Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA (SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL SMPN 1 SUMBERMALANG KABUPATEN SITUBONDO TAHUN AJARAN 2012/2013) Utomo, Tomi; Wahyuni, Dwi; Hariyadi, Slamet
Jurnal Edukasi Universitas Jember Vol 1, No 1: Maret 2014
Publisher : Jurnal Edukasi Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.051 KB)

Abstract

Abstrak Model pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) merupakan kegiatan pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa untuk memahami suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang disajikan  pada awal pembelajaran dengan tujuan untuk melatih siswa menyelesaikan masalah dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mempelajari biologi, sehingga siswa dapat memperoleh manfaat yang maksimal baik dari proses maupun hasil belajarnya. Metode penelitian pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning.). pemahaman konsep siswa dianalisis menggunakan ANAKOVA. Kemampuan berpikir kreatif dalam hal ini meliputi kefasihan, keluwesan, dan keaslian jawaban siswa dalam menjawab LKS. Perbedaan pemahaman konsep siswa dari hasil uji LSD menunjukkan beda rerata nilai kelas eksperimen terhadap kelas kontrol bernilai positif 15,997, dengan taraf signifikasi sebesar 0,000 (P = < 0,05). Hasil análisis kemampuan berpikir kreatif siswa menunjukkan bahwa pada kelas ekperimen  tidak terdapat 0 (0%) siswa yang masuk dalam kriteria tidak kreatif (TK), sedangkan pada kelas kontrol terdapat 2  (5,4%) siswa. Pada kriteria kurang kreatif (KK)  terdapat 7 (18%) siswa  pada kelas ekperimen yang masuk didalamnya, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 16 (43,2%) siswa. Pada kriteria berikutnya, yaitu kriteria cukup kreatif  (CK) terdapat 20 (53,7%) siswa pada kelas eksperimen yang masuk didalamnya, sedangkan pada kelas kontrol 14  (37,8%) siswa. Pada kriteria Kreatif  (K), terdapat 10 (27%) siswa pada kelas ekperimen yang masuk didalamnya, sedangkan pada kelas kontrol 5 (13,5,2%) siswa. Kriteria yang terakhir adalah kriteria sangat kreatif (SK), pada kriteria ini baik kelas ekperimen ataupun kelas kontrol tidak ada siswa yang masuk didalamnya. Kata Kunci : Pemahaman konsep siswa, Kemampun berpikir kreatif siswa, Model pembelajaran berbasis masalah.
Peningkatan Prestasi Peserta Didik dalam Menentukan Akar Pangkat Dua dan Pangkat Tiga Bilangan Bulat dengan Teknik Taksiran Cermat (TTC) Di Kelas VII SMP Negeri 1 Tenggarang Tahun Pelajaran 2011/2012 Hariyadi, Slamet
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 3, No 1 (2012): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v3i1.2610

Abstract

Peserta didik secara input kurang dalam penguasaan konsep matematika,  utamanya operasi hitung dasar pada bilangan bulat. Beberapa instrumen dan indikasi yang mendukung keadaan tersebut antara lain; 1)    rata-rata nilai  pretes matematika peserta didik baru pada materi operasional dasar  bilangan bulat  disetiap awal tahun pelajaran, tidak lebih dari  5,00;  2) sejak tahun 2005 SMP Negeri 1 Tenggarang menjadi satu-satunya sekolah di kabupaten Bondowoso yang mendapatkan program Bridging Course dari pemerintah pusat didasarkan dari masih rendahnya tingkat kelulusan dan prestasi peserta didiknya. Sampel penelitian adalah  kelas VII C SMP Negeri 1 Tenggarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Masalahnya adalah apakah Teknik Taksiran Cermat (TTC) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam menentukan akar kuadrat bilangan bulat kuadrat sempurna dan akar pangkat tiga bilangan bulat kubik? Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan penelitian ini menggunakan dua skenario pembelajaran yaitu RPP model 1 pada kegiatan inti TM dan RPP model 2 pada kegiatan TM remidial. Hasil pembelajaran dari dua model skenario pembelajaran, berdasarkan pengamatan proses; 1) Eksplorasi; respon peserta didik untuk menjawab pertanyaan kuis dalam waktu tidak lebih dari 3 menit tiap soal ada peningkatan dari 13 % menjadi 54,5 %; Ketepatan menjawab dengan benar soal kuis tidak lebih dari 3 menit tiap soal ada peningkatan dari 60% menjadi 83,3 %; 2) Elaborasi; keaktifan peserta didik dalam kelompok dari kurang aktif menjadi aktif; Ketepatan kelompok dalam mempresentasikan dengan benar soal-soal LKS ada peningkatan dari 40 % menjadi 80 %. Evaluasi keberhasilan pembelajaran; jumlah ketuntasan ada peningkatan dari 21,7 %  menjadi 100 % orang.
Peningkatan Prestasi Peserta Didik dalam Menentukan Akar Pangkat Dua dan Pangkat Tiga Bilangan Bulat dengan Teknik Taksiran Cermat (TTC) Di Kelas VII SMP Negeri 1 Tenggarang Tahun Pelajaran 2011/2012 Hariyadi, Slamet
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 3, No 1 (2012): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v3i1.2610

Abstract

Peserta didik secara input kurang dalam penguasaan konsep matematika,  utamanya operasi hitung dasar pada bilangan bulat. Beberapa instrumen dan indikasi yang mendukung keadaan tersebut antara lain; 1)    rata-rata nilai  pretes matematika peserta didik baru pada materi operasional dasar  bilangan bulat  disetiap awal tahun pelajaran, tidak lebih dari  5,00;  2) sejak tahun 2005 SMP Negeri 1 Tenggarang menjadi satu-satunya sekolah di kabupaten Bondowoso yang mendapatkan program Bridging Course dari pemerintah pusat didasarkan dari masih rendahnya tingkat kelulusan dan prestasi peserta didiknya. Sampel penelitian adalah  kelas VII C SMP Negeri 1 Tenggarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Masalahnya adalah apakah Teknik Taksiran Cermat (TTC) dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam menentukan akar kuadrat bilangan bulat kuadrat sempurna dan akar pangkat tiga bilangan bulat kubik? Pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan penelitian ini menggunakan dua skenario pembelajaran yaitu RPP model 1 pada kegiatan inti TM dan RPP model 2 pada kegiatan TM remidial. Hasil pembelajaran dari dua model skenario pembelajaran, berdasarkan pengamatan proses; 1) Eksplorasi; respon peserta didik untuk menjawab pertanyaan kuis dalam waktu tidak lebih dari 3 menit tiap soal ada peningkatan dari 13 % menjadi 54,5 %; Ketepatan menjawab dengan benar soal kuis tidak lebih dari 3 menit tiap soal ada peningkatan dari 60% menjadi 83,3 %; 2) Elaborasi; keaktifan peserta didik dalam kelompok dari kurang aktif menjadi aktif; Ketepatan kelompok dalam mempresentasikan dengan benar soal-soal LKS ada peningkatan dari 40 % menjadi 80 %. Evaluasi keberhasilan pembelajaran; jumlah ketuntasan ada peningkatan dari 21,7 %  menjadi 100 % orang.
Ethnomatematics Contain In Problem Based Learning to Improve Students Understanding about Geometry by Using Concept Of Cultural Buildings in Semarang Hariyadi, Slamet; Sugiyo, Sugiyo; Masrukan, Masrukan
Journal of Primary Education Vol 7 No 2 (2018): August 2018
Publisher : Journal of Primary Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (941.671 KB)

Abstract

The purpose of this research was to analyze the model of Problem Based Learning based on ethnomatematics of cultural buildings in Semarang improving understanding of geometrical concepts of the fourth grade students’ of SD Negeri Candi 01 Semarang. The type of research was quantitative with true-experimental design by using pretest-posttest control design models. The subjects’ were 60 students of the fourth grade of elementary school that were divided proportially into a control group and an experimental group. The data collection technique used was essay test. The effectiveness was indicated from classical completeness with minimum completeness criteria (KKM), difference of average understanding of experimental and control class, improvement of understanding of geometry concept of experimental class. The results showed that (1) the understanding of the concept of geometry by using Problem Based Learning contained ethnomatematics of cultural building in Semarang has reached the classical completeness of 75%; (2) the average understanding about geometry concept of the experimental class with the learning model of Problem Based Learning contained ethnomatematics  of cultural buildings in Semarang is better than the average understanding of the concept of geometry with the learning of Problem Based learning in the control group; (3) there is a difference in the understanding of the concept of geometry before and after the learning through Problem Based Learning contained ethnomatematics of cultural buildings in Semarang. In conclusion, the use of the Problem Based Learning contained ethnomatematics of cultural buildings in Semarang is effective in improving students' understanding of geometrical concept.
Studi Kasus Penyebab Terjadinya Penyumbatan Pada Filter Integrated Drive Generator (IDG) Raihan, Muhammad; Nainggolan, Benhur; Hariyadi, Slamet
Seminar Nasional Teknik Mesin 2019: Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Integrated Drive Generator ( IDG ) merupakan salah satu komponen yang sangat kompleks dan memiliki peranan penting di pesawat. IDG memiliki fungsi sebagai penghasil listrik utama saat terbang. IDG terdiri dari constant speed drive (CSD) dan generator. CSD berfungsi mengubah putaran engine yang bervariasi menjadi konstan 24.000 rpm. Putaran konstan tersebut digunakan untuk memutar generator agar menghasilkan listrik sebesar 115 VAC dan 400 hertz. Pada pesawat Boeing 737 NG terdapat permasalahan IDG yaitu pada komponen Differential Pressure Indicator (DPI) yang mengalami pop-out. Hal ini terjadi karena penyumbatan pada filter yang disebabkan oleh partikel-partikel yang terbawa aliran oli dan masuk kedalam filter yang membuat filter tersumbat. Tujuan penulisan ini merupakan untuk menganalisa penyebab yang membuat filter tersumbat dengan metode deskriptif. Dapat disimpulkan, partikel yang menyebabkan filter tersumbat berasal dari komponen yang rusak didalam CSD yaitu pump and motor assembly. Kerusakan yang terjadi diantaranya adalah variable wobbler scratched, fixed wobbler worn out, dan deformed seal. Kerusakan tersebut menghasilkan metal partikel yang dapat menyebabkan filter tersumbat. Selain itu, terdapat metal deactivating agent pada oli yang berinteraksi dengan bronze cylinder block menghasilkan copper chelate yang dapat menumpuk pada filter dan menyebabkan filter tersumbat. Untuk perbaikan pada pump and motor assembly merupakan workscope pekerjaan workshop electrical, tetapi terdapat solusi untuk menanggulangi apabila terjadi pop out pada differential pressure indicator (DPI) berdasarkan Aircraft Maintenance Manual (AMM) yaitu dengan mengganti filter, pin ditekan masuk, dan mencoret DPI decal reset.
THE VALIDITY AND EFFECTIVITY OF LEARNING USING STEAM MODULE WITH BIOTECHNOLOGY GAME Sofia, Hilya Wildana; Utomo, Anjar Putro; Hariyadi, Slamet; Wahono, Bevo; Narulita, Erlia
JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia) Vol 6, No 1 (2020): MARCH
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jpbi.v6i1.10979

Abstract

Provision of teaching materials in term of module can be an alternative to meet the learning needs of science. The study aimed at describing science module constructed based on Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics (STEAM) equipped with valid and effective biotechnology games for learning science in junior high school. This Research and Development (R&D) was developed using the 4D model (Thiagarajan). This research was conducted at MTsN (State of Islamic Secondary School) 2 Jember, involved 30 IX graders. The design used was one group pretest-posttest design as the test of effectiveness. This study used STEAM-based science module equipped with biotechnology games, test, and validation sheets as research instruments. The validation results by experts were converted into categories. The effectivity test data was analyzed using N-gain and paired samples t-test. The average of validation results of material, media, and users was 87.17 (very valid). The effectivity test results showed the increase of students? cognitive learning outcome [N-gain value = 0.72 (high category), t(29) = 9.030, p < 0.05]. Therefore, the module developed is valid and effective in improving the learning of biotechnology science which means that the use of this module is recommended to be implemented in biotechnology learning process.
IDENTIFIKASI DAN REVISI MISKONSEPSI MATERI SUBSTANSI HEREDITAS PADA MAHASISWA PESERTA SEMESTER SISIPAN DI UNIVERSITAS JEMBER Hariyadi, Slamet
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol 2, No 2 (2018): Vol. 2, No. 2
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman konsep genetika sangat penting bagi mahasiswa karena dapat digunakan untuk menganalisis semua fenomena makhluk hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi konsep yang salah tentang materi substansi hereditas pada mahasiswa yang menempuh perbaikan nilai di semester sisipan, sekaligus merevisi terhadap konsep yang salah. Metode Penelitian menggunakan deskripsikualitatif, yang menjelaskan secara detail setiap item miskonsepsi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes benar salah beralasan yang disertai kolom criteria CRI (Certainty of Response Index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi awal mahasiswa termasuk dalam kategori Tinggi, tetapi kemudian turun menjadi Sedang setelah dilakukan revisi. Materi yang paling banyak mengalami miskonsepsi dan revisinya adalah Sintesis Protein.Understanding the concept of genetics is very important for students because it can be used to analyze all phenomena of living things. The purpose of this study is to identify the wrong concepts about the substance of heredity in students who have improved grades in the semester insert, as well as revise the wrong concepts. The research method uses a qualitative description, which explains in detail each item of misconception. Data collection techniques using the test of true false reasoning accompanied by CRI (Certainty of Response Index) column criteria. The results showed that students' initial misconceptions were included in the High category, but then dropped to Medium after being revised. The material that experiences the most misconceptions and revisions is Protein Synthesis.
PENINGKATAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPEJIGSAW DI SMP AL-HIDAYAH BALUNG Pratikno, Agus; Hariyadi, Slamet; Khusnah, Laila
JURNAL BIOSHELL Vol 3 No 1 (2014): BIOSHELL
Publisher : Pendidikan Biologi,Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

         Education is a conscious and deliberate effort to create an atmosphere of learning and the learning process so that learners are actively developing the potential for him to have the spiritual strength of religious, self-control, personality, intelligence, good values, and skill that need him, society, nation and state ( Ministry of Education, 2003: 6). The formulation of this problem are: 1) Is the Jigsaw model can improve the learning activity of students in class VII student studying biology junior year Alhidayah Karangduren Lessons Balung 2011/2012?. 2) Is the Jigsaw model of learning can improve learning outcomes completeness biology class VII SMP Alhidayah karangduren Balung Academic Year 2011/2012?. This study aims to: 1) Assess the effectiveness of Jigsaw model of learning in improving student learning outcomes completeness class VII SMP Al-Hidayah Karangduren Lessons Balung year 2011/2012. 2) Assess the effectiveness of instructional models up grade Jigsaw in class VII student learning activities SMP Al-Hidayah Karangduren Lessons Balung year 2011/2012. By using the Jigsaw cooperative learning model, showed high learning outcomes, can be seen from the results of your analysis test on the subject of the previous gain (62.85%) compared to the type of cooperative learning jigsaw, the first to reach the cycle (71, 42%). And the cycle is continued on to the second cycle reached (91.42%) of students scoring above the minimum completeness criteria.  Kata kunci (key word) aktivitas, hasil belajar, jigsaw  
PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI PADA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERMUATAN ETNOMATEMATIKA BANGUNAN CAGAR BUDAYA KOTA SEMARANG Hariyadi, Slamet; Muttaqin, Muhammad Fauzan
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol 6, No 3 (2020): Vol. 6 No. 3 September 2020
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v6n3.p204-210

Abstract

ABTRACTThe purpose of this study was to describe the understanding of the geometry concept of the fourth grade students of SD Negeri Candi 01 after the implementation of a problem based learning model containing ethnomatematics. The research method used is descriptive method with a qualitative approach. The selection of research subjects was selected by purposive sampling technique based on the learning achievement of students, which were classified into three high, medium and low learning achievements. The subject of high learning achievement and being able to restate a concept. The subject is always active in every stage of learning activities. The subject of low learning achievement is less able to express money as a concept. They tend to be less active in the learning process which includes being less active in asking questions if they experience difficulties and in group discussions they still depend on friends and teacher guidance. All three subjects were able to use and utilize and select procedures to solve the perimeter and area of squares, rectangles and triangles, but experienced errors in determining the area and perimeter formulas for squares and rectangles. The subject of high learning achievement is the only subject that is able to apply the concept in problem solving. The subject uses the plan he devised to solve the problem and then communicates his conclusion correctly.Keywords: Ethnomatematics, Problem Based Learning, Understanding of Geometry Concepts ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pemahaman konsep geometri peserta didik kelas IV SD Negeri Candi 01 setelah implementasi model problem based learning bermuatan etnomatematika. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subyek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling berdasarkan prestasi belajar peserta didik, yang digolongkan menjadi tiga prestasi belajar tinggi, sedang dan rendah. Subjek prestasi belajar tinggi dan sedang mampu dalam menyatakan ulang sebuah konsep. Subjek selalu aktif dalam setiap tahapan kegiatan pembelajaran. Subjek prestasi belajar rendah kurang mampu dalam menyatakan uang sebuah konsep. Mereka cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran yang meliputi kurang aktif dalam bertanya jika mengalami kesulitan dan dalam diskusi kelompok masih bergantung pada teman dan bimbingan guru. Ketiga subjek mampu menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur untuk menyelesaikan keliling dan luas persegi, persegi panjang dan segitiga, tetapi mengalami kesalahan dalam menentukan rumus luas dan keliling persegi dan persegi panjang. Subjek prestasi belajar tinggi merupakan satu-satunya subjek yang mampu mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah.  Subjek menggunakan rencana yang dibuat untuk menyelesaikan masalah, lalu mengkomunikasikan kesimpulannya dengan benar.Kata kunci: Etnomatematika, Pemahaman Konsep Geometri, Problem Based Learning
Identifikasi dan Revisi Miskonsepsi Materi Substansi Hereditas pada Mahasiswa Peserta Semester Sisipan di Universitas Jember Hariyadi, Slamet
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN SAINS Vol 2, No 2 (2018): Vol. 2, No. 2
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jppms.v2n2.p32-36

Abstract

Pemahaman konsep genetika sangat penting bagi mahasiswa karena dapat digunakan untuk menganalisis semua fenomena makhluk hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi konsep yang salah tentang materi substansi hereditas pada mahasiswa yang menempuh perbaikan nilai di semester sisipan, sekaligus merevisi terhadap konsep yang salah. Metode Penelitian menggunakan deskripsikualitatif, yang menjelaskan secara detail setiap item miskonsepsi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes benar salah beralasan yang disertai kolom criteria CRI (Certainty of Response Index). Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi awal mahasiswa termasuk dalam kategori Tinggi, tetapi kemudian turun menjadi Sedang setelah dilakukan revisi. Materi yang paling banyak mengalami miskonsepsi dan revisinya adalah Sintesis Protein.Understanding the concept of genetics is very important for students because it can be used to analyze all phenomena of living things. The purpose of this study is to identify the wrong concepts about the substance of heredity in students who have improved grades in the semester insert, as well as revise the wrong concepts. The research method uses a qualitative description, which explains in detail each item of misconception. Data collection techniques using the test of true false reasoning accompanied by CRI (Certainty of Response Index) column criteria. The results showed that students' initial misconceptions were included in the High category, but then dropped to Medium after being revised. The material that experiences the most misconceptions and revisions is Protein Synthesis.