Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Penerapan Nilai Karakter Bagi Kaum Proletar Usia Remaja di Yayasan Kemah Kasih Sutrisno Sutrisno; Bobby Kurnia Putrawan; Christiani Hutabarat; Susanti Embong Bulan
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3 No 2 (2021): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v3i2.123

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai karakter kaum proletar usia remaja (12-17 Tahun) di Yayasan Kemah Kasih agar mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat diterima masyarakat dengan baik. Penyuluhan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah memberikan pendampingan dan pemahaman tentang penerapan nilai-nilai karakter yang harus dimiliki oleh kaum proletar usia remaja (12-17 Tahun). Model penyuluhan ini menggunakan penerapan nilai-nilai karakter. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan adanya penyuluhan yang dilakukan secara efektif dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan kaum proletar usia remaja (12-17 Tahun) perihal nilai-nilai dalam pendidikan karakter seperti menghargai keberagaman, memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri, menunjukkan sikap percaya diri, kemandirian, mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku di lingkungan dan menanamkan nila-nilai moral dapat mereka terapkan dalam hidup bermasyarakat.
ORANGTUA DAN TEMAN BERMAIN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK (PARENTS AND PLAYING FRIENDS TOWARD CHILDREN SOCIAL DEVELOPMENT) Sutrisno Sutrisno; Christiani Hutabarat
QUAERENS: Journal of Theology and Christianity Studies Vol 1 No 1 (2019): QUAERENS: Journal of Theology and Christianity Studies
Publisher : Widya Agape School of Theology and Indonesia Christian Theologians Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1599.352 KB) | DOI: 10.46362/quaerens.v1i1.15

Abstract

A positive relationship between parental assistance and playmates with children's social development which includes two dimensions, namely attitudes and behavior. Attitude is a tendency to react to people, institutions, or events both positively and negatively and behavior can be broadly defined, that is, everything that is done or experienced by a person and narrowly is behavior that includes reactions that can be observed in general or objectively observable. Hubungan yang positif antara pendampingan orangtua dan teman bermain dengan perkembangan sosial anak yang meliputi dua dimensi, yaitu sikap dan perilaku. Sikap adalah kecenderungan untuk mereaksi terhadap orang, institusi, atau kejadian baik secara positif maupun negatif dan perilaku dapat didefiniskan secara luas yaitu segala sesuatu yang dilakukan atau dialami seseorang dan secara sempit adalah tingkah laku yang mencakup reaksi yang dapat diamati secara umum atau objektif.
Tanggung Jawab Anggota Keluarga Ditinjau Dari Kolose 3:18-21 Putri Maria Magdalena Siagian; Christiani Hutabarat
Journal of Religious and Socio-Cultural Vol 1 No 2 (2020): Journal of Religious and Socio-Cultural Vol.1 No.2 (October 2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Widya Agape dan Perkumpulan Teolog Agama Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.918 KB) | DOI: 10.46362/jrsc.v1i2.45

Abstract

God's usual way of molding children into radically committed, risk-taking, culturally opposite, wise, loving, mature world Christians is through parents who teach and exemplify a God-centered, Bible-filled world view of The comprehensive guide for each parent to take responsibility, live in such a way that the children can see what God the Father is like. Children must see in their human father and mother a though imperfect reflection of the heavenly Father in strength and gentleness, in his wrath and mercy, in exaltation and condescension, in his transcendental wisdom and guidance. This study uses the library research method using books, articles and other reading materials. The approach used by researchers is descriptive. Cara Tuhan yang biasa untuk membentuk anak-anak menjadi dunia Kristen yang berkomitmen secara radikal, mengambil risiko, berlawanan secara budaya, bijaksana, penuh kasih, dan dewasa adalah melalui orang tua yang mengajar dan meneladankan pandangan dunia yang berpusat pada Tuhan dan dipenuhi Alkitab. tanggung jawab, hidup sedemikian rupa sehingga anak-anak dapat melihat seperti apa Allah Bapa itu. Anak-anak harus melihat dalam diri ayah dan ibu manusia sebuah refleksi yang tidak sempurna dari Bapa surgawi dalam kekuatan dan kelembutan, dalam murka dan belas kasihan, dalam permuliaan dan sikap merendahkan, dalam kebijaksanaan dan bimbingan transendentalnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan menggunakan buku, artikel dan bahan bacaan lainnya. Pendekatan yang digunakan peneliti adalah deskriptif.
Dampak Keteladanan Guru Sekolah Minggu Dalam Pembentukan Karakter Anak Di Gereja Kristen Indonesia Menining Vera Ria Christia; Christiani Hutabarat
Journal of Religious and Socio-Cultural Vol 2 No 1 (2021): Journal of Religious and Socio-Cultural Vol.2 No.1 (April 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Widya Agape dan Perkumpulan Teolog Agama Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.726 KB) | DOI: 10.46362/jrsc.v2i1.82

Abstract

The teacher's example in character building is the beginning of making quality Sunday school children. The example of Sunday school teachers is the basis for producing children with good character. It turns out that in creating the formation of children's character, it must be based on various aspects, one of which is seen from the teacher so that children can imitate the attitudes and examples of their own teachers. The main purpose of this paper is to find out how influential the role model of a Sunday school teacher is in shaping the character of children at Gereja Kristen Indonesia Menining. This writing uses the type of Qualitative research that uses direct interview techniques with Sunday school children and Sunday school teachers. From this writing, it can be concluded that 1). The example of Sunday school teachers greatly influences the formation of children's character. 2). In improving the character of children, they can go through the surrounding environment. 3). The example of the Sunday school teacher is the basis for the formation of the child's character, and the Sunday school teacher must also be a good example for Sunday school children. 4). Various tools and facilities that support in creating a comfortable atmosphere are needed in the teaching process Keteladanan guru dalam pembentukan karakter merupakan awal menjadikan anak sekolah minggu yang berkualitas. Keteladanan guru sekolah minggu menjadi dasar agar menghasilkan anak yang berkarakter yang baik. Ternyata dalam menciptakan pembentukan karakter anak harus didasari oleh berbagai aspek salah satunya adalah dilihat dari gurunya sehingga anak dapat menirukan sikap dan keteladanan yang dimiliki oleh gurunya sendiri. Tujuan utama dari penulisan ini adalah agar mengetahui seberapa berpengaruhnya keteladana seorang guru sekolah minggu dalam pembentukan karakter anak Di Gereja Kristen Indonesia Menining. Penulisan ini mengunakan jenis penelitian Kualitatif yang mengunakan Teknik wawancara langsung dengan anak sekolah minggu dan para guru sekolah minggu. Dari penulisan ini maka dapat di simpulkan bahwa 1). Keteladanan guru sekolah minggu sangat mempengaruhi dalam pembentukan karakter anak. 2). Dalam meningkatkan karakter anak dapat melalui lingkungan sekitar. 3). Keteladanan yang dimiliki guru sekolah minggu menjadi dasar pembentukan karakter anak, dan guru sekolah minggu juga harus bisa menjadi contoh yang baik bagi anak sekolah minggu. 4). Berbagai alat dan sarana yang menjadi pendukung dalam menciptakan suasana yang nyaman sangat dibutuhkan dalam proses mengajar
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH TINGGI TEOLOGI PADA MASA DAN PASCA PANDEMI COVID-19 Sutrisno Sutrisno; Christiani Hutabarat; Maya Malau
Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 2 No. 2 (2021): Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (Vol.2, No.2, June 2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55076/didache.v2i2.34

Abstract

The purpose of this study is to provide an authentic picture of the learning model that is carried out appropriately both during the pandemic and post-pandemic in an effort to stick to the target of Education 4.0 by utilizing several learning methods. This study uses a qualitative method. The data collection technique uses direct observation through the online teaching and learning process so that real data can be obtained. Observational data are primary data in this study, while secondary data in this study were obtained from interviews with central persons related to the research material in this case, namely; teachers and students. The results showed that one of the appropriate learning models both during and after the pandemic was the Problem Based Learning model. Problem-Based Learning is appropriate to apply because it takes a learning approach where students can work on authentic problems, compiles their own knowledge, develops inquiry and thinking skills to a higher level, develops independence, and self-confidence, and everything can be done either directly or indirectly virtual.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara otentik tentang model pembelajaran yang dilakukan secara tepat baik dimasa pandemi maupun pasca pandemi dalam usaha untuk tetap menuju target Pendidikan 4.0 dengan memanfaatkan beberapa metode pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan pengamatan langsung melalui proses belajar mengajar daring sehingga dapat di peroleh data yang rill. Data pengamatan adalah data primer dalam penelitian ini, sedangkan data sekunder penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan person-person sentral terkait materi penelitian dalam hal ini yaitu; dosen dan mahasiswa/i. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu model pembelajaran yang tepat baik dimasa maupun pasca pandemi adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Pembelajaran Berbasis Masalah tepat diterapkan karena melakukan pendekatan pembelajaran di mana mahasiswa/i dapat mengerjakan permasalahan yang autentik, menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inquiri dan keterampilan berpikir ke tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian, dan percaya diri, dan semuanya dapat dilakukan baik secara langsung maupun secara virtual.
PERAN HUBUNGAN ORANG TUA DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK DI MASA COVID 19 Artika Ratu; Sutrisno Sutrisno; Christiani Hutabarat
Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 1 No. 2 (2020): Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (Vol.1, No.2, June 2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55076/didache.v1i2.40

Abstract

Dalam sebuah keluarga terdapat adanya suatu hubungan, setiap keluarga pastinya mengharapkan hubungan yang positif dalam keluarga mereka terlebih antara anak dan orang tua. Namun pada kenyataanya tidak semua keluarga memiliki memiliki hubungan yang positif didalam keluarga mereka, terdapat beberapa keluarga yang memiliki hubungan negatif dalam keluarga mereka, hubungan yang negatif di dalam keluarga tersebut berdampak pada hasil belajar anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak hubungan yang negatif antara orangtua dengan anak bagi hasil belajar. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang dimaksudkan untuk menemukan, mengembangkan dan mengkaji kebenaran. Subjek penelitian ini adalah orangtua dan anak. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan tinjauan pustaka yang bersumber dari buku-buku dan jurnal. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dampak dari hubungan yang negatif antara orangtua dengan anak bagi hasil belajar. Dalam penelitian, ini juga dapat dilihat mengenai fungsi dari keluarga yang sesungguhnya dan faktor-faktor penyebab terjadinya hubungan yang negatif tersebut. In a family there is a relationship, every family certainly expects a positive relationship in their family, especially between children and parents. But in fact not all families have a positive relationship in their family, there are some families who have a negative relationship in their family, a negative relationship in the family has an impact on children's learning outcomes. The purpose of this study was to determine the impact of a negative relationship between parents and children for learning outcomes. The method used is descriptive qualitative method which is intended to find, develop and study the truth. The subjects of this study were parents and children. The technique of collecting data in this study is to use a literature review sourced from books and journals. The results of this study indicate that there is an impact of a negative relationship between parents and children for learning outcomes. In this research, it can also be seen about the real function of the family and the factors that cause the negative relationship.
Pengantar Pola Asuh Orang Tua Dalam Keluarga Kristen Christiani Hutabarat; Bobby Kurnia Putrawan
PNEUMATIKOS: Jurnal Teologi Kependetaan Vol. 11 No. 2: Januari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Penyebaran Injil Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.784 KB)

Abstract

The role of parenting parents is very important in forming a Christian family. How far and forms of parenting in the family, especially children, determines the success of parents to shape the character and educate their children towards a complete human being. So it can be said that parenting is inherited and passed on by their children. Parenting, mentoring and parental life models have a major influence on children's social development that can facilitate or hinder the ability and social development and growth of children in the family. Parenting patterns in the family are found that form self-control in children, shape the child's character well, and be able to develop potential. The conclusion is that parenting leads to learning for decision making, problem-solving, creative thinking, critical education, functional skills and communication skills, and self-awareness, through these things that are expected to change the way children think. Abstrak Peran pola asuh orang tua sangat penting dalam membentuk keluarga Kristen. Seberapa jauh dan dan bentuk pola asuh orang tua di dalam keluarga, khususnya anak, maka hal ini menentukan keberhasilan dari orang tua untuk membentuk karakter dan mendidik anaknya menuju manusia yang utuh. Sehingga dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua menjadi warisan dan diteruskan oleh anaknya. Pola asuh, pendampingan serta teladan hidup orangtua mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan sosial anak yang dapat memperlancar atau menghambat kemampuan dan perkembangan serta pertumbuhan social anak-anak dalam keluarga. Pola asuh orang tua dalam keluarga ditemukan bahwa membentuk pengendalian diri pada anak, membentuk karakter anak dengan baik dan mampu mengembangkan potensi. Kesimpulannya adalah pola asuh orang tua bermuara pada belajar untuk pengambilan keputusan, pemecahan masalah, berpikir kreatif, kritis, pendidikan ketrampilan fungsional dan ketrampilan berkomunikasi, dan kesadaran diri, melalui hal-hal tersebut diharapkan dapat mengubah cara berpikir anak.
Kegiatan Belajar dan Mengajar secara Digital dengan Konsep Hybrid Learning di Sekolah Terpadu Pahoa Diana Tjoeng; Sutrisno Sutrisno; Christiani Hutabarat; Bobby Kurnia Putrawan
DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Duta Harapan Vol 4, No 2: Desember 2021
Publisher : STIPAK Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32490/didaktik.v4i2.84

Abstract

The Covid-19 pandemic has changed the order of people's lives in all aspects of life, one of which is in the world of education, especially in the world of Christian Religious Education. The face-to-face learning model has now turned into distance learning or also known as online learning. Looking at the current development of education, the researcher observes that blended learning or hybrid learning systems can be applied in the learning process. This research was conducted at the Pahoa Integrated School. The approach in this study uses a qualitative approach. The data is taken by looking directly through online and face-to-face teaching and learning activities so that definite data can be obtained. The results of this study found that digital teaching and learning activities with the concept of Hybrid Learning were good. For example, in school, teachers improve their ability to master technology because all learning is done using digital learning technology. The parents received a good response, especially for busy parents who did not have time to accompany students to study at home and for students to have the opportunity to return to learning to socialize and explore themselves with friends at school, even if only for a short time given the restrictions. The number of students in the class and the limitation of learning time in the class. AbstrakMasa Pandemi Covid-19 berdampak merubah tatanan kehidupan masyarakat dalam segala aspek kehidupan salah satunya dalam dunia pendidikan, terlebih khusus nya terhadap dunia Pendidikan Agama Kristen. Model pembelajaran dilakukan secara tatap muka kini berubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau disebut juga pembelajaran dalam jaringan (daring/online). Melihat perkembangan Pendidikan sekarang ini maka peneliti mengamati bahwa sistem pembelajaran blended learning atau hybrid learning dapat di terapkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Terpadu Pahoa. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diambil dengan melihat secara langsung melalui kegiatan belajar mengajar online dan tatap muka sehingga dapat di peroleh data yang pasti. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kegiatan belajar mengajar digital dengan konsep Hybrid Learning adalah baik. Misalnya dari pihak sekolah, para guru meningkatkan kemampuan dirinya dalam menguasai teknologi karena semua pembelajaran dilakukan menggunakan teknologi pembelajaran digital. Pihak orangtua mendapatkan tanggapan dan respon yang baik terlebih lagi bagi para orangtua yang sibuk tidak sempat menemani siswa untuk belajar di rumah, dan bagi siswa mendapatkan kesempatan kembali untuk belajar bersosialisasi dan mengeksplorasi dirinya bersama teman-teman di sekolah sekalipun hanya dalam waktu singkat mengingat adanya pembatasan jumlah siswa didalam kelas dan pembatasan waktu pembelajaran didalam kelas. 
SUNDAY SCHOOL TEACHER SERVICE STRATEGY FOR CHILDREN'S SPIRITUAL GROWTH DURING THE COVID-19 PANDEMIC Lupmotis Amelia Sitompul; Sutrisno Sutrisno; Christiani Hutabarat
Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol. 4 No. 1 (2022): Didache: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (Vol.4, No.1, December 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55076/didache.v4i1.56

Abstract

There are many factors that can affect a child's spiritual growth, such as the role of parents, the environment, and Christian religious education teachers both at school and in the church. One of the topics discussed in this article is the role of the Sunday School teacher in the life of a child. Therefore, the teacher must have several abilities that can later complement the children. They are spiritual and have a good understanding of the Bible, but they are also very creative when it comes to serving children. However, the current obstacle in the Sunday School section is the strategy for serving children according to the situation and conditions during the COVID-19 pandemic. Because strategy is very important so that Sunday School children continue to worship God during the pandemic. Some of the strategies that will be discussed in this article are both online and onsite. However, this strategy also has drawbacks. This article offers several strategies to help teachers stay enthusiastic about serving and Sunday School children grow in their faith during the COVID-19 pandemic.
The Role of Parents in Building Children's Character at Home During the Covid-19 Pandemic Christiani Hutabarat; Mahayoni Mahayoni; Filyensi Misriani Laufra; Sutrisno Sutrisno
RERUM: Journal of Biblical Practice Vol. 1 No. 1 (2021): RERUM: The Journal of Biblical Practice
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.815 KB) | DOI: 10.55076/rerum.v1i1.14

Abstract

Building a child's character is very basic in a family. However, what often happens is that parents are satisfied with sending their children to Sunday school and sending them to well-known schools or schools that have a character building curriculum. However, during the Corona Virus or Covid 19 pandemic, parents can no longer leave their children in public schools or Sunday schools. The government's decision requires schools to be online. In addition, Sunday school worship is also abolished. Now they live at home with their parents almost every day. Interaction with parents is a valuable opportunity to interact and build relationships as well as build children's character. Unfortunately, many parents are not ready to seize this opportunity. This study uses a library analysis methodology and a case approach that occurred during this pandemic. The results show that parents must be aware that educating their children is very important, and is a responsibility that cannot be transferred to other parties. Being a role model in the home cannot be done once in a while but all life in the home is an example, directing the potential of children according to their talents and interests, and providing guidance and being able to become friends for them.