Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Karyawan Di Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 Tri Okta Ratnaningtyas; Sheila Meitania Utami; Tifani Monika; Nurwulan Adi Ismaya
Edu Masda Journal Vol 4, No 2 (2020): Edu Masda Journal Volume 4 Nomor 2
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v4i2.106

Abstract

Human resources are a very important factor in an organization both large and small scale organizatio formulation ns. In an organization or company, leadership is one of the things needed to influence performance results. The purpose of this study was to analyze the relationship between leadership and work motivation with employee performance at the Benda Baru Health Center in South Tangerang City in 2020. This study used an observational analytic research type with a quantitative approach and a cross-sectional design. The population in this study amounted to 48 people and the sample size equal to the total population of 48 people. The instruments and data collection techniques used were questionnaires which filled in directly and independently by respondents via google forms. Based on the research results it is known that the leadership variable has a significant relationship with employee performance with p-value = 0.006 and the work motivation variable has a significant relationship with employee performance with a p-value = 0.010. Based on the results of this study it can be concluded that there is a significant relationship between leadership and work motivation with employee performance on employees at the Puskesmas Benda Baru Kota South Tangerang in 2020.Keywords: LeadershipWork motivationPerformanceEmployeesABSTRAK Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik organisasi dalam skala besar maupun skala kecil. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, kepemimpinan merupakan salah satu hal yang diperlukan untuk mempengaruhi hasil kinerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan kepemimpinan dan motivasi kerja dengan kinerja karyawan di Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan tahun 2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitan analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 48 orang dan besar sampel sama dengan total populasi yaitu 48 orang. Instrumen dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang diisi secara langsung dan mandiri oleh responden melalui google formulir. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa variabel kepemimpinan memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja karyawan dengan p-value = 0,006 dan variabel motivasi kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja karyawan dengan p-value = 0,010. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan dan motivasi kerja dengan kinerja karyawan pada karyawan di Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan tahun 2020.Kata Kunci:KepemimpinanMotivasi kerjaKinerjaKaryawan
Pengaruh Basis Carbopol Terhadap Formulasi Sediaan Gel Dari Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr) Sheila Meitania Utami
Edu Masda Journal Vol 3, No 1 (2019): Edu Masda Journal Volume 3 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v3i1.22

Abstract

Carbopol research has been studied on gel formulation from katuk leaf extract (Sauropus androgynus (L.) Merr). This study aims to make formulations and determine the concentration of carbopol as a base that can produce a good gel preparation. This research used 3 gel formulations, with variation of carbopol 2%, 3,5% and 4% concentration. The result of organoleptic observations in formulations I, II, and III have not changed in odor and color, but there are differences in the form in which formulation I form is thick, formulation II is viscous, and formulation III viscous form is rather stiff. The result of homogenity observation on formulation I, II and III did not show any coarse particles on the glass object. The results of pH measurements in formulations I, II, and III did not change significantly pH that is in the formulation I 5,61; formulation II 5,42 and formulation III 5,61. The result of the measurement of the scattering power in the formulations I, II, and III did not reach the scattering power requirement because it has an average power range of 2,05 cm to 4,05 cm. The conclusions of formulation I by gel preparation from katuk leaf extract with 2% of carbopol base concentration had the best evaluation. 
Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Di Apotek Leontin Farma BSD Maret – April Tahun 2020 Gina Aulia; Holidah Holidah; Liswati Friana Sipayung; Sheila Meitania Utami
Edu Masda Journal Vol 5, No 1 (2021): Edu Masda Journal Volume 5 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v5i1.114

Abstract

A Drugstore is where the pharmacists practice as pharmaceutical service facility. Based on  Indonesia  government regulation no. 51, year 2009, Pharmaceutical services is a direct responsible services to the patience regarding pharmaceutical preparation. The purpose of this study is to determine of patient satisfactory regarding Pharmaceutical services based on reliability, responsiveness, assurance, empathy, and appearances dimension. The type of this research is a descriptive study by giving a questionnaire about the assessment patient satisfaction with pharmaceutical services to 100 respondents who came to Leontin Farma BSD drugstore with Quota Sampling technique. Based on results obtained 58% male patients. Most patient visits by age were 42-59 years as many as 35 patients. As for assessment system about description of patient satisfaction with pharmaceutical services based on the 5-dimensional questionnaire in the reliability section, 100% very satisfied; responsiveness, 100% is very satisfied; assurance,100% very satisfied; empathy, 100% very satisfied and appearance with 100% were very satisfied.Therefore, the results on patient satisfaction with pharmaceutical services at Leontin Farma the BSD drugstore in March-April 2020 are 100% with a very satisfied category. In the future hopefully the pharmacy officer can be more friendly with pharmaceutical services since can affects the quality of the drugstore.
Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair Cuci Tangan Dari Lendir Lidah Buaya (Aloe barbadensis Miller) Terhadap Eschericia coli dan Staphylococcus aureus Sheila Meitania Utami; Ignesia Rara Denanti
Edu Masda Journal Vol 2, No 2 (2018): Edu Masda Journal Volume 2 Nomor 2
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v2i2.14

Abstract

ABSTRAKKebersihan diri merupakan suatu proses pertahanan dan pemeliharaan kebersihan serta kesehatan tubuh. Langkah-langkah dalam pemeliharaan kebersihan dan kesehatan antara lain dengan mandi yang teratur, menjaga kerapihan, menggosok dan merawat gigi, berganti pakaian secara teratur dan mencuci tangan. Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif untuk membunuh bakteri pada sediaan sabun cair cuci tangan adalah lidah buaya atau yang lebih sering disebut Aloe Vera (Aloe barbadensis Miller). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri dan konsentrasi paling efektif sediaan sabun cair cuci tangan dari lendir lidah buaya terhadap bakteri Eschericia coli  dan Staphylococcus aureus . Formula I dengan lendir lidah buaya (3%), Formula II (6%), Formula III (9%), kontrol positif dengan sabun cair cuci tangan Dettol (9%) dan kontrol negatif tanpa lendir lidah buaya. Uji aktivitas antibakteri sediaan sabun cair menggunakan media Mueller Hinton Agar (MHA) terhadap bakteri Eschericia coli  dengan metode cakram dan Staphylococcus aureus  dengan metode gores setelah diinkubasi selama 24 jam. Pengujian diamati setiap 3 jam sekali selama 24 jam. Hasil menunjukkan bahwa Formula I, II dan III dapat menghambat pertumbuhan bakteri Eschericia coli  dan Staphylococcus aureus  yang setara dibandingkan kontrol positif Dettol 9% dengan Formula III sebagai konsentrasi paling efektif. Kata Kunci: Antibakteri, Lidah buaya, Sabun cair, Eschericia coli , Staphylococcus aureus . ABSTRACTPersonal hygiene is a process of defense and maintenance of cleanliness and health of the body. Steps in maintaining hygiene and health include regular bathing, maintaining neatness, rubbing and caring for teeth, changing clothes regularly and washing hands. One of the ingredients that can be used as an alternative raw material to kill bacteria in hand washing liquid soap is Aloe Vera or Aloe Vera (Aloe barbadensis Miller). This study aimed to determine the effectiveness of antibacterial and effective concentration of liquid hand wash from Aloe vera mucus to Escherichia coli and Staphylococcus aureus  bacteria. Formula I with Aloe vera mucus (3%), Formula II (6%), Formula III (9%), positive control with Dettol hand wash (9%) and negative control without aloe vera mucus. Test of antibacterial activity of liquid wash preparation using Mueller Hinton Agar (MHA) media against Escherichia coli using disc method and Staphylococcus aureus  bacteria using scratch method after incubation for 24 hours. Tests were observed every 3 hours for 24 hours. The results show that Formula I, II and III can inhibit the growth of Escherichia coli and Staphylococcus aureus  bacteria which are equivalent compared to Dettol 9% as the positive control with Formula III as the most effective concentration.Keywords: Antibacterial, Aloe vera, Liquid wash, Eschericia coli , Staphylococcus aureus 
UJI STABILITAS FISIK FORMULASI SEDIAAN LIP BALM YANG MENGANDUNG EKSTRAK ETANOL BUAH LABU KUNING (Curcubita moschata D.) Sheila Meitania Utami; Humaira Fadhilah; Mita Nur Malasari
HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological Vol 3 No 2 (2021): Volume 3 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/herbapharma.v3i2.265

Abstract

Bibir merupakan salah satu bagian wajah yang penampilannya mempengaruhi persepsi estetika wajah. Ekstrak etanol buah labu kuning (Curcubita moschata D.) telah diakui memiliki aktivitas antioksidan dengan menggunakan metde DPPH. Pada penelitian ini, 2%, 4% dan 8% ekstrak etanol buah labu kuning diformulasikan dalam bentuk lip balm karena berguna untuk melindungi dan menjaga kelembaban bibir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas fisik formulasi sediaan lip balm yang mengandung ekstrak etanol buah labu kuning. Uji stabilitas fisik dilakukan uji organoleptis, homogenitas, pH, suhu lebur dan cycling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah labu kuning dapat diformulasikan dalam sediaan lip balm yang memiliki susunan yang homogen, pH yang sesuai (5,8-6,3), suhu lebur yang baik (55-59 ) dan stabil selama cycling test. Sediaan lip balm ekstrak etanl buah labu kuning dengan konsentrasi 8% memiliki stabilitas fisik yang paling baik.
Uji Efektivitas Antibakteri Dari Ekstrak Daun Kipait (Tithonia diversifolia (Hemsl.) A.Gray) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes Neneng Sri Purwaningsih; Sheila Meitania Utami; Widia Apriandini
Edu Masda Journal Vol 4, No 1 (2020): Edu Masda Journal Volume 4 Nomor 1
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v4i1.57

Abstract

There are 40-80% of acne cases in Southeast Asia while the prevalence of acne in Indonesia is quite high, which ranges from 85-100% of people. Acne is caused by the bacterium Propionibacterium acnes or abbreviated P. acnes.  Indonesia is very rich in biological natural resources in the form of medicinal plants. Kipait leaves contain alkaloids, saponins, tannins, phenolics, flavonoids, triterpenoids, steroids, glycosides. One of the important phytochemical compounds and has potential as an antibacterial is flavonoids. The purpose of this study was to determine the antibacterial effectiveness of kipait leaf extract with a concentration of 20%, 40%, 60%, and 80% against Propionibacterium acnes. The effectiveness of antibacterial testing is done using the well method.The test results of antibacterial effectiveness against Propionibacterium acnes bacteria obtained consecutively clear zone of 8.71 mm; 13.36 mm; 20.86 mm; 24.4 mm each was measured at a concentration of 20%; 40%; 60%; 80%. The results showed that the concentration of 60% and 80% of kipait leaf extract was very effective in inhibiting the growth of Propionibacterium acnesKeywords:Antibacterial effectivity testInhibition zoneKipahit leaves extractPropionibacterium acnesTithonia diversifolia (Hemsl.) A. GrayABSTRAKTerdapat 40-80% kasus jerawat, di Asia Tenggara sedangkan prevalensi jerawat di Indonesia cukup tinggi, yaitu berkisar antara 85-100% orang. Jerawat disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes atau disingkat P. acnes.  Indonesia sangat kaya dengan sumber daya alam hayati berupa tanaman obat. Daun kipait mengandung alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid, glikosida. Salah satu senyawa fitokimia yang penting dan memiliki potensi sebagai antibakteri adalah flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak daun kipait dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Pengujian efektivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode sumuran. Hasil uji efektivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes diperoleh zona bening berturut-turut 8,71 mm; 13,36 mm; 20,86 mm; 24,4 mm masing-masing diukur pada konsentrasi 20% ; 40% ; 60% ; 80%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 60% dan 80% dari ekstrak daun kipait sangat efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.Kata Kunci:Uji efektivitas antibakteriDaya hambat Ekstrak Daun KipahitPropionibacterium acnesTithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray
REVIEW ARTIKEL: AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus PADA SEDIAAN SABUN CAIR YANG MENGANDUNG EKSTRAK TANAMAN : ARTICLE REVIEW: ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF Staphylococcus aureus ON LIQUID SOAP PREPARATIONS CONTAINING PLANT EXTRACTS Sheila Meitania Utami; Nur Hasanah; Diah Permata Sari; Oktavendriyastuti Tabrani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.443

Abstract

Sabun cair adalah jenis sediaan berbentuk cairan yang dapat bermanfaat dalam membunuh bakteri Staphylococcus aureus pada kulit manusia. Beberapa ekstrak tanaman yang dapat diformulasikan sebagai zat aktif sabun cair adalah ekstrak daun ekor kucing, ekstrak bunga pacar air, ekstrak daun kemangi, ekstrak daun kersen, ekstrak kulit buah durian, ekstrak daun mengkudu, ekstrak daun serai wangi, dan ekstrak daun cengkeh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan sabun cair ekstrak tanaman dengan formulasi yang relatif mirip terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian menggunakan studi literatur berupa artikel dengan kata kunci yang disesuaikan dengan MeSH melalui publikasi Google Scholar dimana artikel tersebut merupakan penelitian eksperimen yang terbit pada tahun 2011 sampai 2021 serta terdapat zona hambat bakteri Staphylococcus aureus yang mempengaruhi sediaan sabun cair. Setelah dianalisa kualitas menggunakan Critical Appraisal Checklist maka diperoleh artikel yang layak untuk ditelaah sebanyak 8 jurnal nasional. Hasil review artikel diketahui bahwa sebagian besar formula menggunakan minyak zaitun, KOH, CMC, SLS, asam stearat, BHA/BHT, pengaroma dan aquadest dimana aktivitas antibakteri formulasi sediaan sabun cair yang mengandung ekstrak tanaman terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan kategori zona hambat sangat kuat terdapat pada ekstrak serai wangi dengan konsentrasi 24% yang memiliki hasil zona hambat bakteri 39,2 mm. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaituperbedaan metode ujidan perbedaan konsentrasi ekstrak formulasi sediaan sabun cair yang digunakan.
REVIEW ARTIKEL AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val) TERHADAP BEBERAPA SAMPEL BAKTERI Sheila Meitania Utami; Diah Permata Sari; Nurwulan Adi Ismaya; Erwin Herdiawan
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 2, No 2 (2022): PHRASE (PHARMACEUTICAL SCIENCE) JOURNAL VOL 2 NO 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v2i2.415

Abstract

The increase in antibiotic resistance is very fast throughout the world, this is a problem because it threatens human health globally. The increase in antibiotic resistance is due to overprescribing of antibiotics, as well as poor infection prevention and control. The use of traditional medicine can be used as an alternative treatment in overcoming health problems, prevention, and healing. Traditional medicine is considered safer than synthetic medicine, one of the plants that has antibacterial benefits is turmeric rhizome (Curcuma domestica Val). Turmeric rhizome has an antibacterial effect against gram negative and gram positive bacteria. This study aims to determine the antibacterial activity and active compounds contained in turmeric rhizome extract that can produce an antibacterial effect. The type of research used is descriptive using the Literature Review method by collecting various sources from 8 research journals that have been published and come from the internet. Turmeric rhizome extract is known to contain curcumin, alkaloids, flavonoids, essential oils, phenols, saponins, tannins, and terpenoids compounds that have antibacterial properties. The results of the literature review of the antibacterial activity test of turmeric rhizome extract showed that the antibacterial activity was classified as moderate to very strong against Escherichia coli (9 mm), Pseudomonas aeroginosa (7,8 mm), Bacillus cereus (11,1 mm), Salmonella typhi (12.1 mm), Staphylococcus aereus (10 mm), and Propionibacterium acnes (20.8 mm), while Bacillus subtilis (1.03 mm) was classified as weak.
Studi Literatur Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Berbagai Sampel Bakteri Sheila Meitania Utami
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 2, No 1 (2022): PHRASE (PHARMACEUTICAL SCIENCE) JOURNAL VOL 2 NO 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v2i1.162

Abstract

Lingkungan yang tidak sehat adalah salah satu faktor penyebab penyakit infeksi. Tanaman obat terbukti efektif mengatasi penyakit bakteri salah satunya yaitu tanaman sirsak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tanaman sirsak mengandung banyak khasiat sebagai obat. Terapi antibiotik secara irasional telah menimbulkan berbagai efek samping serta resistensi. Daun sirsak merupakan bahan alam yang dapat digunakan sebagai terapi alternatif yang mempunyai efek samping minimal dan diharapkan potensi yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) yang diperoleh dari hasil maserasi simplisia daun sirsak menggunakan berbagai macam pelarut. Ekstrak daun sirsak mengandung senyawa aktif yang memiliki aktivitas antibakteri yaitu alkaloid, fenol, flavonoid, saponin dan tanin yang memiliki mekanisme kerja yang berbeda-beda. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi literatur dengan mengumpulkan berbagai sumber yang didapat dari beberapa jurnal penelitian yang berasal dari internet baik jurnal nasional maupun internasional. Jumlah jurnal yang digunakan adalah 12 jurnal yang terdiri dari 7 jurnal utama dan 5 jurnal pendukung. Hasil studi literatur uji aktivitas antibakteri ekstrak daun sirsak menunjukkan aktivitas antibakteri yang tergolong kategori sedang-sangat kuat  terhadap Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes,Streptococcus mutans, Aggregatibacter actinomycetemcomitans, dan Pseudomonas aeruginosa, sedangkan pada bakteri Escherichia coli dikategorikan tergolong lemah.
REVIEW ARTIKEL: AKTIVITAS ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus PADA SEDIAAN SABUN CAIR YANG MENGANDUNG EKSTRAK TANAMAN : ARTICLE REVIEW: ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF Staphylococcus aureus ON LIQUID SOAP PREPARATIONS CONTAINING PLANT EXTRACTS Sheila Meitania Utami; Nur Hasanah; Diah Permata Sari; Oktavendriyastuti Tabrani
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.443

Abstract

Sabun cair adalah jenis sediaan berbentuk cairan yang dapat bermanfaat dalam membunuh bakteri Staphylococcus aureus pada kulit manusia. Beberapa ekstrak tanaman yang dapat diformulasikan sebagai zat aktif sabun cair adalah ekstrak daun ekor kucing, ekstrak bunga pacar air, ekstrak daun kemangi, ekstrak daun kersen, ekstrak kulit buah durian, ekstrak daun mengkudu, ekstrak daun serai wangi, dan ekstrak daun cengkeh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan sabun cair ekstrak tanaman dengan formulasi yang relatif mirip terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian menggunakan studi literatur berupa artikel dengan kata kunci yang disesuaikan dengan MeSH melalui publikasi Google Scholar dimana artikel tersebut merupakan penelitian eksperimen yang terbit pada tahun 2011 sampai 2021 serta terdapat zona hambat bakteri Staphylococcus aureus yang mempengaruhi sediaan sabun cair. Setelah dianalisa kualitas menggunakan Critical Appraisal Checklist maka diperoleh artikel yang layak untuk ditelaah sebanyak 8 jurnal nasional. Hasil review artikel diketahui bahwa sebagian besar formula menggunakan minyak zaitun, KOH, CMC, SLS, asam stearat, BHA/BHT, pengaroma dan aquadest dimana aktivitas antibakteri formulasi sediaan sabun cair yang mengandung ekstrak tanaman terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan kategori zona hambat sangat kuat terdapat pada ekstrak serai wangi dengan konsentrasi 24% yang memiliki hasil zona hambat bakteri 39,2 mm. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaituperbedaan metode ujidan perbedaan konsentrasi ekstrak formulasi sediaan sabun cair yang digunakan.