Claim Missing Document
Check
Articles

THE EFFECT OF NaOH CONCENTRATION AND TEMPERATURE ON ZEOLITE SYNTHETIS FROM FLY ASH BY HIDROTHERMAL ALKALI Jumaeri, Jumaeri; Sutarno, Sutarno; Kunarti, Eko Sri; Santosa, Sri Juari
Jurnal Zeolit Indonesia Vol 8, No 1 (2009)
Publisher : Jurnal Zeolit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.518 KB)

Abstract

Zeolite synthesis from coal fly ash PLTU Tanjung Jati Japara was conducted by hydrothermal alkali. Preparation was done on fly-ash that has been refluxed with 1M of HCl and without refluxed. NaOH with certain concentration (2, 3, and 4M) was mixed with coal fly-ash by ratio 10 ml each 1 gram of fly ash into Teflon tube 100 ml at autoclave stainless-steel. Then, autoclave was heated on the oven at temperature of 120-1600C. Synthetic zeolite ouput was qualitative tested by using infrared spectroscopy, X-Ray diffraction, and SEM. The result showed that NaOH concentration, temperature, and hydrothermal alkali period of coal fly ash was affecting characterization of zeolite ouput. The temperature which use for optimally hydrothermal processes exist on range 140 –160oC. The increase of temperature causes improving crystallization of zeolite products. Hydrothermal synthetic product from fly ash is alumina-silica compound which are a mixture of some crystals such as P zeolite, Y zeolite, sodalite, mullite, and quartz.
PEMANFAATAN ZEOLIT DARI ABU SEKAM PADI DENGAN AKTIVASI ASAM UNTUK PENURUNAN KESADAHAN AIR Putranto, VH; Kusumastuti, E; Jumaeri, Jumaeri
Jurnal MIPA Vol 38, No 2 (2015): October 2015
Publisher : Jurnal MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivasi menggunakan asam kuat dalam sintesis zeolit dikenal dapat meningkatkan kemampuan zeolit sebagai adsorben. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan abu sekam padi sebagai sumber silika yang diaktivasi dengan HCl 2 M pada sintesis zeolit secara hidrotermal dan memanfaatkan zeolit hasil sintesis untuk menurunkan tingkat kesadahan air sumur. Proses aktivasi dilakukan dengan menggunakan larutan HCl 2 M. Zeolit hasil sintesis diuji secara kualitatif menggunakan Spektrofotometer Inframerah (FTIR) dan Difraksi Sinar-X (XRD) kemudian dimanfaatkan untuk menurunkan kadar ion logam Ca2+ dan Mg2+ penyebab kesadahan air dengan variasi waktu kontak (0, 20, 30, 40, 50, 60, 90, dan 120 menit) dilanjutkan variasi massa zeolit sintetis (0,05; 0,1; 0,125; 0,25; serta 0,5 gram per volume air sumur 25 ml). Hasil uji komposisi kimia dengan Fluoresensi Sinar-X menunjukkan abu sekam padi yang telah diaktivasi memiliki kadar silika (SiO2) yang lebih tinggi yakni mencapai 95,83%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit sintetis yang dihasilkan merupakan zeolit tipe NaY (zeolite like) dengan kristal cancrinite sebagai fasa dominan. Adsorbsi optimum ion logam Ca2+ dan Mg2+ dalam air sumur oleh zeolit hasil sintesis terjadi pada waktu 60 menit dengan penyerapan optimum sebesar 94,71% Ca2+ dan 84,55% Mg2+ serta pada massa adsorben optimum 0,125 gram dengan penyerapan optimum sebesar 93,02% Ca2+ dan 83,78% Mg2+.Activation using a strong acid in zeolite synthesis is known can enhance the ability of zeolite as adsorbent. This study aims to utilize rice husk ash as a source of silica, which is activated with 2 M HCl in zeolite synthesis hydrothermally and apply the zeolite to reduce the level of hardness in well water. The activation process is performed by using HCl 2 M solution. Zeolite product is analyzed qualitatively using infrared spectrometer (FTIR) and X-ray Diffraction (XRD) and then used to reduce the levels of metal ions Ca2+ and Mg2+ which cause water hardness, with variation of contact time (0, 20, 30, 40, 50, 60, 90, and 120 minutes) followed by variation of zeolite mass (0.05; 0.1; 0.125; 0.25; and 0.5 gram per well water 25 ml). The chemical composition analysis by fluorescence X-rays showed that rice husk ash has been activated had higher levels of silica (SiO2), reaching 95.83%. The results showed that the synthetic zeolites product is an NaY-type zeolite (zeolite like) with crystal cancrinite as dominant phase. The optimum adsorption of metal ions Ca2+ and Mg2+ in the well water by zeolite occurs at 60 minutes as optimum contact time with adsorption of 94.71% Ca2+ and 84.55% Mg2+ as well as 0,125 grams as optumum adsorbent mass with absorption of 93 , 02% Ca2+ and 83.78% Mg2+.
SINTESIS ZEOLIT A DARI ABU LAYANG BATUBARA MELALUI MODIFIKASI PROSES HIDROTERMAL Jumaeri, Jumaeri; Jananti, Pratiwi Dwi; Kusumastuti, Ella
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 11, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v11i2.5574

Abstract

Abu layang batubara telah digunakan untuk sintesis zeolit A melalui modifikasi proses hidrotermal. Modifikasi dilakukan dengan perlakuan homogenisasi campuran abu layang dan larutan NaOH jenuh. Sintesis zeolit diawali dengan melakukan reflux abu layang dengan HCl 1M dan mencucinya kembali hingga netral. Setelah tahap pengeringan sebanyak 10 gram abu layang ditambah dengan larutan jenuh yang mengandung 12 gram NaOH, dan diaduk sampai homogen, kemudian diuapkan. Campuran padat yang diperoleh dilebur dalam krus stainless steel, selama satu jam pada 600 C. Setelah melalui serangkain tahap hidrotermal selama 4 jam pada temperature 90 o C, zeolit hasil sintesis dikarakterisasi dengan menggunakan diffraksi sinar-X, mikroskop elkctron, spektroskopi FT-IR, metode BET untuk luas permukaan dan kapasitas tukar kation. Karakteristik zeolit A hasil sintesis menunjukkan kesamaan dengan karakteristik zeolit A komersial dalam hal pola difraksi, spektrum inframerah dan morfologi permukaan. Luas permukaan dan kapasitas tukar kation produk zeolit A menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan abu layang yang digunakan. o
PERBANDINGAN PENGGUNAAN NAOH-NAH DENGAN NAOH-NA2 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT IMPURITIES PADA PEMURNIAN GARAM DAPUR Sugiyo, Warlan; Jumaeri, -; Jumaeri, -; Kurniawan, Cepi; Kurniawan, Cepi
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2010): June 2010
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v8i1.339

Abstract

Kualitas garam produksi petani garam di Indonesia rata-rata masih rendah danbelum memenuhi kualitas yang dibutuhkan untuk industri maupun konsumsi.Permasalahannya, bagaimana cara meningkatkan kualitas garam produksi petanigaram tersebut. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui perbandingan berapapenambahan bahan pengikat impurities dapat menghasilkan kadar garam maksimum.Populasi, air tua dengan kepekatan 2Be dari Rembang Jawa Tengah. Sampel, air tuadari Meteseh Kaliori Rembang JawaTengah. Variabel terikat, kadar NaCl garamdapur yang dihasilkan. Variabel bebas, variasi perbandingan volume bahan pengikatimpurities, NaOH-NaH dan NaOH-Na2, masing-masing 0 : 10 ; 1 : 9 ; 3 : 7 ; 5 : 5 ; 7 :3 ; 9 : 1 ; 10 : 0. Langkah penelitian, kristalisasi garam dapur tanpa bahan pengikatimpurities, kristalisasi garam dapur dengan bahan pengikat impurities, karakterisasigaram dapur terdiri dari penentuan kadar air, penentuan kadar NaCl, penentuan kadarion pengotor, dan penentuan karakter garam dapur. Hasil penelitian yang diperoleh,penambahan bahan pengikat impurities dengan NaOH- Na2 lebih baik daripadaNaOH-NaH , karena memberikan peningkatan kadar NaCl lebih tinggi. Variasiperbandingan NaOH- Na2terbaik adalah 5 : 5 , karena memberikan peningkatantertinggi diantara perbandingan NaOH- Na2 yang lain. Sedangkan penurunan kadarair yang paling efektif adalah penggunaan bahan pengikat impurities NaOHNa2denganperbandingan 1 : 9.Kata Kunci: impurities, pengikat, air tua, kepekatan
PERBANDINGAN PENGGUNAAN NAOH-NAH DENGAN NAOH-NA2 SEBAGAI BAHAN PENGIKAT IMPURITIES PADA PEMURNIAN GARAM DAPUR Sugiyo, Warlan; Jumaeri, -; Jumaeri, -; Kurniawan, Cepi; Kurniawan, Cepi
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 8, No 1 (2010): June 2010
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v8i1.339

Abstract

Kualitas garam produksi petani garam di Indonesia rata-rata masih rendah danbelum memenuhi kualitas yang dibutuhkan untuk industri maupun konsumsi.Permasalahannya, bagaimana cara meningkatkan kualitas garam produksi petanigaram tersebut. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui perbandingan berapapenambahan bahan pengikat impurities dapat menghasilkan kadar garam maksimum.Populasi, air tua dengan kepekatan 2Be dari Rembang Jawa Tengah. Sampel, air tuadari Meteseh Kaliori Rembang JawaTengah. Variabel terikat, kadar NaCl garamdapur yang dihasilkan. Variabel bebas, variasi perbandingan volume bahan pengikatimpurities, NaOH-NaH dan NaOH-Na2, masing-masing 0 : 10 ; 1 : 9 ; 3 : 7 ; 5 : 5 ; 7 :3 ; 9 : 1 ; 10 : 0. Langkah penelitian, kristalisasi garam dapur tanpa bahan pengikatimpurities, kristalisasi garam dapur dengan bahan pengikat impurities, karakterisasigaram dapur terdiri dari penentuan kadar air, penentuan kadar NaCl, penentuan kadarion pengotor, dan penentuan karakter garam dapur. Hasil penelitian yang diperoleh,penambahan bahan pengikat impurities dengan NaOH- Na2 lebih baik daripadaNaOH-NaH , karena memberikan peningkatan kadar NaCl lebih tinggi. Variasiperbandingan NaOH- Na2terbaik adalah 5 : 5 , karena memberikan peningkatantertinggi diantara perbandingan NaOH- Na2 yang lain. Sedangkan penurunan kadarair yang paling efektif adalah penggunaan bahan pengikat impurities NaOHNa2denganperbandingan 1 : 9.Kata Kunci: impurities, pengikat, air tua, kepekatan
PENGUATAN INDUSTRI GARAM NASIONAL MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN DIVERSIFIKASI PRODUK Rusiyanto, Rusiyanto; Soesilowati, Etty; Jumaeri, Jumaeri
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 11, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Unnes Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v11i2.5572

Abstract

Penelitian bertujuan : mendesain sistem produksi garam yang berkualitas dan diversifikasi produk garam. Penelitian mempergunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan locus PT Garam Mas. Data dianalisis secara interaktif dan uji laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil produksi garam menggunakan membran HDPE lebih putih dan bersih daripada produk garam konvensional “solar evaporation”. Garam konsumsi bermutu tinggi memiliki kandungan NaCl 97%, kadar air dibawah 0,05%, warna putih bersih, butiran kristal halus, digunakan untuk garam meja, penyedap makanan, camilan, industri sosis dan keju, serta industri minyak goreng. Garam konsumsi kelas menengah memiliki kadar NaCl 94,7-97% dan kadar air 3-7% untuk garam dapur, industri kecap, tahu, pakan ternak.Garam konsumsi mutu rendah memiliki kadar NaCl 90-94,7%, kadar air 5-10%, warna putih kusam, digunakan untuk pengasinan ikan dan pertanian. Kualitas dan kuantitas garam dipengaruhi oleh temperatur, iklim/cuaca, kekentalan air yang digunakan dan kedisiplinan petani.Penggunaan air kurang dari 23 Be berakibat produk garam tidak berkualitas. Optimasi proses pengolahan garam bahan baku menjadi garam konsumsi beriodium perlu dilakukan, sehingga memenuhi standar SNI. Sedangkan untuk membangun kelembagaan di tingkat petani diperlukan integrasi kebijakan antar stakeholder yang terkait melalui pembentukan kawasan minapolitan garam. o
PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE REKRISTALISASI DENGAN ZEOLIT ALAM SEBAGAI BAHAN PENGIKAT IMPURITIES Rukmana, Mutiara Dewi; Jumaeri, Jumaeri
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 4 No 2 (2015)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara maritim memiliki potensi yang sangat besar.Salah satunya garam. Namun sayangnya kadar NaCl garam di Indonesia sangat rendah. Hal ini dikarenakan banyaknya impuritas pada garam. Solusi untuk menangani masalah tersebut adalah dengan metode rekristalisasi menggunakan zeolit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh ukuran zeolit, untuk mengetahuipengaruh waktu, serta untuk mengetahui pengaruh dosis zeolit pada proses pemurnian garam. Penelitian dilakukan dengan membagi sampel menjadi dua tahap yakni pertama kristalisasi tanpa penambahan zeolit dan tahap kedua kristalisasi dengan penambahan zeolit. Hasil yang diperoleh pada garam tanpa penambahan zeolit diperoleh kadar NaCl sebesar 82,3680%, kadar air sebesar 5,0077%, kadar ion Ca2+dan Mg2+masing- masing sebesar212 ppm dan 1245,924 ppm. Sedangkan pada garam dengan penambahan zeolit pada variasi ukuran butir zeolit kadar NaCl tertinggi yakni sebesar 96,1090% pada variasi dosis sebanyak 3 gram. Garam ini selanjutnya ditentukan kadar air, kadar ion Ca2+ dan Mg2+ dan penentuan struktur kristalnya. Kadar air diperoleh sebesar 2,7247 % dan kadar ion Ca2+ dan Mg2+ masing-masing diperoleh sebesar 9,0222 ppm dan 16,6467 ppm.
PEMANFAATAN ABU DAUN BAMBU TERAKTIVASI UNTUK ADSORPSI Cd(II) DAN DIIMOBILISASI DALAM PAVING hasanah, uswatun; Prasetya, Agung Tri; Jumaeri, Jumaeri
Indonesian Journal of Chemical Science Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Indonesian Journal of Chemical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi optimum adsorpsi pada waktu kontak (20,40,60, dan 120 menit), pH (3,4,5 dan 6), dan konsentrasi logam Cd(II) (5, 15, 45, 60, dan 90 mg/L) menggunakan abu daun bambu teraktivasi H3PO4 10% terhadap adsorpsi logam Cd(II), yang kemudian diimobilisasi dalam paving. Hasil yang diperoleh yaitu waktu kontak optimal 60 menit, pH larutan optimum pada pH 4 dan konsentrasi optimum 45 mg/L. Isoterm adsorpsi Langmuir menghasilkan kapasitas adsorpsi maksimum logam Cd(II) sebesar 1,3524 mg/g. Selanjutnya adsorben diimmobilisasi dalam paving. Komposisi dalam pembuatan paving yaitu air, semen dan agregat (pasir dan adsorben), perbandingan semen dengan agregat yaitu 1:2 dan FAS 0,2. Uji kuat tekan dengan penambahan adsorben diperoleh nilai kuat tekan 15,9527 Mpa, sehingga memenuhi kualitas paving yang disyaratkan SNI 03-0691-1996 tentang bata beton (paving block). Leaching dilakukan selama 24 jam pada pH 3. Hasil SSA menunjukkan tidak terdeteksi logam Cd(II).
PENELUSURAN PROFIL LULUSAN TAHUN 2015-2017 JURUSAN KIMIA FMIPA UNNES Jumaeri, Jumaeri; Mahatmanti, F. Widhi; Sulistyani, Martin; Kusumastuti, Ella
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 12, No 1 (2018): January 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dua Program Studi di Jurusan Kimia FMIPA UNNES memperoleh status akreditasi A pada tahun 2016. Dalam rangka mempertahankan status akreditasi unggul tersebut, maka Jurusan Kimia memandang perlu melakukan upaya berkelanjutan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan mengetahui sejauh mana profil lulusan melalui program penelitian penelusuran profil lulusan. Metode yang digunakan adalah melalui tahap survey pendahuluan terhadap database alumni, pembuatan web tracer study, melaksanakan penelusuran dan menyebar kuisioner terhadap alumni dan wawancara terhadap alumni yang terpilih secara acak. Sebagai populasi sampel penelitian adalah alumni yang lulus tahun 2015-2017, sedangkan sampelnya adalah alumni yang memberikan respon (responden) yang mengisi data di web. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Status Pekerjaan alumni 2015-2017 Jurusan Kimia telah sesuai dengan Profil Alumni yan diharapkan yakni untuk Program Studi Kimia sebagai QC (Quality Control) 22%, analis kimia 16%, Research and Development (RnD) 16%, Tentor Kimia 16%, lain-lain (pegawai bank, admin, dsb) sebesar 20%. Untuk Program Studi Pendidikan Kimia, 35% alumni berprofesi sebagai guru di sekolah, 30% sebagai tentor kimia, 7% sebagai guru les privat. Rata-rata waktu tunggu memperoleh pekerjaan untuk Program Studi Kimia adalah 3,85 bulan sedangkan Program Studi Pendidikan Kimia adalah 2,75 bulan. Alumni Program Studi Kimia yang lulus tahun 2015-2017 yang bekerja sesuai bidang adalah 74%, sedangkan alumni Program Studi Pendidikan Kimia yang bekerja sesuai bidang adalah 86%. 
INOVASI PEMURNIAN GARAM (NATRIUM KLORIDA) MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM SEBAGAI PENGIKAT IMPURITAS DALAM PROSE KRISTALISASI Jumaeri, Jumaeri; Sulistyaningsih, Triastuti; Sunarto, Wisnu
Sainteknol : Jurnal Sains dan Teknologi Vol 15, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sainteknol.v15i2.12403

Abstract

Garam  merupakan salah satu komuditas strategis yang diprioritaskan untuk  dikembangkan oleh Kementrian Perindustrian.  Kebutuhan garam berkualitas tinggi, utamanya garam industri, masih diimpor dari luar negeri. Penelitian inovasi proses pemurnian garam menggunakan filter zeolit alam sebagai bahan pengikat impuritas dalam proses kristalisasi telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk  mengetahui efektifitas dan kondisi optimal proses  pemurnian garam (natrium klorida) menggunakan zeolit alam dalam proses kristalisasi dan model proses pembuatan uapan air laut. Penelitian ini dimulai dengan pengambilan sampel garam krosok dan karakterisasinya. Sampel garam krosok selanjutnya dimurnikan dengan menggunakan zeolit alam sebagai pengikat impuritas dalam proses kristalisasi. Efektifitas proses pemurnian ditetukan berdasarkan kualitas garam hasil pemurnian yang diperoleh. Kualitas produk garam hasil pemurnian ditentukan berdasarkan standar kualitas garam baku sesuai SNI Garam 2000, yang meliputi kadar NaCl, air, logam berat, Ca, Mg dan sifat fisik garam (warna, rasa dan bentuk kristal). Kemurnian produk garam juga diuji menggunakan XRD dan hasilnya dibadingkan dengan NaCl standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa garam krosok dengan kadar NaCl 82,37% setelah proses pemurnian kadar NaCl meningkat menjadi 92,64, 92,49 dan  91,80% masing-masing untuk kepekatan awal  larutan garam 17, 15 dan 12o Be. Kadar air garam hasil kristalisisasi untuk ketiga larutan garam adalah 1,25, 1,52 dan 1,68%.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zeolit alam dapat digunakan secara efektif dalam pemurnian garam dapur melalui proses kristalisasi. Aktivasi zeolit dengan larutan HCl 0,1 M dapat meningkatkan kualitas garam hasil rekristalisasi. Garam hasil kristalisasi mempunyai kadar NaCl tertinggi (98,73%) diperoleh dengan menggunakan zeolit lolos ayakan 10/20 mesh yang teraktivasi HCl 0,1 M
Co-Authors Afwah, Apriliani Arifatul Agung Tri Prasetya Agung Tri Prasetya Agung Tri Prasetya Akhsanun Nadiyya Alfawwazi, Abdul Fattah Alighiri, Dante Amique, Iqnatu Nazila Ani Rusilowati Anita Rahayu Annisa, Riska Nurfirda Antonius Tri Widodo Arum Mawar Wati Budhy Kurniawan Cepi Kurniawan Darmadinata, Mariyanti Darmadinata, Mariyanti Darojah, Lia Inarotut Darojah, Lia Inarotut Deni Mustika Deninta Andara Perdana E Kusumastuti, E Edy Cahyono Eko Sri Kunarti Elfrida Ratnawati Ella Kusumastuti Ella Kusumastuti, Ella Endang Susilaningsih Endang Susilaningsih Ersanghono Kusumo, Ersanghono Etty Soesilowati Evalisa Apriliani, Evalisa F Widhi Mahatmanti G, Agnesya Putri Habibah, Febrina Nur Haditya, Ervan Bagus Hakim, Yanuar Hakim, Yanuar Harjito - Harjono Harjono Hastuti, Vidya Dwi Hastuti, Vidya Dwi Holyness Nurdin Singadimedja Isbullah, Isbullah Ismi Inayati, Ismi Istiana, shofa Jayanti, Yeni Fitriana Jayanti, Yeni Fitriana Juari Santosa Kamila, Naila Faza Kasmadi Imam Supardi Khafidhotun Naimah Khasanah, Ni'matul Khasanah, Nimatul Khavilla, Vidya Putri Latifah Latifah Latifah Latifah Lubis, Syafrina Yani Machiril, Dhonirul Machiril, Dhonirul Masrukan Masrukan Megasari, Nofita Megasari, Nofita Mohammad Alauhdin, Mohammad Munazat, Dicky Mutiara Dewi Rukmana, Mutiara Dewi Naila Faza Kamila Nanik Wijayati Ningrum, Ananda Nurmalia Kusuma Ningrum, Lis Setiyo Ningrum, Lis Setiyo Nino Rinaldi nurfainzani, pratiwi nurfainzani, pratiwi Nurhidayah Nurhidayah Patricia, Amelinda Diana Patricia, Amelinda Diana Pratiwi Dwi Jananti, Pratiwi Dwi Putri, Witha Berlian Qoyyima, Diana Rahayu, Endah Fitriani Rahmawati, Septiani Yuni Resti, Ade Riyanto, Ari Fajar Rusiyanto Rusiyanto, Rusiyanto S Mursiti Saadah, Nelis Savitri Savitri, Savitri Setyadji, Much. Sigit Priatmoko Sri Haryani Sri Juari Santosa Sri Juari Santosa Sri Kadarwati Sri Wahyuni SRI WARDANI Sucipto, Lukman Sulistyani, Martin Sulistyaningsih, Triastuti Sunarto, Wisnu Sutarno Sutarno Sutarno Sutarno Triastuti Sulistyaningsih Tunjungsari, Faricha Tunnisa, Tasqia Tunnisa, Tasqia Ulya, Isnaeni Nurul unnes, krisnawati kimia unnes, krisnawati kimia Uswatun Hasanah VH Putranto, VH w. Astuti w. T.P. Lestari Wahyu Rahmawati, Aliftia Wahyu Rahmawati, Aliftia Wahyuni, Promes Sari Wardani, Deta Sri Warlan Sugiyo Wawan Rustyawan Wawan Wawan Widiya Aprilianti Winning Kusuma, Alberto Krishna Ksatria Winning Kusuma, Alberto Krishna Ksatria Wisnu Sunarto Woro Sumarni Zulichatun, Siti - Zulichatun, Siti -