Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELLER TERHADAP DEBIT AIR YANG DIHASILKAN POMPA CENTRIFUGAL Yakob Iskandar; Nazaruddin Nazaruddin; Zainal Arif
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY Vol 5, No 1 (2021): EDISI JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v5i1.4472

Abstract

Selain digunakan untuk keperluan minum dan rumah tangga, air juga dimanfaatkan dalam aspek kehidupan lainnya yaitu untuk pertanian, perkebunan, perumahan, industri, pariwisata. Banyak jenis pompa yang digunakan di masyarakat, namun jenis pompa centrifugal salah satu jenis pompa yang sering dijumpai baik itu dikalangan industri maupun kalangan rumah tangga. Kinerja pompa centrifugal pada dasarnya dipengaruhi oleh desain impeller dan rumah pompa juga dapat menaikkan tekanan cairan dengan memanipulasi kecepatan, gaya centrifugal dan mentransformasikan gaya tersebut ke impeller yang berputar di dalam casing untuk membuat perbedaan tekanan pada sisi hisap (suction) dan tekan (discharge). Banyak faktor yang berpengaruh terhadap desain impeller seperti jumlah sudu impeller. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbedaan debit air yang dihasilkan pompa centrifugal dan untuk mendapatkan perbedaan debit air tertinggi dan debit air terendah yang dihasilkan pompa centrifugal tipe shimizu PS 128 BIT dengan memvariasikan jumlah sudu impeller 21, 26, 31, 36, dan 41. Proses desain sudu impeller pada penelitian ini dibuat dengan menggunakan sofware autodesk fusion 360 tahun 2018 dengan ukuran yang telah di sesuaikan, sedangkan alat ukur yang digunakan dalam proses pengujian impeller adalah flow meter, manometer, dan laser photo tachometer yang dirangkai pada pompa centrifugal. Adapun putaran pompa pada saat dilakukan pengujian ialah pada putaran antara 2948-2959 RPM. Hasil yang diperoleh pada proses pengujian dengan menggunakan impeller jenis terbuka dan arah suction berada di samping impeller dengan diperoleh kapasitas debit air tertinggi pada impeller dengan jumlah sudu 41 sebanyak 41,850 liter/ menit, dengan kecepatan aliran air tertinggi pada sudu 41 yaitu 26,5 liter/menit dengan menggunakan diameter pipa 3/4 inci didapat tekanan air tertinggi pada impeller dengan jumlah sudu 41 dengan nilai 2,2 kg/cm².
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN WATER JET CUTTING (WJC) SEBAGAI ALAT PEMOTONG LEMBARAN KARET Suheri - Suheri; Nurul Fadillah; nazaruddin nazaruddin; Zainal Arif
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY Vol 3, No 2 (2019): EDISI DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v3i2.3020

Abstract

Penerapan teknologi dalam upaya peningkatan ragam produk olahan berbahan baku karet merupakan usaha peningkatan nilai jual produk di tataran petani karet. Di tingkat hilir, petani karet umumnya menjual getah karet hasil sadapan tanpa melakukan proses pengolahan menjadi karet setengah jadi. Hal ini berdampak terhadap pendapatan petani karet yang masih rendah dan kurang memadai. Pemanfaatan air sebagai sumber energi untuk melakukan proses pemotongan produk karet ditetapkan mengingat air mudah diperoleh dan dengan menggunakan teknologi yang tepat dapat dimanfaatkan sebagai alat potong. Ditambahkan lagi hasil pemotongan yang diperoleh tidak mempengaruhi sifat-sifat mekanis karet. Prinsip dasar sistem pemotongan menggunakan air adalah mengkonversi air yang bertekanan rendah menjadi air yang bertekanan tinggi. Pengkonversian   air tersebut menggunakan pompa sederhana bertekanan 120-180 bar, umumnya digunakan untuk pembersihan mobil, lantai, dinding bangunan dan lain-lain. Namun, tekanan yang dihasilkan masih belum mencukupi untuk memotong material lunak, sehingga diperlukan perancangan sebuah nosel yang dapat menghasilkan tekanan air lebih tinggi. Proses drilling dilakukan dengan mengatur ketinggian Stand Of Distance(SOD) tertentu dan katup dibuka dengan waktu selama 2 detik, kemudian dipindah ke posisi yang lain untuk drilling lubang yang lain dan ditandai untuk SOD yang ditentukan tadi. Untuk setiap SOD dilakukan drilling minimum tiga lubang untuk replikasi. Variasi SOD diatur dari 5 mm hingga 35 mm dengan selang 5 mm. Sedangkan waktu drilling untuk masing-masing SOD dinaikkan dari 2 detik hingga 10 detik dengan tahapan 2 detik. Gambar 3 menunjukkan bahwa grafik pengaruh SOD terhadap kedalaman penetrasi secara keseluruhan dengan diameter nozzle 1 mm dan tekanan pompa konstan sebesar 150 bar. Dari grafik dapat dilihat pada SOD 5 mm dengan waktu drilling mulai dari 2 detik sampai 10 detik terjadi peningkatan kedalaman penetrasi yang signifikan. Begitu juga antara SOD 10 mm dan SOD 15 mm masih terjadi tren kenaikan kedalaman penetrasi. Pada saat SOD diatas 15 mm dengan waktu drilling mulai 2 detik sampai 10 detik terjadi sebaliknya, yaitu penurunan kedalaman penetrasi yang terus terjadi hingga SOD 35 mm apabila dibandingkan dengan kedalaman penetrasi yang terjadi antara SOD 5 mm sampai SOD 15 mm.
Penerapan Teknologi Pembuatan Modified Cassava Flour (Mocaf) untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Makanan Olahan yang Bergizi Gampong Seulalah Kecamatan Langsa Lama Eka Mutia; Ellida Novita Lydia; Nazaruddin Nazaruddin; Fitri Zulistian
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 1 (2023): JAMSI - Januari 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.560

Abstract

Piselll.id merupakan salah satu usaha kue kering yang ada di kota Langsa. Piselll.id terletak di Dusun Mawar 2 Gampong Seulalah Kota Langsa. Usaha kue kering ini merupakan industri rumah tangga yang sedang mengalami permasalahan dalam memproduksi makanan olahan karena semakin banyaknya usaha kue kering yang ada di kota Langsa. Bahan utama yang sering digunakan saat ini untuk pembuatan kue dan roti adalah tepung terigu. Mitra juga belum mampu memproduksi tepung sendiri untuk mengurangi harga penjualan agar dapat bersaing dengan usaha roti/kue lainnya. Hal tersebut membuat mitra mengalami penurunan omzet penjualan. Solusi yang diberikan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Memberikan pelatihan cara pembuatan Mocaf; Memberikan sosialisi tentang manfaat dan keunggulan dari Mocaf; Memperkenalkan dan menyerahkan alat penggiling tepung kepada mitra. Hasil dari pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat tentang Penerapan Teknologi Pembuatan Cassava Flour (Mocaf) yaitu: Peralatan yang digunakan dalam pembuatan mocaf akan di hibahkan kepada masyarakat; Mitra akan mampu memproduksi tepung olahan dengan bahan baku yang murah dan mudah diperoleh dan tidak mengandung gluten yang dapat menurunkan imunitas tubuh. Peluang usaha akan semakin besar karena mitra akan mampu memproduksi tepung sendiri dengan olahan singkong/ubi dan dapat memproduksi aneka makanan olahan sehat dengan rasa yang lebih variatif.
Rancang Bangun Alat Pengering Ikan Sistem Blower Dengan Kontrol Panas Berbasis Arduino Mega2560 iskandar iskandar; Nazaruddin Nazarudin; Zainal Arif; Syamsul Bahri
Jurnal Informatika dan Teknologi Komputer (J-ICOM) Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Informatika dan Teknologi Komputer ( JICOM)
Publisher : E-Jurnal Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/j-icom.v4i1.7553

Abstract

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki kekayaan laut sangat besar. Hasil kekayaan laut ini mengalami kenaikan setiap tahunnya, salah satunya adalah ikan. Ikan adalah bahan makanan yang dimakan oleh banyak orang di seluruh dunia. bukan hanya tentang rasa, tetapi ikan memiliki kandungan kesehatan yang baik bagi tubuh, khususnya memiliki kandungan protein dan lemak yang tinggi dibandingkan dengan sumber protein hewan lainnya. Meskipun demikian, ikan dapat dengan cepat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bakteri dan enzim bila dibiarkan begitu saja. diperlukan pengolahan dan pengawetan lebih lanjut. Metode Pengolahan dan pengawetan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas penyimpanan pasca panen dan umur simpan hasil laut. Namun saat ini metode yang digunakan adalah metode tradisional. Kekurangan yang disebabkan oleh pengeringan tradisional meliputi: penampilan yang kurang baguas, kontrol suhu yang merepotkan, dan kontaminasi dari udara terbuka secara langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain dan membuat rancang bangun alat pengering ikan dengan sistem blower serta mengetahui suhu dan lama waktu yang dibutuhkan dalam proses alat pengering ikan.dan dari penelitian ini dapat disimpulkan secara keseluruhan alat ini berbentuk seperti tabung dengan beberapa komponen pendukung yaitu gas elpiji, blower dan dudukan drum dan alat ini di uji selama 30 menit, 60 menit, 90 menit dan 120 menit. Sehingga jika ditotalkan menjadi 5 jam hingga ikan cukup kering. Temperatur yang terjadi pun bervariasi seperti yang telah kita lihat pada beberapa grafik pengujian. Pengujian temperatur pada pengujian ini menggunakan sensor MAX6675 dengan thermocouple yang terhubung menuju arduino. Untuk pengukuran berat menggunakan timbangan manual.
ANALYSIS OF CORROSION RATE AND REMAINING LIFE OF STEEL ON PIPELINES AT PKS PTPN 1 TANJUNG SEUMANTOH Muhammad Zulfri; Nazaruddin Abdul Rachman; Muhammad Isra
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v14i2.1472

Abstract

Corrosion is a major cause of early failure in palm oil mill infrastructure in Aceh, Indonesia. Therefore, the aim of this study is to analyze the corrosion rate of steel used in the palm oil mill industry and determine the remaining life of the steel. Round bars and plates made of steel were used as exposure samples. This sample was cleaned of impurities and ground with sandpaper to obtain a 600 grating, then washed with clean water and rinsed with strong liquid, then presented to the climate at the PTPN 1 Tanjung Seumantoh palm oil mill so that it could see the rate of steel erosion due to corrosion. For exposure, steel specimens are placed on racks, and weight measurements are taken once a month to determine corrosion rate values using the ASTM G50 standard. In addition, steel thickness measurements were also carried out in 2021 and 2022 to calculate the corrosion rate using the Standard API 570 standard.  Research results of the remaining life of the pipe on the wall tube is about 32 years. the remaining life for the generating pipe is about 29 years, and the remaining life for the heater pipe is about 11 years. from the calculation results obtained the longest remaining life is obtained on the wall pipe while the shortest remaining life of the pipe is found in the heater pipe because the pipe is always heated.
Kaji Eksperimenal Pemanas Air Untuk Skala Rumah Tangga Fazri Amir; Teuku Azuar Rizal; Muhammad Amin; Doni Risthiawan; Hamdani Umar; Nazaruddin Nazaruddin
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 5 No 01 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v5i01.732

Abstract

Sebagian besar aplikasi energi surya untuk pemanas udara. Meskipun, pemanas air surya sudah umum digunakan, penelitian untuk meningkatkan kinerja sistem selalu diperlukan. Pada penelitian ini telah dirancang satu pemanas air surya yang dapat diandalkan untuk menyediakan panas pada cuaca berawan atau saat disetujui sinar matahari dalam jangka pendek. Pemanas air surya yang dirancang dan dibuat adalah pemanas air surya tipe termoshipon dengan kolektor plat datar berkuran 160 cm x 100 cm x 10 cm. Untuk Meningkatkan kinerja sistem yang digunakan bahan penyimpan panas yang ditempatkan menyatu dalam kolektor. Pengujian sistem pemanas udara yang dilengkapi dengan bahan penyimpan panas dilakukan pada kondisi cuaca Kota Langsa. Dari hasil pengujian membuktikan sistem pemans udara mampu menaikkan suhu udara hingga 55 oC pada kondisi hari cerah. Pengguanan bahan penyimpan panas mampu mempertahankan suhu udara pada 35-45 o C sampai jam 20:00 malam, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bahan penyimpan panas di kolektor akan mampu meningkatkan efisiensi sistem pemanas air surya.
Analisa Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS) PT. Perkebunan Nusantara I Aceh Nazaruddin Nazaruddin; Alkindi Alkindi; Asmadi Surdia
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 1 No 02 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v1i02.736

Abstract

Salah satu potensi EBT biomasa adalahLimbah padat di Pabrik Kelapa Sawit (PKS)yang terdiri dari tandan kosong (empty fruit bunch/EFB atau TKS), cangkang (shell) dan serabut (fibre). Pemanfaatan limbah padat, cangkang dan serabut sebagai bahan bakar sudah dilakukan pada ketel uap (boiler) di PKS untuk menghasilkan uap air/steam untuk kebutuhan proses pabrik, dan membangkitkan listrik untuk kebutuhan pabrik maupun perumahan pegawai di sekitar PKS. PT. Perkebunan Nusantara I yang mengelola PKS Tanjung Seumantoh dan PKS Pulo Tiga, dengan kapasitas pengolahan 317.731 Ton TBS/tahun. Dari pengolahan tersebut menghasilkan produk samping berupa biomassa sawit, yaitu; serat 15%, cangkang 7%, dan tandan kosong sawit (TKS) 23%, total biomassa yang sekitar 93.730,59 Ton/tahun. pada penelitian ini akan dekembangkan satu pemodelan untuk mensimulasi pemanfaatan sumber EBT biomassa PT. PN I Aceh untuk pembangkit energi listrik dengan skenario penggunaan boiler yang telah tersedia, atau dengan pengadaan boiler baru. Dari hasil simulasi, menggunakan boiler Atmospheric Fluidized Bed Boiler (AFBB) kadar air 30% daya maksimum yang dibangkitkan 12,406 MW dan efisiensi maksimum 79.82 %. Efisiensi total boiler Stoker Fired Boiler diperoleh sebesar 77.09 %, Boiler yang sesuai untuk pemanfaatan biomass sawit pada PLTBS pada PT. Perkebuanan Nusantara I adalah boiler Atmospheric Fluidized Bed Boiler (AFBB).
Kaji Eksperimental Pengering Surya Tipe Lorong Untuk Mengeringkan Terasi Nazaruddin Nazaruddin; Zainal Arif; Agus Rinaldi; Muhammad Zulfri
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 2 No 01 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v2i01.794

Abstract

Kaji eksperimental pengering surya tipe lorong digunakan untuk mengeringkan terasi bertujuannya untuk menghasilkan suatu alat pengering terasi dan produk yang dihasilkan oleh alat pengering surya tipe lorong ini lebih bersih (higenis) bila dibandingkan dengan pengeringan secara teradisional. Alat ini diharapkan mampu mengatasi kesulitan yang selama ini dialami oleh nelayan penangkap udang rebon. Kaji eksprimen dilakukan menggunakan alat pengering surya tipe lorong adalah sebuah alat yang berfungsi membantu proses pengeringan dalam skala rumah tangga. Pengujian pada alat pengering ini untuk mengetahui seberapa besar kadar air yang dikandung terasi dapat dikurangi. Penelitian ini dilakulkan dengan menggunakan beban (terasi). Variabel yang dapat mempengaruhi pengeringan terasi antara lain: temperatur, kelembaban udara dan kecepatan udara. Pengujian dilakukan pada waktu siang selama 2 (dua) hari berturut- turut dimulai dari jam 09.00 sampai dengan 17.30 wib Bahan yang dipakai untuk penelitian ini adalah udang rebon seberat 1 kg. Sebelum melakukan pengujian udang dibersihkan kemudian dicampurkan dengan garam seberat 0,05 kg menjadi 1 bagian. Setelah itu udang rebon ditimbang kembali sehingga beratnya bertambah menjadi 1,05 kg, selanjutnya udang rebon diletakkan dirak ruang pengering tipe surya selama 13 jam selama proses pengeringan berat udang rebon berkurang menjadi 900 gram dan udang rebonpun sudah menjadi terasi dan kadar air yang hilang 14,19%.
SIMULASI DISTRIBUSI ALIRAN TEMPERATUR PADA LAPISAN DINDING TUNGKU (FURNACE) DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 5,4 Zainal Arif; Nazaruddin Nazaruddin; Teuku Kamaruzzaman
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 2 No 01 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v2i01.796

Abstract

Tungku pemanas (furnace) terdiri ruang pemanasan yang dibentuk dari beberapa lapisan diantaranya adalah lapisan bagian dalam dilapisi oleh batu tahan api (firebrick), lapisan isolasi firebrick, dan lapisan luarnya dari logam. Laju aliran panas pada suatu konstruksi dapat mempengaruhi sifat dan karakteristik suatu bahan. Makin besar aliran panas tentunya diiringi oleh besarnya distribusi temperatur pada setiap titik/node pada konstruksi tungku pemanas, dan konsumsi energi juga meningkat akibat dari tingginya temperatur operasionlanya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai distribusi temperatur pada lapisan dinding tungku (furnace). Metodologi penelitian ini menggunakan metode dan perhitungan manual diperoleh hasil nilai t1= 333.33⁰K, t2= 585,35⁰K, t3= 787,29⁰K, t4=1573⁰K. Pada proses Perhitungan secara program komputerisi Program Ansys menggukan Element Type Material Solid Quat 4node 55, Properties Material Konstan Isotropik, dengan penggambaran dimensi dalam meter ( m ) dan entry temperatur dalam derajat Kelvin ( ⁰K ) diperoleh nilai t1= 313.71⁰K, t2= 593,55⁰K, t3= 873,39⁰K, t4=1573⁰K.
Rancang Bangun dan Evaluasi Kinerja Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Tajri Maulana; Teuku Azuar Rizal; Nazaruddin
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 8 No 01 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v8i01.4473

Abstract

The cooler is one of the necessities for humans to store food, drinks, vegetables, fruit, meat and so on. Refrigeration systems that are commonly used today use refrigerants or freon/CFC (Chlor Fluoro Carbon) which are less environmentally friendly and expensive. To meet the need for cheap and environmentally friendly refrigerators, an alternative cooler is needed. One alternative refrigerant that has been widely used today is thermoelectric. The power source is from an adapter with an output voltage of 12V – 36V DC6A. Peltier Is a Thermo-Electric Module. This component is coated by a thin ceramic that contains Bismuth Telluride rods in it. When the DC supply voltage is 12volt-15volt and current is 2-5A. The cooling room material is Styrofoam, with a heat sink in the form of a heat sink fan. Variations are made on the amount of thermoelectric used. Data retrieval is done by installing a voltmeter, ammeter and thermocouple in a predetermined position then each measuring instrument will display the data. The data is then processed using the Microsoft Excel program which can produce graphs. With a graphic form, discussion and conclusion can be done easily.