Dinar Mutiara Kuswandari
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN PENYAKIT TB PARU Di Puskesmas Perak Timur Surabaya Dinar Mutiara Kuswandari; Setiawan .; AT Diana Nerawati
GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN Vol 19, No 1 (2021): GEMA Lingkungan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/kesling.v19i1.1239

Abstract

Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi tertinggi kedua kasus TB Paru di Indonesia. Pada tahun 2018 kasus TB Paru di Puskesmas Perak Timur Kecamatan Pabean Cantikan Kota Surabaya berjumlah 143 kasus. Kurangnya dukungan keluarga merupakan faktor penyebab masih tingginya kejadian TB Paru di Indonesia. Praktik perilaku pencegahan penularan penyakit TB Paru yang rendah merupakan faktor penyebab penyebaran TB Paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Perak Timur.            Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dan pendekatan cross sectional study. Analisis data menggunakan Uji Regresi Linier Berganda. Sebanyak 59 responden diambil dengan simple random sampling untuk mengamati Dukungan Sosial meliputi dukungan emosional, instrumental, informasi, dan jaringan sosial.            Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penderita TB Paru di Puskesmas Perak Timur adalah laki-laki (67,8%), berpendidikan terakhir SMA (52,5%), dan berusia kategori dewasa akhir antara 36-45 tahun (27,2%). Diketahui bahwa penderita TB Paru di Puskesmas Perak Timur sebanyak 74,8% telah menerapkan perilaku pencegahan penularan penyakit yang baik. Berdasar uji regresi linier berganda di ketahui bahwa nilai R square variabel dukungan sosial adalah sebesar 0,595. Dengan nilai sumbangan relatif dukungan emosional 55,55%, dukungan instrumental 5,31%, dukungan informasi 21,21%, dan dukungan jaringan sosial 17,93%.            Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial berpengaruh kuat terhadap perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TB Paru. Bagi puskesmas sebaiknya mengoptimalkan sosialisasi terkait peran dukungan sosial bagi penderita TB Paru, sehingga masyarakat dapat berperan aktif memberikan dukungan sosial untuk meningkatkan perilaku pencegahan penularan penyakit pada penderita TB Paru.