Masrizal
Dosen Prodi Sosiologi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Tinjauan Sosiologis Perencanaan Pembangunan Berbasis Kamus E-Musrenbang Masrizal Masrizal
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.9 KB)

Abstract

Tulisan ini menjelaskan bagaimana ruang partisipasi perempuan melalui Musrena (musyawarah rencana aksi perempuan) digerakkan kelompok perempuan pada akar rumput yang disebut organisasi Balee Inong yang ada di Banda Aceh. Terdapat 18 Balee Inong pada 90 gampong/desa. Pada tahapan ini penulis mendeskripsikan temuan tentang perencanaan pembangunan berbasis kamus e-Musrenbang dengan pendekatan kerangka konsep pemberdayaan berspektif gender dengan pendekatan participatory rural appraisal. Teknik pengumpulan data dengan tinjauan kepustakaan, observasi, wawancara dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan dalam aplikasi e-Musrenbang ini terdapat kamus usulan berisi jenis-jenis program kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Aplikasi ini dilengkapi WebGis. WebGis terkoneksi dengan Bappeda sehingga Gampong memiliki opsi memilih lokasi yang menjadi objek usulan pembangunan yang mereka usulkan. Per Gampong diberikan batasan pagu anggaran berdasar PIK (Pagu Indikatif Kecamatan) yang merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Banda Aceh dalam proporsi anggaran untuk kecamatan dan gampong, dimana pada tahun 2015 Musrena diarahkan pada penjelesan kesiapan kelompok Balee Inong dalam mengkoneksikannya dengan SKPD terkait dengan masing-masing gampong mendapat pagu 10% dari 200 juta rupiah/gampong dari budgeting data yang diperuntukkan melalui sumber dana APBD, sehingga warga bisa mengakses dan memahami secara online sampai dimana usulan desa mereka dapat diterima SKPD terkait.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i12016p029
Gelombang Transformasi Sosial Politik Dalam Kajian Foucault dan Coleman (Kajian Sosiologis Pergolakan Partai Lokal dan Nasional di Pilkada Aceh) Masrizal Masrizal
Jurnal Sosiologi USK (Media Pemikiran & Aplikasi) Vol 9, No 1 (2016): Politik dan Perubahan Sosial
Publisher : Sociology Department Of Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.795 KB)

Abstract

Artikel  ini  mengurai  tentang  gelombang  transformasi  sosial  politik  di Pilkada  Aceh  yang  diperankan  oleh  partai  Politik  Lokal  dan  nasional, dengan melihat pendekatan kajian Foucault “Relasi Kekuasaan” dan Coleman “Teori Pilihan rasional”. Intinya berbicara relasi kekuasaan dalam pandangan Foucault (1982) bahwa relasi kekuasaan tidak dipahami dalam suatu hubungan kepemilikan sebagai properti, perolehan, atau hak istimewa yang dapat digenggam oleh sekelompok kecil masyarakat dan yang dapat terancam punah. Tetapi Kekuasaan menurut Foucault mesti dipandang sebagai relasi-relasi yang beragam dan tersebar seperti jaringan, yang mempunyai ruang lingkup strategis. Memahami kekuasaan bukan dengan mengajukan pertanyaan apa kekuasaan itu atau siapa yang memiliki kekuasaan atau dari mana kekuasaan itu bersumber, melainkan memahami kekuasaan mesti didekati dengan mengajukan pertanyaan bagaimana kekuasaan beroperasi atau dengan cara apa kekuasaan itu dioperasikan. Hal ini juga dijelaskan oleh Coleman (1990:13) tentang Teori Pilihan rasional yang sangat tampak jelas dalam gagasan dasarnya bahwa “tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan dan tujuan itu (dan juga tindakan itu) ditentukan oleh nilai atau pilihan (preferensi)”. Maksudnya Coleman menjelaskan bahwa kehidupan orang tak selalu berperilaku rasional, dengan asumsinya bahwa ramalan teoritis yang ia buat adalah untuk melihat apakah aktor bertindak tepat menurut rasionalitas atau menyimpang dari cara-cara yang diamati (menyimpang dari rasionalitas). Melihat pada kajian ini jelas proses Pilkada yang berlangsung dewasa ini tidak didasari pada perilaku rasional tetapi sebaliknya. Metode library menjadi sebuah kajian analitikal dalam melihat trasformasi sosial politik di Pilkada Aceh dengan kajian sosiologi politik Keywords : Tranformasi sosial, Pilkada , relasi kekuasaan, pilihan rasional
Kekuatan Modal Sosial dan Keberhasilan Gerakan Sayang Ibu (Belajar dari Pengalaman Gampong Tibang–Kota Banda Aceh Dalam Mengupayakan Persalinan Aman Bagi Ibu Hamil) Masrizal Masrizal
Jurnal Community Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1623.51 KB) | DOI: 10.35308/jcpds.v2i2.139

Abstract

This paper describes how Gampong Tibang, a coastal settlement severely damaged by the tsunami in 2004 with programs Loving Mother Movement (GSI) is integrated between the community and the government in improving the quality of life of women with a variety of activities having an impact on efforts to reduce mortality mothers due to pregnancy, childbirth, and the postpartum and infant mortality rate in view of the cases are still found in society. The approach in this study is qualitative with data collection techniques through observation, interviews, focus group discussions, and documentation. The findings of this research is the GSI program implemented by the government of the city of Banda Aceh, through the Department of Health in this regard by training cadres Posyandu health centers as a key actor village level. The program aims to address a variety of health problems experienced by pregnant mothers, giving stimulants to family and society and thus creating a more hospitable environment for pregnant and lactating mothers. The approach used is to improve the understanding of the family and the community through mentoring and counseling activities and create the environment conscious, responsive and able to prevent and overcome the various problems faced by pregnant women to exploit the potential of the local community. Residents are also trained to be ready under any circumstances stand to give first aid for pregnant women. For this purpose, a series of activities such as data collection pregnant women do and then to pregnant mothers are given identification card/specific reference to the condition of the pregnant mother so that people can easily know it. Likewise, for the people who have volunteered their car as "ambulance village" that used to transport pregnant women to the hospital/clinic or to the other treatment when undergoing the process of childbirth. To ease the labor process, labor costs to be repaid through Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin). If there are people who have not been able to repay will be bailed out. Bailed out funds was taken from the Tabulin of other mothers. The pregnant women in the village were examined periodically by a midwife. The program is also reinforced with a variety of other activities to support the safe delivery for mothers with community-based (local wisdom). Keyword: Loving Mother Movement, Local Wisdom, Social Capital
Occupational Mobility and Acehnese Immigrants: Case in Malaysia Bukhari Bukhari; Khairulyadi Khairulyadi; Roswita Dewi; Masrizal Masrizal; Triyanto Triyanto
Jurnal Community Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jcpds.v7i2.4502

Abstract

Mobilititas kerja dikalangan pekerja imigran Aceh di Malaysia merupakan objek kajian yang menarik mengingat jumlah imigran, sejarah dan dinamika kebijakan pemerintah Malaysia juga masyarat dalam merespon keberadaan imigran asal Aceh. Tulisan ini bertujuan untuk menelaah mobilitas kerja atau okupasi pekerja imigran dengan menggunakan empat perspektif yaitu  perspektif asimilasi, pluraslisme budaya, human capital, social capital dan perspektif struktural. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan teknik pengumpulan datanya melalui kuisioner. Penelitian ini menemukan bahwa status pekerjaan dan mobilitas vertikal secara sangat mendasar ditentukan oleh human capital seperti etos kerja, pengalaman atau profesionalisme. Secara mendasar mobilitas pekerjaan dipengaruhi oleh penerimaan pasar terhadap tenaga kerja asing dan kemampuan untuk berbaur dengan nilai-nilai masyarakat lokal. Peran penting kolaraborasi dan kerjasama dengan saling memberikan informasi sesama pekerja migran terlihat dalam mobilitas horizontal dan mobilitas spatial mereka dalam memperbaiki status pekerjaan.
Asabiyah and Religious Solidarity (A Socio-Historical Analysis of Asabiyah’s Ibn Khaldun in relation to the Concept of Muslim Unity) Khairulyadi Khairulyadi; Bukhari Bukhari; Masrizal Masrizal; Triyanto Triyanto; Akmal Saputra
Jurnal Community Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jcpds.v7i1.3604

Abstract

Asabiyah merupakan kecenderungan solidaritas dalam kelompok, acap digunakan untuk menilai stabilitas dan kohesivitas kelompok sosial tertentu. Peran asabiyah sangat menentukan lahir dan runtuhnya sebuah bangsa, negara dan peradaban. Tulisan ini mengunakan pendekatan sosio-historis, bertujuan untuk menganalisa konsep asabiyah Ibnu Khaldun dan bagaimana konsep ini terkait dengan solidaritas berdasarkan agama. Solidaritas agama, misalnya, telah mendorong usaha menyatukan negara Islam seperti gerakan Pan-Islamisme, Persatuan Arab dan Persatuan Muslim. Data untuk tulisan ini dikumpulan melalui pendekatan analisa dokumen (document analysis). Tulisan ini mendapati bahwa antara asabiyah dan solidaritas agama memiliki hubungan yang mutually-inclusive. Bahwa, asabiyah memiliki peran penting dalam kemunculan awal sebuah negara dan peradaban. Sedangkan solidaritas agama diperlukan sebagai identitas dan kesadaran yang menyatukan perbedaan identitas budaya dan etnis (asabiyah) dalam sebuah negara dan aliansi. Pada tahapan awal lahirnya sebuah negara asabiyah sangat diperlukan sebagai pemantik semangat juang dan keberanian. Sementara solidaritas agama bisa menekan etnosentrisme dan menghilangkan persaingan, kecurigaan dan kecemburan di antara entitas etnis yang berbeda. Ringkasnya, identitas budaya dan etnis (asabiyah) dan solidaritas agama saling membutuhkan dan menguatkan terutama  untuk mencapai pembangunan dan kemajuan. Jika ikatan asabiyah menguat tanpa ikatan solidaritas agama akan memicu kemunduran dan keruntuhan bagi sebuah negara dan peradaban.
Education Transformation Model of Traditional Pesantren in Aceh Province of Indonesia Mukhlisuddin Ilyas; Zahrila Ismail; Fitri Zulfidar; Syarfuni Syarfuni; Masrizal Masrizal
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 4 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v14i4.2348

Abstract

This research explains that since Indonesia's establishment, Pesantren has demonstrated its ability to adapt to changing educational models as the embryo of the education model. During the transition of the educational model, this institution served as a grass-roots institution that provided basic education to people at all levels. Pesantren is competitive in assuring the development of a model of the education system that competes with the numerous models offered by other modern educational institutions. The Pesantren transformation model was examined using qualitative analysis in this study. Concrete data demonstrates that Pesantren as an Islamic institution has matured, with a wide range of options that contribute to the creation of pesantren's basic values as the spirit and culture of Indonesia. The result revealed that Pesantren, an Islamic educational institution, was developed and capable of competing in the face of education transformation needs.
Improvement of Children's Education through Acehnese Coastal Women's Work Ethic in Family Economic Stability Firdaus M Yunus; Husna Amin; Raina Wildan; Azwarfajri Azwarfajri; Masrizal Masrizal
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 3 (2023): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i3.2862

Abstract

This research aims to observe the roles women in coastal Aceh play in bolstering family income and their own efforts to support children's education. This research was conducted in the field using a qualitative descriptive methodology. This research set out to learn how hard women in Keude Unga, Cebrek, and Gampong Meunasah Tuha work to improve their households' financial situations and reduce poverty in their communities. Participant observation, in-depth interviews with targeted informants, and document analysis were the three phases of the data collection procedure. The study's findings show that women from Aceh have a robust work ethic when it comes to supporting children's education. There is a multitude of activities within the public realm that serve as evidence of this strong commitment to labour. The contemporary understanding of work ethic necessitates an examination of the historical presence and circumstances of women. The manifestation of women's work ethic may be observed in the coastal communities of Keude Unga, Meunasah Tuha, and Cebrek, where the entire population faces the arduous task of improving their socioeconomic status and providing for their families.
Dekonstruksi Makna Peusijuek dalam Fenomena Sosial Masyarakat Aceh Pada Kajian Jaques Derida Risma Dewi Portuna Putri; Masrizal Masrizal; Fajrul Ali; Zukhra Sanjaya; Raudhatun Nur; Sa'i Sa'i
Jurnal Community Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jcpds.v9i1.6479

Abstract

The socio-cultural phenomenon of peusijuek in Acehnese society has developed from time to time. The deconstruction of peusijuek culture in line with the meanings contained in it is a cultural text that needs to be re-understood to see other meanings contained in the peusijuek tradition itself. Deconstruction in this case by the author is a dismantling of the culture and meaning of the peusijuk by reading the original life. This research is a study of the deconstruction that takes place on the meaning of peusijuek. The library research technique was used to carry out the research for this study. According to the findings of this study, the tradition of peusijuek has developed differently in Aceh ever since Islam was introduced there. Following this, the Peusijuek tradition was altered by the incorporation of components of Islamic teachings within it. These components included prayers of salvation, shalawat, and other Islamic teachings. The meaning of the peusijuek tradition undergoes changes that are adapted to what type of peusijuek is carried out which is also followed by changes in these meanings. A culture that undergoes commodification will give birth to a new meaning that will lead to the deconstruction of the meaning of an element.