Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Proses Bubut pada Berbagai Jenis Kayu untuk Furnitur Rusnaldy Rusnaldy; Achmad Widodo; Norman Iskandar; Berkah Fajar T.K
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.427 KB)

Abstract

Indonesia termasuk negara eksportir furnitur terbesar di dunia. Namun demikian, kualitasfurnitur Indonesia masih kalah bersaing dengan furnitur dari negara-negara seperti Cina,Kanada, Meksiko, Italia, Vietnam, Malaysia dan Taiwan. Salah satu hal yang menyebabkankualitas furnitur Indonesia masih rendah adalah kurangnya penguasaan teknologimanufaktur kayu, dalam hal ini proses permesinan, terutama proses bubut, karenamerupakan proses yang paling banyak dipakai. Kualitas permukaan dari produk yangterbuat dari kayu adalah satu hal yang sangat penting dalam industri furnitur karenadisamping berkaitan dengan masalah estetika juga berpengaruh pada proses manufakturselanjutnya seperti proses finishing dan kekuatan sambungan adhesifnya. Pada penelitianini kayu yang digunakan adalah jenis-jenis kayu yang banyak digunakan sebagai bahanbaku produk furnitur di Indonesia, terutama di pulau Jawa, seperti kayu jati, nangka, mahoni,dan mangga. Spesimen benda kerja diambil dari balok kayu pada arah radial danlongitudinal, dan dibuat berbentuk silinder dengan diameter 30 mm dan panjang 80 mm.Parameter proses bubut yang divariasikan adalah feed rate, karena secara teoritis dan darihasil kajian sebelumnya parameter inilah yang paling berpengaruh terhadap kekasaranpermukaan benda kerja, sementara parameter lainnya seperti cutting speed dan kedalamanpotong dibuat konstan. Dari hasil diperoleh bahwa spesimen yang diambil dari arah radialmemiliki kekasaran permukaan yang lebih besar bila dibanding dengan arahlongitudinal.Dari hasil juga terlihat bahwa semakin besar feed rate yang diterapkan padaproses bubut kayu, semakin besar pula nilai kekasaran permukaannya.Dari penelitian inijuga didapat bahwa kayu nangka memiliki kualitas permukaan yang paling baik biladibandingkan dengan kayu jati, mahoni dan mangga.Kata kunci: Kayu, furnitur, proses bubut, kualitas permukaanIndonesia including the country's largest furniture exporter in the world. However, the qualityof Indonesian furniture still unable to compete with furniture from countries like China,Canada, Mexico, Italy, Vietnam, Malaysia and Taiwan. One of the things that cause lowquality furniture Indonesia still is a lack of mastery of wood manufacturing technology, in thiscase the process of machining, especially turning process, because it is the most widelyused. There are many technological barriers that must be overcome in order to qualitytimber from the machining process could be good. Surface quality of products made fromwood is a very important thing in the furniture industry as well as issues related to aestheticsalso affects the subsequent manufacturing prose like finishing process and the strength ofthe connection adhesive. Therefore, the research to obtain the characteristics of the woodlathe process to obtain high quality furniture products have done the research team. Thisstudy are used the types of wood such as teak, jackfruit, mahogany, and mango.Specimens taken from the work piece wooden beams in the radial and longitudinaldirections, and made cylindrical with a diameter of 30 mm and a length of 80 mm. Latheprocess parameters are varied is the feed rate, because theoretically and from the results ofprevious studies is the most influential parameter of the surface roughness of the workpiece, while the other parameters such as cutting speed and depth of cut made constant.Testing of physical properties and mechanical properties of each timber are also performedas supporting data. From the results obtained that the specimen taken from the radialdirection has a greater surface roughness than the longitudinal direction. In addition, if thegreater the feed rate is applied to the wood lathe, the greater the surface roughness values.The jackfruit wood has the most excellent surface quality when compared with teak,mahogany and mango.Keywords: Wood, furniture, lathing, surface quality.
ANALISIS CACAT SHORT SHOT DALAM PROSES INJECTION MOLDING PADA KOMPONEN SHROUD FAN Norman Iskandar; Fajri Ramadhan Vendiza
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.833 KB)

Abstract

Proses injection molding adalah suatu proses pembentukan plastik dengan cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke dalam sebuah cetakan (mold). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cacat atau yang biasa disebut NG (Not Good) komponen pada proses injection molding dan meniliti penyebab reject tersebut terjadi. Cacat yang akan dikaji adalah cacat short shot atau terjadinya kondisi dimana cetakan tidak terisi sempurna oleh material yang diinjeksikan. Cacat short shot secara umum biasanya terjadi pada awal proses dikarenakan ada material sisa yang masih dingin dibagian alat injeksi sisa proses sebelumnya. Hal ini dianggap wajar dan hanya berdampak pada reject komponen yang jumlahnya sudah diprediksikan. Menjadi tidak wajar jika short shot terjadi hampir pada seluruh proses sehingga jumlah komponen yang direject jumlahnya sangat besar. Cacat short shot yang dikaji adalah cacat yang terjadi pada proses pembuatan komponen shroud fan dengan material PP COSMOPLENE X660T R299 dan menggunakan mesin injection molding HC-1060. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, pengujian dan pengukuran langsung data dilapangan kemudian dilakukan kajian analitik. Dari hasil penelitian didapatkan penyebab terjadinya cacat short shot adalah kondisi material yang diinjeksikan kedalam cetakan yang berasal dari barel berada pada temperature dibawah standar dimana seharusnya temperaturnya 230oC namun realitanya hanya mencapai 180-190oC. Pada barel sudah diatur pemanasan yang diberikan mencapai 250oC sehingga diharapkan saat melewati bagian injeksi temperatur 230oc bisa tercapai. Kesalahan pembacaan sensor pada barel pemanas menjadi penyebab terjadinya cacat.Kata kunci: Cacat, injection molding, sensor temperatur, short shot, shroud fan.
PENGARUH KONSENTRASI NaOH TERHADAP UKURAN KRISTAL ZEOLIT A YANG DISINTESIS DARI LIMBAH GEOTHERMAL Deni Fajar Fitriyana; Sulardjaka Sulardjaka; Norman Iskandar; Muhammad Zulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v14i2.2511

Abstract

Telah dilakukan sintesis zeolite berbahan dasar limbah geothermal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Energi, Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh konsentrasi NaOH terhadap karakteristik zeolit yang disintesis dari limbah geothermal. Sebelum digunakan sebagai bahan dasar sintesis, lumpur geothermal terlebih dahulu dilakukan kalsinasi pada suhu 850oC selama 3 jam. Sintesis menggunakan metode hydrothermal pada suhu100oC selama 4 jam dengan variasi konsentrasi NaOH 1,67 M, 3M dan 5M. Karakterisasi produk sintesis dilakukan dengan menggunakan spektroskopi serapan atom (AAS), difraktometer sinar-x (XRD) dan scanning electron microscope (SEM). Dari hasil uji AAS kandungan silika pada lumpur geothermal setelah proses kalsinasi meningkat dari 49,1% menjadi 80.0426%. Dari hasil analisis data XRD dan SEM, peningkatan konsentrasi NaOH akan menurukan crystal sizes dan crystallization time zeolite A.Kata Kunci: sintesis, hidrotermal, zeolit A, sodalit
ANALISIS KONDISI PEMESINAN IDEAL UNTUK MENCAPAI UMUR OPTIMAL DARI ROUTING CUTTER DIAMETER 32 mm DAN SLOT DRILL 25 mm PADA MESIN CNC DMC 210 U Deni Fajar Fitriyana; Sulardjaka Sulardjaka; Norman Iskandar; Pratama Eka P. S; Muhammad Dzulfikar
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v14i2.2514

Abstract

Teknologi pemesinan kecepatan tinggi (high speed machining) merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan produktivitas disuatu proses pemesinan. Mesin kecepatan tinggi yang digunakan di PT X adalah mesin CNC DMG Mori DMC 210U yang merupakan mesin CNC 5 axis. Namun dalam aplikasinya, mesin DMG Mori DMC 210 U ini masih belum dapat bekerja secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah umur pahat yang belum optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pemesinan yang sesuai untuk pahat routing cutter (T02) dan pahat slot drill (T31) agar mencapai umur pahat yang optimal berdasarkan data perbandingan nilai teoritis dengan nilai aktual pada mesin CNC DMC 210U. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada pahat routing cutter (T02), umur optimalnya adalah 300 menit sedangkan umur aktualnya adalah 196,41 menit. Pada pahat slot drill (T31), umur optimalnya adalah 350 menit sedangkan umur aktualnya adalah 330,48 menit. Maka dari itu perlu dilakukan penyesuaian kondisi pemesinan agar umur pahat menjadi optimal, dimana kondisi pemesinan yang sesuai untuk pahat routing cutter (T02) yaitu : kecepatan potong (Vc)=1225,31 mm/min, kecepatan spindle (N)= 12200 rpm , feed rate (f)=3660 mm/min , material removal rate= 351,36 cc/min, sedangkan untuk pahat slot drill (T31) yaitu : kecepatan potong (Vc)=1245,14 mm/min , kecepatan spindle (N)= 15862 rpm , feed rate (f)=4758,6 mm/min , material removal rate= 237,93 cc/min .Kata kunci: high speed machining, routing cutter, slot drill, umur pahat
UJI KUALITAS PRODUK BRIKET ARANG TEMPURUNG KELAPA BERDASARKAN STANDAR MUTU SNI Norman Iskandar; Sri Nugroho; Meta Fanny Feliyana
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v15i2.3073

Abstract

Kebutuhan akan energi semakin meningkat seiring bertambahnya populasi manusia. Upaya mencari sumber energi baru terus dilakukan termasuk sumber Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satu yang banyak dikaji dan diteliti dan dikembangkan adalah biomassa dimana di antara produk dari energi bersumber dari biomassa adalah briket arang tempurung kelapa. Permintaan briket arang tempurung kelapa semakin meningkat terutama dari luar negeri. Namun sebagian produk briket arang tempurung kelapa ternyata tidak diterima di pasaran luar negeri bahkan dalam negeri juga ada yang menolak dikarenakan kualitas tidak memenuhi standar. Briket arang tempurung kelapa mempunyai persyaratan mutu pasar yang dituju seperti untuk Indonesia berdasarkan standar SNI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik briket arang produksi salah satu perusahaan briket arang di Jawa tengah, berdasarkan standar SNI No.1/6235/2000. Parameter proses produksi yang diuji yaitu kadar air dan pengujian hasil produksi briket yaitu berupa geometri, densitas, kadar abu, kadar karbon, nilai kalor, dan kadar zat menguap. Hasil yang didapat adalah briket belum lolos standar SNI No.1/6235/2000 untuk parameter kadar karbon. Sedangkan pada kadar air, kadar abu, nilai kalor, dan kadar zat menguap telah memenuhi standar SNI yang menjadi acuan. Kata kunci: arang tempurung kelapa, briket, EBT, kualitas, SNI