sampling). Hasil penelitian menunjukan bahwa :  1. Besarnya marjin pemasaran pada saluran pemasaran 1 sebesar Rp. 3.000,- per kilogram dan pada saluran pemasaran 2 sebesar Rp. 3.800,- per kilogram. Biaya pemasaran pada saluran 1 sebesar Rp. 1.450,- per kilogram dan pada saluran pemasaran 2 sebesar Rp. 1.750,- per kilogram. Keuntungan yang diperoleh pada  saluran pemasaran 1 sebesar Rp. 1.550,- per kilogram dan pada saluran 2 sebesar Rp. 2.050,- per kilogram. 2. Terdapat 2 saluran pemasaran belimbing madu diDesa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar dan melibatkan 3 lembaga pemasaran (3) Farmer’s Share pada saluran pemasaran 1 sebesar 81,25% dan pada saluran pemasaran 2 sebesar  76,25%.
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERAJINAN TEMPURUNG KELAPA Taufik Rizki Ramadan; Iwan Setiawan; Tiktiek Kurniawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i2.7552

Abstract

Kerajinan tempurung kelapa (Cocos Nucifera L) prospektif untuk dikembangkan, namun belum diketahui kelayakannya dalam skala UMKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pendapatan usaha kerajinan Fitri Jaya Lestari; dan (2) kelayakan usaha kerajinan Fitri Jaya Lestari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kasus. Data primer dan data sekunder diperoleh langsung dari informan penelitian (pemilik usaha kerajinan Fitri Jaya Lestari) dan dipilih cara purposive karena sangat memahami dan ahli kerajinan tempurung kelapa. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pendapatan yang diperoleh pelaku usaha dari kerajinan tempurung  dalam setiap bulannya sebsar Rp. 1.607.069. (2) Nilai R/C pada usaha kerajinan Fitri Jaya Lestari adalah sebesar 1,45, artinya setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan oleh kebun tersebut akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.1,45 sehingga usaha kerajinan Fitri Jaya Lestari tersebut dapat dikatakan layak untuk diusahakan karena nilai R/C > 1.
PEMBERIAN TRICHOKOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) DI KELOMPOK WANITA TANI “LINGKUNG GUNUNG” Ivan Sayid Nurahman; Tiktiek Kurniawati; Ane Novianty
Abdimas Galuh Vol 2, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v2i2.3968

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam rangka upaya meningkatkan produksi dan produktivitas, serta menekan biaya produksi usahatani jahe merah melalui penyuluhan kepada para petani di Kelompok Wanita Tani Lingkung Gunung di Desa Sukamantri Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis yang bertujuan: 1) meningkatkan pengetahuan petani dalam pengelolaan sistem usahatani jahe merah,  2) meningkatkan pengetahuan petani dalam mengatasi masalah rendahnya produksi dan produktivitas, serta tingginya biaya produksi usahatani jahe merah. Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini yaitu para wanita tani yang saat ini mengusahakan jahe merah dan tergabung dalam Kelompok Wanita Tani Lingkung Gunung di Desa Sukamantri Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis.  Para petani yang telah mengikuti penyuluhan diharapkan akan menyebarkan ilmu pengetahuan yang didapatkannya, terutama kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan informasi teknologi budidaya jahe merah. Metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi teknologi trichokompos yaitu penyuluhan tatap muka, yang disertai kegiatan kunjungan lapangan untuk mengetahui respon penerapannya di Kelompok Wanita Tani. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sukamantri, dengan jumlah peserta sebanyak 21 orang. Hasil kegiatan penyuluhan menunjukkan: 1) respon peserta terhadap kegiatan penyuluhan cukup baik dan antusias, dan 2) para peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan mulai mengaplikasikan rekomendasi teknologi trichokompos untuk budidaya jahe merah.
PERENCANAAN LANSKAP PRODUKTIF UNTUK MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI PEDESAAN Ane Novianty; Ivan Sayid Nurahman; Tiktiek Kurniawati
Abdimas Galuh Vol 3, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v3i2.5829

Abstract

Pengabdian dilakukan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Subur Tani Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan kegiatan ini untuk: 1) memberikan penyuluhan tentang model KRPL dengan vertikultur dan 2) mendapat gambaran pemanfaatan pekarangan dengan pengembangan lanskap produktif. Kegiatan  pengabdian  ini di ikuti oleh seluruh anggota KWT Subur Tani sebanyak 15 orang. Tim abdimas bertindak sebagai fasilitator penyuluhan dan pelaksanaan praktik perencanaan lanskap pekarangan vertikultur. Lanskap pekarangan yang dibuat mudah diaplikasikan dan dapat disesuaikan dengan ukuran lahan berapapun. Pekarangan yang luas atau sempit dapat digunakan secara optimal tanpa mengesampingkan syarat tumbuh tanaman itu sendiri. Hasil akhir dari kegiatan penyuluhan dan praktik perencanaan lanskap telah mampu mengubah cara pandang anggota KWT dalam mengusahakan pekarangan yang optimal.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI MENTIMUN DI DESA BEBER KECAMATAN CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS Dani Saputra; Dini Rochdiani; Tiktiek Kurniawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 9, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v9i3.8290

Abstract

Besar kecilnya pendapatan petani mempengaruhi petani dalam mejalankan usahataninya. Semakin besar pendapatan yang diperoleh semakin giat pula petani melakukan kegiatan usahatani. Penelitian ini bertujuan mengetahui: 1) Besarnya biaya produksi usahatani mentimun di Desa Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, 2) Besarnya penerimaan dan pendapatan usahatani mentimun di Desa Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis, 3) Layak atau tidaknya usahatani mentimun di Desa Beber Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap 3 orang petani yang diambil secara sensus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Banyaknya biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani mentimun di Desa Beber rata-rata sebesar Rp. 3.887.918, 2) Penerimaan rata-rata yang diperoleh petani mentimun sebesar Rp. 4.800.000 dalam satu kali produksi dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 912.082. 3) Apabila dilihat dari segi ekonomis usahatani mentimun cukup menguntungkan sehingga layak diusahakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai R/C sebesar 1,23.