Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

STRES PENGASUHAN, PENILAIAN IBU TERHADAP COVID-19, DAN PENGASUHAN SUPORTIF Rizky Putri Amalia; Fitri Ariyanti Abidin; Fitriani Yustikasari Lubis
Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Vol. 15 No. 1 (2022): JURNAL ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN 15.1
Publisher : Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.178 KB) | DOI: 10.24156/jikk.2022.15.1.51

Abstract

Ibu, sebagai pengasuh utama anak, dapat mengalami stres pengasuhan yang kemudian berdampak pada menurunnya pengasuhan yang suportif kepada anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penilaian negatif ibu mengenai Covid-19 terhadap hubungan antara stres pengasuhan dengan pengasuhan suportif. Desain penelitian ini adalah crossectional, dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini merupakan ibu yang memiliki anak berusia 2-18 tahun. Dengan teknik convenience sampling, diperoleh responden ibu sebanyak 272 orang, yang berusia 21-54 tahun (M=38,49, SD=6,59). Pengambilan data dilakukan menggunakan platform kuesioner online. Analisis regresi linear menunjukkan bahwa stres pengasuhan berpengaruh negatif terhadap pengasuhan suportif. Uji moderasi dengan Hayes PROCESS menunjukkan bahwa penilaian ibu mengenai dampak Covid-19 dalam pemenuhan kebutuhan dapat memperkuat hubungan negatif antara stres pengasuhan dan pengasuhan suportif pada kadar yang rendah, sedang, maupun tinggi. Dengan demikian, stres pengasuhan yang dialami ibu berdampak pada rendahnya pengasuhan suportif pada anak, dan pengasuhan suportif ibu akan lebih rendah apabila ibu menilai dirinya kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga akibat pandemi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperlukan tindakan preventif untuk mencegah peningkatan stres pengasuhan ibu serta untuk mempertahankan penilaian positif ibu terhadap Covid-19 sebagai upaya meningkatkan pengasuhan yang suportif.
Maladaptive Perfectionism and Academic Achievement in Indonesian Gifted Undergraduate Students: Goal Adjustment as Moderator Fitriani Yustikasari Lubis; Lydia Freyani Hawadi; Rose Mini Agoes Salim; Urip Purwono
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 7, No 2 (2020): PSYMPATHIC
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v7i2.9619

Abstract

This paper examines the role of goal adjustment (goal disengagement and goal re-engagement) as a moderator of maladaptive perfectionism and academic achievement in Indonesian gifted undergraduate students. This cross-sectional study employs a mixed-method sequential explanatory approach. On the quantitative stage, eighty-six undergraduates identified as gifted students completed Frost Multidimensional Perfectionism Scale, Goal Adjustment Scale and self-reported GPA. On the qualitative stage, eight participants were selected from the quantitative stage to participate in a face to face interview. The result showed that maladaptive perfectionism negatively correlated with academic achievement. The interaction between maladaptive perfectionism and academic achievement moderated by goal disengagement show significant interaction, while goal re-engagement was not significant.
Indonesian Adaptation and Validation of The Child-Adolescent Perfectionism Scale – Short Form (CAPS-SF) Sonia Marcellina; Fitriani Yustikasari Lubis
JP3I (Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia) Vol 11, No 1 (2022): JP3I
Publisher : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jp3i.v11i1.24272

Abstract

This study aimed to adapt and examine the psychometric properties of The Child-Adolescent Perfectionism Scale – Short Form (CAPS – SF) in an Indonesian sample. In Indonesia, research on perfectionism is being developed, but there is no measurement for adolescent perfectionism that can be used. Therefore, a valid and reliable measurement is needed. The Child-Adolescent Perfectionism  Scale – Short Form (CAPS – SF) developed by Bento et al. is an instrument consisting of 2 dimensions of Socially Prescribed Perfectionism and Self-Oriented Perfectionism with a total of 9 items that can measure perfectionism in children and adolescents. The adaptation process followed the guidelines established by the International Test Commission such as translation, cognitive interview, and test of the pre-final Indonesian version which involved 322 adolescents aged 13-15 years who lived in Indonesia. Reliability test using Cronbach's Alpha and CFA, which was used to measure the construct validity, showed that the nine items in adapted The Child-Adolescent Perfectionism Scale – Short Form (CAPS – SF) could be used to measure the perfectionism of Indonesian adolescents.
Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran secara Daring pada Belajar dari Rumah (BDR) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Annisa Sri Wandini; Fitriani Yustikasari Lubis
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan peran komponen yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran daring pada BDR jenjang SMP. Pendekatan exploratory sequential mixed method digunakan dalam penelitian ini. Partisipan merupakan guru SMP dari beberapa Provinsi di Indonesia, terdiri dari 11 orang guru yang berpartisipasi pada metode Focus Group Discussion yang dianalisis secara tematik dengan pendekatan kualitatif dan 18 orang guru yang berpartisipasi pada metode kuesioner yang diolah secara kuantitatif. Hasil penelitian pada setiap komponen dalam evaluasi pembelajaran menunjukkan bahwa: (1) Kurikulum memberikan arahan dan referensi dengan adanya otonomi dan fleksibilitas untuk dikembangkan oleh guru sesuai situasi daerah setempat dan Satuan Pendidikan, (2) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan metode dan media evaluasi, tetapi masih diperlukan upaya untuk melakukan kolaborasi antara guru dengan mata pelajaran yang berbeda ketika memberikan tugas untuk meminimalisir jumlah tugas, (3) Siswa memberikan respon tidak mengerjakan atau terlambat mengumpulkan tugas karena merasa terbebani dengan banyaknya jumlah tugas yang harus dikerjakan bersamaan dengan kewajiban mengikuti KBM di kelas, (4) Peran monitoring orang tua dalam pengerjaan dan penyelesaian tugas masih perlu ditingkatkan, serta (5) Perlunya fasilitas pemantauan tugas yang dapat diakses baik oleh guru, siswa dan orang tua sehingga peran setiap komponen dalam melakukan evaluasi lebih terintegrasi dan proses evaluasi dapat memberikan data yang lebih akurat.
ANAK SIAP SEKOLAH: PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP KESIAPAN ANAK MASUK KE SEKOLAH DASAR Bina Decilena Syahidah; Fitriani Yustikasari Lubis; Fitri Ariyanti Abidin; Zainal Abidin; Surya Cahyadi
Early Childhood: Jurnal Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2021): Early Childhood: Jurnal Pendidikan
Publisher : Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Univ Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/earlychildhood.v5i1.1247

Abstract

Kesiapan anak masuk sekolah merupakan hal yang penting untuk diperhatikan sebelum anak masuk Sekolah Dasar. Penelitian sebelumnya menemukan kesejangan antara perspektif peneliti anak usia dini dengan persepsi orangtua dan guru terkait aspek-aspek kesiapan masuk SD pada anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai persepsi orang tua terkait kesiapan anak untuk masuk ke Sekolah Dasar. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui teknik wawancara. Subjek penelitian terdiri dari ibu dari siswa Taman Kanak-kanak (usia anak 4-6 tahun). Hasil wawancara dianalisis dengan tahapan koding, analisis tematik dan pemaknaan hubungan dari jawaban subjek. Penelitian ini menemukan bahwa selain aspek kematangan fisik dan mental, kompetensi sosial dan keterampilan komunikasi serta perkembangan bahasa dan kognitif; faktor usia, aspek religiusitas dan motivasi serta keinginan anak untuk masuk sekolah dasar juga dipersepsikan orang tua sebagai tanda kesiapan anak untuk masuk ke Sekolah Dasar.
Hubungan Parental Meta-Emotion dengan Kemampuan Regulasi Emosi Anak Pra-Sekolah Joana Novena Putri; Fitriani Yustikasari Lubis
Psyche 165 Journal Vol. 14 (2021) No. 2
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.545 KB) | DOI: 10.35134/jpsy165.v14i2.72

Abstract

This study aims to determine the relationship between parental meta-emotion and emotion regulation on pre-school kids. In IndonesiaThe two dimensions of parental meta-emotion are emotion coaching and emotion dismissing. The independent variable in this study is emotion coaching and the dependent variable are emotion coaching and emotion dismissing. The sampling technique in this study uses purposive sampling technique with 97 mothers in Bandung City. The measuring instrument used in this study is Emotion Regulation Checklist (ERC) and Maternal Emotion Style Questionnaire (MESQ). The validity and reliability test in this study uses the Cronbach Alpha technique. The result of the validity coefficient on ERC move from 0,339 to 0,953 with reliability coefficient of a = 0,951 for liability/negativity dimension and 0,948 for emotion regulation dimension. While on MESQ move from 0,317 to 0,697 with reliability coefficient of a = 0,649 for emotion regulation dimension and 0,747 for emotion dismissing dimension. Based on data analysis, a correlation value between emotion coaching and emotion regulation is 0,139 with a significance level of 0,173 and a correlation value between emotion dismissing and emotion regulation is -0,416 with a significance level of 0,000. This shows that there is not a significant relationship between emotion coaching and emotion regulation, and also there is a significant relationship between emotion dismissing and emotion regulation on pre-school kids.
Efek Moderasi Resiliensi terhadap Hubungan antara Perfeksionisme dengan Kecemasan Mengerjakan Skripsi Delila Nurbani Diah; Fitriani Yustikasari Lubis; Witriani Witriani
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.768 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.55349

Abstract

Dalam proses menulis skripsi, adanya tuntutan dan standar yang ditetapkan dari luar dapat memicu mahasiswa menjadi perfeksionis dalam menetapkan standar pengerjaan skripsinya, serta diikuti dengan evaluasi yang berlebihan pada pencapaiannya. Hal ini menyebabkan dapat menimbulkan kecemasan dalam mengerjakan skripsi. Untuk menghadapi keadaan ini, mahasiswa membutuhkan resiliensi yang diharapkan dapat membantunya bertahan agar tetap menghasilkan performa yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek moderasi resiliensi terhadap hubungan antara perfeksionisme dengan kecemasan mengerjakan skripsi. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 109 mahasiswa fakultas psikologi angkatan 2016 yang sedang mengambil mata kuliah skripsi. Perfeksionisme diukur dengan menggunakan Hewitt & Flett’s Multidimensional Perfectionism Scale, kecemasan diukur menggunakan State Anxiety Inventory, serta resiliensi diukur dengan menggunakan Inventory for College Students Resilience. Pengolahan data dilakukan dengan analisis regresi moderasi secara hierarki melalui metode uji selisih mutlak. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa self-oriented perfectionism (p = 0,051; p < 0,10) dan socially prescribed perfectionism (p = 0,000; p < 0,10) secara langsung memiliki pengaruh positif terhadap kecemasan mengerjakan skripsi. Sementara, resiliensi tidak terbukti dapat memoderasi hubungan antara perfeksionisme dengan kecemasan mengerjakan skripsi.
PERFEKSIONISME MALADAPTIF DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BERBAKAT INTELEKTUAL: SUATU PENDEKATAN RISET CAMPURAN SEKUENSIAL Fitriani Yustikasari Lubis; Lydia Freyani Hawadi; Rose Mini Agoes Salim; R. Urip Purwono
Journal of Psychological Science and Profession Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.608 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v4i1.26962

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara perfeksionisme maladaptif dengan prestasi akademik pada mahasiswa berbakat intelektual. 86 mahasiswa berbakat intelektual yang diperoleh dari proses penjaringan dan penyaringan dari tiga Perguruan Tinggi Negeri terlibat sebagai subjek penelitian dalam studi kuantitatif. Kemudian, 8 mahasiswa berbakat intelektual dipilih dari hasil ekstrem studi kuantitatif sebagai subjek penelitian dalam studi kualitatif. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan penelitian campuran sekuensial dengan studi kuantitatif mendahului studi kualitatif. Pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan metode survei menggunakan Frost Multidimensional Perfectionism Scale dan self-report nilai IPK. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji regresi. Pengambilan data kualitatif dilakukan mengunakan wawancara semiterstruktur dan diolah menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perfeksionisme maladaptif memiliki pengaruh negatif terhadap prestasi akademik. Hasil riset juga menemukan dinamika yang terjadi antara kedua variabel pada mahasiswa berbakat intelektual berbeda dengan mahasiswa pada umumnya. 
ACADEMIC HELP SEEKING TERHADAP DOSEN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN: PERAN FEAR OF FAILURE Astri Nur Endah; Fitriani Yustikasari Lubis; Whisnu Yudiana
Journal of Psychological Science and Profession Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Psikologi Sains dan Profesi (Journal of Psychological Science and Profess
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.531 KB) | DOI: 10.24198/jpsp.v5i2.31537

Abstract

Keberhasilan pembelajaran di perguruan tinggi menuntut keaktifan dari mahasiswa baik secara fisik, emosional, maupun mental. Meski demikian, mahasiswa tetap membutuhkan orang lain ketika mengalami kesulitan melaksanakan aktivitas akademik, misalnya dengan meminta bantuan dosen (academic help seeking).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fear of failure dengan academic help seeking terhadap dosen. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Metode sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan sampel penelitian sebanyak 185 orang mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran tahun kedua dan ketiga. Alat ukur yang digunakan adalah Performance Failure Appraisal Inventory serta Computer Science Help Seeking Scales. Data dianalisis menggunakan korelasi Spearman. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa fear of failure memiliki hubungan dengan academic help seeking pada tiga dimensi, yaitu instrumental help seeking, executive help seeking, dan avoidance help seeking. Tidak ditemukan hubungan antara fear of failure dengan perceived benefit of help seeking. Fear of failure menimbulkan dua kecenderungan pada mahasiswa, yakni kecenderungan meminta bantuan dan kecenderungan menghindari meminta bantuan kepada dosen. 
Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran secara Daring pada Belajar dari Rumah (BDR) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Annisa Sri Wandini; Fitriani Yustikasari Lubis
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan peran komponen yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran daring pada BDR jenjang SMP. Pendekatan exploratory sequential mixed method digunakan dalam penelitian ini. Partisipan merupakan guru SMP dari beberapa Provinsi di Indonesia, terdiri dari 11 orang guru yang berpartisipasi pada metode Focus Group Discussion yang dianalisis secara tematik dengan pendekatan kualitatif dan 18 orang guru yang berpartisipasi pada metode kuesioner yang diolah secara kuantitatif. Hasil penelitian pada setiap komponen dalam evaluasi pembelajaran menunjukkan bahwa: (1) Kurikulum memberikan arahan dan referensi dengan adanya otonomi dan fleksibilitas untuk dikembangkan oleh guru sesuai situasi daerah setempat dan Satuan Pendidikan, (2) Guru memiliki kemampuan dalam menggunakan metode dan media evaluasi, tetapi masih diperlukan upaya untuk melakukan kolaborasi antara guru dengan mata pelajaran yang berbeda ketika memberikan tugas untuk meminimalisir jumlah tugas, (3) Siswa memberikan respon tidak mengerjakan atau terlambat mengumpulkan tugas karena merasa terbebani dengan banyaknya jumlah tugas yang harus dikerjakan bersamaan dengan kewajiban mengikuti KBM di kelas, (4) Peran monitoring orang tua dalam pengerjaan dan penyelesaian tugas masih perlu ditingkatkan, serta (5) Perlunya fasilitas pemantauan tugas yang dapat diakses baik oleh guru, siswa dan orang tua sehingga peran setiap komponen dalam melakukan evaluasi lebih terintegrasi dan proses evaluasi dapat memberikan data yang lebih akurat.