Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PKM PEMANFAATAN KINCIR ANGIN UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN DAN PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK PETANI GARAM TRADISIONIL DI KECAMATAN LAPANG KABUPATEN ACEH UTARA Saifuddin Saifuddin; Mohd. Arskadius A; Jenne Syarif
Jurnal Vokasi Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v5i1.2047

Abstract

Kelompok Usaha Tani Garam Peunawa yang selama ini menaungi 16 petani garam di Desa Matang Tunong, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Aceh. Kelompok Usaha ini merupakan Kelompok Usaha yang didirikan petani garam untuk menampung dan memasarkan garam yang dihasilkan secara bersama para petani garam. Saat ini Kelompok Usaha Garam Peunawa mengalami permasalahan kekurangan air baku garam, dimana dalam mengairi lahan garam para petani masih mengandalkan air pasang, hal lain yang dilakukan petani dengan mengairi air baku garam dengan cara menangguk air dari saluran dan menggunakan pompa air. Ketergantungan air baku garam pada musim pasang , menyebabkan petani hanya dapat ber produksi  17 hari  kerja per bulan , karena siklus pasang siang hari hanya 17 dalam 1 bulan, dengan rata-rata produksi sebesar 25 kg perhari atau 425 kg /bulan, dengan harga jual melalui kelompok Rp. 5200 per kg dan mendapat penghasilan Rp. 2.210.000 perbulan. Dalam penguatan  kapasitas kelembagaan dan manajemen usaha Kelompok Usaha Tani Peunawa, perlu adanya pembenahan pada sistem tata kelola usaha yang tertip dan terstruktur. Penguatan dibidang produksi diarahkan supaya produk garam dikelompokkan berdasarkan kualitas garam, sistem pemasaran eceran dengan sistem kemasan dalam berat 1 kg, 2 kg dan 5 kg dengan kantong berlogo kelompok, sehingga mendapat daya tarik sendiri bagi konsumen, menambah nilai jual dari Rp. 5200/kg menjadi Rp. 5500 – 5800/kg. Pelatihan yang diberikan yaitu bagaimana para petani dapat mengoperasikan kincir angin, merawat dan dapat menjaga keberlangsungan penggunaan serta dapat diperbanyak untuk keberlanjutan penggunaannya oleh petani garam. Teknologi tepat guna yang dipilih untuk mengairi lahan garam petani adalah kincir angin vertikal type Savonius rotor L,   kincir angin tipe ini cocok pada kecepatan angin 3 sampai 7 km/menit sehingga dapat diperoleh daya isap pompa secara maksimal. Kincir ini akan terus berputar jika aliran angin menyapu baling-baling kincir dari berbagai arah, gaya putaran porosnya dapat langsung dikopel dengan sistem mekanik untuk merubah putaran rotasi menjadi gerak lurus untuk menggerak pompa torak. Untuk mencukupi ketersediaan air 30 hari/bulan dibangun pintu air pasang surut di hilir saluran sehingga pada saat air surut stok air tetap tersedia sehingga produktifitas produksi dan peningkatan pendapatan petani garam akan terus meningkat
Aplikasi dapur pemanas bagi pengrajin pandai besi untuk meningkatkan kualitas produk alat-alat perkakas Pertanian Saifuddin Saifuddin; Mohd. Arskadius A; Lukman Lukman
Jurnal POLIMESIN Vol 14, No 2 (2016): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v14i2.338

Abstract

Penggunaan alat perkakas pertanian dan rumah tangga, terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini di karena berkembangnya lahan pertanian dan perkebunan baru di daerah Aceh. Fenomena ini berpengaruh signifikan terhadap permintaan dan pertumbuhan para pengrajin pandai besi di daerah Aceh, khususnya Aceh Utara. Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Sejahtera yang selama ini menaungi beberapa pengrajin pandai besi di desa Pande, kecamatan Tanah Pasir, yang merupakan pemasok bahan baku dan juga sebagai pemasar hasil pengrajin baik di daerah Aceh Utara maupun luar Aceh mengalami permasalahan dimana selama ini yang dikeluhkan oleh konsumen adalah ketidakseragaman produk dan kualitas produk, terutama untuk peralatan pertanian, sehingga kalah bersaing dengan produk dari luar. Kondisi pengrajin pandai besi yang tidak memiliki pengetahuan teknologi dalam memilih material dasar dan proses sepuhan (heat treatment) yang hanya mengandalkan pada kebiasaan secara turun menurun sangat mempengaruhi pada produk akhir. Metode penyelesaian permasalahan ini di mulai dari pengenalan kualifikasi material baja, workshop, pembuatan dapur pemanas (furnace heater) dan implementasinya serta pelatihan managemen usaha. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk aplikasi dapur pemanas ini adalah untuk meningkatkan produktifitas, kualitas dan nilai jual (pemasaran) produk pengrajin ke penampung serta mudah digunakan dan perawatannya oleh masyarakat. Dapur pemanas yang telah dibuat dengan spesifikasi sebagai berikut: Dimensi: P x L x T = 600 x 4000 x400 mm, Media Pemanas yang digunakan gas Elpiji, penggerak: Blower Type Extrusi Fire. Kapasitas dapur dapat memuat 20 jenis peralatan sekali proses penyepuhan dalam jangka waktu 20 s/d 30 menit, dibandingkan dengan proses dapur tiup terbuka yang membutuhkan waktu 50 menit untuk satu produk, sehingga terjadi efisiensi dari segi waktu dan biaya produksi.Kata Kunci: Alat perkakas Pertanian, penyepuhan, managemen usaha, kualifikasi material.