Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Analgetik NSAIDs di Desa Rawakalong Sayyidah, Sayyidah; Aulia, Gina; Fahriati, Andriyani Rahmah; Werawati, Ayu; Saputri, Laras Tri; Herdaningsih, Sulatri; Kristiyowati, Anis Dwi; Alexandre, Nahla Dany; Fitriani, Reka
Edu Masda Journal Vol 7, No 2 (2023): Edu Masda Journal Volume 7 Nomor 2
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v7i2.192

Abstract

Pain is the main cause of patients coming to consult a doctor because the number of diseases related to pain reaches 80%. Pain is the main symptom of most medical conditions. Anesthetic drugs serve to reduce pain, mainly through their action on the central nervous system and change a person's response to pain. One of the drugs that are often used to treat inflammation are NSAIDs. The purpose of this study was to determine the level of public knowledge about the use of NSAID analgesic drugs in RT 003 and 004 in Rawakalong Village. The research was conducted using a descriptive research design, with a quantitative approach. Sampling used purposive sampling and the measuring instrument used was a questionnaire distributed to the community of RT 003 and 004 in Rawakalong Village. This study involved 111 respondents who had met the inclusion criteria. Based on the results of the study, it was found that the most age was 17-30 years as many as 51 respondents (46%), the most gender was male as many as 59 respondents (53%), the most education was high school as many as 80 respondents (72%), most occupations were employees as many as 34 respondents (31%), good level of knowledge of respondents as many as 64 respondents (58%), enough as many as 34 respondents (31%), less than 13 respondents (12%). The conclusion is that the level of public knowledge about the use of NSAID analgesic drugs in RT 003 and 004 in Rawakalong Village is 64 people (58%). AbstrakNyeri merupakan penyebab utama pasien datang berkonsultasi dengan dokter karena penyakit yang berhubungan dengan nyeri jumlahnya mencapai 80%. Obat anagetik berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri, terutama lewat daya kerjanya atas sistem saraf sentral dan mengubah respons seseorang terhadap rasa sakit. Salah satu obat yang sering digunakan dalam mengatasi inflamasi adalah NSAIDs. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat analgetik NSAID di RT 003 dan 004 Desa Rawakalong. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini melibatkan 111 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa umur terbanyak 17-30 tahun sebanyak 51 responden (46%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 59 responden (53%), pendidikan terbanyak adalah SMA sebanyak 80 responden (72%), pekerjaan terbanyak adalah karyawan sebanyak 34 responden (31%), tingkat pengetahuan responden yang baik sebanyak 64 responden (58%), cukup sebanyak 34 responden (31%), kurang sebanyak 13 responden (12%). Kesimpulan tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat analgetik NSAID di RT 003 dan 004 Desa Rawakalong adalah berpengetahuan baik sebanyak 64 orang (58%).
GAMBARAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DALAM MENJALANKAN PENGOBATAN DI KLINIK DR NORMALA HASAN Werawati, Ayu; Sayyidah, Sayyidah; Hasan, Mochammad; Dewi, Bheta Sari; Aryanti, Fitriya Yuni
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 3, No 2 (2023): Pharmaceutical Science Journal Vol 3 No 2, 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v3i2.612

Abstract

Hipertensi adalah hal penting yang biasa ditemui dalam masalah kesehatan masyarakat secara global. Diperkirakan bahwa hipertensi mempengaruhi sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia, dan merupakan faktor risiko utama bagi penyakit kardiovaskular lainnya. Kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi merupakan faktor penting dalam mengelola hipertensi secara efektif dan mencegah komplikasi terkait. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi dalam menjalankan pengobatan di Klinik Dr Normala Hasan. Populasi dalam penelitian ini semua penderita hipertensi yang telah melakukan pengobatan pada bulan Mei 2020 berjumlah 50 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik kualitatif dan teknik sampling dengan cara accidental sampling, besar sampel menggunakan rumus Slovin didapatkan sebanyak 44 responden. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner serta Analisis data menggunakan analisis univariat. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi dalam menjalankan pengobatan di klinik dr. Normala Hasan periode Mei 2020 adalah  29 responden (65,9%) dengan jenis kelamin Perempuan, karakteristik pendidikan terakhir responden yaitu 33 responden (75,0%) masuk kedalam kategori tinggi, karakteristik pekerjaan yaitu 37 responden (84,1%) tergolong dalam kategori bekerja, karakteristik lama menderita hipertensi yaitu 29 responden (65,9%) menderita hipertensi kurang dari 5 tahun, karakteristik keikutsertaan asuransi kesehatan yaitu 32 resonden (72,7%) menyatakan ikut serta/memiliki asuransi kesehatan, karakteristik pengetahuan tentang hipertensi yaitu 25 responden (56,8%) memiliki pengetahuan rendah tentang hipertensi, karakteristik dukungan keluarga yaitu 34 responden (77,7%) memiliki dukungan keluarga yang tinggi.
Gambaran Pelayanan Informasi Obat (PIO) pada Pasien di Klinik Bahar Medika 2 Periode Maret - Juni 2023 Rahajeng, Suny Koswara; Rizki Imansari, Aulia Nadya; Fadhilah, Humaira; Sayyidah, Sayyidah; Maharani, Anis Dwi
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 1 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 1, 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i1.735

Abstract

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi yang dilakukan oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya. Hal yang perlu disampaikan mengenai PIO kepada pasien antara lain nama obat, sediaan obat, dosis obat, cara pakai obat, penyimpanan obat, indikasi obat, kontra indikasi obat, efek samping obat, dan interaksi obat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif. Pelayanan informasi obat yang diterima olehh pasien mengenai pemberian informasi obat melalui leaflet atau brosur sebanyak 21,38% selalu dilakukan, informasi terkait nama obat sebanyak 54,14% selalu dilakukan, bentuk sediaan obat sebanyak 58,28% selalu dilakukan, dosis obat sebanyak 76,55% selalu dilakukan, cara pemakaian obat sebanyak 87,24% selalu dilakukan, cara penyimpanan obat sebanyak 51,38% selalu dilakukan, indikasi obat sebanyak 92,41% selalu dilakukan, interaksi obat sebanyak 52,41% selalu dilakukan, pencegahan terhadap interaksi obat sebanyak 56,21% selalu dilakukan, efek samping obat sebanyak 50,69% selalu dilakukan, cara pemusnahan obat sebanyak 15,52% selalu dilakukan. Hanya saja pada pelayanan informasi mengenai pemberian leaflet atau brosur hasilnya 21,38% dan cara pemusnahan obat hasilnya 15,52% yang artinya masih jarang dilakukan pemberian informasi dan edukasi oleh Apoteker kepada pasien di Klinik tersebut tentang pemberian leaflet atau brosur dan cara pemusnahan obat
Formulation and Evaluation of Gummy Candy from the Extract of Jathropa Leaf (Jatropha curcas L.) Aulia, Gina; Sayyidah, Sayyidah; Fadhilah, Humaira; Ismaya, Nurwulan Adi; Indah, Fenita Purnama Sari
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 13, NUMBER 2, AUGUST 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v13i2.6429

Abstract

People are becoming more interested in nutraceutical preparations to maintain health as the world's health problems worsen. Jatropha curcas leaves (Jatropha curcas L.) have anthelmintic properties due to tannin compounds that act as anti-worms. This study aims to produce jelly candy preparations from Jatropha curcas leaves and evaluate these preparations. There are two stages of research: raw material preparation and verification, and jelly candy formulation. This study showed that the best concentration of Jatropha leaf extract was Formula 2. Based on the phytochemical test, there were alkaloids in the Jatropha leaf extract.  The pH value of gummy candies preparations of castor leaf extract, weight uniformity test, passed the moisture content test because they met the requirements for a wide range of dosage values. Meanwhile, the Hedonic Test results show that Formula 2 is the most preferred by children. So, based on the evaluation and hedonic test results, Formula 2 is the best preparation for jelly candy from jatropha leaves.
FORMULASI SEDIAAN OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (Jatropa curcus L) DENGAN KOMBINASI PENAMBAH PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolis) SEBAGAI OBAT KUMUR ALAMI sayyidah, sayyidah; Satria, Beny Maulana; Hasanah, Nur; Maelaningsih, Firdha Senja; Kristiyowati, Anis Dwi; dewi, Bheta sari; Rahajeng, Suny Koswara
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.815

Abstract

*Corresponding Author SayyidahE-mail: sayyidah@wdh.ac.id Bad breath is a symptom of an unnoticed disorder or disease. However, sufferers have unpleasant bad breath that arises from the oral cavity. According to Regional Health Research (Riskesdes) in 2013 in the city of South Tangerang, dental and oral health problems increased from 2007 by 19.9% to 2014 by 34.2%, dental and oral problems in children aged 10-14 years were 20, 6%. Jatropha leaf extract can be formulated as a natural mouthwash. Mouthwash is one of the mouth preparations widely available on the market which can be used to treat bad breath, one of the causes of bad breath is the bacteria Candida albicans. Jatropha curcus (Jatropha curcus L) leaves are able to inhibit Candida albicans bacteria that cause bad breath. Lime also contains flavonoids which play a very important role in inhibiting bacterial growth. The aim of this research is to obtain the best physical preparation formula and to determine the evaluation of a mouthwash made from jatropha leaf extract (Jatropa curcus L) with a combination of lime juice (citus aurantifolia) as a natural mouthwash. The formulation of this preparation is made with variations of lime juice in FI (5%), FII (10%), and FIII (15%). The formulation of jatropha leaf extract mouthwash (Jatropha curcus L) was evaluated by physical tests including organoleptic, pH, clarity and viscosity tests. Jatropha curcus (Jatropha curcus L) mouthwash preparation meets pH, viscosity and organoleptic requirements. From the results of the research I conducted, the best preparation was FIII which had a glycerin concentration (15%) and then had a pH value at week 0: 5.91, week 1: 5.07, week 2: 5 .05 and has a viscosity value of 6.90 Cp, which means this viscosity meets the requirements, while the claritytest results obtained did not produce a clear formulation because the color of the Jatropha leafextract is dark green, so it affects the clarity of the formulation.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA PNEUMONIA PASIEN ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2020-2023 Rahajeng, Suny Koswara; Sayyidah, Sayyidah; Dewi, Bheta Sari; Kristiyowati, Anis Dwi; Ismaya, Nurwulan Adi
PHRASE (Pharmaceutical Science) Journal Vol 4, No 2 (2024): Pharmaceutical Science Journal Vol 4 No 2
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/phrase.v4i2.910

Abstract

ABSTRAK Seperti halnya di belahan dunia lain, pneumonia merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dapat berkisar dari yang sama sekali tidak bergejala atau sedang hingga yang sangat parah dan bahkan fatal. ISPA dapat memengaruhi saluran pernapasan atas atau bawah. Iritasi pada sinus, hidung, dan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) biasanya berlangsung sekitar seminggu. Penatalaksanaan pneumonia ISPA sangat bergantung pada penggunaan antibiotik yang tepat untuk mencegah resistensi antibiotik dan menjamin kemanjuran pengobatan. Para peneliti di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan bermaksud untuk melihat seberapa baik antibiotik untuk aspirasi paru salin intravena (ISPA) bekerja pada pasien pneumonia pediatrik mereka. Penelitian ini merupakan studi observasional deskriptif. Informasi dikumpulkan dari rekam medis anak-anak yang didiagnosis dengan pneumonia ISPA antara tahun 2020 dan 2023. Sampel dari pasien dipilih untuk dianalisis menggunakan teknik pengambilan sampel acak. Sebanyak 71 partisipan dalam penelitian ini dipilih menggunakan metode sampel total. Mayoritas pasien ISPA pneumonia adalah laki-laki (36 dari 91), dan mayoritas pasien berusia di bawah lima tahun (54 dari 96; atau 76% dari total). Dari semua antibiotik yang digunakan, 36 pasien (51% dari total) diresepkan makrolida, dengan 36 pasien (51% dari total) menerima azitromisin. Analisis penggunaan antibiotik berdasarkan masing-masing kriteria: Tepat Pasien (100%), Tepat Indikasi (100%), Tepat Obat (96%), dan Tepat Dosis (97%). 
CHEMICAL EFFECTIVENESS TEST OF SHEET MASK PREPARATIONS FROM GRAPES (Vitis Vinivera) JUICE AS A MOISTURIZING Sayyidah, Sayyidah
Edu Masda Journal Vol 8, No 2 (2024): EDU MASDA JOURNAL
Publisher : STIKes Kharisma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52118/edumasda.v8i2.237

Abstract

                                                ABSTRACTMasks are the most widely used dosage form today and make the skin clean to the deep layers that can't be reached with just regular washing. One form of mask that is currently a trend in the world, especially in Asia, is a sheet mask. The purpose of the study was to identify the method of making sheet mask preparations from grape juice and to identify the effectiveness of sheet mask preparations made from grape juice. This study used an experimental method by testing the oranoleptic test, homogeneity test, pH test with concentration (0%,2%,4%,6%), irritation test with 15 volunteers, humidity test with 28 volunteers and carried out for 1 week. Based on the results of the research concentration (0%,2%,4%,6%). Organoleptic test, the higher the concentration, the paler purple smells of strawberry, homogeneity test for all homogeneous preparations, pH test with concentration (0%: 6.73),(2%: 5.26),(4%: 4.83),( 6%: 4,51), irritation test there was no redness and itching in 15 volunteers, the higher the humidity test the more moist the skin, (0%: 36,57),(2%: 37,57),(4%: 38.14),(6%: 40.57). Conclusion: the formulation of grape juice sheet mask preparation, namely grape juice, can make the skin moist.                                                          ABSTRAKMasker merupakan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan saat ini dan membuat kulit menjadi bersih sampai pada lapisan bagian dalam yang tidak bisa dijangkau hanya dengan pencucian biasa. Salah satu bentuk masker yang menjadi trend pada saat ini di dunia khususnya di Asia adalah masker sheet. Tujuan penelitian Mengidentifikasi cara pembuatan sediaan sheet mask dari bahan dasar sari buah anggur dan Mengidentifikasi uji efektivitas kimia sediaan sheet mask dari bahan dasar sari buah anggur . Penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium farmasi  dengan pengujian uji oranoleptik, uji homogenitas, uji pH dengan konsentrasi (0%,2%,4%,6%), uji iritasi dengan 15 sukarelawan, uji kelembaban dengan 28 sukarelawan dan dilakukan selama 1 minggu. Berdasarkan hasil penelitian konsentrasi (0%,2%,4%,6%). Uji organoleptik semakin tinggi konsentrasi semakin berwarna ungu pucat berbau strawberry, uji homogenitas semua sediaan homogen, uji pH dengan konetrasi (0%: 6,73),(2%: 5,26),(4%: 4,83),(6%: 4,51), uji iritasi tidak terdapat kemerahan dan gatal pada 15 sukarelawan, uji kelembaban semakin tinggi konsentrasi semakin lembab kulit, (0%: 36,57),(2%: 37,57),(4%: 38,14),(6%: 40,57). Kesimpulan formulasi sediaan sheet mask sari buah anggur yaitu sari buah anggur bisa membuat kulit lembab.
Pengaruh Kompetensi dan Penempatan Kerja Terhadap Pelayanan Dengan Profesionalisme Pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tanah Bumbu Sayyidah, Sayyidah; Budhi, Setia
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i2.2024.888-896

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi dan Penempatan Kerja terhadap Pelayanan dengan Profesionalisme pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan metode explanatory research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kompetensi memiliki nilai thitung 1,267 < ttabel 2,010 dengan taraf signifikan 0,212 > 0,05 maka kompetensi tidak memiliki pengaruh parsial dan tidak signifikan terhadap pelayanan pada BKPSDM Kabupaten Tanah Bumbu. 2) Penempatan Kerja memiliki nilai thitung 2,550 > ttabel 2,010 dengan taraf signifikan 0,014 < 0,05 maka penempatan kerja memiliki pengaruh parsial dan signifikan terhadap pelayanan pada BKPSDM Kabupaten Tanah Bumbu. 3) Profesionalisme memiliki nilai thitung 4,341 > ttabel 2,010 dengan taraf signifikan yaitu 0,000 < 0,05 maka profesionalisme memiliki pengaruh parsial dan signifikan terhadap pelayanan BKPSDM Kabupaten Tanah Bumbu. 4) Kompetensi dan penempatan kerja memiliki nilai Fhitung 5,707 > Ftabel3,20 dengan taraf signifikan 0,006 < 0,05 maka kompetensi dan penempatan kerja memiliki pengaruh simultan dan signifikan terhadap profesionalisme pada BKPSDM Kabupaten Tanah Bumbu. 5) Kompetensi melalui profesionalisme memiliki nilai thitung 1,6878 < ttabel 2,010 maka kompetensi tidak memiliki pengaruh terhadap pelayanan melalui profesionalisme pada BKPSDM Kabupaten Tanah Bumbu. 6) Penempatan kerja melalui profesionalisme memiliki nilai thitung 3,7968 > ttabel 2,010 maka penempatan kerja memiliki pengaruh terhadap pelayanan melalui profesionalisme pada BKPSDM Kabupaten Tanah Bumbu.   
Analisis Penggunaan Antibiotik Ispa Non-Pneumonia Pada Pasien Dewasa Di Rumah Sakit Umum Kotatangerang Selatan Tahun 2018 - 2024 Oktovina, Magdalena Niken; Koswara, Sunny; Sayyidah, Sayyidah
Jurnal Farmasi Klinik Best Practice Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Klinis Best Practice Volume 3 No. 2 Desember 2024
Publisher : RSUP Fatmawati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58815/jfklin.v3i2.50

Abstract

Penyakit ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernapasannya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan umur, tetapi ISPA yang berlanjut menjadi Non-Pneumonia sering terjadi pada dewasa terutama apabila keadaan lingkungan yang tidak hygiene. Penggunaan antibiotik yang tepat sangat penting dalam manajemen ISPA Non-Pneumonia untuk menghindari resistensi antibiotik dan memastikan keberhasilan terapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan antibiotik ISPA Non – Pneumonia pada Pasien Dewasa di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan tahun 2018-2024.Penelitian deksriptif dengan pengambilandata retrospektif, untuk memperoleh gambaran penggunaan antibiotik pada pasien ISPA Non- Pneumonia dewasa selama periode 2018- 2024. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu totalsampling dan sampel yang dipilih yaitu dewasa usia 25-35 tahun yang dilihat dari data rekam medik danresep pasien dewasa dengan diagnosa ISPA Non-Pneumonia sebanyak 76 pasien. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik pasien ISPA Non-Pneumonia berdasarkan usia terbanyak 25- 30 tahun yaitu 44 pasien (58%), dan berdasarkan jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan 46 pasien (61%). Penggunaan antibiotik berdasarkan golongan terbanyak yaitu Penisilin 32 pasien (42%), dan berdasarkan jenis antibiotik terbanyak yaitu amoxicillin 32 pasien (42%). Evaluasi penggunaan antibiotik pada masing-masing kriteria yaitu Tepat Pasien (100%), Tepat Indikasi (100%), Tepat Obat (100%) dan Tepat Dosis (100%).
EFEKTIVITAS TERAPI INSULIN TERHADAP GLUKOSA DARAH DAN HbA1c PASIEN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT UMUM X JAKARTA SELATAN Aulia, Gina; Azzahra, Aristi; Purwaningsih, Neneng Sri; Ismaya, Nurwulan Adi; Hasanah, Nur; Putri, Annisa Septyana; Kurniawati, Dewi Indah; Werawati, Ayu; Sayyidah, Sayyidah
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol7no2p167-172

Abstract

Diabetes mellitus is a serious and chronic condition. Diabetes mellitus patients often experience serious acute and chronic complications, even causing death. South Jakarta has the 4th highest prevalence of diabetes mellitus, namely 2.83%. The aim of this study was to analyze the effectiveness of insulin therapy by examining differences in blood glucose and HbA1c after 4 months and 8 months of therapy in diabetes mellitus patients. The research method in this research is quantitative descriptive analysis with a cohort retrospective approach. The sample in this study was 92 diabetes mellitus patients on insulin therapy who had their HbA1c checked with blood glucose routinely in 2023 taken using the purposive sampling method. The results showed that most patients were in the 56-65 years age group (45.7%), the most common gender was female (57.6%), and 76.1% of patients had comorbidities. The most widely used insulin therapy is a combination of Rapid acting and Long acting insulin (63%). The conclusion in this study was that there was no significant difference in either blood glucose levels after 4 months of therapy (P=0.442) or blood glucose levels after 8 months of therapy (P=0.148), compared with 1st month blood glucose, and there was a difference significant both HbA1c levels after 4 months of therapy (P=0.000) and HbA1c levels after 8 months of therapy (P=0.000), compared with HbA1c in the 1 month