p-Index From 2020 - 2025
12.952
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Mimbar PGSD Undiksha Indonesian Journal of Educational Studies Urania Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir AGRIKA Gaung Informatika ARS: Jurnal Seni Rupa Dan Desain FENOMEN Journal of Contemporary Indonesian Art Journal of Degraded and Mining Lands Management Fakultas Pertanian Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis EDUCATIO : Journal of Education Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal SOLMA IJEBD (International Journal Of Entrepreneurship And Business Development) JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Jurnal Teknik Informatika UNIKA Santo Thomas JURNAL ILMIAH CAHAYA PAUD Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) Manuju : Malahayati Nursing Journal Dharma Bakti Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) JRA: Jurnal Riset Akuntansi Jurnal Masyarakat Merdeka (JMM) Indonesian Journal Of Business And Economics Referensi : Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Seminar Nasional Lahan Suboptimal Generasi Emas: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat BUANA SAINS Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal SCAFFOLDING: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Akurasi : Jurnal Studi Akuntansi dan Keuangan Agro Bali: Agricultural Journal Performance : Jurnal Bisnis dan Akuntansi Jurnal Akuntansi Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Jurnal Inovasi dan Teknologi Pembelajaran (JINOTEP) Kajian dan Riset Dalam Teknologi Pembelajaran Science Midwifery Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Nusantara Science and Technology Proceedings Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Unri Conference Series: Community Engagement JNANALOKA TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Journal of Public Health Innovation (JPHI) MUSHAF: Jurnal Tafsir Berwawasan Keindonesiaan PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Jurnal Abdiraja Journal of Health Research Science ELLITE: Journal of Education, Linguistics, Literature and Language Teaching Brilliance: Research of Artificial Intelligence Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia Jurnal Teknik Informatika Unika Santo Thomas (JTIUST) Jurnal Pijar MIPA Journal of Ocean, Mechanical and Aerospace -science and engineering- (JOMAse) Jurnal Al Ulum: LPPM Universitas Al Washliyah Medan DIDAKTIKOS: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Duta Harapan Jurnal Cendekia Keuangan JAPI: Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Limas Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Tadris: Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Ilmiah Ekonomika & Sains Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Bisnis Saree : Research in Gender Studies English Education and Applied Linguistics Journal (EEAL Journal) Innovative: Journal Of Social Science Research Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Jurnal Cendekia : Media Komunikasi Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam Gema Lingkungan Kesehatan Journal of Business Management and Economic Development Jurnal BATAS Student Research Journal Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Interdiciplinary Journal of Education JURNAL MANAJEMEN DAN INVESTASI (MANIVESTASI) Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Radisi BATOBO: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan Jurnal Penelitian Manajemen (JPEMA) Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Al-Bidayah : Jurnal Pendidikan Dasar Islam PARADIGM : JOURNAL OF MULTIDISCIPLINARY RESEARCH AND INNOVATION SIGNIFICANT : JOURNAL OF RESEARCH AND MULTIDISCIPLINARY Science Technology and Management Journal (STMJ) Neptunus: Jurnal Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Cindoku: Jurnal Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Epsilon : Journal of Management (EJoM) Journal of Medicine and Health JIFA (Journal of Islamic Finance and Accounting) Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Kewirausahaan
Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluasi Ruang Terbuka Hijau pada Taman Wilis Kota Batu ( Kajian Aspek Fisik Dan Fungsi ) Ino, Gaudensius F.; ., Sutoyo; Hamzah, Amir
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan berkembangnya teknologi, manusia dituntut untuk lebih waspada terhadap dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi. Misalnya semakin menyempitnya lahan-lahan akibat banyaknya bangunan seperti: pabrik-pabrik, perumahan, hotel,p erkantoran sehingga tidak ada celah untuk bernapas. Menydari akan hal tersebut manusia akan selalu berusaha meningkatakan lingkungan sekitar dengan cara amengontrol dan mengembangkan keadaan lingkungan tersebut agar selalu terjadi keseimbangan. Mengingat akan peran manusia untuk selalu berusaha meningkatkan dan mengimbangkan lingkungan hidupnya maka rekreasi merupakan salah satu alternatif pengimbang antara manusia dengan alam.
KAJIAN BENTUK DAN STRUKTUR HUTAN KOTA MALANG Heba, Agustinus Robinson; Hamzah, Amir; Djoko, Riyanto
Fakultas Pertanian Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik maupun introduksi) guna mendukung manfaat ekologis, sosial-budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi keuntungan dan sosial (kesejahteraan) bagi masyarakatnya. Kajian Ruang Terbuka Hijau kota Malang dapat ditinjau dari aspek bentuk dan struktur. Klasifikasi dalam aspek bentuk ada yang bergerombol, menyebar dan menjalur dengan struktur yang menyerupai seperti hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa dan menimbulkan lingkungan yang sehat. Secara struktur ini penting untuk meningkatkan manfaat ekologis, social – budaya dan arsitektural untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dimana metode ini dilaksanakan melalui pengamatan secara langsung di lapangan dan pengumpulan data kemudian data tersebut dianalisis. Pengambilan data dilakukan dengan membuat plot-plot pengamatan 20 x 20 meter yang diletakkan pada seluruh bagian hutan kota. Pemilihan plot pengamatan dilakukan secara purposive minimal 10 plot pada setiap hutan kota. Dari hasil pengamatan dan penilaian yang merupakan tahapan evaluasi kondisi tapak dengan cara pengukuran, pemotretan, dan studi literatur. Pengamatan dan penialaian dilakukan terhadap dominasi, keragaman, dan frekuensi setiap spesies tanaman pada hutan kota malang, Pelaksanaan metode studi meliputi pengamatan lapangan dengan cara menginventarisasi jenis-jenis vegetasi yang ada di tapak untuk mengetahui sebaran vegetasi/tanaman
PENGGUNAAN RUMPUT LULANGAN (Eleusine Indica L.) DAN BIOCHAR SEBAGAI AGEN FITOREMIDIASI TANAH TERCEMAR Aman, Hadrianus; Hamzah, Amir; Triana, Hesti
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The advantages of phytoremediation in addition to being easy is also a cheap alternative compared to physical-chemical remediation and bioremediation using microorganisms . This study uses three types of plants that have been previously identified, the three types of plants are L replication, Akarwangi, P Turn the power off. This research was conducted in Sumber Brantas Village, Batu City at an altitude of 1,500 m asl. The research was carried out in two series, namely the first series covering, taking soil samples for analysis of heavy metals, while the second series planting Lulang grass as a phytoremidiation agent. This research is an integral part of PPT research in 2017 . This study uses three types of plants that have been previously identified, the three types of plants are L replication, Akarwangi, P Turn the power off. Observation of plant growth which includes :high plant (cm), amount leaf ( strands ), amount tillers ( tillers ) and weight stover (g) and p gathering is the root (cm). The results of the observational parameter data in this study used Diskptive analysis. Based on the analysis it is concluded that t anaman lulangan able to accumulate heavy metals cadmium in contaminated soil with trial type biochar under review from growth high plant amounting to 52.18 cm, the amount puppies as much as 43.89 tillers, length root 32.89 cm on biochar crooked tobacco + husk rice , heavy root 3.71 g on biochar crooked tobacco and weight leaf amounting to 30.22 g. Keuntungan fitoremediasi selain mudah juga merupakan alternatif yang murah dibandingkan dengan cara remediasi fisik-kimia maupun bioremediasi yang menggunakan mikroorganisme. Penelitian ini menggunakan tiga jenis tanaman yang telah di identifikasi sebelumnya ketiga jenis tanaman itu adalah Lulangan, Akarwangi, Patikan. Penelitian ini di laksanakan di Desa Sumber Brantas Kota Batu pada ketinggian 1.500 m dpl. Penelitian di laksanakan dalam dua seri yaitu seri pertama meeliputi, pengambilan sampel tanah untuk di analisis logam berat, sedangkan seri kedua penanaman rumput lulangan sebagai agen fitoremidiasi. Penelitian ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penelitian PPT tahun 2017. Akarwangi, Patikan. Pengamatan pertumbuhan tanaman yang di meliputi : tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah anakan (anakan) dan berat brangkasan (g) dan panjang akar (cm). Data hasi parameter pengamatan dalam penelitian ini menggunakan analisis Diskrptif. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tanaman lulangan mampu mengakumulasi logam berat kadmium dalam tanah yang tercemar dengan percobaan jenis biochar yang ditinjau dari pertumbuhan tinggi tanaman sebesar 52,18 cm, jumlah anakan sebanyak 43,89 anakan, panjang akar 32,89 cm pada biochar jengkok tembakau + sekam padi, berat akar 3,71 g pada biochar jengkok tembakau dan berat daun sebesar 30,22 g.
KAJIAN LANSKAP KAWASAN PESISIR WANOKAKA DI DESA WEIHURA KOTA WAIKABUBAK, NUSA TENGGARA TIMUR Talu, Timotius Tuangu; Setyabudi, Irawan; Hamzah, Amir
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is an archipelagic country that has abundant tourism potential. One of the tourism commodities in Indonesia is coastal tourism. Wanokaka Beach, located in Waihura Village, Wanokaka Subdistrict, West Sumba Regency has high tourism potential, which is a distinctive visual landscape, cultural objects and attractions of the local community which are the biggest and popular attractions in Sumba culture, namely the attraction of Pasola culture sea worms). From the above explanation, it is necessary to study so that tourism development does not lie behind the existing culture. In this study aims to identify or assess the coastal landscape of Wanokaka and find out the potential and constraints that exist in the Wanokaka Coast which can be developed as a tourist attraction. The approach of this research is descriptive qualitative conducted by observing directly and interviewing to find out the state of the coastal landscape and the activities of the community around the coast of the Wanokaka. The results of the research can be summarized in the form of conclusions or in writing back in writing about the condition of the landscape and the lives of the community, especially in the social and cultural fields. For the results of his research addressing Wanokaka beach has excellent landscape potential that must be developed such as the authenticity of nature with views and cultural tourist attractions that can add to the attractiveness of tourists. This ritual is expressed in the form of ritual Pasola (javelin throwing) and Nyale (sea worm harvest) which are held every year. behind the very strong potential and typical of Wanokaka beach there are obstacles that must be overcome such as accessibility, affordability of electricity, water, telecommunications and lack of community participation and government attention in developing existing potential. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki potensi wisata yang sangat melimpah. Salah satu komoditi pariwisata adalah wisata pesisir (coastal turism). Pantai Wanokaka yang berlokasi di Desa Waihura Kecamatan Wanokaka Kabupaten Sumba Barat memiliki potensi wisata yang tinggi yakni visual lanskap yang khas, objek dan atraksi budaya masyarakat lokal yang merupakan atraksi terbesar dan populer dalam budaya sumba yakni atraksi budaya Pasola (lempar lembing) dan Nyale (panen cacing laut). Dari penjabaran diatas maka perlu adanya kajian agar pengembangan wisata tidak bertolak belakan dengan budaya yang ada. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atau mengkaji lanskap pesisir pantai Wanokaka serta mengetahui potensi dan kendala yang ada di Pesisir Wanokaka yang dapat dikembangkan sebagai obyek wisata. Pendekatan penelitian ini yakni deskriptif kualitatif dilakukan dengan cara mengamati secara langsung dan wawancara untuk mengetahui keadaan lanskap pantai maupun aktivitas masyarakat di sekitar pesisir wanokaka. Dari hasil penelitian dapat di simpulankan berupa kesimpulan atau melarsirkan kembali secara tertulis mengenai kondisi lanskap dan kehidupan masyarakat terlebih khusus dibidang sosial dan budaya. Untuk hasil penelitiannya menujukan pantai Wanokaka memiliki potensi lanskap yang sangat baik yang harus dikembangkan seperti keaslian alam dengan view serta atraksi wisata budaya yang dapat menambah daya tarik wisatawan. Ritual ini diekspresikan dalam bentuk ritual Pasola (lempar lembing) dan Nyale (panen cacing laut) yang diadakan setiap tahun. dibalik potensi yang sangat kuat dan khas pantai wanokaka terdapat kendala yang harus diatasi seperti aksebilitas, keterjangkauan listrik, air, telekomunikasi serta kurangnya partisipasi masyarakat dan perhatian pemerintah dalam mengembangkan potensi yang ada.
PENGARUH PEMBERIAN JENIS BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KARMILA (Karmila sp) PADA TANAH PASCA REMEDIASI Bangun, Bangun; Hamzah, Amir; Dwi Julianto, Reza Prakoso
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biochar is a soil enhancing material that can be used to repair degraded land. Currently degraded land is quite extensive, and is spread in almost all parts of Indonesia. The causes are diverse including the use of agrochemical materials that have exceeded the limit. The use of biochar as an amendment and karmila plant is an alternative to improve soil productivity. This study aims to determine the effect of biocar types on the growth of karmila plants. The study used a randomized block design (RBD) method, consisting of 4 treatments and 3 replications using one factor namely biocar B0: control) without biochar treatment, B1: Biochar rice husk 15 tons / ha, B2: Biochar jengkok tobacco 15 tons / ha , B3: Mixture of rice husk biochar and tobacco jengkok biochar is 50% each. Parameters observed included plant height, number of leaves, number of tillers, stem and leaf wet weight, root wet weight, root length, stem and leaf dry weight and root dry weight. The results showed that the use of biochar did not have a significant effect on vegetative growth of plants in the form of plant height, number of leaves and number of tillers. However the administration of biochar in the treatment of tobacco junk biochar at a dose of 15 tons ha-1 was able to influence the growth of root length. This indicates that the use of biochar and wild plants to repair degraded land takes a long time. Research into the use of biochar to improve integrated land including mediating contaminated agricultural land needs to be investigated further. Biochar merupakan bahan pembenah tanah yang dapat digunakan untuk memperbaiki tanah terdegradasi. Saat ini tanah terdegradasi cukup luas, dan tersebar hampir sebagian wilayah di Indonesia. Penyebabnya beragam termasuk penggunaan bahan agrokimia yang telah melampaui batas. Penggunaan biochar sebagai bahan amandemen dan tanaman karmila merupakan alternative untuk memperbaiki produktivitas tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis biocar terhadap pertumbuhan tanaman karmila. Pernelitian mengunakan metode rancangan acak kelompok (RAK), terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan mengunakan satu faktor yaitu jenis biocar B0: kontrol) tanpa perlakuan biochar, B1: Biochar sekam padi 15 ton/ha, B2: Biochar jengkok tembakau 15 ton/ha, B3: Campuran biochar sekam padi dan biochar jengkok tembakau masing-masing 50%. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, berat basah batang dan daun, berat basah akar, panjang akar, berat kering batang dan daun serta berat kering akar. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan jenis biochar tidak memberi pengaruh nyata pada pertumbuhan vegetatif tanaman baik berupa tinggi tanaman jumlah daun dan jumlah anakan. Namun pemberian jenis biochar pada perlakuan biochar jengkok tembakau pada dosis 15 ton ha-1 mampu memberi pengaruh pada pertumbuhan panjang akar. Hal ini memberi isyarat bahwa penggunaan biochar dan tanaman liar untuk memperbaiki tanah terdegradasi memerlukan waktu yang cukup lama. Penelitian penggunaan biochar untuk memperbaiki tanah terdegrasai termasuk merediasi lahan pertanian tercemar perlu diteliti lebih lanjut.
KAJIAN PENGEMBANGAN POTENSI KAMPUNG ADAT PRAIYAWANG SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA DI DESA RINDI KABUPATEN SUMBA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR Nau, Dominggus Pati Maramba; Setyabudi, Irawan; Hamzah, Amir
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praiyawang traditional village is a traditional village in Rindi Village, Rindi District, East Sumba Regency. The landscape characteristics of the Praiyawang village area consist of physical and biophysical characteristics. Physical characteristics include, elements forming the landscape and spatial layout of the area.The shape of the landscape forming of Praiyawang area is Uma batang (tower house), katuada (menhir), retaining maramba (tomb grave), menhir, sabana field. The spatial structure consists of macro, table and micro space. Macro spatial planning includes landscape spatial planning that supports all people's lives consisting of forest space, agriculture, settlements, and savannas. The meso room is part of the macro space which consists of the settlement environment of the indigenous village communities of Praiyawang. Meso space consists of residential building elements, namely Uma, Menhir, Reti, Penji, Katuanda and Vegetation. The distribution of community houses in the praiyawang traditional village has a circular pattern of settlements with lined up intersecting megalithic graves. Micro space includes the house and yard. The micro spatial of the Praiyawang custom village area can be seen from the division of space in a community house consisting of upper space (where the Gods and ancestral spirits), the living room (the place of man), the lower space (cattle), the porch of the house, and the kitchen. Biophysical characters in the area in the form of vegetation and animals. Vegetation found in the Praiyawang region consists of physical, economic and food functions. From the conclusions of this study, the proposed strategy is to develop the potential contained in the traditional village area as a cultural tourism area in accordance with its existence and not threaten the sustainability of the traditional village area. Kampung adat Praiyawang merupakan kampung tradisional di Desa Rindi, Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur. Karakteristik lanskap kawasan kampung Praiyawang terdiri dari karakteristik fisik dan biofisik. Karakter fisik meliputi elemen pembentuk lanskap serta tata ruang kawasan. Elemen pembentuk lanskap kawasan Praiyawang yaitu, Uma batang (rumah menara), katuada (menhir), reti maramba (kuburan bangsawan), menhir, padang sabana. Tata ruang kawasan terdiri dari ruang makro, mesa dan mikro. Tata ruang makro meliputi tata ruang lanskap yang mendukung semua kehidupan masyarakat yang terdiri dari ruang hutan, pertanian, permukiman, serta padang sabana. Ruang meso merupakan bagian dari ruang makro yang terdiri dari lingkungan permukiman masyarakat kampung adat Praiyawang. Ruang meso terdiri dari elemen – elemen pembentuk permukiman yaitu Uma, Menhir, Reti, Penji, Katuanda dan Vegetasi. Penyebaran rumah masyarakat dikampung adat praiyawang memiliki pola permukiman yang melingkar dengan berjejeran mengelingi kuburan megalitikum. Ruang mikro meliputi rumah dan pekarangan. Tata ruang mikro kawasan kampung adat Praiyawang dapat dilihat dari pembagian ruang pada rumah masyarakat yang terdiri dari ruang atas(tempat para dewa dan arwah leluhur), ruang tengah (tempat manusia), ruang bawah (ternak) , teras rumah, dan dapur. Karakter biofisik pada kawasan berupa vegetasi dan satwa. Vegetasi yang terdapat pada kawasan Praiyawang terdiri dari fungsi fisik,ekonomi, dan pangan. Dari kesimpulan penelitian ini Strategi yang diusulkan adalah mengembangkan potensi yang terdapat pada kawasan kampung adat sebagai kawasan wisata budaya sesuai dengan keberadaan dan tidak mengancam keberlanjutan kawasan kampung adat tersebut.
KAJIAN LANSKAP BUDAYA SUKU BOTI DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN-NTT Nubatonis, Wardy; Setyabudi, Irawan; Hamzah, Amir
Fakultas Pertanian Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia's current Culture and Landscape is a combination of various diverse interactions of natural, cultural and historical heritage. The formation of this diversity is not only from the local or national cultural sense, but also from the dynamic instruction of various ethnic immigrants from various countries who bring their respective cultural trends. The formation of this diversity is not only from the local or national cultural sense, but also from the dynamic instruction of various ethnic immigrants from various countries that bring their respective cultural trends. The method used in this research is Qualitative and Quantitative Methods where the purpose of this method is in-depth understanding of a problem being studied. Based on the results of processing expert respondent data, it was found that the highest priority or highest alternative recommendation for developing the Boti landscape was preservation and the lowest priority rating was conservation The physical characteristics of the Boti tribe include the architecture of traditional houses, the use of customary lands, places of worship, land use. Cultural characteristics of the Boti tribe landscape consist of the population of the Boti tribe villagers in Kie District, Timor Tengah Selatan Regency - NTT The recommendation for tourism development in the Boti tribal region is preservation. Budaya dan Lanskap Indonesia saat ini adalah gabungan dari berbagai interaksi warisan alam, budaya, dan sejarah yang sangat beragam. Pembentuk keragaman ini tidak hanya dari akal budaya lokal atau nasional, tetapi juga dari dinamisnya instruksi beragam etnis pendatang dari berbagai negara yang membawa trend budayanya masing- masing. Tujuannya adalah mengidentifikasi kondisi fisik budaya suku Boti dalam kaitanya dengan arsitektur dan lanskapnya dan kajian lanskap budaya suku Boti di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Kualitatif dan Kuantitatif dimana tujuan dari metode ini adalah pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan yang sedang dikaji. Berdasarkan hasil pengolahan data responden ahli diperoleh bahwa prioritas utama atau tertinggi alternatif rekomendasi pengembangan lanskap suku boti adalah preservasi dan peringkat prioritas terendah adalah konservasi Karakteristik fisik lanskap suku boti meliputi keadaan .arsitektur rumah adat, tata guna kawasan adat, tempat ibadah, tata guna lahan. Karakteristik budaya lanskap suku boti tediri dari jumlah penduduk desa suku boti Kecamatan Kie Kabupaten Timor Tengah Selatan- NTT Rekomendasi pengembangan wisata pada kawasan suku boti adalah preservasi.
PENGGUNAAN BEBERAPA TANAMAN LIAR UNTUK MENGENDALIKAN TANAH TERCEMAR KADMIUM (Cd) Tolok, Adelbertus B; Hamzah, Amir; Lestari, Sri Umi
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa potensi tanaman liar yang tumbuh di sekitar lahan pertanian sebagai agen fitoremedisi serta mengestimasi berapa besar kemampuan tanaman liar tersebut dalam menyerap logam berat Cd. Penelitian ini dilaksanakan di desaSumber Brantas, Kecamatan Bumiaji Kota Batu, pada ketinggian 1500 mdpl, Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 seri, yaitu seri pertama meliputi : (1) pengambilan sampel dan analisis logam berat, sedangkan seri kedua (2) percobaan pot. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap factor tunggal. Sebanyak 5 jenis tanaman yang ditanam sebagai perlakuan yaitu K1 : lulangan, K2 : wedusan, K3: patikan, K4 : akar wangi, K5 : kirinyu, dan diulang sebanyak 3 kali. Pelaksanaan Penelitian meliputi : (1) pengambilan contoh tanah dilakukan secara acak pada pada 3 plot di masing-masing lokasi yang berbeda, (2) Penanaman tanaman remediator dilakukan dengan menggunakan polybag ukuran 10 kg. Media tanah yang digunakan diambil dari lokasi penelitian setempat yang telah tercemar. Parameter pengamatan meliputi.Tinggi tanaman, Jumlah daun, Panjang akar (cm), dan reduksi logam berat. Hasil analisis tenah menunjukan bahwa kandungan total C-organik (1,73%), N-total (0,13%), P (0,64 mg kg?¹), K (0,1 me/100g) dan KTK (6 me/100g), sedangkan logam berat Cd yang diperoleh adalah 2, 26 mg kg-1. Hasil menunjukan bahwa tanah dilokasi penelitian menunjukan kandungan hara yang sangat rendah, sedangkan logam berat Cd cukup tinggi. Kelima jenis tanaman yang ditanam sebagai agen fitoremediasi memiliki kemampaun tumbuh dan memiliki potensi sebagai agen fitoremediasi. Reduksi logam yang diperoleh adalah akar wangi (71,2%), lulangan (58,8%), wedusan (52,2%), patikan (51,2) dan kirinyu (22,1%)
PERTUMBUHAN TANAMAN LIAR SEBAGAI REMEDIATOR PADA LAHAN YANG TERCEMAR LOGAM BERAT Iswandika, Ferra Caca; Astutik, Astutik; Hamzah, Amir
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remediator plant is a plant that can grow contaminated with heavy metals and has the ability to absorb heavy metals in the soil. This study aims to determine the potential for some wild plants that grow around farmland as Remediator plants in heavy metal contaminated soil. Research conducted dilahan contaminated chemicals in Sumber Brantas, Bumiaji Kota Batu. Research using single factor randomized block design with three types of treatment, KB1: Tempuyung (Sonchus arvensis L), KB2 : Roots fragrance (Vetivera zizainoides L.), KB3: Lulangan (Eleusine indica L.). Parameter observations include the following: plant height (cm), Number of tillers, root length (cm). The results showed differences in the growth of three crops Remediator on plant height, number of tillers and root length. Plant growth is best remediator lulangan with an average of 56.67 tillers / plant and average root length of 49.06 cm / plant at the age of 10 weeks. Tanaman remediator adalah tanaman yang mampu tumbuh dilahan yang tercemar logam berat dan memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat didalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi beberapa tanaman liar yang tumbuh disekitar lahan pertanian sebagai tanaman remediator pada tanah yang tercemar logam berat. Penelitian dilaksanakan dilahan yang tercemar bahan kimia di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal dengan 3 jenis perlakuan, KB1: Tempuyung (Sonchus arvensis L), KB2 : Akar wangi (Vetivera zizainoides L.), KB3 : Lulangan (Eleusine indica L.). Parameter pengamatan meliputi : Tinggi tanaman (cm), Jumlah anakan, panjang akar (cm). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan pertumbuhan ketiga tanaman remediator terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan dan panjang akar. Pertumbuhan tanaman remediator yang terbaik adalah lulangan dengan rata-rata 56,67 anakan/tanaman dan rata-rata panjang akar 49,06 cm/tanaman pada umur 10 minggu.
PENGGUNAAN MODIFIKASI MEDIA MURASHIGE and Skoog DAN PENAMBAHAN NAPHTHALENE ACETIC ACID PADA PERBANYAKAN KALUS TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Nurhidayati, Titik; Hamzah, Amir; Islami, Titiek
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) adalah tanaman obat asli Indonesia. Tanaman ini termasuk tanaman monokotil dan berkembang biak dengan rhizhom atau rimpang. Meningkatnya permintaan temulawak untuk industri obat membuat budidaya dan perbanyakan tanaman berkhasiat ini sangat penting dipelajari. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2015. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari dua kombinasi unsur N ( ½ N dan N ) dalam bentuk NH4NO3 dan KNO3 dari media MS dan pada empat taraf konsentrasi auksin NAA sehingga terdapat 8 perlakuan yaitu : P1( ½ MS, NAA 0 ppm), P2 ( ½ MS, NAA 2,5 ppm), P3( ½ MS, NAA 5 ppm), P4( ½ MS, NAA 10 ppm), P5( MS, NAA 0 ppm), P6 ( MS, NAA 2,5 ppm), P7 ( MS, NAA 5 ppm ), P8 ( MS, NAA 10 ppm ).Variabel yang diamati yaitu : bobot awal kalus, eksplan terkontaminasi, eksplan hidup atau mati, warna kalus, tekstur kalus dan bobot awal kalus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kombinasi antara ½ MS dengan 5 ppm NAA memiliki persentase eksplan hidup paling tinggi yaitu 100% hidup. Selain itu kombinasi ½ MS + NAA 5 ppm menghasilkan kalus dengan penambahan bobot tinggi sebesar 1.46 gram, meskipun tidak berbeda dengan perlakuan ½ MS + NAA 2,5 ppm.
Co-Authors , Andri . Astuti A Astuti A. Rahman Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Kosim, Abdul Achmad Syahruddin Adiansa, Nadila Agnes Quartina Pudjiastuti Agra Dwi Saputra Agus Ika Putra Agustinus Maru Bata Agustinus Robinson Heba, Agustinus Robinson Ahmad Syarifuddin Ainun Ainun Alamsyah, Azhar Zulkarnain Alamsyah, Mustopa Saepul Alfi, Jihan Alfian, Rizki Aman, Hadrianus Amir Rusdi Andreas Andreas Andri Andri Anggriawan, Yoga Apriani, Ari Arifin, Mohammad Nazir Ariyana, Renna Yanwastika Aryo Candra Nugroho Astuti Astuti Astutik Astutik Astutik Astutik AYU NUR SHAWMI, AYU NUR BAITI, MASNUN Ballianie, Novia Balqis, Calista Bangun, Bangun Basuki, Untung Joko Budiyono, Debora Burhanuddin Basri Chintia Fitriani Cindrya, Elsa Citra Mutiara Dapawole, Oktavianus Ama Derwansyah, Eko Dessy Novitasari Laras Asih Dewi, Kurnia Dian Andesta Bujuri Diana K Jasaputra Dodi Sofyan Arief, Dodi Sofyan Duka, Ngailu Beko Dwi Budi Santoso Dwi Julianto, Reza Prakoso Edyson Indawan Egi Mulyadi Elly Syafriani Elmilia Emy Setyaningsih Enni Savitri Entin Hartini Ermalina, Ermalina Erna Safariyah Erwin Ismu Wisnubroto Evi Deliana HZ Faisal Farhan, A Fauzan Prasetyo Febriani, Aulia Rizki Febriansyah, Yudi Febrieanitha Putri, Yecha Firdaus Firdaus Firdaus Firmansyah Firmansyah Gatot Santosa, Gatot Gatot Santoso Gaudensius F. Ino, Gaudensius F. Griselda, Merry Hafifah, Nurul Handari, Linda Wahyu Harjono, Herkulanus Harmayanto, Harmayanto Hasanatul Rahmaniah Hastuti, Ira Hawa, Rita Siti Heri Priatna Herma Wiharno Hery Adrial, Hery Hesti Triana Soelistriari Hidayati Karamina Hopid, Hopid Huda, Moh. Abroril Hutabalian, Ronaldi I Made Indra Agastya Ilyandi, Rifki Indah Dwi Sartika Irawan Danismaya Irawan Setyabudi Irma Soraya Islamiyah, Mubarokatul Ismail Nugroho Akbar, R Iswandika, Ferra Caca Ivan Kristian Wijaya Telaumbanua Iwan Kurniawan Jadidah, Ines Tasya Jadiddah, Ines Tasya Jamhari Jamhari Jamiatul Aulia Jamilatul Badriyah Jawa, Maria Fransiska Yuliana Joko Basuki, Untung Julianto, Reza Prakoso Dwi Jusuf Sugiharto Kamil, Lukman Insan Kanang, Kanang Khaerunnisa, Silvia Kolo, Zakarias Krisetyaningsih, Krisetyaningsih Kristianus Sunarjon Dasa Kulla, Frengki Saba Kurniajaya, Fransiska Kusuma, Okky Firmansyah Kusumawati, Berlianingsih Laili Tri Lestari Lodan, Agustinus M. Yunus Abu Bakar Marpaung, Horas Maryamah Maryamah Maryana, Tatik Maulana Wahid, Rindo Medina Uli Alba Somala, Medina Uli Alba Misdi, Misdi Moh. Kurdi Mohammad Anwar, Mohammad Mohammad Kurjum Muchtan Sujatno Mudlofir , Ali Muhamad Fauzi Muhammad Felani Muhammad Irwansyah Muhammad Rafka Hagi Suarna Muhammad Saleh MUHAMMAD SHOLEH Mursidi, Moh. Mustafa - Mustopa Saepul Alamsah Nani Sumarni Natalia Lopes, Natalia Nau, Dominggus Pati Maramba Neni Nurhayati Ngei M. Fatima Ni'mah, Siar Ninin Khoirunnisa’ Nor Hasanah Nubatonis, Wardy Nur Santy, Nur Nuraini, Alief Nurhidayati, Titik Nurjamin, Lucky Rahayu Nurjanah, Titik Nurlaeli Nurlaeli, Nurlaeli Nurohmah, Karina Nurul Putri Muliyana Nurul, Mohamad oktamarina, lidia Oktariansyah Oktariansyah, Oktariansyah Padaka, Meryana Panggabean, Oliver Dinando Pebriani, Tiara Permatasari Pramadi, Walid Agel Prasetyo, Retno Agung Priyadarshini, Rossyda Purwati Ratna Wahyuni Putra, Redo Pujaya Putri, Nia Karmila Putri, Yecha Febrienitha R.P. Much. Muchtar Rahayu Suseno Rahmansyah, Egi Rahmasari, Sani Ramadhanty, Nora Renny Anggraeni Reza Dwi Julianto Prakoso Reza Prakoso Dwi Julianto Ria Andriani RIBUT SANTOSA Ricky Indri Hapsari Ridwan, Ach. Royhanur Risky Alfian Rismansyah Riyanto Djoko Romy Romy Rosma, Iswadi Hasyim Rudiana, Sarah Aulia Safariyah , Erna Said Muzambiq Saputra, Isnainun Wahyu Saru, Senodosius Samson Saskia, Dini Savitri R Wardhani Setiawan, M. Deri Shah, Khaf Siar Nimah Sidik, Khalil Sihombing, Galuh Leonardo Simorangkir, Simon Petrus Hamonangan Sindi Arista Rahman Siregar, Hendriko Siti Fatimah Siti Maryama, Siti Siti Nurhayati Slamet Hani, Slamet Sofyan Arief Sopia, Sopia Sri Rahayu Sri Umi Lestari St. Aminah Subiharto Subiharto Suhendar, Dadang Sularno, Misael Susanto, Fx. Guntur Putra Susilo Ribut Anggarbeni Sutoyo . Sutoyo Sutoyo Suwanto Raharjo Suwitno Suwitno, Suwitno Talu, Timotius Tuangu Tastin Tastin Tastin, Tastin Tasya, Wilda Taufik Iskandar Tekad Indra Pradana Abidin, Tekad Indra Pradana Thaariq, Muhammad Rizqy Ath Tiara Febriani, Tiara Titiek Islami TITIRAWATI Titis Adisarwanto, Titis Tolok, Adelbertus B Tri Utami Triana, Hesti Tutut Handayani Ubaidi, Ubaidi Ulfa, Andi Maria Ulfa, Siti Umar Umar Faruq Usmany, Janneman Very Andrianingsih Volta Diyanto Waginten, Waginten Wahyu Fikrinda Wahyudi Wahyudi Wahyudi Wahyudi Wakhid Wakhid Wandika, Wandika Washilah, Washilah Wati, Henny Diana Watu, Aris N Pidu Wea, Timoteus Mite Wendo, Wira Firdaus Widyastuti, Fikka Kartika Wiyono wiyono Yanwastika Ariyana, Renna Yeri, Nopenus Yohana Merci Belit Yulia, Fitriya Yuliana Rachmawati Yuniarti, Rizkia YUSNITA, ERNI Zahidah, Ummi Zuhdiyah Zuhdiyah, Zuhdiyah Zulkarnain Zulkarnain