Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

TREN KEBUTUHAN KUALIFIKASI JURNALIS RADIO PADA INDUSTRI RADIO SIARAN DI KOTA BANDUNG Yudhapramesti, Pandan; Fadilah, Efi
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1021.028 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i1.6028

Abstract

Untuk mengetahui kualifikasi sumber daya manusia yang dibutuhkan dunia kerja, perguruan tinggi seyogyanya aktif melakukan pendekatan serta penelitian terhadap dunia kerja. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui serta merumuskan kualifikasi sumber daya manusia di bidang jurnalistik radio yang dibutuhkan oleh radio siaran dalam aspek pemahaman terhadap filosofi jurnalistik, karakter media, kemampuan mengolah pesan untuk siaran radio, serta pemahaman etika profesi.Penelitian dilakukan terhadap tiga stasiun radio siaran di Bandung yaitu Radio PR FM, Radio Republik Indonesia, dan Radio Litasari FM. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana data diperoleh melalui pengamatan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwajurnalis radio yang dibutuhkan adalahyang memahami filosofi perannya sebagai pembawa pesan serta memahami karakteristik radio siaran agar optimal mengolah pesan untuk radio. Mereka juga  diharapkan dapat menjunjung tinggi etika profesi.  Sejalan dengan perkembangan teknologi berbasis internet,  para  jurnalis radio juga dituntut bekerja dalam pola kerja media konvergensi. Pengelola radio menyadari kesenjangan antara kondisi ideal dan real kualifikasi jurnalis radio,namun mengaku kesulitan mengatasinya. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perguruan tinggi untuk menyediakan calon jurnalis radio dengan kualifikasi yang memadai.
Aktivasi Keterlibatan Publik dalam Program Berita ‘NET 10’ Anggraeni, Dinar Safa; Karlinah, Siti; Yudhapramesti, Pandan
ARISTO Vol 5, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v5i2.489

Abstract

This research entitled Activation of The Public Engagement in `NET 10` News Program. An intrinsic case study by Robert E. Stake on Activating The Public Engagement in `NET 10` Citizen Journalism NET TV’s News Program. This research aimed to understand NET TV’s public management strategy in 'NET 10' news program. In addition, this research also aimed to determine how the editorial staff considere the standard of news value and news judgment on citizen journalist news, and the function of public sphere in the mass media of citizen journalism. The method used qualitative research with intrinsic case study approach by Robert E. Stake to NET TV’s editorial. The results showed the editorial’s strategy of public management by following action: (1) provided easily of joining  'NET CJ', (2) created  campaigns to increase the number of CJ, (3) nature CJ by keeping good and giving relationship evaluations, (4) provides rewards for the creator of CJ news aired in 'NET 10', and (5) educates CJ in making a citizen journalism news. NET TV used curation techniques in the process of citizen journalism news gatekeeper to keep the news value and news judment standard of citizen journalism news. Unfortunately, ‘NET 10’’s citizen journalism news rate of the proportion of news comprehensive continues to fall down because the editorial put loyalty forward. 'NET CJ' act as a opinions catalyst of the citizens to the government.
Wacana Islam Radikal dalam Majalah TEMPO Muhammad Rifqi Fadil; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 3, No 1 (2019): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.408 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v3i1.22851

Abstract

Istilah radikal acapkali dikaitkan dengan hal negatif, meski dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip), amat keras menuntut perubahan, serta maju dalam berpikir atau bertindak. Istilah yang dikaitkan dengan hal negatif ini banyak didengungkan oleh media massa. Pemaknaan radikal melekat dengan dunia Islam dan terorisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wacana Islam Radikal yang ditampilkan pada laporan Tempo edisi 4-10 Juli 2016 pada dimensi teks, praktik wacana, dan praktik sosial-budaya, menggunakan metode analisis wacana kritis model Norman Fairclough, yang memandang adanya hubungan antara teks yang mikro dengan masyarakat yang makro. Hasil penelitian menunjukkan pada dimensi teks, pada laporan utama terlihat adanya narasumber pemberitaan yang tidak berimbang dan tidak komprehensif. Pada dimensi praktik wacana, Tempo menciptakan wacana Islam Moderat lalu menciptakan pula wacana Islam Radikal yang digambarkan sebagai sesuatu yang berbahaya. Pada dimensi sosiokultural, Tempo telah terlebih dahulu terhegemoni oleh pemikiran tokoh Islam Nurcholis Madjid soal wacana Islam. Tempo melanggengkan kuasa wacana tersebut dengan menerbitkan laporan utama edisi 4-10 Juli 2016 dan meminggirkan wacana tandingan, dengan membangun wacana Islam Radikal dan membuat indikator-indikator terkait.
Pola Pengelolaan Redaksi Pada Jurnalisme Warga Di Program “RRI 30 Detik” Siti Rohmatulloh; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 2, No 2 (2019): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.705 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v2i2.21359

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendalami bagaimana Radio Republik Indonesia (RRI) mengelola program “RRI 30 Detik” yang melibatkan jurnalis warga ini dengan mengetahui latar belakang pembentukan, strategi pengelolaan, dan evaluasi program. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ekplanatoris oleh Robert K Yin.Hasilnya menunjukkan “RRI 30 Detik” dikelola oleh orang-orang yang tergabung dalam satu sistem dan bertanggung jawab atas konten kiriman warga yang berasal dari daerah yang sama. Belum dilakukan evaluasi internal terkait program ini dan pengembangan justru dilakukan pada aspek teknologi, bukan perbaikan pada pengelolaan hubungan dengan jurnalis warga.  “RRI 30 Detik” gagal berkembang karena kurangnya interaksi, koordinasi, dan monitoring dalam proses pelaksanaan dan pengontrolan program tersebut. Kegagalan itu ditandai dengan tidak tercapainya tujuan utama keberadaan “RRI 30 Detik”, yakni sebagai sarana berekspresi warga. 
Podcast sebagai Alternatif Distribusi Konten Audio Efi Fadilah; Pandan Yudhapramesti; Nindi Aristi
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 1, No 1 (2017): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.459 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v1i1.10562

Abstract

The proliferation of Internet has been another warning bell for conventional broadcast radio. Numbers of listener gradually shift to the new mean of media as it is more attractive and convenient  for users. The situation drives radio managers to adapt with various ways. Developing audio podcast is among the strategy that has been growing in the United States and various countries in Europe, but not yet quite popular in Indonesia. Whereas the potential audience is quite large, since the growing number of commuters and fact that about 30% of total population is categorized as auditory learner. For such reason, this library research is conducted to explore the opportunities for audio podcast to develop in Indonesia, as well as content analysis of some of the most successful podcast provider sites. The results show that audio podcast optimization strategy includes the development of podcast materials with appropriate approach and content distribution with audience’s needs, wants, and ways of consuming audio content; as well as the compatibility of the content with the character and orientation of the media. In addition, this effort must also be accompanied by intensive campaigns through various way. 
MANAJEMEN PRODUK MEDIA KOMPAS.COM UNTUK BERSAING DI ERA GENERASI MILENIAL Lisa Viranda; Dadang Rahmat Hidayat; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 2, No 1 (2018): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.468 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v2i1.21074

Abstract

Kompas.com merupakan salah satu pionir media online yang masih eksis hingga kini. Daya saing yang tinggi ditunjukkan oleh media ini, dengan menempati peringkat keempat media online yang paling banyak dibaca di Indonesia berdasarkan data Alexa pada September 2018. Pembaca milenial dewasa (rentang usia 25-34 tahun) merupakan pembaca Kompas.com dengan persentase terbesar (38%) pada tahun 2017 dan diikuti oleh milenial muda (18-24 tahun) sebesar 28%. Guna mempertahankan eksistensinya, Kompas.com harus mampu memenuhi kebutuhan generasi milenial. Kemampuan manajemen produk media dibutuhkan untuk menjawab ragam kebutuhan tersebut. Kompas.com melakukannya dengan menciptakan sinergi antara penentuan format, kualitas, harga, dan pengaruh konten. Manajemen produk media Kompas.com juga ditunjang oleh bagian redaksi Kompas.com yang menganut Popular-High Quality Journalism serta bagian pemasaran Kompas.com yang memberlakukan kerangka model bisnis konsumen-sentris. Kata kunci : Kompas.com, milenial, manajemen produk media, media online
Makna Jurnalistik Bagi Jurnalis Media Anak Cendekia Panggih Mulyani; Nuryah Asri Sjafirah; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 1, No 2 (2018): Kajian Jurnalisme
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.96 KB) | DOI: 10.24198/jkj.v1i2.21337

Abstract

Majalah Bobo adalah majalah anak paling populer di Indonesia. Majalah in telah terbit sejak 1973 dan menyajikan cerita serta artikel pengetahuan. Tujuan penelitian adalah mengetahui makna jurnalistik bagi jurnalis majalah Bobo melalui motif jurnalis majalah Bobo dalam memilih pekerjaan di bidang jurnalistik, pengalaman para jurnalis majalah Bobo dalam melakoni pekerjaannya, dan konsep diri jurnalis majalah Bobo. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi terhadap empat jurnalis majalah Bobo. Hasil penelitian menunjukkan para informan dipengaruhi oleh motif sebab (because motive) dalam memilih pekerjaan di bidang jurnalistik. Pengalaman mereka berkisar pada tantangan untuk memenuhi kebutuhan pembaca anak-anak, memenuhi keinginan perusahaan dengan mengikuti aturan penulisan yang sesuai kriteria, dan memenuhi keinginan narasumber dengan menuliskan kembali perkataan narasumber tanpa menggeser maknanya. Konsep diri jurnalis majalah Bobo secara umum adalah sebagai sosok yang membantu membimbing anak-anak dan memberikan ilmu yang bermanfaat. Penelitian ini menyimpulkan makna jurnalistik bagi jurnalis majalah Bobo adalah kegiatan yang dapat memberikan manfaat dan ilmu yang positif bagi pembacanya.
Pemaknaan Etika Jurnalisme Warga oleh Jurnalis Warga NETCJ di Wilayah Solo Cindy Mutia Annur; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 3, No 2 (2020): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v3i2.22167

Abstract

Sifat jurnalisme warga yang terbuka dan bebas dilakukan oleh siapa saja, menjadikannya tantangan tersendiri bagi pelakunya. Meski belum ada kumpulan prinsip atau aturan tertulis secara resmi mengenai etika jurnalisme warga, setidaknya jurnalis warga dapat memaknai etika jurnalisme yang berlaku saat ini sebagai pedomannya. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemaknaan etika jurnalisme warga oleh jurnalis warga NETCJ di wilayah Solo, karena wilayah Solo merupakan wilayah paling banyak dan aktif mengirimkan liputan jurnalisme warga. Melalui metode penelitian kualitatif, pendekatan fenomenologi, serta teori interaksi simbolik, penelitian ini bertujuan untuk menggali motif, pengalaman, dan kesepakatan mereka dalam menerapkan etika jurnalisme warga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika jurnalisme warga dimaknai sebagai aspek moralitas dan kualitas. Aspek moralitas berkaitan dengan sopan santun dan etika, sedangkan aspek kualitas berkaitan dengan mutu konten yang dinilai berdasarkan aturan dalam jurnalistik.
Jurnalis dan Jurnalisme dalam Fenomena Kontemporer Pandan Yudhapramesti
Jurnal Komunikasi Vol. 10 No. 1 (2015): Volume 10, Nomor 1, Oktober 2015
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/komunikasi.vol10.iss1.art9

Abstract

Secara global, jurnalisme telah berkembang dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan berbagai aspek dalam masyarakat, seperti sosial, budaya, politik, agama, ekonomi, termasuk teknologi komunikasi. Demokrasi sering menjadi kambing hitam keterbatasan ruang gerak piers atau praktik-praktik jurnalisme. Di Indonesia, runtuhnya ordebaru telah memberikan kesempatan bagi pers yang Iebih demokratis. Namun eksistensi pers, jurnalisme, serta jurnalis-jurnalis yang berkecimpung di dalamnya justru terancam melemah karena kelemahan beradaptasi pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Di riegara-negara dengan tingkat konektivitas internet yang baik, internet telah mengubah cara orang-orang berkomunikasi secara dramatis. Terjadi dialektika antara perkembangan TIK dan perubahan sosial, termasuk pada perubahan cara-cara produksi dan konsumsi media, serta berubahnya praktik-praktik jurnalisme dalam berbagai aspek. Kondisi ini memunculkan pertanyaan, jika orang orang telah demikian mudah saling bertukar informasi, masihkah jurnalisme diperlukan? Jurnalisme hanya akan tetap eksis bila mampu beradaptasi dan responsif terhadap perubahan. Makalah ini menyoroti berbagai fenomena kontemporer terkait adaptasi terhadap perubahan tersebut mencakup a) spirit, ideologi, dan pendekatan; b) kemampuan menggali, mengolah karya, dan menyampaikan karya kepada khalayak, c) pemahaman tentang medium penyampai pesan, d) pemahaman atas perilaku khalayak serta nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat baik dalam konteks lokal maupun global. Kemampuan beradaptasi pada elemen-elemen perubahan tersebut akan menentukan eksis tidaknya jurnalisme.
MANAJEMEN MEDIA THE CONVERSATION INDONESIA SEBAGAI MEDIA BARU Siti Aisah Nurhalida; Dadang Rahmat Hidayat; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Jurnalisa: Jurnal Jurusan Jurnalistik Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurnalisa.v6i1.13784

Abstract

 In 2017, The Conversation Indonesia media came up with unique concepts and ways of working compared to online mass media in general. This media carries the concept of science communication (Scicom) and content collaboration with academics how it works with journalists as editors. In contrast, academics or experts play the role of journalists in producing popular scientific articles as the main content. For carrying out its media, The Conversation Indonesia presents science simply and easily understood to the public with a popular article-based format based on research, podcasts, and infographic content on social media. The editing process is carried out jointly between editors who are in charge as curators and responsible for the elements of journalism in writing with academics who are controlling its substance until the writing is published. Not accepting any adverts, to maintain its sustainability, The Conversation Indonesia obtained funding from university partners and donors with writing training for academics in return.