Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Dakwah Dalam Pemberdayaan Perempuan (Studi Materi dan Kegiatan Dakwah yang Dilaksanakan Muballighah di Banjarmasin, 2012) Norlaila, Norlaila; Mudhi’ah, Mudhi’ah
Jurnal Muadalah Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Muadalah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article discusses the mission of women empowerment, the material, and its activities that lead to improving women’s quality in education, kesehatan, welfare, and leadership. Although most women’s mission organization in Banjarmasin is generally held by women as the subject and object, only small numbers of materials that explore women’s issues especially related to women’s empowerment. Many of the materials covered are about worship, faith, and muamalah. The mission related to women’s empowerment, orally, is delivered by women preachers who have ever involved, such as members of Parliament. Moreover, the mission of women’s empowerment is practically run by an activist who is often called da’iyah/mubalighah or lector, or even moelem scholar.Keywords: mission, empowerment, women, and mubalighArtikel ini membahas tentang dakwah pemberdayaan perempuan, materi dan kegiatannya yang mengarah kepada peningkatan kualitas perempuan dalam pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan, serta kepemimpinan. Meskipun pada kebanyakan penyelenggaraan dakwah perempuan di kota Banjarmasin umumnya dilaksanakan oleh perempuan sebagai subjek dan objeknya, namun secara materi hanya sebagian kecil yang mengupas persoalan perempuan, apalagi terkait dengan pemberdayaan perempuan. Sedangkan materi yang dibahas adalah tentang ibadah, keimanan dan muamalah. Dakwah terkait dengan pemberdayaan perempuan secara bil lisan hanya disampaikan oleh muballighah yang pernah atau terlibat dalam kepemimpinan perempuan, misalnya sebagai anggota DPR. Selain itu, dakwah pemberdayaan perempuan secara praktis dilakukan oleh penggiat yang cenderung tidak disebut sebagai da’iyah/muballighah atau penceramah, apalagi ulama.Kata kunci: dakwah, pemberdayaan, perempuan dan muballigah
Dakwah Dalam Pemberdayaan Perempuan (Studi Materi dan Kegiatan Dakwah yang Dilaksanakan Muballighah di Banjarmasin, 2012) Mudhi’ah, Norlaila
Muadalah Vol 1, No 1 (2013): Pemberdayaan Perempuan
Publisher : IAIN Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jsga.v1i1.665

Abstract

This article discusses the mission of women empowerment, the material, and its activities that lead to improving women’s quality in education, kesehatan, welfare, and leadership. Although most women’s mission organization in Banjarmasin is generally held by women as the subject and object, only small numbers of materials that explore women’s issues especially related to women’s empowerment. Many of the materials covered are about worship, faith, and muamalah. The mission related to women’s empowerment, orally, is delivered by women preachers who have ever involved, such as members of Parliament. Moreover, the mission of women’s empowerment is practically run by an activist who is often called a’iyah/mubalighah or lector, or even moelem scholar.
TRANSFORMASI SISTEM EKONOMI PESANTREN TRADISIONAL IBNUL AMIN ., Norlaila
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5254.945 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v8i1.897

Abstract

This paper explores the survavility of Pondok Pesantren Ibnul Amin as the traditional education building. Pesantren Ibnul Amin is the third oldest pesantren pesantren South Borneo that grew as the big traditional pesantren for his quantity of pupil and his popularity in Borneo. Pesantren Ibnul Amin did the traditional education system with the curriculum that refere to Sorogan, Bandongan, and Wetonan method. Even though, Pesantren didnt do the renewing by the adaptation of modern education system, but the Pesantren devoleped the economic and vocational system. This effort made the role of Pesantren Ibnul Amin wider in transforming the Islamic traditional value practically to his students.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM ISMAIL RAJI AL-FARUQI ., Norlaila
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9632.252 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v7i1.945

Abstract

Al-Faruqi is a very productive contemporary educational thinker and a Moslem scholar who has western educational background. I-Iowever, his thought still relbrs to Islamic teaching norms, Tauhid.. FIis view about fauhid is the basis for his thought and deed. In his concept, men are naturally bom with the potential to receive education. And through education men are going to be able to be the khalifatullah on the earth. In addition, he proposed Islamization of knowledge so that knowledge would refer and fruitful according to the essence of Tauhid. About curriculum, al-Faruqi suggests to implant Islamic teaching norm through lslamic cultural study. Then, for educational institution, he highlights the excellence of an institution called Tabyin and usrsh which were promoted by Hasan al-Bana for transmitting knowledge and transformation Islamic teaching l}om generation to the next generation.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM ISMAIL RAJI AL-FARUQI ., Norlaila
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11947.314 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v7i1.945

Abstract

Al-Faruqi is a very productive contemporary educational thinker and a Moslem scholar who has western educational background. I-Iowever, his thought still relbrs to Islamic teaching norms, Tauhid.. FIis view about f'auhid is the basis for his thought and deed. In his concept, men are naturally bom with the potential to receive education. And through education men are going to be able to be the 'khalifatullah' on the earth. In addition, he proposed Islamization of knowledge so that knowledge would refer and fruitful according to the essence of Tauhid. About curriculum, al-Faruqi suggests to implant Islamic teaching norm through lslamic cultural study. Then, for educational institution, he highlights the excellence of an institution called Tabyin and usrsh which were promoted by Hasan al-Bana for transmitting knowledge and transformation Islamic teaching l}om generation to the next generation.
TRANSFORMASI SISTEM EKONOMI PESANTREN TRADISIONAL IBNUL AMIN ., Norlaila
Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Pascasarjana UIN ANTASARI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5254.945 KB) | DOI: 10.18592/al-banjari.v8i1.897

Abstract

This paper explores the survavility of Pondok Pesantren Ibnul Amin as the traditional education building. Pesantren Ibnul Amin is the third oldest pesantren pesantren South Borneo that grew as the big traditional pesantren for his quantity of pupil and his popularity in Borneo. Pesantren Ibnul Amin did the traditional education system with the curriculum that refere to Sorogan, Bandongan, and Wetonan method. Even though, Pesantren didnt do the renewing by the adaptation of modern education system, but the Pesantren devoleped the economic and vocational system. This effort made the role of Pesantren Ibnul Amin wider in transforming the Islamic traditional value practically to his students.
Efektivitas Evaluasi Pembelajaran di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ukhuwah Kota Banjarmasin Norlaila Norlaila
TASHWIR Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jt.v3i5.588

Abstract

Analisis Sentimen Masyarakat Tentang Tambang Di Indonesia Pada Twitter Menggunakan Data Mining Norlaila, Norlaila; Winarno, Wing Wahyu; Luthfi, Emha Taufiq
JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika) Vol 9, No 3 (2024)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jipi.v9i3.5402

Abstract

Penelitian ini menyelidiki sentimen masyarakat terhadap pertambangan emas di Indonesia melalui Twitter, menggunakan clustering K-Means dan Naïve Bayes Classifier untuk analisis sentimen. Mengingat pertambangan batu bara menjadi isu yang kontroversial, mengukur opini publik sangatlah penting untuk memahami dampak sosial dan mendorong dialog antar pemangku kepentingan. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data Twitter, diikuti dengan pra-pemrosesan untuk mempersiapkan analisis. Algoritme K-Means mengidentifikasi tiga kelompok sentimen: netral (1561 tweet), positif (202 tweet), dan negatif (631 tweet). Selanjutnya, Pengklasifikasi Naïve Bayes, yang diterapkan pada set pelatihan yang terdiri dari 1.348 tweet dan set pengujian yang terdiri dari 1.046 tweet, selanjutnya mengkategorikan sentimen menjadi 324 tweet negatif, 40 netral, dan 682 tweet positif. Metodologi tersebut mencapai akurasi gabungan sebesar 99%, yang menunjukkan.
Implementasi Kebiijakan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) di Kalimantan Selatan Yaqin, Husnul; Norlaila, Norlaila
el Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies el Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies, 6(1), 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Center for Research and Community Services), Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/el-buhuth.v6i1.7204

Abstract

Pendidikan Diniyah formal (PDF) merupakan Lembaga Pendidikan Islam formal yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Salafiyah. Di satu sisi, Lembaga Pendidikan ini diakui oleh pemerintah dan disetarakan dengan pendidikan formal lainnya seperti SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/MAK/SMK, sehingga lulusannya mempunyai akses untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu, lulusannya juga berhak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jenjang pendidikan yang diikutinya. Di sisi lain masih terdapat beberapa masalah yang nampaknya tidak sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Berangkat dari isu di atas menarik untuk diteliti dan digambarkan bagaimana implementasi kebijakan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) yang mencakup bidang kurikulum dan pembelajaran; pendidik dan tenaga kependidikan; sarana, prasarana dan pembiayaan; pembinaan dan monitoring; dan capaian serta kendala yang dihadapi. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan untuk menggali bagaimana implementasi kebijakan Pendidikan Diniyah Formal di Kalimantan Selatan dengan analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk pengumpulan data dilakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di 12 lembaga Pendidikan Diniyah Formal (PDF) di Kalimantan Selatan; yaitu di Kota Banjarmasin berjumlah 2 buah, di Kabupaten Tapin berjumlah 2 buah, di Kabupaten HSU berjumlah 6 buah, dan di Kabupaten Tanah Laut berjumlah 2 buah. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Secara garis besar implementasi kebijakan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) di Kalimantan Selatan terkait dengan kurikulum dan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana, prasarana dan pembiayaan, serta pembinaan dan monitoring sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik Undang Undang Republik Indonesia, Peratuturan Presiden Republik Indonesia, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia, maupun Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama; (2) Dalam bidang kurikulum, PDF di Kalimantan Selatan telah menerapkan ketentuan kurikulum yang memuat mata pelajaran agama, mata pelajaran umum, dan muatan lokal. Ketentuan kurikulum yang diterapkan ini menjadikan PDF diakui dan setara dengan MI/SD, MTs/SMP, dan MA/MAK/SMA/SMK. Dalam praktiknya buku rujukan yang diajarkan kepada santri sebagian besar mengacu kepada buku rujukan yang direkomendasi oleh Kementerian Agama dan sebagiannya lagi buku rujukan yang memang sudah biasa digunakan oleh Pondok Pesantrten Salafiyah penyelenggara PDF; (3) Dalam bidang pendidik dan tenaga kependidikan, PDF di Kalimantan Selatan belum sepenuhnya bisa mengikuti ketentuan perundang-undangan yang berlaku khususnya terkait dengan kualifikasi akademik ustadz/ustadzah yang mengharuskan berpendidikan Strata Satu (S-1). Sedangkan kualifikasi akademik yang mensyaratkan alumni pondok pesantren sudah bisa dipenuhi oleh PDF. Sementara itu pemenuhahn tenaga kependidikan yang tidak mengharuskan berpendidikan S1 sudah bisa dipenuhi oleh PDF; (4) Dalam bidang sarana dan prasarana, PDF di Kalimantan Selatan sudah memenuhi ketentuan perundang undangan yang berlaku, seperti ruang belajar, mushalla/masjid, tempat praktik ibadah, dan asrama tempat santri praktik berkehidupan. Hanya saja kapasitas sebagian asrama PDF tidak berbanding lurus dengan jumlah santri yang belajar, sehingga sebagian santri harus tinggal di luar asrama. Sementara itu dalam aspek pembiayaan, PDF di Kalimantan Selatan juga mengikuti ketentuan yang berlaku dalam perundang undangan, baik aspek pemasukan maupun aspek pengeluaran dan pertanggungjawaban; (5) Dalam aspek pembinaan dan monitoring terhadap pelaksanaan Pendidikan Diniyah Formal di Kalimantan Selatan, kebijakan yang dituangkan dalam perundang undangan sudah dilakulan dengan memberdayakan majelis masyaikh dan dewan masyaikh di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada level pusat dan Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS) Kantor Kementerian Agama Kalimantan Selatan pada level provinsi, serta Kepala Seksi Pondok Pesantren dan Ma’had Aly pada level Kantor Kementerian Agama Kota/Kabupaten; dan (6) Penerapan kebijakan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) di Kalimantan Selatan berdampak terhadap terbukanya akses santri mendapatkan kesempatan yang sama dengan lulusan lembaga Pendidikan formal lainnya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi baik dalam maupun luar negeri, dan berhak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan tingkat/jenjang pendidikannya. Sementara itu kendala yang dihadapi PDF lebih terkait dengan pemenuhan ustadz/ustadzhnya yang berpendidikan minilmal Strata Satu (S-1) sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang Undang. Kendala lainnya adalah pemenuhan asrama santri yang terus bertambah dan memerlukan dana yang tidak sedikit.
Transaksi Uang Elektronik: Dampaknya terhadap Efektivitas Kebijakan Moneter Indonesia Norlaila, Norlaila; Anward, Ryan Juminta
JIEP: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : PPJP Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jiep.v6i2.11094

Abstract

As a new payment instrument, electronic money usage is increasing yearly. This can be seen from the increasing volume and nominal transactions. This study aims to see whether electronic money transactions affect the effectiveness of monetary policy in Indonesia, as seen from economic growth, inflation, interest rates, and money supply. The analytical method used is the Vector Autoregression/ Vector Error Correction Model (VAR/ VECM), using secondary time series data sourced from the Central Bureau of Statistics and Bank Indonesia, observation period 2010M1 to 2021M12. The results show that there is a long-term relationship between the electronic money variable and the monetary policy variable in the VAR model, so the model shifted to VECM. Second, this study finds that an increase in the volume of electronic money transactions positively affects the effectiveness of monetary policy in the long run. Meanwhile, in the long run, an increase in the nominal of electronic money transactions has a varying impact on monetary policy indicators.