Ni Putu Wardani
Department Of Medical Education Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Denpasar, Bali

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Osmolalitas plasma sebagai alternatif acute physiologic and chronic health evaluation II untuk memprediksi mortalitas pada pasien kritis yang dirawat di Intensive Care Unit RSUP Sanglah Wardani, Ni Putu; Wiryana, Made; Suarjaya, Putu Pramana
Medicina Vol 47 No 1 (2016): Januari 2016
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.927 KB)

Abstract

Prediksi mortalitas bersifat esensial pada manajemen perawatan intensif. Acute Physiologic and Chronic Health Evaluation II merupakan sistem skor kompleks yang umum digunakan di Intensive Care Unit (ICU), sedangkan osmolalitas plasma merupakan salah satu sistem skor parameter tunggal yang diketahui dapat menjadi alternatif prediktor mortalitas di ICU. Tujuan penelitian untuk mengetahui besar nilai area undercurve (AUC), sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif dari kedua prediktor dan mengetahui adanya perbedaan bermakna dari nilai AUC kedua prediktor tersebut. Penelitian merupakan uji diagnostik metode cross sectional yang melibatkan 134 subjek. Uji diagnostik menggunakan kurva ROC dan tabel 2x2. Perhitungan data didapatkan nilai AUC osmolalitas plasma sebesar 75,9% (IK95% 67,7 sampai 84,3%), dengan cut off point 297 mOsm/kg, sensitifitas 70,0%, spesifisitas 79,7%. Tabel 2x2 menghasilkan NDP sebesar 79,0% (IK95% 66,8 sampai 88,3%), NDN 70,8% (IK95% 58,9 sampai 81%). Nilai AUC APACHE II sebesar 83,4% (IK95% 76,5 sampai 90,3%) dengan cut off point sebesar 24, sensitifitas 72,9%, spesifisitas 81,3%. Tabel 2x2 menghasilkan NDP 81,0% (IK95% 69,1 sampai 89,8%), NDN 73,2% (IK95% 61,4 sampai 83,1%). Analisis ROC didapatkan nilai P=0,19. Nilai AUC osmolalitas plasma tergolong level sedang (>70-80%), APACHE II tergolong level baik (>80-90%). Analisis ROC dengan P>0,05 menyatakan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kurva ROC kedua prediktor. Sekalipun osmolalitas plasma memiliki nilai diagnostik sedang, dibandingkan APACHE II dengan nilai diagnostik baik tetapi perbedaan nilai tersebut tidak bermakna sehingga osmolalitas plasma dapat digunakan sebagai alternatif APACHE II untuk prediktor mortalitas di ICU. Prediction of in-hospital mortality is essential for management of intensive care. Complex scoring system commonly used is APACHE II, meanwhile plasma osmolality is a single parameter scoring system that has known to be an alternative for mortality predictors in the Intensive Care Unit (ICU). The objective of this study was to determine the area undercurve (AUC) value, sensitivity, specificity, positive predictive value, negative predictive value for both predictors and to determine significant differences in AUC values in both scoring system. This was a diagnostic test with cross-sectional method that included 134 subjects. Diagnostic test using ROC curves and 2x2 tables. Result of plasma osmolality with AUC 75.9% (95%CI 67.7 to 84.3%). Cut off point was 297 mOsm/kg, sensitivity was 70.0%, and specificity was 79.7%. Two point two table with PPV 79.0% (95%CI 66.8 to 88.3%) and NPV 70.8% (95%CI 58.9 to 81%). The AUC for APACHE II was 83.4% (95%CI: 76.5 to 90.3%). Cut off point was 24, sensitivity was 72.9%, and specificity was 81.3%. Two point two table with PPV 81.0% (95%CI 69.1 to 89.8%) and NPV 73.2% (95%CI 61.4 to 83.1%). ROC analysis with P value=0.19. AUC values of plasma osmolality was at moderate level (>70 to 80%), APACHE II at good level (>80 to 90%). ROC analysis with P>0.05 states there was no significant difference between the ROC curves in both predictors. Although plasma osmolality has moderate diagnostic value, compared with APACHE II, with a good diagnostic value but the value differences was unsignificant thus plasma osmolality can be used as an alternative of APACHE II for mortality predictors in critically ill patients in the ICU.
TINGKAT KESIAPAN PENGGUNAAN E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Lisa Amelia Wijaya; Ni Putu Wardani; Dewa Ayu Agus Sri Laksemi; Ni Luh Putu Eka Diarthini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P08

Abstract

Fast translate Icon translate ABSTRAK E-learning adalah sistem belajar mengajar yang menggunakan media elektronik dan sudah digunakan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSSKPD FK Unud). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan pelaksanaan e-learning di PSSKPD FK Unud. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner berdasarkan model e-learning readiness Aydin dan Tasci yang terdiri atas 37 pertanyaan yang dibagi ke dalam empat faktor, antara lain faktor teknologi, faktor sumber daya manusia, faktor pengembangan diri, dan faktor inovasi. Kuesioner ini ditujukan pada seluruh mahasiswa PSSKPD FK Unud angkatan 2019 dimana penelitian ini dilaksanakan di FK Unud. Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan 242 dari 254 mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa PSSKPD angkatan 2019 didapatkan bahwa skor kesiapan e-learning PSSKPD FK Unud sebesar x? = 3,98. Skor kesiapan ini menandakan bahwa PSSKPD FK Unud tergolong ke dalam kategori siap, tetapi membutuhkan beberapa peningkatan (3,4 < x? ? 4,2). Adapun peningkatan yang dibutuhkan, yaitu peningkatan dalam faktor teknologi (x? = 4,17), faktor sumber daya manusia (x? = 4,03), faktor pengembangan diri (x? = 3,90), dan faktor inovasi (x? = 3,81). Penilaian terhadap tingkat kesiapan penyelenggaraan e-learning ini perlu dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi serta meningkatkan kualitas dari pelaksanaan e-learning di PSSKPD FK Unud. Kata kunci : e-learning readiness, Aydin dan Tasci, PSSKPD FK Unud
PERBEDAAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA DAN KETIGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ida Bagus Satriya Wibawa; Ni Putu Wardani; Ni Luh Putu Eka Diarthini; Putu Ayu Asri Damayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i8.P15

Abstract

ABSTRAK Self Directed Learning (SDL) memiliki kaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Konsep belajar ini merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa itu sendiri atau student centered learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan mahasiswa dalam metode SDL yang biasa disebut sebagai Self Directed Learning Readiness (SDLR). Penelitian ini bersifat cross-sectional analitic dimana pengambilan sampel dilakukan satu kali dengan menggunakan instrument kuesioner pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter (PSSKPD) mahasiswa tahun pertama pada penelitian ini yaitu angkatan tahun 2018, dan mahasiswa tahun ketiga yaitu angkatan 2016. Penghitungan jumlah sampel dilakukan melalui total sampling dan terkumpul sebanyak 425 kuesioner, dimana angkatan 2016 sebanyak 205 responden, angkatan 2018 sebanyak 220 responden. Kuesioner yang dipakai memiliki 36 pertanyaan utama dan 3 pertanyaan tambahan, kuesioner memiliki nilai 1-5 (Likert Scale) dimana kuesioner telah di validasi oleh Zulharman (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor yang signifikan antara masing-masing kelompok angkatan (P > 0.05). Skor SDLR pada angkatan 2016 dengan kategori hasil tinggi memiliki jumlah sampel yang lebih banyak dibandingkan dengan angkatan 2018. Kedua kelompok angkatan masing-masing memperoleh skor SDLR pada 2 kategori yaitu kategori tinggi, dan kategori sedang Kata Kunci: Independent learning, Self Directed Learning Readiness (SDLR), PBL, Skor SDLR
PENGARUH JUMLAH PEMBEKALAN TERHADAP PERSEPSI DAN KESIAPAN MAHASISWA MENGENAI INTERPROFESSIONAL EDUCATION DI UNIVERSITAS UDAYANA Elma Rahmadayani; Ni Putu Wardani; Putu Gede Sudira
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P13

Abstract

ABSTRAK Interprofessional education (IPE) merupakan sebuah strategi untuk meningkatkan kolaborasi antar tenaga kesehatan agar dapat memandang suatu masalah dan mampu menyelesaikannya secara holistik. Sedangkan pembekalan merupakan salah satu komponen dalam mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi IPE. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembekalan terhadap persepsi dan kesiapan mahasiswa mengenai IPE. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran terdiri dari 6 program studi dan Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Data diperoleh melalui kuesioner IEPS dan RIPLS. Jumlah sampel sebanyak 201 responden dari tujuh program studi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan persepsi dan kesiapan mahasiswa (p<0,05) dimana 60,2% mahasiswa memiliki persepsi kategori baik dengan Fisioterapi memiliki pesepsi (82,6%) kategori baik paling tinggi dan Pendidikan Dokter memiliki persepsi (48,0%) kategori baik paling rendah. Sedangkan sebanyak 74,6% mahasiswa memiliki kesiapan kategori baik dengan Pendidikan Dokter Gigi memiliki kesiapan (94,1%) kategori baik paling tinggi dan Pendidikan Dokter memiliki kesiapan (53,3%) kategori baik paling rendah. Tidak terdapat pengaruh jumlah pembekalan terhadap persepsi dan kesiapan mahasiswa mengenai IPE (P>0,05). Kata kunci: Jumlah Pembekalan, Persepsi, Kesiapan, Interprofessional Education (IPE), Mahasiswa
PERBEDAAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA DAN KETIGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ida Bagus Satriya Wibawa; Ni Putu Wardani; Ni Luh Putu Eka Diarthini; Putu Ayu Asri Damayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P09

Abstract

ABSTRAKSelf Directed Learning (SDL) memiliki kaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Konsep belajar inimerupakan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa itu sendiri atau student centeredlearning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan mahasiswa dalam metodeSDL yang biasa disebut sebagai Self Directed Learning Readiness (SDLR). Penelitian ini bersifatcross-sectional analitic dimana pengambilan sampel dilakukan satu kali dengan menggunakaninstrument kuesioner pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter(PSSKPD) mahasiswa tahun pertama pada penelitian ini yaitu angkatan tahun 2018, dan mahasiswatahun ketiga yaitu angkatan 2016. Penghitungan jumlah sampel dilakukan melalui total samplingdan terkumpul sebanyak 425 kuesioner, dimana angkatan 2016 sebanyak 205 responden, angkatan2018 sebanyak 220 responden. Kuesioner yang dipakai memiliki 36 pertanyaan utama dan 3pertanyaan tambahan, kuesioner memiliki nilai 1-5 (Likert Scale) dimana kuesioner telah di validasioleh Zulharman (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor yangsignifikan antara masing-masing kelompok angkatan (P > 0.05). Skor SDLR pada angkatan 2016dengan kategori hasil tinggi memiliki jumlah sampel yang lebih banyak dibandingkan denganangkatan 2018. Kedua kelompok angkatan masing-masing memperoleh skor SDLR pada 2 kategoriyaitu kategori tinggi, dan kategori sedang Kata Kunci: Independent learning, Self Directed Learning Readiness (SDLR), PBL, Skor SDLR
PERBANDINGAN PENDEKATAN BELAJAR (LEARNING APPROACHES) MAHASISWA TAHUN PERTAMA DAN TAHUN KETIGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Made Indira Dianti Sanjiwani; Ni Putu Wardani; Ni Luh Putu Eka Diarthini; Dewa Ayu Agus Sri Laksemi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i10.P13

Abstract

Learning approach is a method applied by individuals in studying material to achieve learning outcomes. Learning approaches can be classified into surface, deep, and strategic learning approach. Changes in the learning environment may affect the learning process of a student. This is prone to occur in first-year medical students who are experiencing a transition from high school education to university. The purpose of this study was to explore the comparison of the learning approaches used by first and third-year medical students. This study is an analytical study with a cross-sectional approach using the Indonesian version of The Approaches and Study Skills Inventory for Students (ASSIST) questionnaire. The sample collection technique used random sampling method with a sample size of 216 students. The collected data were analyzed in univariate and bivariate ways using a computer program. Respondents ranging from 18 to 22 years old and most of them were females (66.2%). First-year student respondents were 106 people (49.1%) and third-year students were 110 people (50.9%). Comparative analysis for categorical data was carried out using the chi-square test and obtained p-value = 0.011 (p <0.05), indicates that there is a significant difference between the types of learning approaches of first and third-year medical students. Third-year students were found to have a deep learning approach dominantly, while first-year students have a surface learning approach dominantly. Further research related to learning approaches should be carried out as a contribution to the curriculum formation process and may encourage students to adopt a good learning approach
HUBUNGAN METODE DALAM PELATIHAN BASIC CLINICAL SKILL BLOK ENDOKRIN TERHADAP KELULUSAN OSCE BLOK ENDOKRIN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2015 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA G.A.R. Windaswari; Ni Putu Wardani; I Gde Haryo Ganesha
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.042 KB)

Abstract

Pembelajaran pada mahasiswa kedokteran bukan hanya tentang pembelajaran mengenai teori namun juga keterampilan klinis yang dimiliki untuk menjalankan praktek kedokteran yang tepat. Mahasiswa akan mendapatkan pelatihan Basic Clinical Skill (BCS) sebagai bekal untuk pembelajaran dijenjang klinik. Pelatihan BCS ini dinilai dengan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang dilaksanakan disetiap akhir semester ataupun satu tahun sekali. Penelitian ini merupakan penelitian analisis yang dilanjutkan dengan desain cross sectional. Subjek penelitian yaitu mahasiswa . Variabel-variabel yang akan diteliti yaitu variasi kasus yang diberikan pada pelatiahan BCS di Fakultas Kedokteran Unud yang menjalani blok endokrin. Uji statistik yang digunakan yaitu chi-square. Sebanyak 145 kuesioner terkumpul dan masuk kriteria sampel didapatkan beberapa komponen yang memiliki hubungan secara tidak langsung dengan kelulusan OSCE blok endokrin. Metode pelatihan BCS memiliki hubungan dengan kelulusan OSCE blok endokrin (p=0,04). Terdapat hubungan antara metode pelatihan BCS yang digunakan dengan kelulusan nilai OSCE blok Endokrin. Serta metode simulasi berupa variasi kasus adalah metode yang paling efektif dalam pelaksanaan pelatihan BCS. Kata Kunci : pelatihan BCS, OSCE, metode
HUBUNGAN SELF-DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) DENGAN HASIL KELULUSAN BLOK BIOMEDIK I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER (PSPD), FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA . Gayathridayawasi; Ni Putu Wardani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.349 KB)

Abstract

Self-directed learning (SDL) merupakan metode pembelajaran yang dilandasi oleh inisiatif dari individu sendiri yakni dalam hal rencana belajar, proses atau pelaksanaan, dan evaluasi belajar terhadap proses belajar yang telah dilalui. Mahasiswa tahun ajaran pertama dituntut menjadi mahasiswa yang aktif dan mandiri dalam proses adaptasi belajarnya sendiri. SDLR dapat menjadi tolok ukur kesuksesan belajar mandiri mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti mengenai hubungan SDLR terhadap hasil pembelajaran mahasiswa PSPD FK Unud. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian analitik, cross-sectional dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa PSPD FK Unud. Variabel yang diteliti yaitu skor SDLR mahasiswa dengan hasil kelulusan blok Biomedik I dan dianalisis menggunakan uji korelasi Spearmen. Terdapat sebanyak 130 responden yang masuk dalam kriteria sampel, dan diperoleh hasil nilai p sebesar 0,000 yang berarti terdapat korelasi antara SDLR dengan kelulusan ujian akhir blok Biomedik I mahasiswa PSPD, FK Unud, dengan nilai koefisien korelasi (r) berarah positif sebesar 0,547.
Sikap mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terhadap peran media sosial sebagai alternatif small group discussion secara online Ida Bagus Made Mahendra Wisma; Putu Ayu Asri Damayanti; Ni Putu Wardani
Intisari Sains Medis Vol. 11 No. 2 (2020): (Available online: 1 August 2020)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.815 KB) | DOI: 10.15562/ism.v11i2.681

Abstract

Background: The rapid development of information and communication technology provides an alternative in disseminating knowledge, especially accessing information in the field of education. Increasing access to information through social media can develop cognitive power in student groups, such as through discussion learning methods based on Small Group Discuccion (SGD) at the Faculty of Medicine, Udayana University.Aim: To evaluate the attitude of students batch 2016 Medical Faculty and Doctor Professional Study Program (PSSKPD) Faculty of Medicine of Udayana University towards the role of social media as an alternative to online SGDMethod: This study was an observational study using a cross sectional descriptive design of the batch 2016 PSSKPD students of the Faculty of Medicine, Udayana University in the period August-November 2019.Result and Conclusion: The most commonly used social media by PSSKPD students batch 2016 at the Faculty of Medicine of Udayana University in carrying out SGD was social media LINE (83.5%). The description related to knowledge about the role and benefits of social media is 84.4%. The description of students' attitude towards social media-based SGD has a high positive value of 97.9%. The description of students' attitudes towards the amount of information obtained through SGD based on social media namely 89.6% agreed and 20.8% strongly agreed. The role of social media as an alternative to SGD online greatly helps students learn. understanding the topic of discussion as well as interacting, arguing, and add insights.  Latar Belakang: Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat memberikan alternatif dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan terutama mengakses informasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan akses informasi melalui media sosial dapat mengembangan daya kognitif pada kelompok pelajar, seperti melalui metode pembelajaran diskusi berbasis Small Group Discuccion (SGD) di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.Tujuan: Untuk mengetahui sikap mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter (PSSKPD) angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana terhadap peran media sosial sebagai alternatif SGD secara online Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan rancangan deskriptif cross sectional terhadap mahasiswa PSSKPD angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana periode Agustus-November 2019.Hasil dan Simpulan: Media sosial yang paling sering digunakan oleh mahasiswa PSSKPD angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam melaksanakan SGD adalah media sosial LINE (83,5%). Gambaran terkait pengetahuan mengenai peran dan manfaat media sosial adalah sebesar 84,4%. Gambaran sikap pernyataan mahasiswa terhadap SGD berbasis media sosial memiliki nilai positif yang tinggi sebesar 97,9%. Gambaran sikap mahasiswa terhadap besarnya informasi yang didapatkan melalui SGD berbasis media sosial yakni 89,6% menyatakan setuju dan 20,8% sangat setuju. Peran media sosial sebagai alternatif SGD online sangat membantu mahasiswa belajar. memahami topik diskusi serta, berinteraksi, berargumentasi, serta saling menambah wawasan. 
PERBEDAAN ANTARA METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DAN PEER ASSISTED LEARNING (PAL) TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM ANATOMI PADA MAHASISWA SEMESTER I FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Kanaka Puspita, Ida Ayu; Damayanti, Putu Ayu Asri; Wardani, Ni Putu; Eka Diarthini, Ni Luh Putu
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i05.P11

Abstract

Metode pembelajaran peer assisted learning (PAL) mampu meningkatkan pemahanan dan interaksi sosial yang baik untuk mahasiswa tahun pertama yang tengah mengalami masa penyesuaian. Anatomi sebagai dasar pengetahuan preklinik sangat penting dan cenderung disampaikan dengan metode konvensional (teacher-centered). Penelitian in bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pembelajaran anatomi antara metode konvensional dan PAL pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas KedokteranmUniversitas Udayana. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu (metode konvensional: kontrol; metode PAL: intervensi) dengan pretest dan post-test. Sampel diambil menggunakan teknik pengambilan acak pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana setelah mendapat persetujuan. Hasil pembelajaran diolah dengan SPSS melalui uji Wilcoxon dan Mann-Whitney. Dari penelitian ini ditemukan adanya perbedaan hasil pembelajaran antara metode konvensional dan PAL. Melalui uji Mann-Whitney didapatkan rerata peringkat kelompok dengan metode konvensional (145,67) lebih tinggi daripada kelompok dengan PAL (91,04) (p<0,05) dari total 238 mahasiswa. Temuan ini bermanfaat memberikan pemahaman metode pembelajaran lain terhadap mahasiswa tahun pertama dan menjadi analisa perbedaan kedua metode pada pembelajaran anatomi di Fakultas Kedokteran Universitasi Udayana. Kata Kunci: metode pembelajaran, konvensional, peer assisted learning.