Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN DAUR ULANG LIMBAH KELAS X DI SMA Fatiqin, Awalul; amilda, Amilda; Sari, Helen Monica
Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan Vol 3 No 01 (2018): Edubiotik
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.392 KB) | DOI: 10.33503/ebio.v3i01.79

Abstract

This study aims to determine the Differences of Cognitive Ability of Students Before and After Application of Guided Inquiry Learning Model on Environmental Change Material and Waste Recycling Class X in SMA 'Aisyiyah 1 Palembang. The research method used in this research is weak experiment with one group pretest-posttest design. The population in this study consists of one class of 38 students. Sampling in this research using saturated sample technique because the entire population is sampled. Technique of collecting data is done with test question and observation sheet. Based on the results of data using t test at the real level of 5% tcount = 7,607 and ttable = 2.026, then tcount> ttable. This can be seen from the cognitive test of students showed sig thitung 0.000 <0,05, then Ha accepted and H0 rejected. The result of the analysis of the average increase of the students 'cognitive achievement on the pretest reaches 69.34 while the cognitive students in the posttest reach 83.82 means students' cognitive ability is higher after the application of guided inquiry learning model. Then it can be deduced that there is a Difference of Cognitive Ability of Students Before and After Application of Guided Inquiry Learning Model.
EFEKTIVITAS MANAJEMEN KELAS KELOMPOK BERMAIN PADA PAUD BON THORIF PALEMBANG Amilda Amilda
Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 1 No 1 (2017): Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : PIAUD Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ra.v1i1.1463

Abstract

Efektivitas manajemen kelas kelompok bermain pada PAUD Bon Thorif Palembang dimaksudkan untuk menciptakan proses pembelajaran efektif. Hal tersebut dilakukan dengan 1). Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, 2). melakukan pengaturan sedemikian rupa pada waktu untuk melakukan aktivitas bagi anak ini dilakukan dengan pertimbangan fleksibelitas dan mengacu pada karakteristik anak, 3). Mengatur Ruang Kelas, dengan cara mengatur ruang kelas, posisi duduk, pengaturan perabot dan alat permainan, serta membagi ruangan. Adapun faktor yang mempengaruhi efektivitas manajemen kelas kelompok bermain pada PAUD Bon Thorif Palembang adalah 1). Lingkungan fisik yang tidak mendukung, Seperti: kondisi kelas yang gaduh karena aktivitas anak seperti megobrol, berselisih, berteriak dan lain sebagainya sehingga mengganggu aktivitas belajar dikelas, b). Terdapat anak tidak bisa tenang seperti berlari-lari di dalam kelas, dan anak-anak lainnya tampak berkeluyuran tanpa tujuan, c). Ruangan kelas yang kacau balau akibat aktivitas anak, d). Penempatan perabot yang tidak mempertimbangkan penggunaan oleh anak sehingga mengganggu aktivitas anak lainnya, 2) Lingkungan fisik yang mendukung seperti: Hasil pekerjaan anak-anak dipajangkan, tumbuhan hijau yang sehat di seluruh ruangan, poster berwarna-warni di dinding, dan gorden baru di jendela, ruangan diatur dalam area aktivitas yang berbeda, terdengar senandung berbicara dan tertawa, tetapi tidak ada teriakan, anak-anak sedang mengerjakan beberapa aktivitas yang diatur oleh para guru, material disimpan di atas rak terbuka yang rendah, dan anak-anak dapat menjangkaunya dengan mudah, fasilitas dan peralatan ditempatkan berdekatan dengan aktivitas yang akan dilakukan anak seperti kran air, ember, dan spons, anak-anak tampaknya benar-benar menikmati kegiatan pembelajarn dengan senang dan gembira, serta peran guru tampat sebagai fasilitator dan pembimbing dimana guru berupaya menasihati anak-anak dari suatu perubahan aktivitas ke bentuk aktivitas lainnya yang dirancang. Dengan demikian maka secara komprehensif dapat dikemukakan bahwa efektivitas manajemen kelas kelompok bermain pada PAUD Bon Thorif Palembang dimaksudkan untuk menciptakan proses pembelajaran efektif dengan cara melakukan perencanaan dengan mempertimbangkan karakteristik dan perkembangan anak.
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PEMBIASAAN Amilda Amilda
Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 1 No 2 (2017): Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : PIAUD Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/ra.v1i2.2684

Abstract

Anak memiliki karakteristik dan merupakan individu unik, yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang berbeda, maka perlu dilakukan usaha yaitu dengan memberikan rangsangan-rangsangan, dorongan-dorongan, dan dukungan kepada anak. Agar para pendidik dapat melakukan dengan optimal maka perlu dikenalkan pada kebiasaan-kebiasaan baik. Selanjutnya, untuk merealisasikan hal itu perlu kiranya pelaksanaan kegiatan pendidikan pada anak usia dini serta peran serta para pendidik untuk senantiasa mencari berbagai metode yang efektif, serta mencari kaidah-kaidah pendidikan yang berpengaruh dalam mempersiapkan dan membantu pertumbuhan anak usia dini, baik secara mental dan moral, spiritual dan etos sosial, sehingga anak dapat mencapai kematangan yang sempurna guna menghadapi kehidupan dan pertumbuhan selanjutnya. Berkaitan dengan hal itu, pembiasaan merupakan bagian dari metode mendidik anak yang tujuannya adalah untuk membentuk tingkah laku anak dan mengurangi perilaku yang buruk, dengan demikian maka akan muncul pola perilaku baru yang relative menetap dan otomatis, inilah yang dinamakan karakter. Dalam perspektif Islam karakter berarti akhlak, Jadi, proses pembentukan karakter itu menunjukkan keterkaitan yang erat antara fikiran, perasaan dan tindakan. Dari wilayah akal terbentuk cara berfikir dan dari wilayah fisik terbentuk cara berperilaku. Cara berfikir menjadi visi, cara merasa menjadi mental dan cara berperilaku menjadi karakter. secara sederhana ada beberapa hal yang dapat dianggap positif untuk dibiasakan terhadap anak usia dini, di antaranya adalah Anak harus dibiasakan menjaga kebersihan, sebab Islam sangat mementingkan kebersihan. Anak dilatih dan dibiasakan hidup teratur, misalnya dengan membiasakan anak makan secara teratur dan tidak berlebihan. Anak sejak dini hendaknya dibiasakan hidup sederhana dan hemat.
ATRAKSI BARONGSAI: DARI KLENTENG KE MALL” SEBUAH FENOMENA DESAKRALISASI SIMBOL RITUAL AGAMA Amilda Sani
Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam Vol 17 No 2 (2017): Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tamaddun.v17i2.2530

Abstract

Dimana melihat ekspresi simbol-simbol agama di Indonesia? Maka jawabannya adalah Mall. Mall adalah ruang publik dimana setiap individu dapat mengaksesnya secara bebas dan memberi makna terhadap segala ekspresi yang muncul di ruang tersebut, salah satunya adalah diberikannya ruang untuk munculnya simbol-simbol keagamaan dengan tujuan yang sama yaitu komersialisasi dengan tujuan menarik keuntungan.
Kawah Tekurep: Representasi Kebhinnekaan Kesultanan Palembang Kajian Etnografi terhadap Ragam Hias Nisan di Komplek Makam Kawah Tekurep Amilda Amilda; Sri Suriana
Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam Vol 21 No 2 (2021): Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Raden Fatah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/tamaddun.v21i2.10047

Abstract

Tekurep Crater is one of the tomb complexes of the Palembang Sultanate which was founded by Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo in 1724 AD. The tombstones found in the Tekurep Crater mausoleum complex have decorations that show how Islam developed in Palembang and the cultural influences that developed on the people of Palembang in the era of the Palembang sultanate at that time. The development of the Palembang sultanate cannot be separated from the influence of the Majapahit and Demak kingdoms in Java, as well as the presence of Hindu and Buddhist influences. The Palembang Sultanate was also influenced by Chinese culture long before the Palembang Sultanate was established, as well as the role of middle eastern scholars who spread Islam in the Palambang region, through close ties to the Aceh Sultanate. Based on the decorations found on the tombstones in the Tekurep Crater complex, this paper will identify the influence of these cultures on the decoration on the gravestones in the Tekurep Crater area. To answer these problems, archaeological research methods are used, namely by describing the existing ornaments and identifying the diversity contained in the tombstones. The identification results were analyzed using culture identity theory to obtain an interpretation of the findings. The results showed that the ornamentation on the tombstones in the Tekurap Crater complex showed influences from Hinduism and Buddhism, Majapahit and Demak influences, Chinese and Acehnese elements, and Islamic </align justify>
PENGELOLAAN KELAS YANG HUMANIS Amilda Amilda
El-Idare Vol 1 No 01 (2015): el-Idare
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.218 KB)

Abstract

Abstrak: Pengelolaan kelas yang humanis sebenarnya berangkat dari teori psikologi belajar yang salah satunya yakni teori humanistik. Teori ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu proses belajar dapat dianggap berhasil apabila peserta didik telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan kata lain peserta didik dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Secara singkat pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk mengembangkan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Keterampilan atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik. Pada tahap inilah pemahaman filosofis tentang humanisme kemudian penting dirumuskan dalam kerja personal dan institusional. Secara sistematis diharapkan agar setiap guru dapat mengelola proses pembelajaran secara lebih baik, karena kondisi yang menguntungkan di dalam kelas merupakan prasyarat utama bagi terjadinya pembelajaran yang efektif. Dengan pertimbangan inilah maka perlu kiranya memanusiakan proses pembelajaran melalui pengelolaannya, yakni pengelolaan kelas yang humanis.Abstract: Classroom management departs from the actual humanist psychology theory of learning that one of them is the humanistic theory. This theory basically has the goal of humanizing. Therefore, the learning process can be considered successful if the students understand their environment and themselves. In other words learners in the learning process should strive to gradually he was able to achieve self-actualization as well as possible. Briefly humanistic approach to education emphasizing the positive development. The approach focuses on human potential to search and find capabilities they have and develop such capabilities. This includes social interpersonal skills and methods to develop themselves devoted to enrich themselves, enjoy life and the existence of society. Skill or ability to establish themselves in a positive way is very important in education as it relates to academic success. At this stage the philosophical understanding of humanism important then formulated in personal and institutional work. Systematically expected that every teacher can manage the learning process better, because of the favorable conditions in the classroom is the main prerequisite for effective learning. With this consideration it is essential to humanize the learning process through its management, namely management class humanist. Keywords: classroom management, humanist
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH BERCIRIKAN LINGKUNGAN PADA MAN 3 PALEMBANG Amilda Amilda; Afriantoni Afriantoni; Kasinyo Harto; Hasbi Ashsiddiqi
El-Idare Vol 1 No 2 (2015): El-Idare
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.56 KB)

Abstract

Isu lingkungan menjadi sorotan di sekolah selalu penting untuk meningkatkan citra madrasah itu sendiri. Oleh karena itu, sikap partisipasi adalah sikap dan tindakan yang berusaha untuk mencegah kerusakan lingkungan alam sekitarnya dan pengembangan untuk meningkatkan kerusakan lingkungan yang telah terjadi.Sebagai bentuk partisipasi aktif MAN 3 Palembang berusaha untuk mengembangkan diri sebagai madrasah berbasis lingkungan, dengan terus meningkatkan kualitas madrasah akuisisi posisi Adiwiyata ditingkat nasional hari menuju diri Adiwiyata.Semuanya dilakukan melalui visi, serta diperlukan partisapasi internal dan eksternal. Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang berusaha untuk menjadi madrasah berbasis lingkungan dengan kriteria sebagai berikut: pengaturan, pengelolaan sampah di sudut kelas, membuat slogan tentang lingkungan, tentang budaya sehat, bebas narkoba dan sebagainya dukungannya akan berkompetisi. Pengembangan kebijakan perawatan madrasah dan lingkungan budaya di MAN 3 Palembang dianggap baik, dibuktikan dengan budaya bersih, sehat dan peduli lingkungan. Environmental issues into the spotlight at the school always important to improve the image of madrasah itself. Therefore, participation attitude is an attitude and actions which seeks to prevent damage to the surrounding natural environment and development to improve the environmental damage that has occurred. As a form of active participation MAN 3 Palembang trying to develop themselves as a madrasah-based environment, by continually improving the quality of madrasah of acquisition positions Adiwiyata national level today towards self Adiwiyata. Everything is done through the vision, as well as the necessary internal and external partisapasi.Madrasah as an educational institution that strives to be a madrasah-based environment with the following criteria: the arrangement, the waste management in the corner of the classroom, create a slogan about the environment, about the culture of healthy, drug-free and so its support would be competed. Madrasah care policy development and cultural environment in MAN 3 Palembang considered good, evidenced by the culture of clean, healthy and care for the environment.
MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SD IT) HARAPAN MULIA PALEMBANG Amilda Amilda
El-Idare Vol 2 No 2 (2016): El-Idare
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.23 KB)

Abstract

This study aimed to describe and analyze the management of IT curriculum in PAI elementary of Harapan Mulia Palembang and supporting and inhibiting factors. This research is a qualitative study using a case study approach. Informants in this study is the vice principal areas of curriculum, PAI teachers, and principals. The technique of collecting data through interviews, observation and documentation study nonparticipant. Data analysis technique using analytical techniques Miles and Huberman which includes data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that: (1) management of IT curriculum in PAI elementary of Harapan Mulia Palembang include planning activities such as drafting curriculum PAI program, organizing the curriculum PAI PAI curriculum implementation, curriculum supervision PAI. (2) Factors supporting the implementation of the curriculum management PAI includes the availability of facilities such as facilities and infrastructure, intelligence possessed by learners, teacher competence and professionalism of teachers in teaching, as well as the additional hours of study / mulok supporting learning programs PAI such as literacy Al -Qur'an and others, the inhibiting factor is the difficulty of transferring the PAI subjects to the students, there are some students who have problems in class and the lack of readiness of teachers when teaching schedule has been determined.
Internalisasi Prinsip-Prinsip Islam dalam Pelaksanaan Manajemen Humas Dan Kontribusinya dalam Meningkatkan Reputasi Sekolah (Studi Pada SMK Negeri 2 Palembang) Amilda Amilda
El-Idare Vol 4 No 1 (2018): El-Idare
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fak. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.319 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Internalisasi Prinsip-Prinsip Islam dalam Pelaksanaan Manajemen Humas Dan Kontribusinya dalam Meningkatkan Reputasi Sekolah (Studi Pada SMK Negeri 2 Palembang)” bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis internalisasi prinsip-prinsip Islam dalam pelaksanaan manajemen humas dan kontribusinya dalam meningkatkan reputasi sekolah pada SMK Negeri 2 Palembang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Setelah diperiksa keabsahannya, data yang terkumpul lalu dianalisis melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen humas di SMK Negeri 2 Palembang terdapat internalisasi prinsip-prinsip Islam dalam aktivitas humas. Hal tersebut tercermin pada program kerja humas yang bila dilihat dari perspektif manajemen hal tersebut teraplikasi hanya pada fungsi pelaksanaan (actuating). Karena itu konsep yang dapat peneliti kemukakan sebagai temuan penelitian yaitu public relations mangement based on Islamic principles, maksudnya adalah suatu proses yang terencana dalam rangka penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam. Maka komunikasi Islam menekankan pada unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara (how), dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa(retorika). Kesan-pesan keislaman yang disampaikan dalam komunikasi Islam meliputi seluruh saran Islam, meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan). Selanjutnya, reputasi sekolah dibangun melalui peran manajemen humas di sekolah. Dari uraian mengenai peran tersebut dapat dipahami bahwa terdapat prinsip ajaran Islam yang terkandung di dalamnya sebagai nilai- nilai luhur yang terinternalisasi dalam menjalankan peran tersebut. Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwa kontribusi internalisasi prinsip-prinsip Islam dalam manajemen humas dalam meningkatkan reputasi sekolah di SMK Negeri 2 Palembang cukup besar, hal tersebut dapat dicermati pada beberapa peran Humas, diantaranya yaitu: 1). Peran Humas Sebagai Communicator, yakni adanya upaya untuk melakukan komunikasi yang baik dan benar (Qaulan Sadida, Qaulan Baligha, Qulan Ma’rufa, Qaulan Karima, Qaulan Layinan, dan Qaulan Maysura), 2). Peran Humas Sebagai Pembina Hubungan (Relationship), yakni berupaya menjalin hubungan baik dan harmonis dengan publik (ukhuwah Islamiyah), 3). Peran Humas Sebagai back up management, yakni melakukan mengidentifikasi jika terdapat opini negatif pada sekolah kemudian mengadakan konsolidasi ke dalam atau dibicarakan bersama-sama dengan kepala sekolah dan pihak-pihak terkait untuk meng-cross check kebenarannnya dan setelah itu menjelaskan dan meluruskan opini atau informasi yang berkembang (tabayyun), serta 4). Peran Humas Sebagai Pembentuk Citra (Corporate image), yakni upaya peningkatan kualitas kinerja guru dan karyawan diantaranya dengan cara memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan pada strata dua dan memberikan berbagai pelatihan serta mensupport siswa untuk berprestasi dengan memberikan kesempatan dalam berbagai perlombaan (fastabiqul khairat).
INFLUENCING OF PROJECT-BASED LEARNING MODEL TOWARD SCIENCE PROCESS SKILLS ON ENVIRONMENT MANAGEMENT MATERIAL Sulton Nawawi; Amilda Amilda; Maya Puspita Sari
JURNAL PENA SAINS Vol 4, No 2 (2017): JURNAL PENA SAINS
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jps.v4i2.3205

Abstract

This study aims to determine the effect of the application of Project Based Learning Model to Skill of Science Process on Environmental Management Material. This research design uses posttest-only control design with Quasi-Experimental method (quasi-experiment). The sample of this research is 35 students. Based on the results of the analysis of students' science process skills show that the implementation of learning using the model of Project Based Learning is better than the conventional learning model. This can be seen from the calculation of the test-t skills of the science process shows for sig tcount 0.000 0,05, then Ha accepted and H0 rejected. The result of analysis of the average score of mastery of experimental science process skill class achieves 2.87 with good criteria while the students 'science process skill in control class 1.73 is sufficient to mean that the students' experimental class science process skill is higher than the control class science process skill. Thus, it can be concluded that the model of Project Based Learning affects the Skills of Science Process on Environmental Management Material.Keywords: project based learning model; skills of science process.