Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN SISWA MELALUI ALAT PERAGA EDUKATIF Bagus Ismail Adhi Wicaksana; Yustinus Joko Dwi Nugroho; Endang Widyastuti
Jurnal Psikohumanika Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Psikohumanika
Publisher : Program Studi S1 Psikologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.498 KB) | DOI: 10.31001/j.psi.v8i1.455

Abstract

Program Iptek bagi Masyarakat( IbM) dengan judul : “Optimalisasi Pembelajaran Siswa Melalui Alat Peraga Edukatif” merupakan salah satu usulan yang lolos seleksi dan memperoleh pendanaan untuk tahun anggaran 2015. Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat dalam belajar siswa dengan cara yang sesuai dengan tahap perkembangannya melalui Alat Peraga Edukatif (APE) sehingga pembelajarannya lebih optimal di kedua mitra. Luaran dari program ini adalah alat peraga edukatif berupa beberapa bangun ruang mika yang dapat dibuka menjadi jaring-jaring, media pembelajaran membaca, media pembelajaran berhitung serta media latihan menggunakan metode brain gym (8 tidur). Selain itu, juga ada beberapa alat pendukung optimalisasi pembelajaran siswa di kedua mitra yaitu: computer, printer dan software pembelajaran calistung, yang juga berfungsi sebagai peraga edukatif interaktif. Berdasarkan hasil evaluasi target capaian pada akhir program yang dilakukan dengan metode penyebaran kuesioner kepada guru pengampu, pengelola dan beberapa siswa, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan beberapa alat peraga diatas memberikan dampak dalam pembelajaran siswa. Mereka menyatakan bahwa dengan adanya APE tersebut memudahkan dalam memberikan ilmu kepada siswa baik yang normal ataupun berkebutuhan khusus. Selain itu, minat belajar siswa di kedua mitra meningkat.
Perancangan Alat Pemotong Tahu dan Rekayasa Pemanfaatan Limbah Cair untuk Meningkatkan Produktivitas Industri Tahu Yari Mukti Wibowo; Rosleini Ria Putri Zendrato; Bagus Ismail Adhi Wicaksana
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2457.564 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v5i1.105

Abstract

Banyak industri tahu yang membuang limbah cair langsung ke dalam selokan atau sungai sehingga menambah tingkat pencemaran air. Untuk mengurangi permasalahan tersebut, maka perlunya pemanfaatan limbah cair tersebut, salah satunya dalam proses penggumpalan tahu. Selain itu, masih banyak industri tahu yang menggunakan pisau dan penggaris untuk memotong tahu. Untuk meningkatkan efisiensi waktu pemotongan, maka dapat digunakan alat pemotong tahu. Pemanfaatan limbah cair dan alat pemotong tahu tersebut dapat meningkatkan efisiensi biaya dan waktu dalam proses produksi tahu yang akhirnya dapat meningkatkan produktivitas industri tahu tersebut. Kata kunci : limbah cair, alat pemotong tahu, efisiensi, industri tahu
RE-LAYOUT DI PT. VARIA USAHA BETON PALUR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) Bagus Ismail Adhi Wicaksana; Abram Noris Setyawan
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.064 KB)

Abstract

Penelitian ini mempunyai tujuan guna memberikan usulan perbaikan layout berdasarkan Pendekatan Systematic Layout Planning pada PT. Varia Usaha Beton Palur, yaitu menganalisa data, merancang serta memberikan usulan perbaikan. Metode analisis yang digunakan meliputi menghitung panjang lintasan tata letak awal dan wawancara atas latar belakang perusahaan, struktur organisasi, tugas dan wewenang masing-masing unit organisasi, analisis masalah yang sedang dihadapi, analisa jarak proses pelayanan produksi, dan mengusahakan alternatif tata letak pabrik yang lebih baik. Metode perancangan meliputi penghitungan, jarak siku antar ruang, menyusun worksheet, ARC, AAD, ARD dan penentuan alternatif usulan tata letak terbaik. Hasil yang ingin dicapai dengan disusunnya penelitian ini adalah dengan diusulkannya layout baru, dan diharapkan permasalahan yang dialami perusahaan selama ini mengenai proses pelayanan produksi, dapat menempuh jarak yang lebih dekat, efektif, dan efisien, sehingga dapat meningkatkan produktifitas PT. Varia Usaha Beton Palur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa jarak tata letak awal masih memerlukan tingkat kedekatan antar ruang karena masih melewati gudang semen yg sangat luas maka untuk melakukan proses pelayanan produksi dengan total panjang lintasan 548.8 m, sedangkan tata letak usulan 1 dan 2 lebih pendek dengan hasil 172 m dan 92 m. Perbandingan tata letak usulan 1 dan 2 diperoleh hasil selisih persentase terbesar dengan nilai positif ada pada usulan 2 dengan nilai 83,23%. Sehingga usulan yang terpilih adalah tata letak usulan 2.
Pengembangan Strategi Pelayanan Lembaga Bimbingan Belajar Bahasa Inggris Dengan Pendekatan Metode Quality Function Deployment Dan Analytical Hierarchy Process Anthony Prasetya; Anita Indrasari; Bagus Ismail Adhi Wicaksana
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 1 No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.591 KB)

Abstract

Perkembangan lembaga bimbingan belajar sudah mengalami perkembangan yang pesat. Terbukti dengan banyaknya lembaga bimbingan belajar, khususnya lembaga bimbingan belajar bahasa Inggris di kota Solo. Hal itu mengindikasikan bahwa persaingan lembaga bimbingan belajar bahasa Inggris di kota Solo semakin kuat dan semakin kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alternatif strategi pelayanan lembaga bimbingan belajar bahasa Inggris, dengan mengambil studi kasus di ELTI Surakarta.Adapun metode yang digunakan adalah Quality Function Deployment dan Analytical Hierarchy Process.Data di dalam penelitian ini diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner kepada siswa kursus. Dari hasil penelitian diperoleh 3 paket alternatif strategi pengembangan. Paket alternatif strategi yang memiliki bobot terbesar adalah paket alternatif ke-3 dengan bobot nilai 0.7208, dengan strategi pengembangan sebagai berikut: penambahan serta pemeliharaan toilet secara rutin, sistem kenaikan gaji tentor secara berkala, training karyawan untuk peningkatan keefektifan kinerja karyawan, pengadaan peredam suara di setiap ruang kelas, reward and punishment dan pengadaan SOP bagi setiap karyawan.
Optimasi Proses Distribusi Es Balok Dengan Menggunakan Metode Capacitated Vehicle Routing Problem Nova Achmad Salim Akbar; Bagus Ismail Adhi Wicaksana
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 1 No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.359 KB)

Abstract

Perusahaan daerah Es Saripetojo merupakan perusahaan penghasil es balok di Surakarta yang memiliki kapasitas produksi 1045 balok es perhari. Setiap hari perusahaan mengirimkan produk kepada 39 konsumen yang tersebar se-eks Karesidenan Surakarta. Pengiriman produk menggunakan armada sebanyak 10 truk yang berkapasitas 110 balok es pertruk. Permasalahan yang dihadapi adalah belum teraturnya rute dan jumlah permintaan konsumen pada beberapa rute melebihi kapasitas kendaraan yang melayani rute tersebut, terutama rute-rute yang mengalami penitipan pada rute lain atau melakukan pengantaran tambahan. Penitipan atau pengantaran tambahan tersebut akan menambah jarak yang ditempuh kendaraan dan pada akhirnya akan menaikan biaya pengiriman yang harus dibayar oleh perusahaan. Oleh karena itu perlu disusun suatu rute pengiriman usulan dengan mempertimbangkan kapasitas kendaraan sehingga meminimalkan penitipan terhadap rute lain atau pengantaran susulan yang pada akhirnya akan meminimalkan biaya pengiriman. Metode Capacitated Vehicle Routing Problem adalah suatu metode yang bertujuan untuk mendesain rute-rute yang mungkin dari suatu depot ke sekumpulan titik (node) yang tersebar dengan meminimumkan biaya, dengan kendala bahwa suatu rute harus dimulai dan berakhir pada depot yang sama. Total demand dari node-node dalam rute tersebut tidak boleh melebihi kapasitas dari kendaraan. Dan semua node yang ada harus dikunjungi oleh tepat satu kendaraan, yang kemudian menghitung biaya pengiriman. Biaya pengiriman yang ditimbulkan oleh rute perusahaan dengan biayapengiriman rute usulan yang kemudian dibandingkan. Penelitian ini menghasilkan rute usulan yang terdiri 10 rute dengan biaya pengiriman sebesar 1,923,069 rupiah yaitu biaya yang lebih rendah daripada biaya pengiriman rute perusahaan maupun biaya pengiriman rute usulan Kurniawan (2009). Serta sanggup mengatur armada dengan lebih optimal sehingga meningkatkan utilitas kendaraan.
PERANCANGAN FASILITAS MEJA DAN KURSI UNTUK SISTEM OPERASI STASIUN KERJA PADA PERAKITAN SANGKAR BURUNG DI MOJOSONGO Bagus Ismail Adhi Wicaksana; Adhie Tri Wahyudi; Agung Setyawan
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.817 KB)

Abstract

Sentra pembuatan sangkar burung yang berada di desa Ngampon Mojosongo Surakarta merupakan salah satu daerah penghasil sangkar burung tradisional, pekerjaan ini sudah ada turun-temurun bertahun-tahun. Sebagian besar pengrajin bekerja dengan tidak mempertimbangkan kemampuan tubuh mereka. Dalam hal ini kaitannya dengan posisi kerja mereka yang kurang sesuai akan tetapi tidak di hiraukan oleh pengrajin. Hal ini terbukti dengan adanya keluhan rasa pegal-pegal yang dirasakan oleh pengrajin pada saat melakukan kegiatan perakitan. Berdasarkan pengamatan di lapangan terlihat bahwa posisi kerja pengrajinlah yang menyebabkan hal itu terjadi, di mana pegrajin bekerja tidak menggunakan fasilitas meja dan kursi akan tetapi hanya dengan duduk jongkok Dengan merubah posisi kerja dari operator yang semula jongkok dirubah dengan posisi duduk tegak akan dapat mengurangi kelelahan dan mempercepat waktu perakitan, karena mereka harus mengangkat bahu untuk menjangkau daerah yang tinggi dan membungkukkan badan untuk daerah yang rendah. Dengan kondisi seperti ini menyebabkan tulang belakang akan menekuk ke depan yang berakibat kelelahan pada punggung dan bahu. Sedangkan pada posisi kerja jongkok akan membuat posisi kaki harus menekuk dalam waktu yang lama hal ini akan menyebabkan ketidaknyamanan pada ruang lutut kaki. Dengan posisi duduk tegak diperlukan tambahan fasilitas berupa meja dan kursi. Dengan merancang fasilitas tersebut yang menggunakan pendekatan antropometri diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut karena ukuranukurannya disesuaikan dengan dimensi tubuh pengrajin sangkar burung.
REDUKSI SUPPLY CHAIN NERVOUSNESS DENGAN PENDEKATAN VENDOR MANAGED INVENTORY Maryanto Maryanto; Rosleini Ria Putri Zendrato; Bagus Ismail Adhi Wicaksana
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.767 KB)

Abstract

Kinerja supply chain yang efektif dan efisien merupakan tujuan utama yang ingin dicapai pada setiap perusahaan. Namun dalam implementasinya sering ditemukan kondisi Supply chain nervourness yaitu ketidaksiapan user untuk menjalankan konsep supply chain. Ada berbagai parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat nervousness dalam sebuah jaringan supply chain. Pada penelitian ini kondisi nervousness diakibatkan terjadinyasimpangan yang cukup besar antara persediaan dengan permintaan atau sering dikenal sebagai fenomena bullwhip effect. Semakin tinggi nilai bullwhip effect mengindikasikan tingkat nervousness pada jaringan supply chain tersebut cukup tinggi. Persediaan merupakan hal yang cukup penting sebagai akar permasalahan yang mengakibatkan bullwhip effect. Secara mendasar terjadinya kelebihan persediaan dikarenakan permintaan pelanggan yang bersifat tidak pasti sehingga perlu dilakukan sebuah peramalan permintaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan Vendor Managed Inventory (VMI) dapat mereduksi terjadinya supply chain nervousness yang disebabkan oleh bullwhip effect. Adapun nilai bullwhip effect setelah dilakukan perbaikan dengan pendekatan VMI masingmasing periode sebesar P1=0.997; P2=0.998; P3=0.997; P4=0.996; P5=0.997; P6=0.998
Pendekatan Antropometri dalam Perancangan Ulang Stasiun Kerja Penyoletan Guna Mengurangi Kelelahan Fisik dan Psikis Karyawan Akibat Kerja Bagus Ismail Adhi Wicaksana; Yustinus Joko Dwi Nugroho
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1629.055 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v6i1.387

Abstract

Bangsa Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam, salah satunya adalah kerajinan batik. Berbagai tempat di Indonesia memiliki kerajinan batik dengan ciri khas yang berbeda – beda. Juwana merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Pati Jawa Tengah yang memiliki sentra industri batik tulis. Batik tulis yang menjadi ciri khas di daerah Juwana sering disebut Batik Bakaran dikarenakan berada di Desa Bakaran Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Permintaan produk batik tulis yang cukup banyak membuat pengusaha masih tetap eksis sampai saat ini, didukung kualitas yang selalu prima. Berdasarkan observasi awal, dari keseluruhan proses membatik terdapat salah satu proses yang menarikuntuk diteliti yaitu proses penyoletan. Proses Penyoletan adalah proses pewarnaan kain pada motif yang sudah digambar pada kain polos. Operator biasanya meletakkan kain di lantai dan melakukan penyoletan dengan cara berjongkok, dengan cara ini operator sering mengeluh merasakan pegal di bagian pinggang. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan perancangan ulang stasiun kerja penyoletan dengan pendekatan Antropometri dan Rapid Upper Limb Assesment (RULA). Berdasarkan data antropometri rancangan stasiun kerja penyoletan berupa meja dengan tinggi 85 cm, panjang 210 cm dan 115 cm, dilengkapi dengan pallet warna. Berdasarkan uji coba yang dilakukan terdapat penghematan waktu sebesar 40% pada proses penyoletan. Hasil perhitungan RULA stasiun kerja usulan mendapatkan skor 2,0 sehingga masih dalam kategori aman untuk operator.
Sensor Ultrasonic dan Servo Motor untuk Selection Belt Conveyor Prototype Berbasis Arduino Adhie Tri Wahyudi; Bagus Ismail Adhi Wicaksana
Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.269 KB) | DOI: 10.31001/tekinfo.v8i1.735

Abstract

The purpose of this article publication is to present a prototype of selection belt conveyor design. Requirement specification which is the basis of design is a conveyor equipped with an object height detection device and a selection based on object height. This research was carried out with the sketch design stages using SketchUp software, planning the wiring scheme with the help of the Fritzing software, designing the Arduino microcontroller program code, assembling the conveyor belt and functional testing. The results of trials conducted with three repetitions showed that the prototype was operational as expected specification specifications. The prototype is able to detect objects moving through the ultrasonic sensor, then the servo motor's hand is able to make selections of objects whose height corresponds. Three output basket boxes contain three objects of the same selection.