Hidayah Budi Qur'ani
Universitas Muhammadiyah Malang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CITRA TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA RAKYAT JAWA TIMUR Hidayah Budi Qur'ani
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 10, No 2 (2021): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v10i2.1468

Abstract

Sastra lisan merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mempunyai peran penting dalam perekembangan kesusastraan Indonesia. Salah satu bentuk sastra lisan adalah cerita rakyat. Cerita rakyat merupakan cerita atau cipta sastra yang hidup atau pernah hidup dalam se-buah masyarakat. Cerita itu tersebar, berkembang, atau diturunkan secara lisan dari suatu generasi ke generasi yang lebih muda. Salah satu bentuk cerita rakyat yaitu cerita rakyat Jawa Timur. Penelitian ini membahas tentang bentuk-bentuk citra tokoh perempuan yang ada di dalam cerita rakyat Jawa Timur. Tokoh perempuan yang dibahas adalah tokoh utama dalam cerita. Pendekatan penelitian ini menggunakan feminisme dengan sumber data sepuluh cerita rakyat dari Jawa Timur. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada enam cerita rakyat Jawa Timur yang menggambarkan citra perempuan. Keenam cerita rakyat tersebut menggambarkan dua bentuk citra tokoh perempuan yaitu citra fisik dan tingkah laku atau psikis. Citra fisik digambarkan melalui kecantikan tokoh perempuan dan citra tingkah laku atau psikis digambarkan melalui kebaikan hati, kesetiaan, penurut, berani mengambil keputusan, dan kesabaran. 
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BABAD TANAH JAWA Hidayah Budi Qur'ani
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Jentera
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.258 KB) | DOI: 10.26499/jentera.v7i2.918

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam teks Babad Tanah Jawa.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif . Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik noninteraktif. Teknik pengumpulan data noninteraktif dengan melakukan pembacaan secara intensif dari babad dan melakukan pencatatan secara aktif dengan metode content analysis. Content analysis atau analisis isi dipergunakan untuk menganalisis dokumen sehingga diketahui isi dan makna yang terdapat dalam dokumen tersebut. Dalam teks Babad Tanah Jawa terdapat tiga nilai pendidikan karakter yang dominan. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut diantaranya (1) Nilai Karakter Religius yang digambarkan melalui sikap yang sesuai dengan agama yang dianut, (2) Nilai Karakter Semangat Kebangsaan yang digambarkan melalui semangat mengusir penjajah di tanah Mataram, dan (3) Nilai Karakter Cinta Tanah Air yang digambarkan melalui kegigihan menjaga tanah kerajaan agar tidak diambil oleh kerajaan lain.
Nilai Moral dalam Naskah Drama "Sang Mandor" Karya Rahman Arge Widi Sukmawati Trisnatul Rohma; Hidayah Budi Qur'ani
Literasi : Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pembelajarannya Vol 6, No 2 (2022): JURNAL LITERASI OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.044 KB) | DOI: 10.25157/literasi.v6i2.7149

Abstract

Nilai moral dalam cerpen merupakan sejumlah pesan yang disiratkan pengarang dalam  karya sastranya agar diresapi dan diteladani oleh pembaca. Pengarang memanfaatkan berbagai karya sastra sebagai media penanaman nilai moral pada pembacanya. Karya sastra berupa naskah drama “Sang Mandor” karya Rahman Arge ini sarat akan berbagai nilai moral di dalamnya dengan menceritakan kisah pilu sebuah keluarga yang angkuh dan gila harta. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk nilai moral yang terkandung dalam naskah drama “Sang Mandor” karya Rahman Arge. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan catat. Analisis data menggunakan teknik analisis isi dalam karya sastra. Hasil penelitian ditemukan adanya bentuk-bentuk nilai moral yang baik dan buruk dalam naskah drama “Sang Mandor” yang dibagi ke dalam tiga kriteria berikut, 1) Perwujudan nilai-nilai moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri, meliputi a) sifat angkuh (2) Perwujudan nilai-nilai moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial, meliputi a) peduli terhadap suami, b) sabar, c) tidak menghargai istri, d) tidak setia terhadap istri, e) tidak menjaga amanah orang tua, dan f) perkelahian, (3) Perwujudan nilai-nilai moral dalam hubungan manusia dengan Tuhan terlihat dari a) bentuk perilaku menyadari adanya Tuhan.
Kritik Sosial dalam Puisi “Berikan Aku Keadilan” Karya Fitri Nganthi Wani dan Relevansinya dalam Pembelajaran Sastra Widi Sukmawati Trisnatul Rohma; Hidayah Budi Qur'ani
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 2 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i2.3361

Abstract

Social criticism in poetry is the author's strategy to respond various problems that exist in society. The poem "Give Me Justice" by Fitri Nganthi Wani is interesting to study because it is considered a form of social criticism that represents the voice of the community with a picture of the impact of the riots during the New Order era, especially family disorganization. This is illustrated through the suffering of the author's life which is also felt by the same fate and struggle. This study aims to describe the various forms of social criticism in the poem and their relevance to literature learning in high school. The study used a qualitative descriptive method with a sociology of literature approach, while data collection technique was carried out by note-taking because it was in writing form. The content analysis technique to analyze the data. The results showed that there were three forms of social criticism, namely (1) social criticism of the arbitrariness of state officials, (2) social criticism in the form of family disorganization, and (3) social criticism of government injustice. The social critique in this poem can be used as a reference for literature learning teaching materials, both in the 2013 curriculum and the independent curriculum in high school. AbstrakKritik sosial dalam puisi menjadi siasat pengarang untuk memberikan tanggapannya terhadap berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Puisi Berikan Aku Keadilan karya Fitri Nganthi Wani menarik untuk diteliti karena dianggap sebagai bentuk kritik sosial yang mewakili suara masyarakat dengan gambaran dampak kerusuhan masa Orde Baru, utamanya disorganisasi keluarga. Hal tersebut digambarkan melalui derita hidup pengarang yang juga dirasakan kaum senasib dan seperjuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan berbagai bentuk kritik sosial dalam puisi Berikan Aku Keadilan dan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode simak catat karena data berupa tulisan, sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan tiga macam bentuk kritik sosial yaitu, (1) kritik sosial terhadap kesewenang-wenangan aparat negara, (2) kritik sosial dalam bentuk disorganisasi keluarga, dan (3) kritik sosial terhadap ketidakadilan pemerintah. Kritik sosial dalam puisi ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi bahan ajar pembelajaran sastra, baik dalam kurikulum 2013 maupun kurikulum merdeka di tingkat SMA.
Nilai-Nilai Nasionalisme Tokoh Eliana dalam Novel Si Anak Pemberani Karya Tere Liye Hidayah Budi Qur'ani; Purwati Anggraini; Joko Widodo
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbs.v9i3.111981

Abstract

Nationalism and state defense are things that are often questioned lately. This study discusses the implementation of the value of nationalism in the literary work of the novel entitled Si Anak Pemberani by Tere Liye. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The theory used in this study is the concept of nationalism proposed by Lisyarti and Setiadi (2008). Collecting data using library techniques by reading, listening and taking notes. The results of this study indicate five forms of implementing the values of nationalism in the novel. The five forms of nationalism values include: civic nationalism, cultural nationalism, ethnic nationalism, state nationalism, religious nationalism.
Pendampingan Penulisan Puisi Berorientasi Profil Pelajar Pancasila Bagi Siswa Hidayah Budi Qur'ani; Tuti Kusniarti
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 6 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v6i2.2816

Abstract

Keterampilan menulis sangat penting untuk dikuasai oleh siswa. Berdasarkan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia di kelas X dan XI diperoleh permasalahan terkait materi puisi. Guru pada umumnya mengajarkan puisi dengan cara diberikan contoh di depan kelas. Akan tetapi, ketika siswa diminta untuk membuat puisi tidak jarang para siswa kebingungan bagaimana menemukan ide atau gagasan dalam menulis puisi yang akan mereka buat. Kemudian waktu yang dibutuhkan siswa dalam menulis puisi tidak cukup sehingga guru terpaksa harus memerintahkan siswanya untuk mengakhiri membuat puisi sesudahnya. Bahkan dalam menulis puisi bebas pun tidak jarang para siswa masih terlihat kebingungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan penulisan puisi yang dapat memberikan ilmu baru yang dapat memberikan peningkatan keterampilan kepada siswa dalam menulis puisi. SMA Muhammadiyah 1 Pasuruan terletak di kota Pasuruan, jarak antara perguruan tinggi penyelenggara program sejauh 84 km. Jumlah siswa yang akan dilatih adalah 10 orang dan belum mempunyai pengalaman menulis puisi berbasis profil pelajar pancasila. Pelatihan ini berfokus pada pada puisi berbasis profil pelajar Pancasila. Hal tersebut dilakukan karena Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Karakter yang ada dalam profil pelajar Pancasila diantaranya (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) bergotong royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif. Tujuan program pengabdian yang nantinya akan memberi dampak diantaranya (a) pembaharuan pengetahuan siswa terkait penulisan puisi, (b) peningkatan produktifitas siswa dalam menulis puisi, (c) peningkatan kompetensi siswa dalam menulis puisi berbasis profil pelajar pancasila, (d) peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, dan teknologi baik di perguruan tinggi maupun sekolah, (e) memberikan kontribusi positif kepada masyarakat terkait pemanfaatan puisi berbasis profil pelajar Pancasila sebagai referensi bahan ajar di sekolah. Kegiatan pendampingan penulisan puisi berbasis profil pelajar pancasila di SMA Muhammadiyah 1 Pasuruan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah persiapan, tahap kedua adalah pelaksanaan, dan tahap ketiga adalah evaluasi.