Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Persiapan air media pemeliharaan dan monitoring kualitas air budidaya ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kelurahan Kallabirang Kecamatan Minasatene, Pangkep Nasir, Andriani; Arma, Nur Rahmawaty; Mulyadin, Aldy
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 2 No 2 (2023): Edisi November
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v2i2.728

Abstract

Budidaya ikan nila merupakan pilihan utama sebagian masyarakat Pangkep setelah budidaya udang dan ikan bandeng mengalami penurunan produksi karena kondisi perubahan salinitas yang rendah (<10 ppt) dan ikan nila adalah spesies air tawar yang dapat hidup dalam kondisi tersebut. Salah satu faktor penentu keberhasilan pada usaha budidaya ikan nila adalah persiapan air media dan monitoring kualitas air selama budidaya karena berpengaruh langsung terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan nila. Namun, tidak semua petani pembudidaya memahami dengan baik tentang manajemen kualitas air pada usaha budidaya ikan nila. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah melakukan pembinaan berupa pendampingan kepada pembudidaya ikan nila tentang persiapan air media pemeliharaan dan nomitoring kualitas air selama pemeliharaan. Manfaat dari pendampingan ini adalah meningkatkan penghasilan dan pendapatan pembudidaya ikan nila dengan memaksimalkan potensi lahan yang dimiliki dengan cara pemantauan kualitas air. Hasil pemantauan kualitas air selama pemeliharaan didapatkan konsentrasi oksigen terlarut 4,57 mg/L, suhu 26,2oC, pH 7,07, kecerahan 35 cm, warna air kolam hijau pekat, kisaran nitrit 0,035–0,044 mg/L dan kisaran nitrat 0,667–0,972 mg/L. Rendahnya oksigen terlarut serta konsentrasi nitrit dan nitrat yang tergolong tinggi berdampak terhadap pertumbuhan ikan nila.
Efektifitas pemberian rotifer (Brachionus plicatilis) yang diperkaya dengan ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L. Merr) terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan bandeng (Chanos chanos Forsskal) Fajar, Hadi; Bustamin, Bustamin; Mulyadin, Aldy
Agrokompleks Vol 25 No 1 (2025): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v25i1.914

Abstract

Permasalahan pada kegiatan budidaya bandeng adalah ketersediaan benih yang disebabkan tingginya mortalitas dan kondisi fisik larva yang lemah. Fase kritis benih ikan bandeng terjadi pada masa adaptasi larva untuk menyesuaikan organ cernanya terhadap pakan yang diterimanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberia rotifer (B. pliccatilis) yang diperkaya ekstrak kulit nanas terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan bandeng (C. chanos). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2024 di PT. Esaputlii Prakarsa Utama. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan yaitu pemberian eksrak kulit nanas dengan dosis 0,1 ml/l, 0,2 ml/l, 0,3 ml/l dan tanpa ekstrak (kontrol) dengan 4 kali ulangan. Kepadatan larva ikan pada penelitian ini yaitu 4 ekor/l. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian rotifer (B. plicatilis) yang diperkaya ekstrak kulit nanas terhadap kelulushidupan dan pertumbuhan larva ikan bandeng (C. chanos). Berdasarkan hasil uji anova menunjukkan kelulushidupan dan pertumbuhan ikan bandeng yang diberi ekstrak kulit nanas berbeda signifikan (P<0,05) dengan perlakuan tanpa pemberian ekstrak kulit nanas. Hasil rata-rata kelulushidupan tertinggi diperoleh pada perlakuan C (dosis 0.3 ml/l) sebesar 54.5±3.42%, dan terendah diperoleh pada perlakuan kontrol sebesar 38.25±1.25. Pertumbuhan berat seperti berat mutlak, berat harian, dan laju pertumbuhan spesifik tertinggi diperoleh pada perlakuan C dengan nilai rata-rata masing-masing 1.52±0.17, 0.05±0.01, dan 22.10±0.38. Pertumbuhan panjang seperti panjang mutlak, panjang harian, dan panjang spesifik tertinggi diperoleh pada perlakuan C dengan nilai rata-rata masing-masing 20.47±0.17, 0.68±0.01, dan 5.42±0.02.
Pengaruh Lama Penyinaran Terhadap Pelepasan dan Penempelan Spora Rumput Laut Gracilaria sp. Hirijal, Muhammad; Khatimah, Khusnul; Wahidah, Sri; Mulyadin, Aldy
Lutjanus Vol 29 No 2 (2024): Lutjanus Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v29i2.917

Abstract

Penyinaran berperan penting dalam pertumbuhan dan reproduksi rumput laut Gracilaria sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyinaran terhadap pelepasan dan penempelan spora Gracilaria sp. Penelitian dilaksanakan pada bulan februari 2024 bertempat di Laboratorium Kultur Jaringan Jurusan Budidaya Perikanan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu 12 Jam terang dan 12 Jam gelap (kontrol), 16 Jam terang dan 8 Jam gelap (A) dan 8 Jam terang dan 16 Jam gelap (B). Hasil penelitian menunjukkan lama penyinaran terhadap pelepasan dan penempelan yang diamati selama 6 hari diperoleh data spora berfluktuatif tetapi tidak memberikan pengaruh yang signifikan (P>0,05). Nilai rata-rata spora terlepas tertinggi pada perlakuan dengan lama penyinaran 8 jam terang dan 16 jam gelap (B) di hari ke-5 sebanyak 560.00±295.97 spora/Cystocarp. Sedangkan pada penempelan spora tertinggi diperoleh pada perlakuan B pada hari ketiga sebanyak 6783.75±8688.05 spora/Cystocarp.
Grouper nursery development in sea floating net cage through the application of meniran and garlic powder in feed Effendi, Irzal; Pratama, Ahmad Trio; Mulyadin, Aldy; Wahjuningrum, Dinamella
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 20 No. 2 (2021): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.20.2.191-202

Abstract

Untuk mendukung usaha budidaya ikan kerapu kini tengah digalakkan sistem pendederan intensif dalam keramba jaring apung (KJA) di laut. Salah satu cara untuk menjaga kondisi ikan tetap sehat dalam sistem tersebut yaitu dengan pemberian fitofarmaka seperti meniran-bawang putih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penambahan tepung meniran-bawang putih melalui pakan terhadap status kesehatan dan kinerja produksi benih ikan kerapu cantang pada pendederan dalam keramba jaring apung di laut. Benih ikan kerapu cantang (panjang 8.27 ± 0.16 cm dan bobot 10.89 ± 0.83 g) dipelihara dalam KJA berupa waring 1x1x1.5 m3 dan diberi pakan dengan penambahan tepung meniran-bawang putih 20 + 25 g/kg pakan selama 7 hari dan 14 hari pertama pemeliharaan, serta tanpa tepung meniran-bawang putih (kontrol) sebagai perlakuan. Ikan dipelihara selama 42 hari dan disampling setiap 2 minggu untuk diambil darah serta diukur bobot dan panjangnya. Penambahan tepung meniran-bawang putih selama 14 hari pada pakan ikan kerapu dapat meningkatkan status kesehatan dan kinerja produksi. Kata kunci: ikan kerapu cantang, kinerja produksi, meniran-bawang putih, status kesehatan.
The use of ambon banana (Musa paradisiaca var. sapientum) stems flour in grouper (Epinephelus lanceolatus ♂× Epinephelus fuscoguttatus ♀) floating net cage nursery Wahjuningrum, Dinamella; Lestari, Diah Ayu; Mulyadin, Aldy; Effendi, Irzal
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 21 No. 1 (2022): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.21.1.22-31

Abstract

The study aimed to test the effectiveness of ambon banana stems flour through feeding on the health status and performance of the groupers reared in the sea floating net cages. The groupers (8.27 ± 0.20 cm length and 11.69 ± 0.50 g weight) were reared in 1 m × 1 m × 1.5 m floating net cages with a stocking density of 112 fish /m3 for 42 days. The feed was commercial feed with 46% and 48% protein, which was added with 30 g/kg of ambon banana stems flour with a coating method. This study consists of three treatments and three replications, i.e. feeding at the beginning of reared for 7 days (A), 14 days (B), and feeding without ambon banana stems flour (control). The observed parameters were production performance, morphometric, hematological test, and water quality. The results showed that the production performance between treatments was not significantly different (P>0.05). Based on the morphometric test the total length for treatment A increased significantly (P <0.05) compared to the control and B. On the 14th day of the hematological test, it was known that the highest total erythrocyte, hemoglobin, hematocrit, and total leukocyte was found in treatment B, however, the differential leukocyte did not differ significantly (P>0.05). The addition of Ambon banana stems flour in feed in the first 14 days (B) can improve health status but has not been able to increase production performance and morphometric grouper. Keywords: cantang grouper fish, production performance, health status, Ambon banana stems flour ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menguji efektivitas tepung batang pisang ambon dalam pakan terhadap status kesehatan dan kinerja produksi ikan kerapu cantang yang didederkan dalam KJA di laut. Ikan kerapu cantang berukuran 8.27 ± 0.20 cm dengan bobot rata-rata 11.69 ± 0.50 g dipelihara dalam KJA berukuran 1 m × 1 m × 1.5 m (kedalaman air 2,5 m) dengan kepadatan 112 ekor/m2 dan dipelihara selama 42 hari. Pakan yang digunakan adalah pakan komersil dengan protein 46% dan 48%, yang selanjutnya ditambahkan tepung batang pisang ambon sebanyak 30 g/kg pakan dengan metode coating. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan dan tiga ulangan yakni pemberian pakan perlakuan di awal pemeliharaan selama 7 hari (A), 14 hari (B) dan tanpa pemberian pakan dengan tepung batang pisang ambon (kontrol). Parameter yang diamati adalah kinerja produksi, morfometrik, uji hematologi dan pengukuran kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan kinerja produksi antar perlakuan tidak berbeda signifikan (P>0.05). Berdasarkan pada uji morfometrik pada bagian panjang total untuk perlakuan A ditemukan peningkatan signifikan (P<0.05) dibandingkan perlakuan kontrol dan B. Pada uji hematologi hari ke-14 diketahui total eritrosit, hemoglobin, hematokrit dan total leukosit tertinggi terdapat pada perlakuan B, sedangkan nilai diferensial leukosit antar perlakuan tidak berbeda signifikan (P>0.05). Penambahan tepung batang pisang ambon dalam pakan pada 14 hari pertama pemeliharaan (B) dapat meningkatkan status kesehatan, namun belum mampu meningkatkan kinerja produksi dan morfometrik ikan kerapu. Kata kunci: ikan kerapu cantang, kinerja produksi, status kesehatan, tepung batang pisang ambon