Articles
SISTEM TANGGUNG RENTENG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi kasus di UPK Gerbang Emas Bandung)
Saripudin, Udin
IQTISHADIA Vol 6, No 2 (2013): IQTISHADIA
Publisher : IQTISHADIA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tulisan  ini mengkaji  tentang  sistem  tanggung  renteng  yang diterapkan  dalam  program PNPM dalam  perspektif ekonomi Islam. Data diperoleh dengan  observasi dan wawancara untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode trianggulasi. Hasil  analisis  menunjukkan bahwa sebagai  makhluk  sosial, pinjaman dan tabungan adalah sebuah aktivitas yang sering terjadi diantara manusia, keduanya, individu dan kelompok-kelompok. Berbagai  bentuk pembayaran kredit dibuat, termasuk tanggung renteng  juga  diterapkan  dalam  UEP-SPP  PNPM program. Dalam sebuah sistem âtanggung rentengâ, yang terlihat jelas menggambarkan  sikap  saling  membantu dan persaudaraan. Dengan demikian  sistem ini sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. Kata Kunci: Renteng , Ekonomi,  ProgamJOINT  RESPONSIBILITY IN  THE  PERSPECTIVE OF ISLAMIC ECONOMIC (Case  Study in UPK Gerbang Emas Bandung).  This  study  explores about tanggung-renteng  (joint responsibility)  system applied  in PNPM program from Islamic economic  perspective.  Data were collected through  observation and interview and then analyzed in triangulation method. Result shows that as social beings, saving and lending are social activities common among the community  both individually  and socially. In UEP-SPP of PNPM  program, tanggung renteng is one of payment method applied.  This  method is  in accordance  with Islamic economic concepts of help each other and brotherhood.Keywords: Joint, Economy, Program
APLIKASI AKAD SYIRKAH DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Saripudin, Udin
Jurnal Al-Amwal Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Al Amwal (Hukum Ekonomi Syariah)
Publisher : STAI BHAKTI PERSADA BANDUNG
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (557.332 KB)
Syirkah or syarikah is a form of mixing in Islam whose operational pattern is inherent in the principle of business partnership and profit sharing. Syirkah is a concept that can precisely solve capital problems. Syirkah is very important in the economic growth of the community. The occurrence of economic stagnation often occurs because the owner of the capital is unable to manage his own capital or vice versa has the ability to manage capital but does not have the capital, it can be solved in syirkah which is justified in Islamic sharia. This paper attempts to uncover syirkah from a theoretical and practical perspective through several literature studies and observations of a number of Islamic financial institutions
FILANTROPI ISLAM DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI
Saripudin, Udin
BISNIS Vol 4, No 2 (2016): BiSNIS: Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam
Publisher : Fakultas Ekonom dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21043/bisnis.v4i2.2697
Poverty is an interesting theme discussed especially among social scientists. Before getting to know scientific studies on the issue of poverty, the community has been running a tradition to respond to the problems of poverty in the form of giving. The "give" in its various forms is not limited in the form of money orgoods but also the work or efforts to ease the burden on the poor and improve their well-being referred to as philanthropy. With descriptive methods this paper seeks explain and explore how the link between philanthropy Islam (zakat, donation and charity) and poverty reduction that occurs in a country, so therole of zakat, donation and charity as an instrument of distributive justice can be felt by the poor.
SISTEM TANGGUNG RENTENG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi kasus di UPK Gerbang Emas Bandung)
Saripudin, Udin
IQTISHADIA Vol 6, No 2 (2013): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21043/iqtishadia.v6i2.1101
Tulisan  ini mengkaji  tentang  sistem  tanggung  renteng  yang diterapkan  dalam  program PNPM dalam  perspektif ekonomi Islam. Data diperoleh dengan  observasi dan wawancara untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode trianggulasi. Hasil  analisis  menunjukkan bahwa sebagai  makhluk  sosial, pinjaman dan tabungan adalah sebuah aktivitas yang sering terjadi diantara manusia, keduanya, individu dan kelompok-kelompok. Berbagai  bentuk pembayaran kredit dibuat, termasuk tanggung renteng  juga  diterapkan  dalam  UEP-SPP  PNPM program. Dalam sebuah sistem “tanggung rentengâ€, yang terlihat jelas menggambarkan  sikap  saling  membantu dan persaudaraan. Dengan demikian  sistem ini sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. Kata Kunci: Renteng , Ekonomi,  ProgamJOINT  RESPONSIBILITY IN  THE  PERSPECTIVE OF ISLAMIC ECONOMIC (Case  Study in UPK Gerbang Emas Bandung).  This  study  explores about tanggung-renteng  (joint responsibility)  system applied  in PNPM program from Islamic economic  perspective.  Data were collected through  observation and interview and then analyzed in triangulation method. Result shows that as social beings, saving and lending are social activities common among the community  both individually  and socially. In UEP-SPP of PNPM  program, tanggung renteng is one of payment method applied.  This  method is  in accordance  with Islamic economic concepts of help each other and brotherhood.Keywords: Joint, Economy, Program
SISTEM KONTRAK DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN BERDASARKAN UU NO.13 TAHUN 2003 DAN HUKUM ISLAM: PENELITIAN DI CV. X KEC. MAJALAYA
Komara, Dadang;
Saripudin, Udin;
Jaelani, Elan;
Aprianti, Lita Dewi
AL AMWAL (HUKUM EKONOMI SYARIAH) Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Al Amwal (Hukum Ekonomi Syariah)
Publisher : STAI BHAKTI PERSADA BANDUNG
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (236.182 KB)
Sistem kontrak kerja merupakan sebuah sistem yang didasarkan pada UU no.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang digunakan oleh perusahaan dan karyawan dalam perjanjian kerja dengan jangka waktu yang ditentukan. Adanya UU no.13 Tahun 2003 tersebut diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan pekerja/ karyawan dan keluarganya dengan tetap memperhatikan kemajuan perusahaan. Dalam Islam, sistem kontrak dapat diartikan sebagai perjanjian sewa menyewa jasa yang dapat diambil manfaatnya atau dikenal dengan istilah Ijarah. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan tujuan dapat mendeskripsikan fenomena yang terjadi di lokasi penelitian lapangan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian yakni melalui observasi, wawancara kepada pihak-pihak terkait seperti pihak personalia, karyawan, dan dokumentasi. Hasil dan analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) Sistem kontrak kerja pada CV. X tidak mengacu pada Peraturan Pemerintah untuk Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dalam Pasal 59 ayat (6) UU Ketenagakerjaan. (2) Dampak adanya sistem kontrak terhadap kesejahteraan karyawan ialah hilangnya harapan karyawan yang telah lama bekerja untuk mendapatkan tunjangan masa kerja. (3) Perbedaan upah harian dan bulanan pada beban pekerjaan yang sama tidak sesuai dengan hukum Islam.
Kedudukan Hakim Perempuan Dalam Perspektif Mazhab Hanafi
Komara, Dadang;
Jaelani, Elan;
Saripudin, Udin;
Ridwan, Ridwan
AL AMWAL (HUKUM EKONOMI SYARIAH) Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Al Amwal (Hukum Ekonomi Syariah)
Publisher : STAI BHAKTI PERSADA BANDUNG
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (238.595 KB)
Kedudukan hakim perempuan sebenarnya masih menimbulkan pro dan kontra dikalangan ulama-ulama tedahulu. Perbedaan pendapat ini berlandaskan pada pemahaman tekstual ayat al-qur?an maupun hadits. Indonesia merupakan negara yang berlandaskan pada peraturan undang-undang tidak mengharuskan jenis kelamin laki-laki dalam persyaratan menjadi seorang hakim, sesuai dengan pasal 13 undang-undang nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualititatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang menitik beratkan pada usaha pengumpulan data. dan informasi dengan bantuan segala material yang terdapat di dalam ruang perpustakaan maupun di luar perpustakaan. Hasil dan analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili. (2) peraturan undang-undangan tidak mempermasalahkan jenis kelamin dalam persyaratan menjadi seorang hakim. Dalam hukum Islam, kedudukan hakim perempuan masih menimbulkan pro dan kontra. (3) landasan hukum yang digunakan ialah al-qur?an, hadits, qiyas, dan ijma, (4) faktor pebedaan pendapat tersebut dilandasi dengan pemahaman ayat-ayat al qur?an, hadits maupun berbagai pendapat ulama fiqh. (5) Imam Hanafi memperbolehkan perempuan menjadi hakim dalam perkara perdata, tetapi tidak berlaku dalam perkara pidana.
Konsep Moneter Al-Ghazali: Sejarah dan Fungsi Uang
Muttaqien, Meiki;
Saripudin, Udin;
Madjakusumah, Deden Gandana
SERAMBI: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis Islam Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : LPMP Imperium
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (134.507 KB)
|
DOI: 10.36407/serambi.v2i2.157
Purpose- The purpose of this article is to provide an explanation and reasoning on the monetary concept written by Al-Ghazali in his book Ihya ‘Ulum al-Din. Methods- The literature review method is carried out to obtain relevant information regarding al-Ghazali's monetary concept. Finding - According to Al-Ghazali, money only functions as an intermediary to other goods and as a medium of exchange of goods. Money is not a commodity and therefore cannot be traded at a certain price. The money will make a good contribution if a country can make money as it functions. God created gold and silver to make it easy for humans to make fair transactions. The function of money according to al-Ghazali is appropriate to be a basic guide or guideline in Islamic economics. Implications- This article can provide benefits both theoretically and in practice regarding the concept of money in central civilization and its suitability with the present.
SISTEM TANGGUNG RENTENG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi kasus di UPK Gerbang Emas Bandung)
Saripudin, Udin
IQTISHADIA Vol 6, No 2 (2013): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21043/iqtishadia.v6i2.1101
Tulisan  ini mengkaji  tentang  sistem  tanggung  renteng  yang diterapkan  dalam  program PNPM dalam  perspektif ekonomi Islam. Data diperoleh dengan  observasi dan wawancara untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode trianggulasi. Hasil  analisis  menunjukkan bahwa sebagai  makhluk  sosial, pinjaman dan tabungan adalah sebuah aktivitas yang sering terjadi diantara manusia, keduanya, individu dan kelompok-kelompok. Berbagai  bentuk pembayaran kredit dibuat, termasuk tanggung renteng  juga  diterapkan  dalam  UEP-SPP  PNPM program. Dalam sebuah sistem “tanggung rentengâ€, yang terlihat jelas menggambarkan  sikap  saling  membantu dan persaudaraan. Dengan demikian  sistem ini sesuai dengan prinsip ekonomi Islam. Kata Kunci: Renteng , Ekonomi,  ProgamJOINT  RESPONSIBILITY IN  THE  PERSPECTIVE OF ISLAMIC ECONOMIC (Case  Study in UPK Gerbang Emas Bandung).  This  study  explores about tanggung-renteng  (joint responsibility)  system applied  in PNPM program from Islamic economic  perspective.  Data were collected through  observation and interview and then analyzed in triangulation method. Result shows that as social beings, saving and lending are social activities common among the community  both individually  and socially. In UEP-SPP of PNPM  program, tanggung renteng is one of payment method applied.  This  method is  in accordance  with Islamic economic concepts of help each other and brotherhood.Keywords: Joint, Economy, Program
Pemikiran Ibnu Taimiyah dalam Praktek Akad Pembiayaan di Baitul Mal Wat-Tamwil
Udin Saripudin;
M Munir Asrori;
Suryani Suryani
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 7, No 2 (2021): JIEI : Vol. 7, No. 2, 2021
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (184.958 KB)
|
DOI: 10.29040/jiei.v7i2.1875
One of Ibn Taymiyah's thoughts (d. 728 H / 1328 AD) that economic transactions are aimed at justice that can only be realized if all the contracts are based on the willingness to agree from all parties, is very interesting to research the practice of financing agreements in Islamic financial institutions (LKS) which in this case Baitul Mal Wat-Tamwil (BMT). The purpose of this study is to find out how much the principle of justice is the basis for the implementation of the financing contract for the parties to the contract. The study uses qualitative methods with a descriptive analysis approach. The research was conducted at BMT Tumang, one of the national-scale BMTs that has contributed to the growth of the sharia microeconomic system. The results showed that Ibn Taymiyah's thoughts regarding the foundation of morality and justice had been applied in the financing agreement at BMT Tumang, it was stated in the Operational Management Standards (SOM) and Standard Operating Procedure (SOP) of BMT Tumang. Keywords : Ibnu Taimiyah, financing agreement, moral foundation, justice, BMT Tumang.
Analisis Komparatif Pemikiran Imam Al-Ghazali Tentang Konsep Teori Produksi
Andi Fika Widuri;
Udin Saripudin
Al Maal: Journal of Islamic Economics and Banking Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Perbankan Syariah FAI UMT
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31000/almaal.v3i2.5237
Today, production problems are complex. The majority of production activities lead to unmoral judgment. This condition is dominated by the thinking of a capitalist and socialist economic system. The focus of the production theory of Muslim thinkers studied is Al-Ghazali, but it is juxtaposed with the perspectives of other Muslim thinkers, namely Ibn Khaldun, Muhammad Baqir Al-Sadr and Muhammad Abdul Mannan in order to complete and provide solutions to current production problems. This research is library research. using a sociological-historical approach. The method of data collection in this study used the documentation method. Then analyzed using comparative descriptive analysis. The results showed that al-Ghazali's perspective with other Muslim thinkers had two tendencies, namely similarities and differences. From the equation side, it consists of the definition of production; production purposes; the view of production in Islam; factor; and cooperation in production. Meanwhile, in terms of differences, there are 2 aspects, namely competition in production and levels in production