Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Meningkatkan Daya Saing Daerah melalui Profesionalisme Birokrasi Pemerintahan Dalam Rangka Pasar Tunggal Asean 2015 hos, jamaluddin
Prosiding Seminas Competitive Advantage Vol 1, No 1 (2011): Seminas Competitive Advantage I
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.141 KB)

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan kondisi aktual birokrasi pemerintahan saat ini dan berupaya memberikan sumbangan pemikiran terhadap upaya pengembangan profesionalisme birokrasi. Secara faktual, birokrasi pemerintahan saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Pertama, ide dan program-program kepala daerah yang tertuang dalam visi-misi belum sepenuhnya bisa diterjemahkan dengan baik di tataran praktis. Kedua, persepsi dan gaya manajerial para pejabat di lingkungan birokrasi masih banyak yang menyimpang dari prinsip-prinsip demokrasi yang mengakibatkan terjadinya patologi dan maladministrasi. Ketiga, rendahnya pengetahuan dan keterampilan para petugas pelaksana berbagai kegiatan operasional yang berakibat pada rendahnya produktivitas dan mutu pelayanan. Keempat, mental melayani belum tumbuh pada sebagian besar aparat. Kelima, aparatur pemerintah daerah kurang kreatif dan masih sangat lemah dalam berinovasi. Serangkaian permasalahan birokrasi tersebut, mengindikasikan perlunya grand strategy dalam penataan birokrasi secara sistemik, agar lebih efisien dan profesional. Pemerintah daerah dengan demikian perlu melakukan “revitalisasi pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen pemerintahan” melalui pembangunan profesionalisme birokrasi. Hal ini menuntut perubahan kompetensi SDM secara menyeluruh yang perlu dijabarkan secara konsisten dan proporsional dalam rangka mendukung peningkatan daya saing daerah. Kata kunci: pasar tunggal ASEAN, profesionalisme birokrasi, pelayanan publik, daya saing daerah ABSTRACT This article aims to describe actual condition of present government as well as become an attempt to develop bureaucracy professionalism. Governmental bureaucracy still has some weaknesses. First, vision and mission of the major or head of a regency are usually not practical. Second, official managerial perception and style which shift away from democracy principles result in pathology and maladministration. Third, operational administrators’ knowledge and skill which are still low result in lack of productivity and quality of service. Fourth, the spirit to service is not implanted in most officials’ self. Fifth, local officials are not creative and weak in innovation. Regarding the mentioned problems, it is indicated that a grand strategy is needed in managing systemic bureaucracy to make it more efficient and professional. Therefore, local government should revitalize the implementation of its managerial functions through bureaucracy professionalism development. It demands a thorough consistent and proportional change in human resources’ competence in order to support local competitiveness. Keywords: asean economic community, bureaucracy professionalism, public service, local competitiveness
AKULTURASI BAHASA DAERAH DAN PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DI KELURAHAN BONEOGE KECAMATAN LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH Nirman, Nirman; Hos, Jamaluddin; Roslan, Suharty
Jurnal Neo Societal Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Neo Societal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.104 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses akulturasi bahasadaerah di Kelurahan Boneoge Kecamatan Lakudo Kabupaten ButonTengah; dan untuk mengetahui penyebab terjadinya perubahan sosialbudaya di Kelurahan Boneoge Kecamatan Lakudo Kabupaten ButonTengah. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Boneoge KecamatanLakudo Kabupaten Buton Tengah yang berlangsung pada bulanDesember 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Dalam menentukan informan dilakukan secara Purposive sampling, yaituteknik penetuan informan, yaitu Toko Adat, Lurah Boneoge, KepalaRumah Tangga, dan masyarakat yang berada dalam Kelurahan BoneogeKecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah yang berjumlah 17 orang.Jenis data yang diambil dan digunakan dalam penelitian ini adalah datakualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dataprimer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dalampenelitian ini, yaitu pengamatan (observasi), wawancara (interview), danstudi dokumentasi (documentation). Analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian inimenunjukan bahwa proses akulturasi bahasa daerah di KelurahanBoneoge Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah dipengaruhi olehmasyarakat pendatang dan masyarakat perantau dan penyebabperubahansosial budaya di Kelurahan Boneoge adalah sebagai berikut : (a) keluarga,yaitu faktor internal dan faktor eksternal, (b) adat istiadat, yaitu faktoragama dan faktor kekuasaan yang lebih tinggi, dan (c) hubungan antaretnik, yaitu faktor bahasa, faktor teman sebaya, faktor tempat tinggal, danfaktor kelompok sosial.Kata Kunci: Akulturasi Bahasa Daerah, Perubahan Sosial Budaya.
Meningkatkan Daya Saing Daerah melalui Profesionalisme Birokrasi Pemerintahan Dalam Rangka Pasar Tunggal Asean 2015 hos, jamaluddin
Prosiding Seminas Vol 1, No 1 (2011): Seminas Competitive Advantage I
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.141 KB)

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan kondisi aktual birokrasi pemerintahan saat ini dan berupaya memberikan sumbangan pemikiran terhadap upaya pengembangan profesionalisme birokrasi. Secara faktual, birokrasi pemerintahan saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Pertama, ide dan program-program kepala daerah yang tertuang dalam visi-misi belum sepenuhnya bisa diterjemahkan dengan baik di tataran praktis. Kedua, persepsi dan gaya manajerial para pejabat di lingkungan birokrasi masih banyak yang menyimpang dari prinsip-prinsip demokrasi yang mengakibatkan terjadinya patologi dan maladministrasi. Ketiga, rendahnya pengetahuan dan keterampilan para petugas pelaksana berbagai kegiatan operasional yang berakibat pada rendahnya produktivitas dan mutu pelayanan. Keempat, mental melayani belum tumbuh pada sebagian besar aparat. Kelima, aparatur pemerintah daerah kurang kreatif dan masih sangat lemah dalam berinovasi. Serangkaian permasalahan birokrasi tersebut, mengindikasikan perlunya grand strategy dalam penataan birokrasi secara sistemik, agar lebih efisien dan profesional. Pemerintah daerah dengan demikian perlu melakukan â??revitalisasi pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen pemerintahanâ? melalui pembangunan profesionalisme birokrasi. Hal ini menuntut perubahan kompetensi SDM secara menyeluruh yang perlu dijabarkan secara konsisten dan proporsional dalam rangka mendukung peningkatan daya saing daerah. Kata kunci: pasar tunggal ASEAN, profesionalisme birokrasi, pelayanan publik, daya saing daerah ABSTRACT This article aims to describe actual condition of present government as well as become an attempt to develop bureaucracy professionalism. Governmental bureaucracy still has some weaknesses. First, vision and mission of the major or head of a regency are usually not practical. Second, official managerial perception and style which shift away from democracy principles result in pathology and maladministration. Third, operational administratorsâ?? knowledge and skill which are still low result in lack of productivity and quality of service. Fourth, the spirit to service is not implanted in most officialsâ?? self. Fifth, local officials are not creative and weak in innovation. Regarding the mentioned problems, it is indicated that a grand strategy is needed in managing systemic bureaucracy to make it more efficient and professional. Therefore, local government should revitalize the implementation of its managerial functions through bureaucracy professionalism development. It demands a thorough consistent and proportional change in human resourcesâ?? competence in order to support local competitiveness. Keywords: asean economic community, bureaucracy professionalism, public service, local competitiveness
BENTUK DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENJAGA KESEHATAN MENTAL LANSIA Hardianti, Dian; Hos, Jamaluddin; Sarpin, Sarpin
Jurnal Kesejahteraan dan Pelayanan Sosial Vol 1, No 2 (2020): Edisi November 2020
Publisher : Laboratorium Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan mental lansia dan bentuk dukungan keluarga dalam menjaga kesehatan mental lansia di Kelurahan Kadia Kecamatan Kadia Kota Kendari. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi, informan penelitian ini adalah keluarga lansia mencakup dukungan anak kandung yang berjumlah 3 orang, menantu yang berjumlah 3  orang, cucu yang berjumlah 1 orang, dan lansia itu sendiri yang berjumlah 10 orang, total jumlah informan keseluruhan berjumlah 17 orang, sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, adapun teknik analisis data yakni reduksi data penyajian data  dan penarikan kesimpulan untuk mencari temuan yang berkaitan dengan rumusan masalah yang dituliskan. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa ada beberapa kondisi kesehatan mental lansia yang telah dialami yakni memiliki perasaan kecemasan, mudah merasa kelelahan, mudah merasa tersinggung, dan adapula yang memiliki mental yang sehat namun dengan kondisi kesehatan yang demikian, keluarga memiliki bentuk dukungan yang baik  terhadap lansia. Lansia mendapatkan dukungan informasi, dukungan penilaian dukungan instrumental, dan dukungan emosional yang baik. Ikatan kekeluargaan yang kuat akan sangat membantu bagi kesehatan mental lansia untuk menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Semakin baik dukungan dari keluarga, maka lanjut usia dapat selama mungkin berdaya guna karena dukungan dari orang-orang terdekat dapat memberikan semangat hidup bagi lansia.
STRATEGI PETANI JAGUNG DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN EKONOMI KELUARGA (Studi di Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna) Munarti, Munarti; Hos, Jamaluddin; Juhaepa, Juhaepa
SOCIETAL Vol 7, No 2 (2020): Edisi Oktober
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi petani jagung dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga di Desa Walengkabola Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna. Teknik analisa yang akan di gunakan dalam penelitia ini adalah teknik domain dan taksonomi. Teknik domain merupakan salah satu teknik dalam penelitian kaulitatif, dimana teknik penulisannya  memaparkan  secara umum dengan rincian namun tanpa ada penjelasan lebih lanjut. Sedangkan taksonomi merupakan teknik penulisannya bersifat terperinci dengan penjelasan yang akurat dan mampu menjelaskan elemen yang ada. Hasil penelitian ini adalah strategi petani jagung dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga terdapat tiga poin strategi yaitu:  1. Strategi aktif merupakan strategi bertahan hidup yang dilakukan dengan cara memanfaatkan segala potensi yang dimiliki. 2. Strategi pasif adalah strategi bertahan hidup dengan cara mengurangi pengeluaran keluarga, misalnya biaya untuk primer, sekunder, dan tersier. 3. Strategi jaringan merupakan strategi bertahan hidup yang di-lakukan dengan cara menjalin relasi, baik formal maupun dengan lingkungan sosialnya dan lingkungan kelembagaan (misalnya meminjam uang kepada tetangga, mengutang di warung atau toko, memanfaatkan program kemiskinan, meminjam uang ke rentenir atau bank dan sebagainya). Kehidupan ekonomi keluarga petani jagung dapat dikatakan cukup baik atau menengah kebawah, akan tetapi dengan kehidupan ekonomi tersebut keluarga petani jagung harus mempunyai strategi. Berdasarkan indikator  ekonomi, keluarga petani jagung memiliki tingkat pendidikan rendah (SD-SMP) dan sedang (SMA). Memiliki tingkat pendapatan rendah dan sedang yaitu sekitar Rp 1.000.000 - Rp 1.250.000 yang telah ditambah dari penghasilan sumber lainnya seperti anggota keluarga lain ikut bekerja.
INTEGRASI SOSIAL ANTAR SUKU BANGSA DI PEMUKIMAN TRANSIGRASI (Studi di Desa Wapae Jaya Kecamatan Tiworo Tengah) Rosdiana, Herlin; Hos, Jamaluddin; Supiyah, Ratna
SOCIETAL Vol 8, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk integrasi antar suku bangsa di pemukiman transmigrasi dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat integrasi sosial antar suku di pemukiman transmigrasi di Desa Wapae Jaya Kecamatan Tiworo Tengah Kabupaten Muna Barat. Dalam penelitian. Informan penelitian ini terdiri dari masing-masing suku bangsa, seperti 5 orang suku Muna, 5 orang suku Sunda, 1 orang suku Bali, 1 orang suku Bugis, 1 orang suku bajo, sehingga berjumlah 13 informan selain itu informan penelitian ini juga dari pihak pemerintah seperti Kepala Desa Wapae Jaya dan tokoh masyarakat, Sehingga informan penelitian ini berjumlah 15 orang. Dengan menggunakan tipe penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian dengan cara observasi, wawancar dan dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Integrasi soaial antar suku di pemukiman transmigrasi di Desa Wapae Jaya Kecamatan Tiworo Tengah Kabupaten Muna Barat mempunyai bentuk-bentuk integrasi seperti: Beradaptasi dan interaksi sosial, Pernikahn antar suku serta rasa toleransi dan sikap saling menghargai, adapun faktor pendukung berupa bahasa dan kerjasama adapun faktor penghambat berupa perbedaan agama dan stereotip.
FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH PADA ANAK NELAYAN (Studi di Desa Terapung Kecamatan Mawasangka) Diana, Nur; Hos, Jamaluddin; Jabar, Aryuni Salpiana
SOCIETAL Vol 8, No 1 (2021): Edisi April
Publisher : SOCIETAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab putus sekolah pada anak nelayan di desa terapung kecamatan mawasangka kabupaten buton tengah.Dalam penelitian ini diambil 14 informan.Dipilih karena benar-benar dianggap dapat memberikan informasi sesuai dengan penelitian.Dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan cara mengumpulkan data dengan pengamatan (observasi), wawancara (interview) dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab putus sekolah pada anak nelayan memilki dua faktor internal dan faktor eksternal.Pada faktor internal yakni kurangnya minat, anak nelayan yang kurang tertarik pada sekolah dimana anak lebih memilih melaut dan kurangnya perhatian keluarga, akibat kesibukan orang tua anak merasa tidak diperhatikan dan membuat malas dan akhirnya putus sekolah. Sedangkan faktor eksternal yakni ekonomi lemah, dimana pendapatan atau penghasilan orang tua yang tidak seberapa yang hanya bisa memenuhi kebutuhan hari-hari, pengaruh lingkungan teman sebaya membuat anak terpengaruh dimana linkungan tersebut banyak anak tidak sekolah karena telah mengalami putus sekolah.
Meningkatkan Daya Saing Daerah melalui Profesionalisme Birokrasi Pemerintahan Dalam Rangka Pasar Tunggal Asean 2015 hos, jamaluddin
Prosiding Seminas Vol 1, No 1 (2011): Seminas Competitive Advantage I
Publisher : Unipdu Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan kondisi aktual birokrasi pemerintahan saat ini dan berupaya memberikan sumbangan pemikiran terhadap upaya pengembangan profesionalisme birokrasi. Secara faktual, birokrasi pemerintahan saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Pertama, ide dan program-program kepala daerah yang tertuang dalam visi-misi belum sepenuhnya bisa diterjemahkan dengan baik di tataran praktis. Kedua, persepsi dan gaya manajerial para pejabat di lingkungan birokrasi masih banyak yang menyimpang dari prinsip-prinsip demokrasi yang mengakibatkan terjadinya patologi dan maladministrasi. Ketiga, rendahnya pengetahuan dan keterampilan para petugas pelaksana berbagai kegiatan operasional yang berakibat pada rendahnya produktivitas dan mutu pelayanan. Keempat, mental melayani belum tumbuh pada sebagian besar aparat. Kelima, aparatur pemerintah daerah kurang kreatif dan masih sangat lemah dalam berinovasi. Serangkaian permasalahan birokrasi tersebut, mengindikasikan perlunya grand strategy dalam penataan birokrasi secara sistemik, agar lebih efisien dan profesional. Pemerintah daerah dengan demikian perlu melakukan “revitalisasi pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen pemerintahan” melalui pembangunan profesionalisme birokrasi. Hal ini menuntut perubahan kompetensi SDM secara menyeluruh yang perlu dijabarkan secara konsisten dan proporsional dalam rangka mendukung peningkatan daya saing daerah. Kata kunci: pasar tunggal ASEAN, profesionalisme birokrasi, pelayanan publik, daya saing daerah ABSTRACT This article aims to describe actual condition of present government as well as become an attempt to develop bureaucracy professionalism. Governmental bureaucracy still has some weaknesses. First, vision and mission of the major or head of a regency are usually not practical. Second, official managerial perception and style which shift away from democracy principles result in pathology and maladministration. Third, operational administrators’ knowledge and skill which are still low result in lack of productivity and quality of service. Fourth, the spirit to service is not implanted in most officials’ self. Fifth, local officials are not creative and weak in innovation. Regarding the mentioned problems, it is indicated that a grand strategy is needed in managing systemic bureaucracy to make it more efficient and professional. Therefore, local government should revitalize the implementation of its managerial functions through bureaucracy professionalism development. It demands a thorough consistent and proportional change in human resources’ competence in order to support local competitiveness. Keywords: asean economic community, bureaucracy professionalism, public service, local competitiveness
KAMPANYE INOVASI PELAYANAN PUBLIK DALAM MERESPON NEW NORMAL MASA PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH DESTINASI WISATA KOTA KENDARI Hos, Jamaluddin; Ridwan, Harnina; Abdullah, Muhammad Zein; Roslan, Suharty; Sarpin, Sarpin; Harjuddin, Laode; Damsid, Damsid
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.145 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i3.22056

Abstract

Pandemi Covid-19 yang berangsung lebih dari satu tahun telah  mengakibatkan berbagai perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat baik segi sosial, politik dan ekonomi. Untuk merespon hal tersebut dibutuhkan sebuah tatanan baru dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan masyarakat, salah satunya pelayanan publik. Banyaknya masyarakat yang membutuhkan pelayanan publik dimasa Pandemi Covid-19 mengharuskan adanya inovasi pelayanan pubik dimasa Pandemi Covid-19 agar pelayanan publik dapat terus terlaksana dengan baik dan lancar. Minimya pengetahuan masyarakat wilayah deastinasi wisata dan pemerintah setempatdaam merespon New norma dalam masa pandemi Covid-19 mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan publik di daerah destinasi wisata. melalui program Pengabdian masyarakat dosen yang terintegrasi Kuliah Kerja Nyata mahasiswa Universitas Halu Oleo, bisa menjadi solusi dalam membantu masyarakat mewujudkan inovasi pelayanan publik dalam merespon new norma masa pandemi covid-19 di wilayah destinasi wisata Kota Kendari
PELATIHAN SADAR WISATA BERBASIS GERAKAN 5M PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 BAGI KELOMPOK PEDAGANG KULINER DI WILAYAH PESISIR KELURAHAN WATU-WATU Ridwan, Harnina; Hos, Jamaluddin; Tawulo, Megawati A.; Sarpin, Sarpin; Arsyad, Muh; Roslan, Suharty; Sirajuddin, Sirajuddin; Yusuf, Bakri; Sarita, Muhammad Ihsan; Supiyah, Ratna
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.843 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v2i3.22053

Abstract

Kegiatan berwisata adalah salah satu kegiatan yang mencirikan kegiatan jala-jalan pertemuan orang-orang tidak bisa dihindari, namun demikian perlu adanya ssebuah konsep yang matang agar kegiatan berwisata di masa pandemi Covid-19  ini tetap bisa dilaksanakan, salah satunya adalah dengan memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu kepariwisataan juga menjadi salah satu ujung tombak pendapatan asli daerah atau PAD yang mana  telah berpengaruh besar  selama adanya pandemi covid 19  ini. berbasis gerakan 5M. Penetuan permasalahan ini ditentukan atas dasar bahwa kepariwisataan menjadi salah satu ujung tombak pendapatan asli daerah atau PAD yang mana telah berpengaruh besar  selama adanya pandemi covid 19. Olehnya dibututuhkan sebauh  pemahaman dari pelaku wisata yang salah satunya para pedagang wisata kuliner untuk dapat menerapkan sadar wisata  berbasis gerakan 5M  protokol kesehatan covid-19. Pelatihan sadar wisata  berbasis gerakan 5M  protokol kesehatan covid-19 bagi kelompok pedagang kuliner  di wilayah pesisir Kelurahan Watu-Watu dapat berkontribusi dalam mengembangan bidang pariwisata baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional terutama pada era pandemi sekarang ini.  Target luaran yang akan dicapai dari kegiatan ini meliputi: Publikasi Jurnal Nasional Terakreditasi.