Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Manfaat Biaya Program Orang Tua Asuh Pohon Mangrove Di Wilayah Pesisir Karawang Wahyudin, Yudi; Purnama, Helmi; Teguh, Iman; Randy, Amal Fatullah; Trihandoyo, Arif; Ramli, Agus; Arkham, Muhammad Nur
Jurnal Mina Sains Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (929.013 KB) | DOI: 10.30997/jms.v3i2.891

Abstract

Tujuan dilakukan analisis manfaat biaya program orang tua asuh pohon mangrove ini adalah mengetahui manfaat dan kelayakan program OTAP (orang tua asuh pohon) mangrove bagi upaya pelestarian lingkungan hidup yang terintegrasi dan berkelanjutan. Metode penelitian dilakukan melalui penelusuran literatur dari dokumentasi aktivitas OTAP yang telah dilaksanakan Pertamina Hulu Energi Onshore North West Java (PHE ONWJ) dan metode penilaian kelayakan program yang digunakan adalah pendekatan analisis manfaat biaya yang diperluas.  Analisis manfaat biaya program OTAP mangrove memberikan kelayakan ekonomi yang positif, sehingga bermanfaat bagi upaya pelestarian lingkungan hidup yang dilakukan di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ.  Nilai kelayakan dan keberlanjutan program OTAP mangrove yang dibuat dengan asumsi lama program (10 tahun) dan tingkat diskon (5%) menunjukkan nilai manfaat bersih sekarang yang positif  sebesar Rp. 1,08 milyar, rasio manfaat biaya (2,06),  dan tingkat pengembalian (19%). Kata Kunci: OTAP, ECBA, kelayakan program, jasa ekosistem, investasi hijau
ANALISIS KUANTITATIF DAN STABILITAS -KAROTEN PADA BIOMASSA PASTA DAN SERBUK DARI MIKROALGA Porphyridium cruentum DAN FORMULASINYA PADA EFFERVESCENT arkham, muhammad nur; agustini, tri winarni; cahyono, bambang
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 2, No 1(2013) : Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Porphyridium cruentum was microalgae which has -carotene compound.Supplement drinks was favored by the consumers in the form of effervescent. The purpose ofthis study is the quantity of -carotene compounds in the microalgae P.cruentum in pastesand powders biomass during storage at different temperatures, to know the making ofeffervescent from the formulations for characteristics. The results for quantitative andstability analysis of -carotene from pastes biomass was better in cold storage by observationday-0, the 5 and the 10 are 0.026 ± 0.001, 0.023 ± 0000 g/100g, for powder biomass also incold storage 0.022 ± 0.001, 0.018 ± 0000 g/100g, and 0.015 ± 0.001. The best effervescentformulation added from powder biomass was 4% with the comparison the controls 0%, thetested of water content 6.52% ± 0.20, pH 5.21 ± 0.03, 2.10 minutes dissolved time andhedonic value of testing of appearance 7,2; colour 7,4; aroma 7,3; and flavor 7,4
JASA PENYEDIA EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI KAWASAN SUAKA ALAM PERAIRAN KEPULAUAN RAJA AMPAT DARI PERSPEKTIF VALUASI EKONOMI Muhammad Nur Arkham; Yudi Wahyudin; Muhammad Reza Pahlevi; Roma Yuli F. Hutapea
Jurnal Kelautan Vol 13, No 3: Desember (2020)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v13i3.7921

Abstract

ABSTRACTThe existence of coral reef ecosystems in the SAP area of Raja Ampat Regency and surrounding seas has to provisioning services is used from the local fisherman as a source of livelihood. The purpose of this study is to estimate the economic value of the services of providers of capture fisheries to coral reef ecosystems in the SAP area of Raja Ampat Islands with the effect on production (EOP) approach. Data needed in this study are primary and secondary data. Analysis of the data used is the description analysis and economic valuations carried out by assuming a consumer surplus (CS) of resources. The results of the study showed that based on fishermen's perceptions of 59% the existence of coral reef ecosystems in the SAP Area of Raja Ampat Regency and surrounding seas provide a service in the form of productivity of fish catches associated with coral reefs. Based on the Effect on Production (EOP) analysis approach, it is estimated that the economic value of the consumer surplus (CS) of the coral reef ecosystem is IDR. 442,647,305.00 / person / year with an area of 2178.7 hectares and the number of beneficiary fishermen of 238 people, the total economic value per resource is IDR. 48,354,550.00 / Ha / Person / Year.Keywords: economic valuation, provisioning services, capture fisheries, consumer surplus, coral reef ecosystem, Raja Ampat RegencyABSTRAKKeberadaan ekosistem terumbu karang di Kawasan SAP Kabupaten Raja Ampat dan laut sekitarnya memberikan sebuah jasa penyediaan perikanan yang dimanfaatkan oleh nelayan sekitar sebagai sumber penghidupan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengestimasi nilai ekonomi jasa penyedia perikanan tangkap ekosistem terumbu karang di Kawasan SAP Kepulauan Raja Ampat dengan pendekatan effect on production (EOP). Data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan valuasi ekonomi dilakukan dengan menduga surplus konsumen (CS) sumberdaya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi nelayan sebesar 59% keberadaan ekosistem terumbu karang di Kawasan SAP Kabupaten Raja Ampat dan laut sekitarnya memberikan jasa penyediaan berupa produktivitas hasil tangkapan ikan yang berasosiasi dengan terumbu karang. Berdasarkan pendekatan analisis Effect on Production (EOP) didapatkan estimasi nilai ekonomi dari surplus konsumen (CS) terhadap ekosistem terumbu karang sebesar Rp. 442.647.305,00/Orang/Tahun dengan luas kawasan 2178,7 Ha dan jumlah nelayan pemanfaat sebanyak 238 orang didapatkan nilai ekonomi total per sumberdaya yaitu sebesar Rp. 48.354.550,00/Ha/Orang/Tahun. Kata kunci: valuasi ekonomi, jasa penyediaan, perikanan tangkap, surplus konsumen, ekosistem terumbu karang, Kabupaten Raja Ampat 
EDUKASI TEKNOLOGI PANEL SURYA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK AQUAPONIK DI KELURAHAN TANJUNG PALAS KOTA DUMAI Bobby Demeianto; Rizqi Ilmal Yaqin; Muhammad Nur Arkham; Bambang Imawan; Kenny Bastian; Iwed Mulyani
Al-Khidmat Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Al-Khidmat : Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jak.v4i2.12287

Abstract

The source of electrical energy is one of the main components in everyday life. The development of technology today requires all people to be able to take advantage of renewable energy, one of which is solar energy. The solar panel is an energy conversion machine that can produce electrical energy. Coastal communities have an abundance of solar energy sources that can be utilized by solar panels as alternative electrical energy in the aquaponics system that has been built. The majority of the people of Tanjung Palas Village, Dumai City, are fishermen. So that there is a need for additional economic income besides being a fisherman. On the other hand, the community still does not understand the operation and maintenance of solar panels due to knowledge problems. Therefore education and the installation of solar panels as a source of aquaponic electricity are alternative solutions offered to the community. The educational activity of solar panels as a source of aquaponic electricity is carried out in collaboration with CSR PT Pertamina RU II Dumai with the Dumai Marine and Fisheries Polytechnic. The result of this activity is that the level of understanding of participants from per category always increases. The knowledge category increased from 39% of participants to 93% of participants, the operating category increased from 14% of participants to 94% and the care category increased from 14% of participants to 95% of participants. In addition, the level of satisfaction of the participants shows that 25% of participants are very satisfied and 75% of participants are satisfied with this activity. Recommendations for the results of activities that have been carried out are that there is a need for follow-up activities so that the community can better utilize solar panels as alternative electrical energy.
HANDLING OF PURSE SEINE CAPTURE CATCHING FOR KM. SINAR HARAPAN – 05 IN THE NUSANTARA FISHERIES PORT (PPN) SIBOLGA Suci Asrina Ikhsan; Muhammad Nur Arkham; Anderson Foresta
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v7i2.2509

Abstract

The handling of catches on ships in connection with capture fisheries in particular has the aim of preventing or reducing spoilage of fish and the possibility of a decline in the quality of the catch resulting in loss of selling prices. The main causes of the decline in the quality of the catch on the ship there are 5 factors namely how to handle, human resources, facilities, equipment, fishing units. Handling of catches on the ship with the puse seine Tangkap tool in PPN Sibolga based on calculations regarding the imbalance and suitability of the 5 factors handling on the purse seine ship namely handling methods, human resources, facilities, equipment and capture units found that the average value of conformity is by 78%, with the quality management policy in KEPMEN-52A/2013 which is an average of 78%, handling factors that can be fairly good.
STUDI KELAYAKAN LOKASI BARANG MUATAN KAPAL TENGGELAM (BMKT) SEBAGAI WISATA SELAM DI KABUPATEN KARAWANG JAWA BARAT Perdana Putra Kelana; Sandra Moerti Oktavian; Muhammad Fiqi Fadillah; Muhammad Nur Arkham
Aurelia Journal Vol 1, No 2 (2020): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i2.8949

Abstract

Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dapat dimanfaatkan sebagai wisata selam. Kabupaten Karawang memiliki 3 lokasi BMKT yang akan dimanfaatkan untuk wisata selam. Studi ini dilakukan pada bulan Oktober 2019 dengan mengamati 4 stasiun pengambilan data yaitu Karang Kapalan, Karang Sendulang dan Karang Tamiyang serta Pulau Gede. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode survey. Adapun parameter yang diamati adalah jarak lokasi dari pantai, kondisi BMKT, dan kecerahan perairan serta kecepatan arus. Pengolahan data dilakukan untuk menghitung nilai Indeks Kelayakan Wisata (IKW) guna mengetahui kategori kelayakan wisata. Berdasarkan hasil studi, BMKT yang berupa fragmen keramik dalam kondisi tidak utuh dan keceraha perairan yang rendah menjadi penyebab nilai IKW rendah.  Nilai IKW ke-4 stasiun berada pada kisaran 39-41% dan termasuk kedalam kategori sesuai bersyarat.
PERANCANGAN LAMPU LIGHT EMITTING DIODE (LED) PEMIKAT IKAN Boby Wisely Ziliwu; Rizqi Ilmal Yaqin; Muhammad Nur Arkham; Hamdu Azrawi Daulay
Aurelia Journal Vol 1, No 1 (2019): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i1.8377

Abstract

Perkembangan dalam penangkapan ikan akhir-akhir ini banyak dilakukan salah satunya untuk menarikdaya tarik ikan menggunakan lampu LED (Light Emitting Diode). Hal ini bertujuan untuk memikat sejumlah ikan,disebabkan ikan-ikan menyukai warna terang. Perkembangan ini dikenal dengan istilah ligth fishing. Pada awalnyasumber cahaya yang digunakan dalam upaya penangkapan ikan adalah menggunakan obor, namun seiringperkembangan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi mulailah digunakan lampu minyak/kerosene, lampu karbit,perkembangan terakhir dengan penggunaan lampu listrik. Akhrnya ditemukanlah ide untuk membuat lampu LEDuntuk memikat ikan-ikan. Bisa digunakan dua metode dalam penyalaannya yaitu menggunakan aki yangbertegangan 24 volt dan menggunakan Genset. Hasilnya penangkapan ikan dengan menggunakan lampu LED,jumlah ikan yang ditangkap bisa lebih banyak dibanding menggunakan obor maupun lampu listrik.
ANALISIS ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) BERDASARKAN KODE ETIK TATALAKSANA PERIKANAN BERTANGGUNG JAWAB DI PERAIRAN KOTA DUMAI Tyas Dita Pramesthy; Ratu Sari Mardiah; Shiffa F Shalichaty; Muhammad Nur Arkham; Rangga Bayu Kusuma Haris; Perdana Putra Kelana; Djunaidi Djunaidi
Aurelia Journal Vol 1, No 2 (2020): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v1i2.8951

Abstract

. Pengembangan perikanan tangkap berbasis CCRF dapat dilakukan untuk memanfaatkan potensi perikanan tangkap secara optimal. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis alat tangkap jaring insang berdasarkan dokumen CCRF sebagai kelanjutan dalam memberikan kebijakan dalam penggunaan alat tangkap. Metode pengambilan data yaitu menggunakan kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kekurangan dari penggunaan jaring insang yaitu terdapat pada mutu ikan yang tertangkap cenderung sedikit mengalami cacat fisik (bagian operkulum), serta masih tertangkapnya hasil tangkapan sampingan. Kesimpulan dari penelitian yaitu bahwa alat tangkap jaring insang direkomendasikan untuk digunakan oleh nelayan karena sesuai dengan kriteria alat tangkap ramah lingkungan yang memenuhi ketentuan dokumen CCRF.
PERSEPSI ABK KAPAL PURSE SEINE KM. SINAR BAYU UTAMA PADA PENERAPAN K3 DI PT. HASIL LAUT SEJATI KOTA BATAM Suci Asrina Ikhsan; Ryan Hidayat; Ratih Purnama Sari; Sri Yenica Roza; Muhammad Nur Arkham
Aurelia Journal Vol 3, No 1 (2021): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v3i1.10514

Abstract

Persepsi awak kapal untuk mencegah kecelakaan memerlukan perhatian lebih serius melalui pengaturan minimum pengetahuan dan keterampilan awak kapal penangkap ikan, standar kapal penangkap ikan, standar alat tangkap ikan, standar pengawakan kapal penangkap ikan, dan standar ketenagakerjaan kapal penangkap ikan. Sistem pembagian kerja kapal perlu adanya proses untuk menempatkan seseorang sesuai dengan kompetensinya. Kerja sama yang diperlukan dalam pengoperasian alat tangkap purse seine ditentukan dengan adanya pembagian tugas masing-masing berdasarkan kemampuan dalam bidangnya masing-masing. Maka dari itu perlu adanya persepsi ABK terhadap penerapan K3 di atas kapal untuk mencegah kecelakaan saat bekerja. Struktur organisasi di atas kapal KM. Sinar Bayu Utama terdiri dari nakhoda, kkm, kepala kerja 1, kepala kerja 2, kepala kerja 3, wakil kepala kamar mesin, dan abk kapal. Persepsi abk kapal KM. Sinar Bayu Utama meliputi tentang prosedur kerja, alat- alat keselamatan, dan penerapan kerja.
SOCIAL-ECOLOGICAL SYSTEM OF SEAGRASS AND SMALL-SCALE FISHERIES CONNECTIVITY IN MALANG RAPAT AND BERAKIT VILLAGES, BINTAN DISTRICT, RIAU ISLANDS Muhammad Nur Arkham; Luky Adrianto; Yusli Wardiatno
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 7 No. 2 (2015): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.144 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v7i2.10992

Abstract

Seagrass ecosystem has important roles in ecological and social factors to support fisherman income. The purpose of this research was to map the social-ecological system connectivity of seagrass with small-scale fisheries with networks perspective, to identify social-ecological connectivity of seagrass with fisheries resource availability approaches in small-scale fisheries, and to estimate the benefits of fish resources relation to seagrass ecosystem in Malang Rapat and Berakit vilages. Social-ecological system connectivity of seagrass was proven by the spatial distribution of fishing areas, networks map markets, and dynamics of small-scale fisheries catches in the study site. Social-ecocoligal connectivity of seagrass was also proven by fish catches dominated by Siganidae, Scaridae, Lethrinidae, and Lutjanidae families. The fishermen income was supported by seagrass ecosystem connectivity which contributed revenue from fish catches totally Rp 202,124,00/day in Malang Rapat village and Rp. 193,151,00/day  in Berakit village. Other benefit of seagrass ecosystem located nearby the beach was that the fishermen can have an easy access or less fuel for fishing operation.Keywords: seagrass ecosystem, network map, connectivity, small-scale fisheries, social-ecological system, Riau islands
Co-Authors Abrori, M. Zaki Latif Achmad Fahrudin AGUNG HARIADI Agus Ramli Agus Ramli Agus Ramli Amal Fatullah Randy Amrullah, Mohd. Yusuf Ananda, Tuah Andan Hamdani Anderson Foresta Anwar, Sony Ari Gunawan Arif Trihandoyo Arif Trihandoyo Arif Trihandoyo Aris Widagdo Aulia Azka Ayang Armelita Bambang Cahyono Bambang Imawan Basri Basri Bobby Demeianto Bobby Demeianto Boby Wisely Ziliwu Boby Wisely Ziliwu Darmawan Darmawan Demeainto, Bobby Dewantara, Esza Cahya Digdo, Akbar A Djunaidi Djunaidi Djunaidi Djunaidi Djunaidi Djunaidi Djunaidi Djunaidi Dwihastuty, Leny Eko Novi Saputra EVI MAYA SARI Fajar Miftakhul Rizqy Febrianto, Fredi Habib EY., M. Hafiz Ziddin Haidawati, Haidawati Hamdu Azrawi Daulay Haris, Rangga Bayu Kusuma haryanti, rinrin Hasibuan, Sony Cristian Helmi Purnama Hutapea, Roma Yuli Hutapea, Roma Yuli F Iman Teguh, Iman Iskandar Musa Iwed Mulyani Juniawan Preston Siahaan Kenny Bastian Khairunnisa Khairunnisa Lesmana, Dudi Luky Adrianto M. Habib EY Mahipal Mardiah, Ratu Sari Mathius Tiku Mathius Tiku Muh Suryono Muhammad Ali Rozaki Muhammad Fiqi Fadillah Muhammad Reza Pahlevi Muhammad Rikardo Febri Nanda Mula Tumpu Nana Anggraini Nasib Sihombing Nirmala Efri Hasibuan Nirmala Efri Hasibuan Pamaharyani, Luchiandini Ika Perdana Putra Kelana Purnama, Helmi Putri Wening Ratrinia Putriraya, Ami Raini Ramli, Agus Randy, Amal Fatullah Rangga Bayu Kusuma Haris Rangga Bayu Kusuma Haris Rangga Bayu Kusuma Haris Ratih Purnama Sari Restu Widayaka Riadi, Septa Rizqi Ilmal Yaqin Rizqi ilmal yaqin, Rizqi ilmal Roma Yuli F Hutapea Roma Yuli F. Hutapea Roma Yuli Hutapea Roma Yuli Hutapea Rudi Efendi Ryan Hidayat Sandra Moerti Oktavian Septa Riadi Shiffa F Shalichaty Shiffa Febyarandika Shalichaty Siahaan, Juniawan Preston Soedjatmiko Sri Yenica Roza Sri Yenica Roza Sri Yenica Roza Sri Yenica Roza Suci Asrina Ikhsan Sumartini Sumartini Susanto, Handoko Adi Tiku, Mathius Tri Winarni Agustini Trihandoyo, Arif Tumpu, Mula Tyas Dita Pramesthy Tyas Dita Pramesthy Wahyudin, Muhammad Nur Hussein Wahyudin, Muhammad Yuusuf Widagdo, Aris Windri Gunawan Yaser Krisnafi Yuda, Ardi Oksa Yudi Wahyudin Yudi Wahyudin Yuniar Endri Priharanto Yusli Wardiatno