Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kontribusi Iklim Kelas, Motivasi Berprestasi dan Pengalaman PKL terhadap Kompetensi Keahlian serta Dampaknya pada Kesiapan Kerja Peserta Didik SMK Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan Sudjimat, Dwi Agus; Sugandi, R M; Mariana, Vivi Eka
Edu Komputika Journal Vol 8 No 2 (2021): Edu Komputika Journal
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukomputika.v8i2.51031

Abstract

Dunia kerja saat ini mengalami tantangan global, yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN dan revolusi industri 4.0. Lulusan SMK dituntut mampu menghadapi tingginya persaingan global dan perubahan keahlian yang dibutuhkan dunia kerja. Oleh karena itu sangat penting membekali lulusan SMK dengan kesiapan kerja yang tinggi. Penelitian ex post facto ini bertujuan mengetahui kontribusi dari iklim kelas, motivasi berprestasi, dan PKL terhadap kompetensi keahlian serta dampaknya terhadap kesiapan kerja siswa SMK Kompetensi Keahlian TKJ. Jumlah sampel responden penelitian ini sebanyak 198 siswa SMK di Kota Malang, Jawa Timur. Pengumpulan data iklim kelas, motivasi berprestasi, pengalaman PKL dan kesiapan kerja menggunakan angket, sedangkan untuk variabel kompetensi keahlian menggunakan dokumen nilai yang dimiliki sekolah. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis jalur dengan dua sub-struktur. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kontribusi yang positif antara iklim kelas terhadap kompetensi keahlian sebesar 8,8%, motivasi berprestasi terhadap kompetensi keahlian sebesar 16,4%, pengalaman PKL terhadap kompetensi keahlian sebesar 6,4%, iklim kelas terhadap kesiapan kerja sebesar 1,3%, motivasi berprestasi terhadap kesiapan kerja sebesar 5%, pengalaman PKL terhadap kesiapan kerja sebesar 2,1%, dan kompetensi keahlian terhadap kesiapan kerja sebesar 18,4%. Kesimpulan penilitian ini menunjukkan bahwa iklim kelas, motivasi berprestasi, pengalaman PKL, dan pencapaian kompetensi keahlian.
KONTRIBUSI PENGALAMAN PRAKERIN, WAWASAN DUNIA KERJA DAN KOMPETENSI KEJURUAN MELALUI EMPLOYABILITY SKILL SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KESIAPAN KERJA LULUSAN SMK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI PROBOLINGGO Ega Putriatama; Syaad Patmanthara; R.M Sugandi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.8, Agustus 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.54 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i8.6643

Abstract

This study aimed to explain the relationship between independent variables, intervening variable and dependent variable, namely prakerin experience (X_1), insight to work world (X_2), honesty competence (X_3), employability skill (X_4), and work readiness (Y) with the subject of students SMK in Probolinggo. This study is included in quantitative research. Analysis technique used was path analysis with trimming mode. Population of this research were all students SMK in the City and District of Probolinggo grade XII TKJ academic year 2015-2016. Based on the results of the study, it can be concluded that: (1) prakerin experience, insight to world of work, honesty competence, employability skill and work readiness of students SMK in the City and District of Probolinggo is included into good category  (2) There is a significant influence and positive between prakerin experience, work world insight and honesty competence towards employability skill; (3) There is a significant influence between prakerin experience, work world insight and honest competence towards work readiness through employability skill.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas, variabel intervening dan variabel terikat, yaitu pengalaman prakerin (X_1), wawasan dunia kerja (X_2), kompetensi kejuruan (X_3), employability skill (X_4), dan kesiapan kerja (Y) dengan subjek siswa SMK di Probolinggo. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis) dengan model trimming. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Kota dan Kabupaten Probolinggo kelas XII TKJ tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian  dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) pengalaman prakerin, wawasan dunia kerja, kompetensi kejuruan, employability skill dan kesiapan kerja siswa SMK di kota dan kabupaten probolinggo berada dalam katergori baik (2) terdapat Pengaruh yang signifikan dan positif antara pengalaman prakerin, wawasan dunia kerja dan kompetensi kejuruan terhadap employability skill; (3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman prakerin, wawasan dunia kerja dan kompetensi kejuruan terhadap kesiapan kerja melalui employability skill.
KONTRIBUSI BAKAT MEKANIK DAN KUALIFIKASI TEMPAT PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK PAKET KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI KOTA MALANG Bayu Satria Vinandita; Marji Marji; R.M. Sugandi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.2, No.1, Januari 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.157 KB) | DOI: 10.17977/jp.v2i1.8478

Abstract

Many vocational graduates are not absorbed in the world of work so that it will increase the number of unemployed. Mechanical aptitude tests should be held before students go to prakerin, in order to place students on a department that they like. Besides other factors that may affect job readiness is a prakerin. Prakerin with adequate facilities, is expected to vocational students would be able to develop science and technology. This study uses a quantitative approach to the type of cross-sectional research ex-post facto. The population in this study were students of SMK Lightweight Vehicle Engineering Expertise in Malang academic year 2015/2016 which has been carrying out prakerin is class XI. The number of population, namely (1) SMK Negeri 6 Malang; (2) SMK Negeri 10 Malang; (3) SMK Negeri 11 Malang; and (4) SMK Negeri 12 Malang as many as 406 students and 200 students obtained by calculation Slovin. The results of the simultaneous contribution is 10.9%. While the calculation of the partial between mechanical aptitude towards work readiness of 1.9% and a qualifying place prakerin against 8.3% job readiness.Lulusan SMK banyak yang tidak terserap pada dunia kerja sehingga akan menambah jumlah pengangguran. Hendaknya dilakukan tes bakat mekanik sebelum siswa penempatan di dunia industri supaya siswa prakerin di bidang yang ia sukai. Selain itu faktor lain yang dapat memengaruhi kesiapan kerja yaitu tempat prakerin. Dengan fasilitas prakerin yang memadai, diharapkan siswa SMK akan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian cross sectional ex-post facto. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMK Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di Kota Malang tahun ajaran 2015/2016 yang telah melaksanakan prakerin yaitu kelas XI. Adapun jumlah populasi yaitu: (1) SMK Negeri 6 Malang; (2) SMK Negeri 10 Malang; (3) SMK Negeri 11 Malang; dan (4) SMK Negeri 12 Malang sebanyak 406 siswa dan diperoleh 200 siswa denganperhitungan Slovin. Hasil kontribusi simultan yaitu 10,9 %. Sedangkan dariperhitungan parsial antara bakat mekanik terhadap kesiapan kerja yaitu 1,9% dan kualifikasi tempat prakerin terhadap kesiapan kerja 8,3%.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keterlaksanaan Unit Produksi SMK pada Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika di Kota Malang Moh. Alif Hidayat Sofyan; Muladi Muladi; R. M. Sugandi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 5: MEI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.494 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i5.10980

Abstract

Abstract: This study discusses related to the implementation of SMK production units in Malang. The activities of the production unit consist of planning, execution, and evaluation. The purpose of this study is to know the dominant factors that affect the implementation of production units with data processing using factor analysis. The results showed that the dominant factors affecting the implementation of production units are shown by factor 1 with a total of 63.602% explained variants. Factors in it are producers of production activities, integration with learning resources, as a place of industrial practice and entrepreneurship, distributed profit management, production activity guidance, distribution of marketing tasks, facilities and production activities, marketing work program, and marketing form.Abstrak: Penelitian ini  membahas terkait keterlaksanaan unit produksi SMK di Kota Malang. Kegiatan unit produksi terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor dominan yang memengaruhi keterlaksanaan unit produksi dengan pengolahan data menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor dominan yang memengaruhi keterlaksanaan unit produksi ditunjukkan oleh faktor pertama dengan total varian yang bisa diterangkan sebesar 63,602%. Muatan faktor didalamnya yaitu pelaksana kegiatan produksi, integrasi dengan sumber belajar, sebagai tempat praktik industri dan wirausaha, pengelolaan profit terdistribusi, pedoman kegiatan produksi, pembagian tugas pemasaran, sarana dan prasaran kegiatan produksi, program kerja pemasaran, serta bentuk pemasaran.
PENGARUH PENDEKATAN LIFE BASED LEARNING BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATAKULIAH SPESIFIKASI DAN ESTIMASI BIAYA BANGUNAN Suparno Suparno; RM. Sugandi; N. Bambang Revantoro
BANGUNAN Vol 24, No 1 (2019): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.05 KB) | DOI: 10.17977/um071v24i12019p%p

Abstract

Abstrak: tujuan penelitian ini adalah adalah mengetahui perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang belajar dengan pendekatan Life Based Learning berbasis model pemecahan masalah Instructional Model For Promoting Intellectual Development dibandingkan mahasiswa yang belajar dengan pendekatan pembelajaran model konvensional. Subyek penelitian dalam kelompok ekperimen terdiri dari 2 kelas mahasiswa yang memprogram matakuliah Spesifikasi dan Estimasi Biaya Bangunan, satu kelas sebagai kelompok eksperiment dan kelas lainnya sebagai kelompok kontrol. Untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik analisis ttes. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa secara signifikan terdapat perbedaan hasil belajar kelompok mahasiswa yang menggunakan metode pemecahan dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan metode konvensional. Hasil belajar pada kelompok yang menggunakan pendekatan Life Based Learning berbasis model pemecahan masalah lebih tinggi hasilnya dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan model pembelajaran konvensional.Kata-kata kunci: Life based learning, Pemecahan Masalah, Hasil Belajar.Abstract: The purpose of this research is to find out the differences in learning outcomes between students studying with the Life Based Learning approach based on the Instructional Model For Promoting Intellectual Development problem solving model compared to students who study with conventional model learning approaches. The research subjects in the experimental group consisted of 2 classes of students who programed the Building Cost Specifications and Estimates course, one class as the experimental group and the other as the control group. To test the proposed hypothesis used ttes analysis technique. Based on the results of data analysis, it can be concluded that significantly the difference in learning outcomes of students who use solving methods is compared to groups using conventional methods. Learning outcomes in groups that use the Life Based Learning approach based on the problem solving model are higher in results compared to groups that use conventional learning modelsKeywords: Life based learning, Problem Solving, Learning Outcomes.
HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU M. Rizal At-Thariq; R.M Sugandi; Priyono Priyono
BANGUNAN Vol 23, No 2 (2018): BANGUNAN EDISI OKTOBER
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.485 KB) | DOI: 10.17977/um071v23i22018p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Bagaimana deskripsi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, beserta minat berwirausaha siswa, (2) hubungan antara lingkungan keluarga dan minat berwirausaha, (3) hubungan antara lingkungan sekolah dan minat berwirausaha, (4) hubungan antara lingkungan masyarakat terhadap minat berwirausaha. Kondisi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat diduga memiliki hubungan dengan minat berwirausaha siswa. Minat berwirausaha sangat penting bagi lulusan SMK. Adanya lulusan SMK yang berminat menjadi wirausahawan diharapkan tercipta wirausahawan baru di daerah tersebut. Sehingga meningkatkan jumlah wirausahawan dari lulusan SMK .Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi penelitian adalah semua kelas XI jurusan Teknik Konstruksi Kayu dan Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMKN 3 Boyolangu sebanyak 70 orang. Ukuran sampel di ambil dari keseluruhan populasi. Hasil uji intrumen didapatkan hasil bahwa 90 soal dari 93 soal dinyatakan valid dan nilai reabilitas sebesar 0,956, maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis diskriptif untuk memperoleh harga rerata (Mean), standar deviasi (SD), median (Me), modus (Mo), nilai maksimum dan nilai minimum, yang selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas, dan linieritas.Simpulan penelitian ini sebagai berikut (1) Kondisi lingkungan keluarga, sekolah, minat berwirausa yang tergolong cukup baik dan lingkungan masyarakat yang tergolong baik dari siswa SMK Negeri 3 Boyolangu; (2) Ada hubungan antara lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha siswa; (3) Ada hubungan antara lingkungan sekolah dengan minat berwirausaha siswa; (4) Ada hubungan antara lingkungan masyarakat dengan minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 3 Boyolangu; (5) dan ada hubungan antara lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat dengan minat berwirausaha siswa kelas XI kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu dan Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 3 Boyolangu Tulungagung. Kata Kunci : Minat Berwirausaha, Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Lingkungan Masyarakat
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH BERBASIS MOBILE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA Made Wena; Sutrisno Sutrisno; R. Machmud Sugandi; Sugiyanto Sugiyanto
BANGUNAN Vol 28, No 1 (2023): BANGUNAN EDISI MARET
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um071v28i12023p%p

Abstract

Abstrak:tujuan penelitian ini adalah: mengetahui perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang belajar dengan model pembelajaran pemecahan masalah berbasis mobile learning dibandingkan mahasiswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian ekpsperimen. Kelompok sampel yang mengalami perlakukan disebut disebut kelompok eksperimen, sedang kelompok sampel yang tidak mengalami perlakuan disebut kelompok kontrol. Untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik uji t test. Berdasarkan hasil analisis data dapat disipulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar disebabkan oleh pembelajaran dengan mengunakan metode pemecahan masalah berbasis mobile learning dengan kelompok yang diajar menggunakan metode pembelajaran pemecahan masalah tanpa mobile learning. Pada sisi lain ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dengan kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.Kata-kata kunci: Pemecahan Masalah, Mobile Learning, Hasil BelajarAbstract: The purpose of this study is to determine the difference in learning outcomes between students who study using a mobile learning-based problem-solving learning model compared to students who study using conventional learning models. This research is an experimental research. The sample group that underwent treatment was called the experimental group, while the sample group that did not experience treatment was called the control group. To test the proposed hypothesis, the t test technique was used. Based on the results of data analysis, it can be concluded that there is no difference in learning outcomes caused by learning using mobile learning-based problem-solving methods with groups taught using problem-solving learning methods without mobile learning. On the other hand, there are significant differences in learning outcomes between groups of students who have high achievement motivation and groups of students who have low achievement motivation.Keywords: Problem Solving, Mobile Learning, Learning Outcomes
Sumber Daya Proyek Konstruksi Patimban Port Development Project yang Mempengaruhi Kinerja Kontraktor Khoirina Putri Izza Rohmah; R. Machmud Sugandi; Imam Alfianto
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v11i2.6236

Abstract

Construction project resources are one of the essential things in a construction phase. Every year, contractor performance decreases due to limitations in managing and managing project resources. One way contractors can deal with these problems is to improve quality performance during construction. One of the causes of problems at work is the resource factor. The resource factor in the construction process dramatically influences the contractor's performance. This study aims to analyze how much influence each factor of project resources (human resources, materials, equipment, implementation methods and information technology) of the project has Connecting Bridge, Patimban Port Development Project. The study collected sample data on 33 people involved in the project development process analysis using SEM-PLS analysis with the help of SmartPLS 3.0. From testing, this study's results indicate a positive and significant influence between the variables of human resources, materials, equipment amd implementation methods. This study's results obtained from the R square for the contractor performance variable were 0.809. It means that the percentage of human, material, equipment, implementation methods and information technology resources is 80.9%, while other factors influence the remaining 19.1%.
Kajian Strategi Pendidikan Vokasi Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Menghadapi Bonus Demografi Faizatul Amalia; Waras Kamdi; R. Machmud Sugandi
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 10 No 5: Oktober 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25126/jtiik.20231057305

Abstract

Bonus demografi juga menjadi tantangan jika tidak mampu mengimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja. Agar lulusan dari SMK dapat terserap dengan baik, diperlukan adanya strategi atau cara dalam membekali lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan industri. Penelitian ini menggunakan Systematic Review (SR) atau yang secara umum disebut Systematic Literature Review (SLR). Langkah penelitian SLR yang digunakan dalam penelitian yaitu Planning, Conducting, dan Reporting. Planning menghasilkan pertanyaan penelitian yaitu bagaimana strategi Pendidikan vokasi dalam menghadapi bonus demografi. Conducting dilakukan dengan pencarian jurnal artikel penelitian dari google scholar dengan memanfaatkan operator Boolean yaitu: “kompetensi siswa” AND “SMK” and “TIK”. Jurnal yang terindeks nasional, memiliki ISSN atau E-ISSN menjadi sumber data dalam penelitian ini. Berdasarkan 46 artikel, diperoleh bahwa 10 faktor memengaruhi kompetensi siswa SMK khususnya program keahlian Teknik Informatika dan Komunikasi (TIK). Untuk mencapai kompetensi siswa SMK TIK dapat dilakukan dengan: penerapan model pembelajaran di kelas seperti problem based learning dan project based learning, penggunaan metode pembelajaran demonstrasi dan discovery learning, penggunaan strategi problem solving, media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan berupa e-learning, video, e-modul, software simulation, penggunaan fasilitas yang mumpuni di laboratorium, kurikulum yang disusun mencantumkan prakerin sebagai mata pelajaran yang harus diikuti oleh siswa, penggunaan perangkat pembelajaran melalui LKS berstruktur dan berbasis konstruktivisme, pembangunan sekolah kejuruan berdasarkan konsep corporate school,  kompetensi guru melalui keterampilan pedagogik, sosial dan kepribadian yang dapat mendukung peningkatan motivasi belajar yang nantinya memengaruhi kompetensi siswa, dan pengalaman prakerin dapat meningkatkan kompetensi siswa SMK.   Abstract The demographic bonus is also a challenge if it is unable to match the availability of jobs. For graduates from Vocational High School (SMK) to be well absorbed, a strategy or method is needed to equip graduates with the competencies needed by the industry. This study uses a Systematic Review (SR) or what is generally called a Systematic Literature Review (SLR). The SLR research steps used in this research are Planning, Conducting, and Reporting. Planning generates research questions, namely how is the vocational education strategy in dealing with demographic bonuses? Conducting is done by searching research journal articles from Google Scholar by utilizing Boolean operators, namely: "student competence" AND "SMK" and "TIK". Journals that are nationally indexed, having ISSN or E-ISSN are the source of data in this study. Based on 22 articles, it was found that eight factors influenced the competence of SMK students, especially the Informatics and Communication Engineering (ICT) expertise program. To achieve the competence of ICT Vocational High School students, this can be done by: using problem-based learning, project-based learning, cycle 5E, genre pedagogic, education game, Student Teams Achievement Division (STAD), and blended learning as learning models, learning media that can be utilized in the form of e-learning, software simulation, metacognitive based, the use of qualified facilities in the laboratory, the curricula prepared include apprenticeship as a subject that must be followed by students, the use of learning tools through constructivism-based worksheets, the construction of vocational schools based on the concept of corporate school, the competence of teachers through pedagogic skills, social and personality that can support increased learning motivation which will affect student competence, and internship experience can increase the competency of SMK students.
Kontribusi Lifelong Learning Pada Pendidikan Vokasi Otomotif Non-Formal Terhadap Stakeholder dalam Lembaga Pendidikan Muhammad Idris Effendi; Fadliyanti Firdausia; Lailatul Nurjanah; R. Machmud Sugandi
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 8 No 2 (2024): Volume 8, Nomor 2, 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v8i2.889

Abstract

Penduduk yang terdidik dan terampil adalah aset berharga bagi suatu negara dalam menghadapi dinamika perkembangan ekonomi dan industri. Implementasi dan pengembangan pendekatan Pembelajaran Sepanjang Hayat (Lifelong Learning) dalam pendidikan vokasi non-formal di bidang teknik otomotif memiliki dampak positif yang luas pada berbagai pihak. Pendekatan ini memberikan peluang bagi individu untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka di luar pendidikan formal, memungkinkan pemerintah meningkatkan kualifikasi tenaga kerja, yang mendukung daya saing ekonomi negara dan menciptakan masyarakat yang lebih terdidik. Bagi pengusaha, Lifelong Learning memastikan tenaga kerja yang terampil dan relevan dengan perkembangan industri, meningkatkan produktivitas dan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Penyelenggara pendidikan memainkan peran penting dalam menyusun program pembelajaran yang responsif dan efektif, sedangkan masyarakat secara keseluruhan mendapat manfaat dengan menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil, meningkatkan kesetaraan pendidikan, dan meningkatkan kualitas hidup. Investasi dalam pendidikan vokasi non-formal berbasis Lifelong Learning adalah langkah strategis untuk membangun masyarakat yang terampil, berpengetahuan, dan berdaya saing di era yang terus berkembang.