Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK RUMPUT LAUT Sargassum cinereum (J.G. Agardh) DARI PERAIRAN PULAU PANJANG JEPARA TERHADAP BAKTERI Escherichia coli DAN Staphylococcus epidermidis Alamsyah, Heru Kurniawan; Widowati, Ita; Sabdono, Agus
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.526 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i2.4966

Abstract

Munculnya sifat resistensi dan infeksi patogenitas bakteri membuat para ilmuwan berupaya untuk menemukan obat baru. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pemanfaatan organisme laut sebagai agen antibakteri alami. Beberapa penelitian melaporkan aktivitas biologis Sargassum sp. dalam bidang farmakologi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak Sargassum cinereum terhadap bakteri E.coli dan S. epidermidis serta mengetahui golongan senyawa dan toksisitas ekstrak S.cinereum. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling methods. Pengeringan sampel dilakukan secara kering angin (air drying). Ekstraksi dilakukan secara bertingkat dengan menggunakan tiga pelarut yang berbeda kepolarannya. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi agar (Kirby-bauer) konsentrasi 100, 50, 25, 15, 5, 1, 0,5, dan 0,1 µg/disc dengan 3 kali pengulangan. Analisis fitokimia dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan perubahan warna serta karakteristik fisika kimia suatu golongan. Uji toksisitas dilakukan menggunakan larva A. salina umur 48 jam (instar III/IV). Nilai toksisitas akut (LC50) dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak S. cinereum pelarut etil asetat memiliki aktivitas antibakteri terbaik dengan zona hambat 5,08 ± 0,56 (bakteri E. coli) dan 6,69 mm ± 0,14 (bakteri S. epidermidis) serta memiliki aktivitas bakteriosidal. Hasil analisis fitokimia menunjukkan ekstrak Sargassum cinereum mengandung senyawa alkaloid (pelarut etil asetat), steroid (ketiga pelarut), saponin dan tanin (pelarut metanol). Hasil uji toksisitas menunjukkan ekstrak S.cinereum pelarut etil asetat memiliki toksisitas yang sangat toksik dengan nilai LC50-24 jam sebesar 24,25 ppm (sangat toksik kategori kronik).
Marine Environmental Management Strategies On The Activities Of Indonesia Archipelagic Sea Lane (ALKI) In The Lombok Strait Waters Heru Kurniawan Alamsyah; Melda Kamil Ariadno; Arsegianto Arsegianto; Susi Watina Simanjuntak
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v12i1.14853

Abstract

ABSTRACTThe acceptance of the concept of an archipelagic state in the 1982 United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) brought logical consequences, especially in providing passage rights for foreign ships in international shipping. The Lombok Strait as one of the straits designated as Archipelagic Sea Lanes (ALKI) is the entry point for international shipping from the Indian Ocean to the Pacific Ocean, vulnerable to navigational threats and pollution of the marine environment. This study aims to analyze the current use of the Lombok Strait as the Indonesian Archipelagic Sea Lane (ALKI II) and analyze the priority strategies for managing the Lombok Strait. The method used in this research is descriptive analytical method and AHP (Analitycal Hierarchy Process) in determining the priority strategy of Lombok Strait management. The data collection technique was carried out by conducting observations, interviews and surveys using questionnaires as primary data and collecting documents, books and journals as secondary data sources. The results showed that the Lombok Strait management strategy showed that the main priority of Lombok Strait management was the ecological dimension. In terms of management strategy, the existence of good order at sea is an alternative to the main strategy for the ecological, economic, socio-cultural, legal and institutional dimensions.
STATUS KEBERLANJUTAN DAN FAKTOR PENGUNGKIT DIMENSI EKOLOGI DAN EKONOMI PADA PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP DI KOTA TEGAL Andi Irawan; Karyoto karyoto; Heru Kurniawan Alamsyah
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v12i2.16950

Abstract

ABSTRACTTegal City is an area located on the North Coast of Java (Pantura) which has a strategic role in developing fishery and marine potential. In the capture fisheries sector, the City of Tegal has marine resources, human resources and adequate infrastructure. However, it is reported that the marine fishery production of Tegal City has fluctuated in the last five years. Sustainability in capture fisheries management has urgency in the life of the fishing community, the interests of the state as well as in the framework of sustainable development, including in meeting consumption needs at various levels of society. This study aims: To determine the sustainability status and leveraging factors of capture fisheries management in Tegal City on the ecological and economic dimensions. Data was collected through direct interviews with respondents through questionnaires. The data collected is data on ecological, ecological and economic aspects. This research method uses a Multi-dimensional Scaling (MDS) approach on the ecological and economic dimensions with the Rapfish technique. The Rapfish technique (Rapid Appraissal for Fisheries) is a quantitative analysis method to evaluate the sustainability of capture fisheries at the research location with attributes as required by FAO-CCRF 1995. The results of the sustainability analysis of capture fisheries management in Tegal City on the Ecological dimension of 40.25% (Less sustainable), and the Economic dimension of 54.96% (Moderately sustainable). Leverage factors on the ecological dimension include the use of illegal fishing gear with an RMS value of 3.60%, selectivity of fishing gear of 3.31% and size of fish caught 2.941%, while leverage factors in the economic dimension include ship ownership with an RMS value of 4.89%, fuel increase with an RMS value of 4.75% and the average age of fishermen with an RMS value of 4.34%. Keywords: Capture Fisheries, Sustainability, MDS, Tegal City   ABSTRAKKota Tegal merupakan daerah yang terletak di Pantai Utara Jawa (Pantura) memiliki peran strategis dalam pengembangan potensi perikanan dan kelautan. Dalam sektor perikanan tangkap, Kota Tegal memiliki sumberdaya laut, sumberdaya manusia serta infrastruktur yang memadai. Namun demikian, dilaporkan bahwa produksi perikanan laut Kota Tegal mengalami fluktuasi dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Keberlanjutan dalam  pengelolaan perikanan tangkap memiliki urgensi dalam kehidupan masyarakat nelayan, kepentingan negara maupun dalam kerangka pembangunan berkelanjutan termasuk dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi pada berbagai lapisan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk enentukan status keberlanjutan dan atribut (factor) pengungkit pengelolaan perikanan tangkap Kota Tegal pada dimensi ekologi dan ekonomi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan responden melalui kuesioner. Data yang dikumpulkan merupakan data aspek ekologi, ekologi dan ekonomi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Multi-dimensional Scaling (MDS) pada dimensi ekologi dan ekonomi dengan teknik Rapfish. Teknik Rapfish (Rapid Appraissal for Fisheries) merupakan metode analisis kuantitatif untuk mengevaluasi keberlanjutan perikanan tangkap dilokasi penelitian dengan atribut sesuai dengan yang diisyaratkan FAO-CCRF 1995. Hasil analisis keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap di Kota Tegal pada dimensi Ekologis sebesar 40,25% (Kurang berkelanjutan),  dan dimensi Ekonomi 54,96% (Cukup berkelanjutan). Faktor pengungkit pada dimensi ekologi antara lain penggunaan alat tangkap ilegal dengan nilai RMS 3,60%, selektivitas alat tangkap 3,31% dan Ukuran Ikan tertangkap 2,941%, sedangkan factor pengungkit pada dimensi ekonomi antara lain kepemilikan kapal dengan nilai RMS 4,89%, kenaikan BBM dengan nilai RMS 4,75% dan rata-rata  usia nelayan dengan nilai RMS 4,34%. Kata kunci: Perikanan Tangkap, Keberlanjutan, MDS, Kota Tegal
STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP KOTA TEGAL PADA DIMENSI SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI Heru Kurniawan Alamsyah
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v12i2.17589

Abstract

ABSTRAKSektor perikanan tangkap Kota Tegal dihadapkan pada beberapa persoalan antara lain masih rendahnya tingkat pendidikan nelayan, tingginya populasi nelayan sedangkan daerah penangkapan ikan terbatas dari garis pantai sehingga lokasi penangkapannya menjadi padat, kendala permodalan juga sering dihadapi nelayan yaitu sulitnya persyaratan dan prosedur mendapatkan pinjaman, selain itu belum optimalnya pemanfaatan teknologi pendukung sarana usaha perikanan. Masih rendahnya kesadaran masyarakat nelayan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan menjadi kendala dalam pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prospek keberlanjutan dalam pengelolaan perikanan tangkap Kota Tegal pada dimensi sosial budaya dan teknologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan responden melalui kuesioner. Data yang dikumpulkan merupakan data parameter sosial budaya dan teknologi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Multi-dimensional Scaling (MDS) pada dimensi sosial ekologi dan teknologi menggunakan software Rapfish. Teknik Rapfish (Rapid Appraissal for Fisheries) merupakan metode analisis kuantitatif untuk mengevaluasi keberlanjutan perikanan tangkap dilokasi penelitian dengan atribut sesuai dengan yang diisyaratkan FAO-Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) 1995. Hasil penelitian menunjukkan keberlanjutan pengelolaan perikanan tangkap di Kota Tegal pada dimensi sosial-budaya sebesar 52,10% (cukup berkelanjutan),  dan dimensi teknologi sebesar 51,21% (cukup berkelanjutan). Faktor pengungkit pada dimensi sosial budaya adalah keberadaan kelompok nelayan dengan nilai RMS 2,191%, sedangkan factor pengungkit pada dimensi teknologi adalah kesediaan menggunakan teknologi dengan nilai RMS 1,27%.  
Quick Assesment Study On Condition Of Marine Debris From Fisheries Activities At Tegalsari Fishing Port In Tegal City Nugroho, Beni Sabdo; Listyanto, Ilham Bayu Anggita; Simanjuntak, Susi Watina; Zuhry, Noor; Kusnandar, Kusnandar; Alamsyah, Heru Kurniawan; Mulyani, Sri
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2024): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v6i2.571

Abstract

Waste is a significant environmental issue faced by one of the largest fishing ports in Central Java, PPP Tegalsari. PPP Tegalsari has been reported to have a slum status, evidenced by the accumulation of trash at key points in the port. The purpose of this rapid assessment activity is to evaluate the waste management status and waste conditions in the Tegalsari Coastal Fishing Port area. Primary data was collected through observations, in-depth interviews using an interview guide, and surveys using questionnaires and waste calculation forms, while secondary data was gathered from government stakeholders, scientific journals, and reports from relevant agencies. The results of the Rapid Assessment conducted from June 14, 2021, to June 19, 2021, include infrastructure facilities for waste management, human resources, waste management policies, sources of waste activities, daily waste generation, potential leakage of waste into the sea, waste composition, and waste management in the area, indicating that approximately 2,240 kg/day of waste is generated at the Tegalsari Fishery Port during times of low ship activity, with the fish processing/filleting industry producing the most waste at 652.3 kg/day, while the dock area generates the least amount at 287 kg/day. The handling of plastic waste management on the fishing vessel PPP Tegalsari consists of two methods: direct disposal into the sea and return to the port. The implementation of waste management based on handling and reducing waste is still in its early stages due to the fact that several requirements have not yet been met. It can be concluded that the waste conditions and waste management at PPP Tegalsari require improvements in waste management infrastructure, capacity building, the establishment of waste management institutions, as well as regulatory improvements and the creation of a sustainable waste management system.
Bioeconomic Approach and Sustainable Management Innovation of Red Snapper (Lutjanus sp.) Resources at Coastal Fishing Port, Tegalsari Simanjuntak, Susi Watina; Kusnandar, Kusnandar; Mulyani, Sri; Nugroho, Beni Sabdo; Alamsyah, Heru Kurniawan; Zuhry, Noor
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 2 (2024): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v6i2.572

Abstract

Tegal City has considerable capture fisheries potential. One of the leading commodities in this area is Red Snapper (Lutjanus sp.), which has a high market demand in Indonesia. On the other hand, the waters off the North coast of Java in general have experienced overfishing and resource degradation. In connection with the above, it is necessary to conduct a comprehensive study involving biological and economic aspects in resource management. This study aims to analyze the bioeconomic aspects of Red Snapper fisheries as well as sustainable management innovations in PPP Tegalsari. This study uses a quantitativ approach, with descriptive-quantitative analysis. The purposive sampling method was carried out for sample determination, while data analysis used CPUE and Bioeconomics analysis. The results of the study show that the utilization of Red Snapper resources at Tegalsari Port produces maximum economic rent (π) and is ecologically safe in the condition of MEY balance compared to the condition of MSY and OAE, which is Rp 14.36 billion. The utilization rate of Red Snapper (Lutjanus sp.) has been in a fully exploited and over-exploited condition. The Red Snapper Effort Level has exceeded the limit of sustainable efforts (f > 100%). This condition is classified as critical because if the catch (effort) is not controlled, it can reduce fishermen's income and cause degradation of fishery resources. Therefore, mitigation efforts are needed by controlling arrest efforts and implementing stricter arrest quotas. The implications of this study are very closely related to the Measured Fishing (PIT) policy where fishing is controlled, proportional, fish resources and the environment are sustainable, as well as equitable economic growth.
Aplikasi Bamboo Submerged Breakwater Berbasis Literasi Kelautan Untuk Mengurangi Abrasi Di Pantai Pulau Kodok Kota Tegal Alamsyah, Heru Kurniawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v8i1.7553

Abstract

Sebagai Kota Bahari, Kota Tegal memiliki potensi perikanan dan kelautan yang cukup besar. Potensi perikanan dan kelautan Kota Tegal meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya, serta ekosistem pesisir dan laut yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Pantai Pulo Kodok sebagai salah satu kawasan pesisir di Kota Tegal merupakan salah satu primadona baru wisata bahari. Selain menyajikan pemandangan yang indah, kawasan tersebut memiliki kerentanan pesisir yakni abrasi pantai. Tujuan pengabdian masyarakat dari aplikasi "Bamboo Submerged Breakwater" berbasis literasi kelautan ini adalah untuk mengurangi dampak abrasi di Pantai Pulau Kodok, Kota Tegal, melalui pemanfaatan teknologi ramah lingkungan.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang upaya meningkatkan keanekaragaman hayati laut serta upaya untuk mencegah terjadinya abrasi pantai kepada kelompok Nelayan yang berjumlah 10 orang. Metode pelaksanaan dengan sosialisasi serta praktik pembuatan Bamboo Submerged Breakwater, pemantauan kondisi abrasi sebelum dan sesudah pemasangan, serta evaluasi keberhasilan melalui pengukuran memecah gelombang laut. Penerapan Bamboo Submerged Breakwater berhasil mengurangi laju abrasi pantai Pulau Kodok, meningkatkan stabilitas garis pantai, serta melindungi ekosistem pesisir. Kegiatan ini juga menghasilkan peningkatan hardskill dan softskill sebesar 10% kepada para mitra di Pantai Pulo Kodok, Kota Tegal.
Analysis of Chlorophyll-a and Sea Surface Temperature (SST) Distribution in the Waters of Karang Jeruk, Tegal Regency based on Geographic Information System (GIS) Alamsyah, Heru Kurniawan; Irawan, Andi; Priyadi, Hermawan Gatot; Sharina, Sharina; Nugraha, Faishal Widiaputra
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 7 No 1 (2025): Edisi April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v7i1.667

Abstract

This study maps the distribution of chlorophyll-a and sea surface temperature (SST) in Karang Jeruk Waters, Tegal Regency, using Geographic Information System (GIS) with satellite data from JAXA Himawari and NOAA GFS. The mapping results on February 13, 2025, show chlorophyll-a concentrations ranging from 0.01 to 0.12 mg/m³ and SST between 25-27°C, supporting phytoplankton life and primary productivity. Water quality parameters such as salinity, temperature, pH, and clarity fall within acceptable standards, indicating that the coral reef ecosystem in this conservation area is relatively healthy. This research is expected to serve as a foundation for sustainable ecosystem management in Karang Jeruk Waters.
Teknik Pemetaan Sebaran Klorofil-A Dan Sea Surface Temperature (SST) Pada Perairan Karang Jeruk Kab. Tegal Berbasis Geographic Information System (GIS) Alamsyah, Heru Kurniawan; Sharina, Sharina; Nugraha , Faishal Widiaputra
Jurnal sosial dan sains Vol. 5 No. 6 (2025): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v5i6.32332

Abstract

Penelitian ini memetakan sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut (SST) di Perairan Karang Jeruk, Kabupaten Tegal, menggunakan Geographic Information System (GIS) dengan data satelit dari JAXA Himawari dan NOAA GFS. Hasil pemetaan pada 13 Februari 2025 menunjukkan konsentrasi klorofil-a berkisar antara 0,01 – 0,12 mg/m³ dan SST antara 25-27°C, yang mendukung kehidupan fitoplankton dan produktivitas primer. Parameter kualitas air seperti salinitas, suhu, pH, dan kecerahan berada dalam rentang baku mutu yang baik, menunjukkan bahwa ekosistem terumbu karang di kawasan konservasi ini cukup sehat. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan di Perairan Karang Jeruk.
PENANGANAN HASIL TANGKAPAN IKAN DI ATAS KAPAL PURSE SEINE MINI DI PERAIRAN LAUT JAWA Irawan, Andi; Alamsyah, Heru Kurniawan; Rahmansyah, Fachrurizal Devlyn; Angin, Robet Perangin
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v7i2.1250

Abstract

Ikan yang ditangkap di atas kapal harus diproses dengan cermat untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan standar yang diinginkan. Penanganan yang tepat terhadap hasil tangkapan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesegaran dan kualitas ikan. Sebaliknya, penanganan yang kurang memadai dapat menyebabkan rendahnya kualitas hasil tangkapan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kesesuaian teknik dan metode penanganan dan penyimpanan dengan metode bulking, komposisi hasil tangkapan, dan tingkat kepatuhan nelayan dalam penanganan hasil tangkapan ikan diatas kapal berdasarkan Permen KP No.7 Pasal 6 tahun 2019, di Perairan Laut Jawa bagian tengah. Metode pengumpulan data dengan observasi langsung di KM. Sinar Mandiri menggunakan kapal purse seine analisis data menggunakan metode deskriptif. Komposisi hasil tangkapan pada KM. Sinar Mandiri sebagian besar ikan Layang dengan persentase 49%, dan hasil tangkapan lainnya seperti tongkol komo 41%, dorang6%, cumi 4%. Hasil Observasi tingkat kepatuhan nelayan dalam penanganan ikan di atas KM Sinar Mandiri terhadap Permen KP No.7/Pasal 6/2019 belum sesuai prosedur pada kriteria tidak memiliki tempat khusus penyimpanan bahan kimia, bahan pembersih, dan bahan pengemas dan es yang tidak memenuhi standar bersih, dan tidak memiliki progrm pengenalian hama dengan persentase kepatuhan hanya 57%.