Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Minarni, Minarni; Nadjamuddin, Lukman; Jamaluddin, Jamaluddin
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 3 (2016): Junal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.594 KB)

Abstract

Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Lalos pada mata pelajaran IPS. Telah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendeskripsikan bahwa melalui media gambar dapat meningkatkan pengetahuan siswa pada mata pelajaran IPS dikelas IV SD Negeri I Lalos Kecamatan Galang. Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilakukan dua siklus, setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.   Hasil pembelajaran siswa tentang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) belum 80% mencapai KKM. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran dibidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) maka peneliti menerapkan penegetahuan siswa dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan jumlah siswa 20 orang. Setiap siklus terdiri dari perencanaan pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 55% dengan nilai rata-rata 6.7. Hasil tindakan siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal 90% dengan nilai rata-rata 7.3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibidang mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 1 lalos Kecamatan Galang kabupaten Tolitoli. Kata kunci: Media gambar, Pengetahuan IPS
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Rahyuni, Sri; Nadjamuddin, Lukman; Harun, Abduh H.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 3 (2016): Junal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah dilakukan penelitian ini adalah bahwa masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan pada Mata Pelajaran PKn. Hal ini dikarenakan siswa kurang memahami materi yang diajarkan. Salah satu model pembelajaran yang peneliti gunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui model pembelajaran ini siswa dibentuk dalam beberapa kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 4-6 orang dalam model pembelajaran ini kerja sama, tanggung jawab dan keaktifan masing-masing anggota kelompok dalam berdiskusi dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama lebih diutamakan masing-masing anggota bertanggung jawab atas kesuksesan dan keberhasilan kelompok. Rumusan masalah sebagai berikut, Apakah motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn dapat ditingkatkan melalui tipe Jigsaw pada siswa kelas V SD Negeri Janja Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli? tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Janja melalui tipe jigsaw pada mata pelajaran PKn.  Manfaat Penelitian: Bagi Guru, Bagi Siswa, bagi sekolah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Pada siklus I nilai rata-rata 61,6 persentase ketuntasan belajar 36,3% siklus II nilai rata-rata 81,82 persentase ketuntasan 100%. Dilihat dari KKM 72 dengan demikian penelitian ini disebut berhasil dengan kategori BAIK. Kata Kunci: Motivasi Belajar Siswa, Tipe Jigsaw
Meningkatan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas III MI Inklusi Al-Falah Tolitoli Halimah, Halimah; Nadjamuddin, Lukman; H.Harun, Abduh.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol 4, No 11 (2016): Jurnal Kreatif Tadulako Online
Publisher : Jurnal Kreatif Tadulako Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya Pemahaman Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad. Rancangan penerlitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, dimana tiap siklus melalui 4 tahap: (1) perencanaan (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas III MI Inklusi AL-Falah Tolitoli tahun ajaran 2012-2013 adapun subjek penelitian adalah 15 siswa ditambah 2 guru sebagai peneliti dan pengamat. Pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 40 % dengan rata-rata daya serap 57,3 % masih kategori belum berhasil. Oleh karena itu dilanjutkan pada siklus ke II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 100% dengan rata-rata daya serap 96% dalam kategori baik. Karena nilai rat-rata siswa dan persentase keberhasilan siswa telah dicapai, tindakan selanjutnya tidak dilakukan. Berdasarkan urai-uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn Pada Siswa Kelas III MI Inklusi AL-Falah Tolitoli dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Kata kunci: Peningkatan Pemahaman, pelajaram PKN, Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
A DISPUTE OVER LAND OWNERSHIP IN DAMPELAS: HEGEMONY OF DUTCH EAST INDIES AND BANAWA Nadjamuddin, Lukman
Paramita: Historical Studies Journal Vol 27, No 1 (2017): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v27i1.9184

Abstract

This study affirms that the core issues of the land ownership disputes case in Dampelas region can be acknowledged, where land ownership is envisaged in the context of social, cultural and economic value. This research employs a historical method in which the source, including books, journals, archives, newspapers contemporaries, and research results. This study aims to explain the existence Dampelas which in the past was part of the Celebes Afdeling Midden located between two reigns, namely the Kingdom of Banawa in Donggala and Dutch East Indies in Batavia through their representatives in Makassar and Manado. In the late nineteenth and early twentieth century, this area became an important part of the Dutch East Indies in Banawa. The Dutch tried to take over the management of the potential of forest products Dampelas, without giving concessions to indigenous groups. In the reign of King Lamarauna, Kingdom of Banawa successfully suppress Dampelas without the cost and burden of war. Penelitian ini menegaskan bahwa isu-isu inti dari kasus sengketa kepemilikan tanah di wilayah Dampelas dapat diakui, di mana kepemilikan tanah ini dipertimbangkan dalam konteks nilai sosial, budaya dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah di mana sumber, termasuk buku, jurnal, arsip, koran sezaman, dan hasil penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Dampelas keberadaan yang di masa lalu adalah bagian dari Afdeling Midden Celebes terletak di antara dua pemerintahan, yaitu Kerajaan Banawa di Donggala dan Hindia Belanda di Batavia melalui perwakilan mereka di Makassar dan Manado. Pada akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh, daerah ini menjadi bagian penting dari Hindia Belanda di Banawa. Belanda mencoba untuk mengambil alih pengelolaan potensi hasil hutan Dampelas, tanpa memberikan konsesi kepada kelompok masyarakat adat. Pada masa pemerintahan Raja Lamarauna, Kerajaan Banawa berhasil menekan Dampelas tanpa biaya dan beban perang. 
A DISPUTE OVER LAND OWNERSHIP IN DAMPELAS: HEGEMONY OF DUTCH EAST INDIES AND BANAWA Nadjamuddin, Lukman
Paramita: Historical Studies Journal Vol 27, No 1 (2017): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v27i1.9184

Abstract

This study affirms that the core issues of the land ownership disputes case in Dampelas region can be acknowledged, where land ownership is envisaged in the context of social, cultural and economic value. This research employs a historical method in which the source, including books, journals, archives, newspapers contemporaries, and research results. This study aims to explain the existence Dampelas which in the past was part of the Celebes Afdeling Midden located between two reigns, namely the Kingdom of Banawa in Donggala and Dutch East Indies in Batavia through their representatives in Makassar and Manado. In the late nineteenth and early twentieth century, this area became an important part of the Dutch East Indies in Banawa. The Dutch tried to take over the management of the potential of forest products Dampelas, without giving concessions to indigenous groups. In the reign of King Lamarauna, Kingdom of Banawa successfully suppress Dampelas without the cost and burden of war. Penelitian ini menegaskan bahwa isu-isu inti dari kasus sengketa kepemilikan tanah di wilayah Dampelas dapat diakui, di mana kepemilikan tanah ini dipertimbangkan dalam konteks nilai sosial, budaya dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah di mana sumber, termasuk buku, jurnal, arsip, koran sezaman, dan hasil penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Dampelas keberadaan yang di masa lalu adalah bagian dari Afdeling Midden Celebes terletak di antara dua pemerintahan, yaitu Kerajaan Banawa di Donggala dan Hindia Belanda di Batavia melalui perwakilan mereka di Makassar dan Manado. Pada akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh, daerah ini menjadi bagian penting dari Hindia Belanda di Banawa. Belanda mencoba untuk mengambil alih pengelolaan potensi hasil hutan Dampelas, tanpa memberikan konsesi kepada kelompok masyarakat adat. Pada masa pemerintahan Raja Lamarauna, Kerajaan Banawa berhasil menekan Dampelas tanpa biaya dan beban perang. 
Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Minarni, Minarni; Nadjamuddin, Lukman; Jamaluddin, Jamaluddin
Jurnal Kreatif Online Vol 4, No 3 (2016): Junal Kreatif Online
Publisher : Jurnal Kreatif Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.594 KB)

Abstract

Permasalahan utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Lalos pada mata pelajaran IPS. Telah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk mendeskripsikan bahwa melalui media gambar dapat meningkatkan pengetahuan siswa pada mata pelajaran IPS dikelas IV SD Negeri I Lalos Kecamatan Galang. Pelaksanaan penelitian tindakan ini dilakukan dua siklus, setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.   Hasil pembelajaran siswa tentang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) belum 80% mencapai KKM. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran dibidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) maka peneliti menerapkan penegetahuan siswa dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus dengan jumlah siswa 20 orang. Setiap siklus terdiri dari perencanaan pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dari hasil tindakan siklus I diperoleh ketuntasan belajar klasikal sebesar 55% dengan nilai rata-rata 6.7. Hasil tindakan siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal 90% dengan nilai rata-rata 7.3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibidang mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 1 lalos Kecamatan Galang kabupaten Tolitoli. Kata kunci: Media gambar, Pengetahuan IPS
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Rahyuni, Sri; Nadjamuddin, Lukman; Harun, Abduh H.
Jurnal Kreatif Online Vol 4, No 3 (2016): Junal Kreatif Online
Publisher : Jurnal Kreatif Online

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.295 KB)

Abstract

Latar belakang masalah dilakukan penelitian ini adalah bahwa masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan pada Mata Pelajaran PKn. Hal ini dikarenakan siswa kurang memahami materi yang diajarkan. Salah satu model pembelajaran yang peneliti gunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui model pembelajaran ini siswa dibentuk dalam beberapa kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari 4-6 orang dalam model pembelajaran ini kerja sama, tanggung jawab dan keaktifan masing-masing anggota kelompok dalam berdiskusi dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama lebih diutamakan masing-masing anggota bertanggung jawab atas kesuksesan dan keberhasilan kelompok. Rumusan masalah sebagai berikut, Apakah motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn dapat ditingkatkan melalui tipe Jigsaw pada siswa kelas V SD Negeri Janja Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli? tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Janja melalui tipe jigsaw pada mata pelajaran PKn.  Manfaat Penelitian: Bagi Guru, Bagi Siswa, bagi sekolah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Pada siklus I nilai rata-rata 61,6 persentase ketuntasan belajar 36,3% siklus II nilai rata-rata 81,82 persentase ketuntasan 100%. Dilihat dari KKM 72 dengan demikian penelitian ini disebut berhasil dengan kategori BAIK. Kata Kunci: Motivasi Belajar Siswa, Tipe Jigsaw
Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Lukman Nadjamuddin; Nyoman Sudana Degeng; Wasis D Dwijogo; Muhammad Nur Ali
Edcomtech Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.278 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran group investigation dan strategi pembelajaran eskpositori terhadap hasil belajar sejarah, pengaruh gaya berpikir vertikal dan gaya berpikir lateral terhadap hasil belajar sejarah, dan pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir terhadap hasil belajar sejarah. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen kuasi versi faktorial 2x2 pretest posttest nonequivalent control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI pada tiga SMA Negeri di Kabupaten Sigi yang dipilih dengan metode cluster random sampling. Subjek yang dilibatkan sebanyak 112 orang yang terbagi ke dalam enam kelas. Data penelitian dikumpulkan menggunakan intrumen gaya berpikir dan tes hasil belajar dan pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan temuan sebagai berikut: 1) secara deskriptif strategi pembelajaran group investigation lebih unggul dibanding dengan strategi pembelajaran eskpositori dalam menigkatkan hasil belajar sejarah; 2) kelompok sisiwa memiliki gaya berpikir vertikal, memiliki hasil belajar sejarah yang lebih unggul dibanding dengan kelompok siswa yang memiliki gaya berpikir lateral; dan 3) terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir terhadap hasil belajar sejarah. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa strategi pembelajaran group investigation berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar sejarah bergantung pada gaya berpikir siswa.Abstract: This study aims to determine the effect of group investigation learning strategies and expository learning strategies on historical learning outcomes, the effect of vertical and lateral thinking styles on historical learning outcomes, and the influence of the interaction between learning strategies and thinking styles on historical learning outcomes. This study used a quasi-experimental design with a 2x2 factorial version of the pretest posttest nonequivalent control group design. The research subjects were students of class XI at three public high schools in Sigi Regency who were selected by the cluster random sampling method. Subjects were involved as many as 112 people who were divided into six classes. The research data were collected using thinking style instruments and learning outcomes tests and hypothesis testing was carried out at the 5% significance level. The results showed the following findings: 1) descriptively, the group investigation learning strategy was superior to the expository learning strategy in increasing the learning outcomes of history; 2) the student group has a vertical thinking style, has superior historical learning outcomes compared to the student group who has a lateral thinking style; and 3) there is an interaction effect between learning strategies and thinking styles on historical learning outcomes. The results of this study informed that the group investigation learning strategy had a significant effect on history learning outcomes depending on students' thinking styles.
DONGGALA: FROM IMPERALISM TO THE REGENCY ESTABLISHMENT Lukman Nadjamuddin; Idrus Idrus
ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 7, No 1 (2008): ISTORIA Edisi Maret 2018, Vol. 7, No.1
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.995 KB) | DOI: 10.21831/istoria.v7i1.6307

Abstract

AbstractThe Effort exerted by the Dutch to conquer Banawa Kingdom, particularly Donggala City, began with the assumption derived from economic and political calculation that the confiscation would make it possible for the Dutch to pacify its trade channel in Makasar narrows and extend economic exploitation, given that Donggala had a strategic port, related to the chain of Archipelago’s trade. The method of confiscation-friendship relation was not realized because resistances, in the form of physical attack- began to come forward. In Donggala, Molanda played a role as the main actor in the rebellion. In Sigi, Toma I Dompo consistently attacked, both after and before arrested in Sukabumi. In Sojol, Toma Tarima along with his son assailed the Dutch and in Kulawi, Toma Itorengke set about the Dutch as well.During  the  Japanese  imperialism,  the  education  system  of      the  Dutch  waseliminated, and replaced with Japanese education which required to speak Japanese and Indonesia languages, to sing Kimigayo, to give respect to Hinomaru, to do Seikrei, Kinrohosyi and Taiso. The social and political organization was limited, while those which supported the mass mobilization were established, such as Seinendan. This led the nationalists to do the underground movement. In the agriculture, native people were obligated to plant cotton, rice, corn and cassava as to overcome the lack of food and clothing.After the independence was announced, Donggala faced by two struggle NICAattack and to establish the Donggala Regency. The effort to maintain the freedom was conducted  in  two  ways,  physical  struggle  and           establish           of  social  and  political organization,  while  the  establishment  of  Donggala  Regency  gained  two  important momentum; the establishment of Administrative region of Donggala on the basis of Sulawesi Governor’s verdict no. 633 on October 25th, 1951 and the establishment of Donggala Regency on the basis of Government regulation no.33 on August 12th.1952. Keyword: Donggala, Imperialism, Regency.
THE DIASPORA OF PALEMBANGNESE ZURIAT IN MALUKU Farida R Wargadalem; Nanda Julian Utama; Lukman Nadjamuddin
Sriwijaya University Learning and Education International Conference Vol 3, No 1 (2018): 3rd-SULE-IC
Publisher : Sriwijaya University Learning and Education International Conference

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper is to provide an explanation and a description about the diaspora of Sultan Mahmud Badaruddin II and his descendants (Zuriat) descendants and his followers in Maluku islands. This study is limited to three regions; Ternate Island, Bacan Island, and Ambon City. The main problem in this research is what lies behind the occurrence of diaspora from zuriates of Sultan Mahmud Badaruddin II and his followers, and their roles in these three locations. Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) was one of the greatest and the most prominent Sultan in Palembang Sultanate. In addition, he was also respected because he dared to oppose foreign parties, especially Dutch and British who were eager to seizing Palembang's natural wealth which known had dominated the trade of tin and pepper as the result it led to several wars with the Sultanate. This battle was won by Dutch, which resulted in capturing and exiling of the Sultan and his followers to Batavia (1821) and Ternate in 1822. It was the beginning of the exile of Palembangnese into Maluku Islands. The second exile took place in 1825, after the resistance led by Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom, the son of Sultan Ahmad Najamuddin II. Fifty years later, the exile occurred again in the descendants of SMB II, and other Sultanate families. This second exile spread out to several points. It was the beginning of diaspora of Palembangnese zuriat began almost everywhere in Maluku Islands. It can be said that the concentration of the Palembangnese is more common in the three places mentioned above. They made relation, and created new cultural patterns. In addition, some of them are also considered important because they become ellites. It becomes the most interesting point to be discussed through a historical perspective, by prioritizing historical methodology and oral traditions that will become references as well as being the main source in this paper.