Alis Triena Permanasari
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Tari Inla Membangkitkan Nilai Spiritualitas Manusia dengan Pendekatan Etnokoreologi Permanasari, Alis Triena; Lestari, Dwi Junianti; Fujiawati, Fuja Siti
Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa jurusan Pendidikan Sendratasik Konsentrasi Seni Tari sebagai calon guru seni harus memiliki kompetensi yang menunjang pada semua bidang, termasuk penciptaan seni tari pada taraf anak usia dini. Kompetensi seni bagi mahasiswa diberikan pengalaman teoritis dan praktis dapat diberikan pada Mata Kuliah Tari Pendidikan.  Tujuan dari Mata kuliah tersebut yaitu untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dari segi pengetahuan dan pemahaman di bidang seni tari, kemampuan memecahkan masalah, berfikir kritis dan  demokratis, penghargaan terhadap seni dan keberagaman budaya serta penikmatan seni, kreativitas dan penghayatan dalam seni tari, dan kerja sama dalam kelompok, serta mampu menciptakan tari untuk anak usia dini. Dalam perkuliahannya, mahasiswa dituntut untu mampu berekspresi, berapreasiasi, dan berkreasi seni. Salah satu keterampilan berkreasi mahasiswa yaitu menciptakan tarian untuk anak yang nantinya akan diaplikasikan kepada anak. Hal ini diberikan sebagai bekal pengalaman estetis bagi mahasiswa dan anak tentunya, karena pada akhir perkuliahannya mahasiswa akan membuat suatu pagelaran seni tari dengan melibatkan anak usia PAUD/TK. 
Penerapan Pembelajaran Tari Untuk Anak Usia Dini Dalam Mengembangkan Kreativitas Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sendratasik Untirta Alis Triena Permanasari; Dwi Junianti Lestari; Fuja Siti Fujiawati
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v3i2.6916

Abstract

Abstract : Students majoring in Sendratasik Education Concentration in Dance as a prospective art teacher must have competencies that support all fields, including the creation of dance at the level of early childhood. Art competencies for students given theoretical and practical experience can be given at the Education Dance Course. The aim of the course is to improve the competence of students in terms of knowledge and understanding in the field of dance, problem solving skills, critical and democratic thinking, respect for art and cultural diversity and the enjoyment of art, creativity and appreciation in dance, and cooperation in group, and able to create dance for early childhood. In their lectures, students are required to be able to express, be creative and create art. One of the students' creative skills is creating dances for children which will later be applied to children. This is given as a provision for aesthetic experiences for students and children of course, because at the end of the lecture students will make a dance performance involving children in early childhood / kindergarten. Abstrak : Mahasiswa jurusan Pendidikan Sendratasik Konsentrasi Seni Tari sebagai calon guru seni harus memiliki kompetensi yang menunjang pada semua bidang, termasuk penciptaan seni tari pada taraf anak usia dini. Kompetensi seni bagi mahasiswa diberikan pengalaman teoritis dan praktis dapat diberikan pada Mata Kuliah Tari Pendidikan.  Tujuan dari Mata kuliah tersebut yaitu untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dari segi pengetahuan dan pemahaman di bidang seni tari, kemampuan memecahkan masalah, berfikir kritis dan  demokratis, penghargaan terhadap seni dan keberagaman budaya serta penikmatan seni, kreativitas dan penghayatan dalam seni tari, dan kerja sama dalam kelompok, serta mampu menciptakan tari untuk anak usia dini. Dalam perkuliahannya, mahasiswa dituntut untu mampu berekspresi, berapreasiasi, dan berkreasi seni. Salah satu keterampilan berkreasi mahasiswa yaitu menciptakan tarian untuk anak yang nantinya akan diaplikasikan kepada anak. Hal ini diberikan sebagai bekal pengalaman estetis bagi mahasiswa dan anak tentunya, karena pada akhir perkuliahannya mahasiswa akan membuat suatu pagelaran seni tari dengan melibatkan anak usia PAUD/TK.
Implementasi Pembelajaran Tari dalam Mengembangkan Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-6 Tahun (Penelitian Kualitatif Deskriptif di Sanggar Raksa Budaya Kota Serang - Banten) Tineung Arum Purnamasari; Alis Triena Permanasari
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v4i1.6844

Abstract

Abstract : This research is motivated by the self-confidence of children aged 4-6 years who have developed well in Sanggar Raksa Budaya. This confidence can develop due to dance learning conducted at Sanggar Raksa Budaya. Target of Cultural Mercury and to study supporting and inhibiting factors in developing self-confidence of children aged 4-6 years at Sanggar Raksa Budaya. In this study, researchers used a qualitative descriptive method. The subjects of this study were children of Group A Sanggar Raksa Budaya who supported 15 children. Data collection techniques obtained in research obtained from observations, interviews, field notes and documentation. Upon approval, the researcher analyzed the data as expected. Based on the results of research that can be obtained from the learning process for children aged 4-6 years, it is done through the planning stage with the preparation of syllabus, the implementation stage with motion training, renewal carried out to learn learning. Child's self-confidence develops well because at the time of assessment the child is required to demonstrate the dance in front of other group friends without being exemplified by the trainer. While the supporting factors of dance learning are the willingness to participate in learning activities that arise from children without coercion from other parties and the availability of infrastructure facilities. As for the inhibiting factors, namely the feeling of boredom that arises when learning takes place. Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rasa percaya diri anak usia 4–6 tahun yang berkembang baik di Sanggar Raksa Budaya. Rasa percaya diri ini dapat berkembang karena disebabkan oleh pembelajaran tari yang dilakukan di Sanggar Raksa Budaya. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran tari dalam mengembangkan rasa percaya diri anak usia 4-6 tahun di Sanggar Raksa Budaya dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat impelementasi dalam mengembangkan rasa percaya diri anak usia 4-6 tahun di Sanggar Raksa Budaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak-anak Kelompok A Sanggar Raksa Budaya yang berjumlah 15 orang anak. Teknik pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian berasal dari pengamatan (observasi), wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Pada penulisan laporan, peneliti menganalisa data sesuai dengan aslinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa proses pembelajaran tari untuk anak usia 4-6 tahun dilakukan melalui tahapan perencanaan dengan menyiapkan silabus, tahapan pelaksanaan dengan melatih gerak, tahap evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran. Rasa percaya diri anak berkembang dengan baik karena pada tahap evaluasi anak dituntut untuk memperagakan tarian didepan teman-teman kelompok yang lain tanpa dicontohkan pelatih. Adapun faktor pendukung dari pembelajaran tari yaitu kemauan mengikuti kegiatan pembelajaran yang muncul dari dalam diri anak tanpa paksaan pihak lain dan tersedianya sarana prasarana. Sedangkan untuk faktor penghambat yaitu rasa bosan yang muncul saat pembelajaran berlangsung.
PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA DALAM MATA KULIAH KOMPOSISI TARI Dwi Junianti Lestari; Alis Triena Permanasari; Fuja Siti Fujiawati
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.312 KB) | DOI: 10.30870/jpks.v2i2.2513

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penerapan model Project Based Learning (PJBL) untuk meningkatkan kreativitas mahasiswa. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yang mendeskripsikan dan mengungkapkan tentang proses dan hasil kreativitas pembelajaran komposisi tari pada mahasiswa pendidikan sendratasik FKIP Untirta. Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan sendratasik FKIP Untirta konsentrasi tari semester VI tahun akademik 2017/2018 yang menempuh mata kuliah komposisi tari berjumlah 10 mahasiswa. Objek penelitian adalah kreativitas, proses dan hasil karya tari. Produk karya tari berfungsi sebagai bahan menguji dan menilai kompetensi peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kreativitas mahasiswa dalam mata kuliah komposisi tari, dapat dilihat dari proses dan hasil yang ditampilkan pada saat pementasan. Sedangkan rekomendasi dalam penelitian ini, perlu manajemen waktu yang baik agar produk yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan. Selain itu penerapan PjBL dapat merangsang kemampuan menyampaikan ide maupun gagasan berupa produk tari. 
PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MOBILE APPS BERBASIS ANDROID B’TRACE MERANGKAI GERAK TARI TRADISIONAL Samsul Fajri; Fuja Siti Fujiawati; Alis Triena Permanasari
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/jpks.v6i1.11914

Abstract

Abstract : Technological developments are increasingly moving rapidly which results in significant changes in human life, one of which is the presence of smartphones. Smartphones are one of the tools that can facilitate the process of disseminating information, communicating and other activities, this need is clear evidence of developments in the present. The increasing use of smartphones ultimately affects people's needs for mobile applications that can make it easier for people to carry out their daily activities. It can be seen from the many applications that can help the needs and interests of the community, for example online shopping, communication with colleagues, directions, playing games, online payments, and online learning. Researchers are finally interested in conducting research on the design of learning applications for Android-based mobile apps on the subject of art and culture, the material of arranging traditional dance movements for grade VIII junior high school students. The purpose of this research is to determine the process of designing and testing the feasibility of learning media based on android. The research method used is research and development (R&D) with the ADDIE development model (analysis, design, development, implementation, evaluation). Based on several assessments of media experts, materials, and users related to learning media, the percentage level of media experts is 84.2% for the category of “very feasible” to use, 94.7% for material experts in the “very feasible” category to use, and 78.2% for users in the “very feasible” category to use. Keywords: Media design for learning, Media for learning, Mobile Apps, Traditional dance movement  Abstrak : Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin bergerak pesat yang mengakibatkan adanya perubahan yang signifikan dalam kehidupan manusia salah satunya dengan adanya smartphone. Smartphone merupakan salah satu alat yang dapat mempermudah dalam proses penyebarluasan informasi, berkomunikasi, dan aktivitas lainnya, kebutuhan ini merupakan bukti nyata adanya perkembangan dimasa sekarang ini. Meningktanya penggunaan smartphone yang akhirnya mempengaruhi kebutuhan masyarakat akan aplikasi mobile yang dapat mempermudah masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya. Dapat dilihat dari banyaknya aplikasi yang dapat membantu kebutuhan dan kepentingan masyarakat, misalnya belanja online, komunikasi dengan rekan kerja, petunjuk arah, bermain game, pembayaran online, dan pembelajaran online. Peneliti akhirnya tertarik untuk melakukan penelitian tentang perancangan aplikasi pembelajaran mobile apps berbasis android pada mata pelajaran seni budaya materi merangkai gerak tari tradisional untuk SMP kelas VIII. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui proses perancangan dan uji kelayakan media pembelajaran berbasis android. Metode penelitian yang digunakan adalah reseach and development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE (analysis, desain, development, implementation, evaluation). Berdasarkan beberapa penilaian ahli media, materi, dan pengguna terkait media pembelajaran dengan tingkat persentase ahli media 84.2% kategori “sangat layak” digunakan, ahli materi 94.7% kategori “sangat layak” digunakan, dan pengguna 78.2% kategori “sangat layak” digunakan. Kata kunci: Perancangan Media pembelajaran, Media Pembelajaran, aplikasi mobile, Gerak Tari Tradisional  
MENINGKATKAN KECERDASAN MUSIKAL MELALUI BERMAIN ALAT MUSIK ANGKLUNG (Penelitian Tindakan Pada Anak Kelompok B Usia 5-6 Tahun di TK Negeri Pembina Kota Serang-Banten) Tiya Setyawati; Alis Triena Permanasari; Tri Cahyani Endah Yuniarti
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.378 KB) | DOI: 10.30870/jpks.v2i1.2503

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui proses penerapan kegiatan bermain alat musik angklung, (2) untuk mengetahui peningkatan kecerdasan musikal anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Kota Serang Melalui bermain alat musik. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan yang menggunakan model kemmis dan MC Taggart. Subjek penelitian adalah 15 anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Kota Serang-Banten. Objek penelitian yaitu kecerdasan musikal anak. metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 60%. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecerdasan musikal anak  meningkat menjadi 68% dari hasil pra penelitian sebesar 26% naik di siklus I sebesar 42% dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain alat musik angklung dapat meningkatkan kecerdasan musikal anak usia 5-6 tahun di TK Negeri Pembina Kota Serang-Banten. 
PENERAPAN PEMBELAJARAN TARI KREATIF DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DASAR ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK Alis Triena Permanasari
JPKS (Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni) Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.311 KB) | DOI: 10.30870/jpks.v1i2.1024

Abstract

Anak usia Taman Kanak-kanak (TK) merupakan sosok individu yang unik dan memiliki karakteristik yang khusus, baik dari segi kognitif, sosial, emosi, bahasa, fisik, maupun motorik, dan sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat. Pembelajaran tari merupakan pengalaman estetis anak yang dapat menumbuhkan kreativitas dan membantu perkembangan jasmani dan rohani anak. Pembelajaran tari untuk anak usia Taman Kanak-kanak dapat dilakukan melalui salah satu unsur dalam tari itu sendiri, salah satunya adalah unsur waktu. Dalam unsur waktu terdapat elemen tempo, ritme, aksen, dan durasi yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan dasar anak. Dalam pelaksanaannya, diharapkan anak dapat diberikan pembelajaran secara aktif untuk mengembangkan aspek-aspek kemampuan yang sesuai dengan perkembangan anak. Peran guru sebagai fasilitator dan motivator dalam pelaksanaannya menjadi hal amat penting. Guru dapat menerapkan konsep melalui metode demontrasi dan praktek langsung dalam suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
PEMILIHAN APLIKASI ACTIVE PRESENTER UNTUK PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Arif Permana Putra; Alis Triena Permanasari; Dwi Junianti Lestari
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v5i2p129-137

Abstract

The development of informastion and communication technology demand to be able to use digital learning tools through interactive learning media. Media is an important factor in improving the quality of learning. Currently circulating application products that can be used in making history learning media. The right historical learning media is media that fosters interaction between users in responding to the material presented. For this reason, it is necessary to select the right selection and determination of history learning media applications. And from this study, some application selection criteria that need to be considered include; in addition to being cheap and affordable, an integrated application package that is simple, effective and efficient, as well as a user manual. As a case study of the active presenter application to be discussed a little. From the discussion, it is known that active presenters are applications that can meet the criteria for needs.Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut untuk dapat menggunakan perangkat pembelajaran digital melalui media pembelajaran yang interaktif. Media merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Saat ini beredar produk aplikasi yang dapat digunakan dalam pembuatan media pembelajaran sejarah. Media pembelajaran sejarah yang tepat adalah media yang menumbuhkan interaksi antar pengguna dalam menanggapi materi yang disampaikan. Untuk itu diperlukan pemilihan dan penentuan aplikasi media pembelajaran sejarah yang tepat. Dan dari penelitian ini, beberapa kriteria pemilihan aplikasi yang perlu diperhatikan antara lain; selain murah dan terjangkau, paket aplikasi terpadu yang simpel, efektif dan efisien, serta panduan pengguna. Sebagai studi kasus aplikasi presenter aktif akan sedikit dibahas. Dari pembahasan diketahui bahwa active presenter merupakan aplikasi yang dapat memenuhi kriteria kebutuhan.
SAVI MODEL (SOMATIC, AUDITORIAL, VISUAL AND INTELLECTUAL) IN LEARNING CREATIVE DANCE FOR CLASS X STUDENTS OF SMA NEGERI 17 PANDEGLANG Eneng diah; Alis Triena Permanasari; dwi junianti lestrari
Journal of Dance and Dance Education Studies Vol 3, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jddes.v3i1.56158

Abstract

Efforts to optimize the successful implementation of dance learning can be done by applying appropriate learning strategies and methods. The purpose of this study was to determine the process of learning creative dance through the SAVI model and the influencing factors. The research method used is descriptive qualitative, data collection techniques used are observation, interview and documentation techniques. The results of this study are in the form of a description of the creative dance learning process through the SAVI model, the activities implemented start from planning implementation and evaluation. In the planning stage, preparing an RPP (Learning Implementation Plan) adapted to the syllabus and preparing teaching materials. Then the implementation activities carried out in the learning process through the SAVI model consist of four stages, namely: introduction, delivery of material, creative dance practice and closing. Evaluation of the learning outcomes of creative dance using group dance practice tests with individual scores. The supporting factors are the enthusiasm for student learning and the teacher's role as a guide, while the inhibiting factors are the lack of a schedule for teaching dance.Kata Kunci: Proses Pembelajaran, Tari Kreasi, Banten Jawara
KAJIAN STRUKTUR DAN MAKNA LARIK ADU PANTUN DI YAYASAN SENI DAN BUDAYA BEKSI MARHALI KECAMATAN BATUCEPER KOTA TANGERANG BANTEN Rohadi Rohadi; Alis Triena Permanasari; Giri Mustika Roekmana
MATRA: Jurnal Seni Musik Tari Teater & Rupa Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Pendidikan Seni Pertunjukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adu Pantun sebagai salah satu sastra lisan yang dikembangkan menjadi bentuk seni atau disebut juga dengan teater tutur. Kesenian Adu Pantun di Yayasan Seni dan Budaya Beksi Marhali Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang-Banten mempunyai ciri struktur dan makna dalam larik Adu Pantun. Struktur larik Adu Pantun menggunakan pantun berbalas oleh pantun jual (pihak mempelai perempuan) dan pantun beli (pihak mempelai laki-laki)  yang meliputi pantun pembuka, pantun isi, dan pantun penutup. Makna yang dapat dipahami dalam bait-bait Adu pantun yang terdiri makna teks dan makna konteks. Makna teks adalah ukuran yang bersifat verbal dan speechless dalam aktivitas sosial sebagai ekspresi unit linguistik yang digunakan untuk menyatakan apa saja yang dipikirkan oleh penutur pantun. Begitu pula makna konteks ialah arti pemahaman dari seorang penutur atau pelaku pantun dalam penuturan atau mengungkapkan isi larik pantun . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, sebagai pengambilan sampel sumber data dengan tujuan dan, tentu saja, trigonometri, pengumpulan data, dan menganalisis data induktif/kualitatifKata Kunci: Adu Pantun, Kajian Struktur, Makna Larik, Pantun Betawi Banten