Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PENYESUAIAN DIRI KOMUNITAS REMAJA SUKU PUNJAB DI KOTA MEDAN Nur'aini Nur'aini; Juke Roosjati Siregar; Kusdwiratri Setiono; Hendriati Agustiani
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijas.v5i3.15059

Abstract

AbstrakSecara umum penelitian dilakukan untuk menggali data terkait fenomena penyesuaian diri di lingkungan pendidikan pada kelompok remaja yang berasal dari etnik minoritas di kota Medan, dengan tujuan untuk mengidentifikasi kasus-kasus yang muncul di lingkungan pendidikan yang terkait dengan fenomena penyesuaian diri, khususnya pada komunitas remaja suku Punjab di kota Medan. Responden adalah komunitas remaja suku Punjab di kota Medan, yang berjumlah 60 orang. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara dan angket sederhana. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil survey yang telah dilakukan, maka diperoleh sebanyak 70% komunitas remaja minoritas suku Punjab mengalami masalah penyesuaian diri dengan teman sebayanya di lingkungan pendidikan. Adapun penyesuaian diri yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan komunitas remaja suku Punjab dalam mereaksi perlakuan yang tidak menyenangkan dari teman sebayanya di lingkungan pendidikan, yang dapat diungkap melalui indikator; keadaan fisik, keagamaan, pergaulan dan partisipasi.Kata Kunci : Penyesuaian Diri, Remaja, Suku Punjab
Adaptasi Employee Well-Being Scale (EWBS) Versi Bahasa Indonesia Tuti Rahmi; Hendriati Agustiani; Diana Harding; Efi Fitriana
JURNAL PSIKOLOGI Vol 17, No 2 (2021): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v17i2.13112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi Employee Well-Being Scale (EWBS) ke dalam versi Bahasa Indonesia. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Terdapat 201 orang karyawan dari perusahaan perkebunan di Indonesia yang mengisi skala penelitian ini. Validitas konstrak dilakukan dengan confirmatory factor analysis dengan menggunakan lisrel 8.8. Validitas konvergen diuji dengan mengkorelasikan EWBS dengan Utrecht Work Engagement Scale (UWES) sedangkan validitas diskriminan diuji dengan mengkorelasikan EWBS dengan Perceived Stress Scale (PSS). Reliabilitas alat ukur menggunakan nilai CR (Constract Reliability). Hasil confirmatory factor analysis menunjukkan bahwa model pengukuran fit dengan data. Begitu juga dengan reliabilitas dari alat ukur ini. Employee well-being berhubungan positif dengan work engagement sebaliknya berhubungan negatif dengan perceived stress. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa EWBS memiliki validitas dan reliabilitas yang cukup baik dan dapat digunakan di Indonesia.
Psychometrical of Future Orientation Education Domain Measurement : a Reliability of Future Orientation Questionner Yanti Rubiyanti; Hendriati Agustiani; Ahmad Gimmy Prathama Siswadi; Ratna Jatnika
Sociometry Journal of Social Science, Art and Humanity Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sociometry.v1i2.1341

Abstract

To go to life in the future, Seginer (2009) illustrates in the question "how should we get out of here?" And "where do we go to get what we want?" Seginer develops the conceptual framework of future orientation as to where we want And how we should go there, also related to the purpose and fear of reaching the place and how the route to achieve it. Their construction of the concept of future orientation are the result from interacting interactions between individual needs and individual interpretations of socio-economic reality values ​​as well as the development of opportunities afforded through their social cultural setting. (Seginer, 2008)
Adaptasi Alat Ukur Dukacita untuk Remaja Indonesia dengan Keluarga yang Meninggal Mendadak Prudentia Kirana Gunawan; Hendriati Agustiani; Laila Qodariah
JKI (Jurnal Konseling Indonesia) Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Konseling Indonesia
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jki.v7i1.5818

Abstract

An abnormal form of grief, prolonged grief disorder (PGD), most common cause are sudden deaths of immediate family members. The latest and most developed assessment of prolonged grief disorder (PGD) is the PG-13; available in adult and child form. This research adapts PG-13 children form to the appropriate context of Indonesian adolescence. As supplementary, adaptation was also done on the People Places and Things You Miss Inventory (PPTIM). Adaptation process follows the steps of adaptation proposed by Beaton D. E. This process focuses on the appropriateness of language, maintenance of the content, also the understandability and practicality of the adapted self-report measure through pretesting process. Pretesting was done on 46 adolescence that has lost an immediate family member due to sudden death. Cause of death are not limited as long as it is sudden; time of death is limited however to minimal of 6 months prior pretesting.
ADAPTASI ALAT UKUR PERSPECTIVE TAKING PADA REMAJA Ni Putu Ayu; Hendriati Agustiani; Langgersari Elsari Novianti
Journal of Psychological Science and Profession Vol 1, No 3 (2017): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.054 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v1i3.15229

Abstract

Saat menjalani masa perkembangannya, remaja lebih banyak berinteraksi dengan teman sebaya dibandingkan dengan keluarga inti. Ketika berinteraksi, individu dapat menemukan beragam macam sudut pandang. Kemampuan untuk memahami sudut pandang orang lain disebut kemampuan perspective taking. Kemampuan perspective taking yang matang dapat membantu individu untuk menciptakan relasi yang positif mengingat individu mampu memahami sudut pandang orang lain yang dapat saja berbeda dari dirinya. Untuk mengetahui kemampuan perspective taking matang atau tidak, peneliti memerlukan alat ukur. Namun, berdasarkan penelusuran jurnal dan buku, peneliti tidak menemukan alat ukur perspective taking yang sesuai mengukur remaja di Bandung. Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk mengadaptasi alat ukur perspective taking. Alat ukur yang diadaptasi adalah panduan wawancara yang dibuat oleh Selman pada tahun 1977 (Selman, 1980). Dalam proses adaptasi, peneliti mengalihbahasakan dan menyusun alat ukur yang sesuai dengan situasi dan kondisi remaja yang ada di Bandung. Responden penelitian ini sebanyak 55 orang yang berasal dari salah satu SMPN yang ada di bandung dengan kisaran usia 12-14 tahun. Hasil penelitian menjelaskan proses adaptasi dan hasil olah data dengan alat ukur perspective taking. Proses adaptasi meliputi (1) menjelaskan konsep karakteristik setiap level menjadi indikator yang lebih konkret dan mudah; (2) mengalihbahasakan alat ukur; (3) membuat administrasi  alat ukur; (4) menyesuaikan cerita dan pertanyaan dengan karakteristik subyek penelitian, dan(5) membuat penilaian. Hasil olah data menunjukkan alat ukur ini memenuhi uji reliabilitas dan memiliki bukti validitas. Reliabilitas alat ukur menggunakan Intraclass Corelation Coefficient sebesar 0.96 (r = .96) dan bukti validitas alat ukur dengan bukti validitas konten. Dengan demikian, adaptasi alat ukur perspective taking mampu mengukur kemampuan perspective taking pada remaja usia 12-14 tahun di SMP Negeri XXX di Bandung. Kata kunci: Kemampuan Perspective Taking, Alat Ukur, Panduan Wawancara, Reliabilitas Interrater.
INTENSI SEKSUAL REMAJA: APA SAJA FAKTOR PEMBEDANYA? Rahmi Lubis; Zahrotur Rusyda Hinduan; Ratna Jatnika; Hendriati Agustiani
Journal of Psychological Science and Profession Vol 5, No 3 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.832 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v5i3.32773

Abstract

Perilaku seksual dini menimbulkan dampak yang merugikan bagi remaja. Perilaku seksual remaja dapat diprediksi melalui intensi seksual. Salah satu faktor yang mempengaruhi intensi seksual remaja adalah keyakinan mengenai hubungan seksual yang bersumber dari pengetahuan, pengalaman, dan ketersediaan sarana di lingkungan. Namun, beberapa penelitian menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi intensi seksual remaja dan membutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor demografi dan perilaku yang membentuk intensi seksual pada 1,006 siswa SMA di Medan. Penelitian ini menggunakan Skala Intensi Seksual Remaja Indonesia untuk mengukur intensi seksual remaja dan uji beda non- parametrik Kruskall-Wallis dan Mann Whitney U sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, pengalaman seks pertama, pengalaman seksual, status hubungan romantis, dan sumber informasi seksual menyebabkan perbedaan intensi seksual. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menyusun program pencegahan dan penanganan masalah hubungan seksual dini yang diarahkan pada pemberian edukasi seksual sedini mungkin, pelibatan teman sebaya dan media dalam komunikasi seksual yang sehat, serta penguatan fungsi pengawasan orang tua.
SOCIODEMOGRAPHIC FACTORS ASSOCIATED WITH PARENTING STRESS DURING COVID-19 PANDEMIC Fitri Ariyanti Abidin; Syipa Husni Fadilah; Vidya Anindhita; Fitriani Yustikasari Lubis; Laila Qodariah; Lenny Kendhawati; Hendriati Agustiani
Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Vol. 15 No. 3 (2022): JURNAL ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN 15.3
Publisher : Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24156/jikk.2022.15.3.243

Abstract

The Covid-19 pandemic is a phenomenon that mental health scholars have not fully understood, which might adversely affect parenting. Previous studies have found that sociodemographic factors influence parenting stress in non-pandemic conditions. However, no study has discussed parenting stress during the Covid-19 pandemic. Therefore, the present study investigates the sociodemographic factors influencing parenting stress during the Covid-19 pandemic. Using a cross-sectional approach, we applied convenience sampling using online platforms to recruit the participants. Seven hundred ninety parents aged 20-57 participated in this study (mothers = 740, fathers = 50). The validated Indonesian version of the Parenting Stress Scale was administered online to measure parenting stress. The results identified that mothers experienced parenting stress more than fathers (t(788) = -2.83; p = 0.005; d = -3.28; 95% CI [-5.55; -1.00]). Furthermore, it revealed that financial condition was the only predictor of the parenting stress experienced by fathers (β = 0.39, p = 0.02). Apart from the financial condition, working status (β = -0.08, p = 0.04), educational background (β =-0.10, p = 0.02), and marital status (β = 0.13, p = 0.00) also predicted the level of parenting stress in mothers. Several sociodemographic variables associated with maternal parenting stress indicate the necessity of interventions to promote mothers' mental health, who are more prone to parenting stress than fathers.
Marital Conflict Resolution and Influencing Factors (Studies on Married Women in Makassar) Sitti Murdiana; Hendriati Agustiani
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2015: Proceeding ISETH (International Conference on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Despite the fact that conflict is an undeniable part in marriage life, yet it could be a serious threat for it. In addition, it may bring negative impact for an individual life, both personal and social life, particularly for the children involved in the marital conflict. This study aimed to determine the factors which influence marital conflict resolution. This study involved 107 married women as the respondents with specific age of 10-40 years old. The source of data was the questionnaire in the form of open-ended questions. It was classified based on the similarity of answer. The result showed that there were two primary factor groups which were evidenced to influence marital conflict resolution, namely internal and external factors. Internal factors consisted of emotion regulation, attachment, and trait. Meanwhile the external factors were the children and family factors.
Gambaran Kecanduan Gadget Anak Usia 9-12 Tahun Suci Rachmayanti; Hendriati Agustiani; Langgersari Elsari Novianti; Laila Qodariah
Jurnal Studia Insania Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jsi.v10i2.7296

Abstract

The development of gadget is rapidly growing and started to be used by early child makes the usage of gadget increased and could issue an addiction. This study aims to see the description of gadget addiction in children age 9-12 years in Bandung. The sample technique used in this study is purposive sampling. Participant in this study is children age 9-12 years old in Bandung that is fit into the criteria that is using one or more gadget. The total amount of participant is 90 children who is permitted by parents to take part in the study. The measurement used in this study is a Digital Addiction Scale for Children (DASC). The result of this study shows that there is no gadget addiction in children age 9-12 years (significance 0.000 < α = 0,05), and there is no difference between boys and girls in the degree of gadget addiction (significance 0.418 > α = 0,05).
Program Psikoedukasi Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini Mas Zulfah Kamaliyatul Azamiah; Hendriati Agustiani; Lucia Voni Pebriani
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 4 No. 1 (2023): Juli
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/murhum.v4i1.197

Abstract

Perkembangan dunia pada masa ini telah mengalami kemajuan teknologi dan terjadinya fenomena digitalisasi informasi yang dikenal dengan istilah era digital.  Gadget ialah sebuah produk yang dihasilkan dari kemajuan teknologi terkhusus di abad 21 yang mempunyai dampak baik serta buruk terhadap pola tumbuh kembangnya anak usia dini. Dampak negatif dari gadget dapat dihindari apabila adanya keterlibatan orang tua untuk mengawasi anak dalam menggunakan gadget. Disisi lain, orang tua belum mempunyai aturan penggunaan gadget untuk mengontrol aktivitas anak dan gadget serta belum konsistennya dalam menetapkan penggunaan gadget terhadap anak. Sehingga diperlukan psikoedukasi penggunaan gadget terhadap anak usia dini untuk mengurangi resiko yang mampu mengganggu perkembangan anak. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh psikoedukasi dalam meningkatkan pengetahuan orang tua terkait aturan mempergunakan gadget terhadap anak usia dini.  Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan desain one group pretest posttest. Subjek pada penelitian ini sebanyak 60 orang tua di salah satu Taman Kanak-kanak yang berada di Kabupaten Garut. Analisis yang digunakan yaitu analisis data komparatif (t-test). Hasil analisis menggunakan uji-T dihasilkan nilai p-value sejumlah 0,000=0% dengan α=5% (p-value < α). Hal tersebut menunjukkan bahwa psikoedukasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman orang tua mengenai penggunaan gadget pada anak usia dini.