Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

IbM KELAS IBU DAN BALITA APLIKASI PERAWATAN TALI PUSAT BAYI BARU LAHIR UNTUK MENCEGAH TERJADINYA INFEKSI NEONATAL Kusuma, Inggar Ratna
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku III Bidang Ilmu Kesehatan dan Sains Teknik, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 26 Se
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan  tali pusat merupakan tindakan kebidanan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya infeksi. Di Desa Kedung Gede banyak ibu muda yang belum mengetahui bagaimana merawat tali pusat pada bayi baru lahir dan meminta bantuan dukun bayi untuk merawatnya. Padahal, perawatan yang dilakukan dukun bayi tidak higienis. Oleh karena ibu muda perlu mendapatkan perawatan tali pusat pada bayi secara mandiri dan bagaimana tanda-tanda infeksi pada tali pusat.Metode yang digunakan  adalah dengan ceramah dan diskusi secara kelompok, dan dilanjutkan dengan pemberikan pelatihan mengenai perawatan pada tali pusat pada ibu muda dan kader posyandu. Hasil menunjukkan bahwa  berdasarkan hasil pre dan post test terdapat peningkatan pengetahuan secara kognitif pada peserta. Dengan simulasi perawatan tali pusat pada phantom, peserta dapat melakukan perawatan tali pusat dan memahami cara mendeteksi dini tanda-tanda bahaya infeksi tali pusat pada BBL. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ibu dan kader mengetahui tanda tanda infeksi pada tali pusat bayi baru lahir serta dapat melakukan secara mandiri perawatan tali pusat pada bayi baru lahir pada phantom dan dapat menggunakan leaflet panduan perawatan tali pusat bayi baru lahirKata kunci : perawatan – tali pusat – BBL – infeksi
Path Analysis on the Effect of Birthweight, Maternal Education, Stimulation, Exclusive Breastfeeding, and Nutritional Status on Motoric Development in Children Aged 6-24 Months in Banyumas District, Central Java Kusuma, Inggar Ratna; Salimo, Harsono; Sulaeman, Endang Sutisna
Journal of Maternal and Child Health Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.169 KB)

Abstract

Background: The first two years of a child life is a critical period for his growth and development. Motor skill is one of the elements of children development. Having good control of motor skill helps children in exploring their surrounding also helps in improving development. The study aimed to explain the effect of birth weight, maternal education, provision of stimulation, and nutritional status toward the development of children under two years old.Subjects and Method: The method of the study was analytic observational, with retrospective cohort approach. The study was conducted in 4 sub-districts of Banyumas Regency included: Kembaran, Somagede, Cilongok and Sumpiuh. Cluster sampling was used as subject selection techniques and were classified based on low birth weight and non low birth weight (fixed exposure sampling). There were a total of 120 children whom 40 of them were born with Low Birth Weight and 80 of them with normal birth weight. Exogenous variables among others were birth weight, exclusive breastfeeding, maternal education, stimulation provision. Endogeneous variables were nutritional status, and motor development. Data collection was conducted by using Early Detection Intervention Stimulation for Growth and Development (SDIDTK). Path analysis was used as the analysis technique.Result: Motor development was affected by nutritional status (b=0.12; SE= 0.04; p=0.006), frequency of stimulation (b=0.04; SE= 0.01; p=0.005), birth weight (b=0.33; SE=0.06; p<0.001), and maternal education (b=0.02; SE=0.07; p=0.719). Nutritional status was affected by exclusive breastfeeding (b =0.10, SE=0.15; p=0.507), maternal education (b=0.23; SE=0.13; p=0.078) and birth weight (b=0.38; SE=0.12; p=0.002).Conclusion: Motor development was affected by nutritional status, frequency of stimulation, birth weight, and maternal education. Nutritional status was affected by exclusive breastfeeding, maternal education and birth weight.Key words: birth weight, exclusive breastfeeding, stimulation, maternal education, nutritional status, motor development.Correspondence: Inggar Ratna Kusuma. Fakultas Health Science of Muhammadiyah University Purwokerto Email : inggarratna@gmail.com. Mobile: 08562553967.Journal of Maternal and Child Health (2017), 2(1): 64-75https://doi.org/10.26911/thejmch.2017.02.01.07
Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Dukun Bayi dengan Perawatan pada Ibu Post Partum Citra Hadi Kurniati; Inggar Ratna Kusuma
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 1, No 2 (2017): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.607 KB) | DOI: 10.32536/jrki.v1i2.7

Abstract

Postpartum adalah masa setelah melahirkan, berlangsung selama 40 hari. Pada masa ini terjadi proses pengembalian organ tubuh seperti sebelum hamil. Kepercayaan orang Jawa, banyak memanggil dukun untuk perawatan ibu postparum. Dukun melakukan pemijatan pada ibu supaya badannya tidak sakit lagi. Pengetahuan dan motivasi dukun bayi dalam melakukan perawatan pada ibu Postpartum. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan motivasi dukun bayi terhadap perawatan pada ibu postpartum di Puskesmas Kalibagor, Banyumas. Metode penelitian menggunakan analitik observasional, dimana peneliti diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Pendekatan waktu yang digunakan adalah cross sectional. Analisis dilakukan untuk menguji pengetahuan dan motivasi dukun bayi dalam perawatan ibu postpartum. Analisis data dalam penelitian dengan variabel berskala ordinal dan ordinal adalah statistika non-parametrik. Pengujian hipotesis menggunakan Uji Chi Square. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dukun bayi terhadap perawatan pada ibu postpartum dengan nilai p valeu 0,023. Ada hubungan antara tingkat motivasi dukun bayi terhadap perawatan pada ibu postpartum dengan nilai p valeu 0,014. Kesimpulan adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dukun bayi terhadap perawatan pada ibu postpartum dan ada hubungan antara tingkat motivasi dukun bayi terhadap perawatan pada ibu postpartum.
PEMANFAATAN BUKU KIA SEBAGAI SARANA DETEKSI DINI STUNTING SECARA MANDIRI Dewi Ambarwati; Inggar Ratna Kusuma; Evicenna Naftuchah Riani; Mutiara Dien Safitri
Jurnal Berdaya Mandiri Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Berdaya Mandiri (JBM: EDISI KERJASAMA STIE EKUITAS BANDUNG)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.669 KB) | DOI: 10.31316/jbm.v4i1.1764

Abstract

Keadaan anak-anak sekarang mencerminkan kondisi bangsa di masa depan. Jika anak-anak terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa. Sebaliknya kondisi stunting pada anak beresiko meningkatkan permasalahan kesehatan dimasa depan. Penanganan stunting perlu koordinasi antar sektor dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan tentunya memiliki andil yang cukup besar dalam penanganan stunting karena kader ‘Aisyiyah yang begitu banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Tujuan melakukan kemitraan merupakan sarana meningkatkan kemandirian kader dalam melakukan deteksi dini stunting. Hasil adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada kader “Aisyiyah desa Suro tentang Stunting. Metode yang digunakan adalah ceramah,  FGD (focus group discussion);  melakukan praktek/simulasi. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita (di bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis dan menyebabkan anak terlalu pendek untuk usianya. Buku KIA merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melakukan deteksi dini stunting pada balita secara mandiri.
KADARZI (KELUARGA SADAR GIZI) SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN STATUS GIZI IBU DAN ANAK Dewi Ambarwati; Inggar Ratna Kusuma; Wilis Dwi Pangesti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.901 KB)

Abstract

Pendahuluan permasalahan gizi diindonesia hingga saat ini masih tinggi. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) merupakan program pemerintah yang diterapkan untuk mengatasi masalah gizi. Keluarga diharapkan dapat secara mandiri mewujudkan keadaan gizi baik untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak Tujuan melakukan kemitraan dengan Kader ‘Aisyiyah desa Kawungcarang meningkatkan status gizi ibu dan balita. Pelaksanaan Kegiatan pemecahan masalah menggunakan metode: tahap pertama, memberikan pengetahuan dan pemahaman dengan metode ceramah/tanyajawab menggunakan LCD proyektor, PPT dan leaflet; tahap kedua, mengubah sikap kader ‘Aisyiyah mengenai KADARZI, menggunakan metode FGD (focus group discussion); tahap ketiga, melakukan praktek/simulasi dengan melatih melakukan pengukuran status gizi. Hasil adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pada kader “aisyiyah desa Kawungcarang tentang KADARZI. Kesimpulan KADARZI merupakan keluarga yang semua anggota keluarganya mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah kesehatan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya. Penilaian status gizi untuk orang dewasa dilakukan dengan pengukuran IMT sedangkan pada bayi dan anak balita menggunakan KMS. Adanya penyuluhan meningkatkan pengetahuan kader yang diharapkan mampu meningkatkan partisipasi aktif dalam melakukan pemantauan kesehatan keluarga terkait permasalahan gizi guna meningkatkan kesehatan ibu dan balita.
EDUKASI P4K PADA KELOMPOK IBU HAMIL DESA LEDUG SEBAGAI UPAYAPENINGKATAN PENGETAHUAN KEHAMILAN YANG AMAN Wilis Dwi Pangesti; Inggar Ratna Kusuma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.443 KB)

Abstract

Pendahuluan: Keterlambatan ibu hamil mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan pelayanan kesehatan serta masalah 4 terlalu sampai dengan saat ini masih menjadi penyebab tidak langsung pada kematian ibu, bayi dan balita. Keadaan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pengetahuan ibu hamil. Tujuan: Melalui edukasi P4K, ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan dan mengetahui cara yang aman untuk menyelamatkan kehamilan sampai dengan proses persalinan dan nifas yang aman. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan melalui edukasi P4K dalam kegiatan kelas ibu hamil yang terjadwal oleh bidan desa di Desa Ledug. Peserta kegiatan berjumlah 42 ibu hamil dan kepala pemerintahan desa Ledug. Edukasi dilakukan dengan beberapa metode, meliputi ceramah, penayangan video, diskusi dan praktek dengan media leaflet. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu hamil tentang cara kehamilan yang aman sampai proses persalinan dan nifas berdasarkan P4K.Kesimpulan: Peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang cara kehamilan yang aman sampai dengan proses persalinan dan nifas merupakan salah satu faktor yang mampu mengoptimalkan upaya penurunan kejadian komplikasi dan kematian ibu, bayi dan balita. Dengan edukasi P4K ini, masyarakat dapat mengenal kesehatan secara mandiri sebagai upaya menurunkan keterlambatan mengenal komplikasi dan mencari pelayanan kesehatan yang tepat.
SENAM OTAK UNTUK OPTIMALISASI STIMULASI TUMBUH KEMBANG BALITA Inggar Ratna Kusuma
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.111 KB)

Abstract

Pendahuluan : ‘Aisyiah Desa Suro adalah salah satu ranting binaan ‘Aisiyah Kalibagor. Pengurus Ranting ‘Aisyah Desa Suro terdiri dari 20 orang dan anggota sebanyak 40 orang. Pengurus ‘Aisyiyah Desa Suro hampir 90 % merupakan ibu muda yang memiliki anak diusia 1-6 tahun. Usia balita 0-5 tahun merupakan golden age usia emas. Usia anak di bawah lima tahun (balita) merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak karena pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan memengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Brain Gym atau senam otak adalah gerakan sederhana dengan menggunakan keseluruhan otak karena merupakan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari sehingga belajar jadi riang dan senang Tujuan : Membantu meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita. Menstimulasi perkembangan dan pertumbuhan balita. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mengenai Brain Gym Pelaksanaan Kegiatan : Untuk memecahkan masalah yang ada dapat dilakukan dengan beberapa metode kegiatan seperti ceramah, diskusi, praktek senam otak (brain gym), leaflet, dan pelatihan. Pada kegiatan pengabdian ini menggunakan metode ceramah, diskusi, pembagian leaflet dan mempraktikan senam otak (brain gym) Hasil Adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kader ‘aisiyah desa Suro dalam senam otak (brain gym) bagi bayi baru lahir, neonatus dan balita. Kesimpulan Pengetahuan dan sikap yang benar mengenai senam otak (brain gym) neonatus dan balita mempengaruhi kesehatannya. Dengan senam otak diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan balita dan meningkatkan derajat kesehatan balita
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA MELUNG DALAM KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA SEBAGAI PERWUJUDAN DESA SIAGA BENCANA Sri Suparti; Inggar Ratna Kusuma; Kurnia Dhanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 2 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2020
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.145 KB)

Abstract

Desa Melung terletak di lereng kaki Gunung Slamet, dan merupakan desa berisiko mengalami bencana, baik tanah longsor, gempa, maupun terkena letusan gunung Api Slamet. Dalam pengembanganya desa Kedungbanteng adalah bagian desa binaan Fakultas ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan keunggulan Keperawatan Kegawatdaruratan. Sangat penting keberlanjutan pembinaan desa Melung sebagai desa Mitra, sinergisitas kerjasama dalam pembinaan desa mitra ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan dan perwujudan desa Melung sebagai perwujudan desa siaga bencana. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan mempersiapkan sumber daya yang kompeten dalam mengelola manajemen kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana. Pemetaan kebencanaan secara komprehensif baik dari risiko dan dampak bencana (Analisis kerentanan Bencana). Penyediakan sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana dan menyusun RENSTRA sebagai Desa Siaga Bencana. Kegiatan dilaksanakan selam dua kali yaitu pada tanggal 8 Maret 2020 dan 29 Juli 2020. Setelah dilaksanakan kegiatan PPDM, terjasi peningkatan pengetahuan warga desa Melung, Pengaktifan kembali Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) desa Melung dalam aktifitas desa siaga bencana dan pemetaan bencana juga pembuatan RENSTRA desa siaga bencana.
Deskripsi Ketersediaan Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon) Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Puskesmas Wilayah Banyumas Sri Muryati; Inggar Ratna Kusuma
Proceedings Series on Health & Medical Sciences Vol. 4 (2023): Proceedings of the Midwifery Conference on Collaborative Maternity Care (DYNAMIC)
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pshms.v4i.567

Abstract

Latar Belakang: Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi (alokon) yang ada di fasilitas kesehatan penting untuk mencegah missed opportunity pada ibu pasca bersalin yang ingin menggunakan kontrasepsi. Sehingga dapat membantu menurunkan terjadinya unmet need. Seperti pada penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa masih banyak indikator kesuksesan penyimpanan dan distribusi alokon yang belum tercapai. Diantaranya adalah jumlah alat kontrasepsi yang tidak sebanding dengan jumlah calon akseptor Keluarga Berencana. Mekanisme penyimpanan alokon yang belum memenuhi standar. Pengelolaan alokon di fasilitas kesehatan dari penerimaan hingga pengeluaran masih belum optimal. Oleh karena itu, mekanisme kontrol distribusi dan pengelolaan alokon perlu maksimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketersediaan Alokon (Alat dan Obat Kontrasepsi) dan Jumlah Akseptor KBPP (Keluarga Berencana Pascapersalinan) di Puskesmas wilayah Banyumas. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif observasional yaitu mengamati dan mengobservasi. Pengambilan data dengan purposive sampling, sampel yang digunakan sebanyak 30 puskesmas. Hasil : Hasil penelitian didapatkan Ketersediaan Alokon dan Jumlah Akseptor KBPP di puskesmas wilayah Banyumas dari 30 Puskesmas sebanyak 10 puskesmas masih <25%, sebanyak 6 puskesmas (>25%), 50-75 sebanyak 9 puskesmas (>50%), 75-100 sebanyak 3 puskesmas (>75%), dan >100% sebanyak 2 puskesmas.
IMPLEMENTASI MODEL EDUKASI BIMBINGAN PADA IBU HAMIL UNTUK PENCEGAHAN RESIKO STUNTING DIKABUPATEN BANYUMAS : STUDI KUALITATIF Inggar Ratna Kusuma; Wilis Dwi Pangesti
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 13 No 2 (2022): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 13 NOMOR 2 TAHUN 2022
Publisher : IAKMI South Tangerang Branch

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58185/jkr.v13i2.48

Abstract

Abstract Background: Based on the 2021 Indonesian Toddler Nutrition Status Survey (SSGBI), the prevalence of stunting in Indonesia is still high, namely 24.4 percent or 5.33 million toddlers (1). One of the causes of stunting is malnutrition when the baby is in the womb and in the early stages of the baby's birth. The problem of malnutrition in pregnant women can cause low birth weight babies (LBW), malnutrition in toddlers and predispose to edit(2). One of the efforts to prevent stunting during pregnancy is through nutrition education and coaching for pregnant women. The coaching method improves the healthy lifestyle of pregnant women. improve the ability of pregnant women to regulate their nutritional patterns and nutrition during pregnancy Objective To explore coaching methods for pregnant women to increase knowledge about stunting prevention. Method: This research method is a qualitative research using a phenomenological design. The research was conducted in Banyumas Regency. Selection of purposive sampling informants. Data collection through in-depth interviews and analyzed using the Miles and Huberman method Result: The results of this study explored the nutritional coaching educational model for pregnant women, which is an educational model that combines education through pregnant women classes, home visits and the use of WhatsApp groups as an educational tool. Material development includes the concept of self-management, setting goals, planning, actions related to the nutritional status of pregnant women towards balanced nutrition, and explaining healthy eating patterns in pregnant women. Information about healthy sanitation. the importance of exclusive breastfeeding and healthy parenting for toddlers Conclusion: The conclusion of the nutritional coaching educational model for pregnant women requires a joint commitment from midwives as coaches and pregnant women so that the main goal of increasing stunting prevention knowledge on healthy nutritional status during pregnancy can be achieved. Keywords: Coaching Education Model, pregnant women, prevention of stunting.   Abstrak Latar belakang: Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi yaitu 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Penyebab stunting salah satunya  kekurangan gizi ketika janin dalam kandungan dan pada masa awal bayi lahir. Masalah kekurangan gizi ibu hamil dapat menyebabkan Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR). Upaya untuk mencegah stunting selama hamil salah satunya melalui edukasi dan bimbingan gizi pada ibu hamil. Metode bimbingan diharapkan dapat meningkatkan gaya hidup sehat ibu hamil. Meningkatkan kemampuan ibu hamil mengatur pola gizi dan nutrisinya selama hamil Tujuan: Mengeksplorasi bagaimana implementasi keberlanjutan metode bimbingan ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan stunting setelah pemberian intervensi Metode Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan desain case study. Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyumas. Pemilihan informan purposive sampling. Informan primer meliputi Ibu hamil dan bidan sebanyak 25 orang. Validasi data hasil wawancara mendalam dilakukan dengan melakukan triangulasi melalui informan sekunder yakni Ahli gizi Puskesmas, Dosen Gizi di Universitas, Dokter Umum sebanyak 5 orang. Pengambilan data melalui wawancara mendalam dan dianalisis dengan menggunakan Miles and Huberman method Hasil: Penelitian ini implementasi metode edukasi bimbingan gizi pada ibu hamil setelah pemberian intervensi masih kurang optimal karena bidan selaku coach/pembimbing masih terfokus pada pelayanan kebidanan yang tidak holistik. Faktor pendorong implementasi meliputi pelayanan yang diberikan oleh bidan, motivasi ibu hamil untuk berubah, dukungan sosial, respon positif terhadap topik bimbingan manajemen diri dan pola asuh. Faktor penghambat meliputi faktor internal individu (tidak konsisten) dan respon negative terhadap topik sanitasi sehatn Kesimpulan: Keberlanjutan implementasi model edukasi bimbingan gizi pada ibu hamil memerlukan komitmen bersama dari bidan selaku pembimbing dan ibu hamil agar tujuan utama perubahan perilaku peningkatan pengetahuan pencegahan stunting status gizi sehat selama hamil dapat tercapai.