Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN METODE 5S UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI WAKTU PRODUKSI PADA BAGIAN PRODUKSI DI VIAVIA BAKERY YOGYAKARTA Iva Mindhayani; Anjani; Rince Ramli, Ilmardani
Jurnal Rekavasi Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan metode 5S, mengetahui peningkatan efisiensi waktu produksi serta mengetahui adanya perbedaan nyata secara statistik antara waktu produksi sebelum dan setelah penerapan metode 5S pada bagian produksi ViaVia Bakery. Kondisi bagian produksi yang belum tertata baik dan belum terorganisir memerlukan metode yang tepat untuk mengatur bagian produksi secara optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 5S. Dengan melakukan penyebaran kuesioner metode 5S, analisa SWOT, pengukuran waktu dan uji paired sample t test. Melalui penyebaran kuesioner metode 5S kepada 12 responden karyawan ViaVia Bakery diperoleh data yang digunakan untuk mendukung analisa SWOT, guna mengetahui strategi perbaikan yang tepat pada penerapan metode 5S di bagian produksi. Pengukuran waktu dilakukan untuk mengukur waktu baku produksi sehingga dapat diketahui nilai efisiensi waktu produksi dan adanya perbedaan nyata waktu produksi dengan menggunakan uji paired sample t test. Penerapan metode 5S pada bagian produksi agar tercipta lingkungan kerja yang bersih, rapi dan nyaman. Berdasarkan hasil penelitian setelah penerapan metode 5S diperoleh efisiensi waktu produksi roti brown bread sebesar 9,68%, roti bagel sebesar 9,23%, roti small baguette sebesar 8,08% dan roti focaccia sebesar 6,14%. Selain itu, hasil uji paired sample t test menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara waktu produksi sebelum dan setelah penerapan metode 5S yang berarti penerapan metode 5S pada bagian produksi di ViaVia Bakery berpengaruh pada peningkatan efisiensi waktu produksi.
PKM bagi Industri Rumah Tangga di Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul Iva Mindhayani; Siti Lestariningsih; Susianti Susianti
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/psk.v1i2.75

Abstract

Industri rumah tangga bisa menjadi solusi perekonomian dalam rumah tangga. Industri rumah tanggamilik ibu Rondiyah selaku mitra dengan nama “keripik Pak Slamet” di Desa Trimulyo mengalamibeberapa permasalahan. Terutama mutu produk yang belum stabil, pengemasan yang hanya alakadarnya tanpa pemberian label serta tidak adanya pencatatan/pembukuan keuangan usaha. Usaha yangdijalankan oleh mitra belum dikelola dengan baik dan profesional. Melalui Program KemitraanMasyarakat (PKM) ini tim pengabdi menawarkan solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh mitradengan melakukan pendampingan. Kegiatan pokok pendampingan dilakukan dengan cara; 1)memberikan pelatihan tentang proses pembuatan keripik tempe dengan metode produksi terkontrol, 2)pelatihan kewirausahaan dengan melakukan branding kemasan, 3) pelatihan manajemen keuangandengan membuat pembukuan keuangan sederhana. Kegiatan pendampingan ini bertujuan agar terjaditransfer ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS) dari perguruan tinggi langsung kepada mitra untukmembantu menyelesaikan permasalahan yang ada. Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdianmasyarakat adalah kualitas dan mutu produk meningkat, kemasan menjadi lebih menarik dengan memberikan label pada kemasan, pengetahuan dan kemampuan pembukuan keuangan sederhanameningkat. 
Pelatihan Membubut Untuk Karang Taruna di Pedukuhan Bromonilan, Purwomartani, Kalasan, Sleman Iva Mindhayani
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/psk.v2i1.120

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan wujud dari tri dharma perguruan tinggi seorang dosen supaya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikanbekal pengetahuan kepada pemuda karang taruna di pedukuhan Bromonilan Purwomartani KalasanSleman dalam hal: 1) memahami teori pahat bubut, 2) mengetahui cara pengoperasian mesin bubut,3)mengetahui cara perawatan mesin bubut, 4) mampu membuat benda kerja sederhana. Kegiatanpengabdian ini dilakukan dengan memberikan kerampilan-ketrampilan dasar teori dan praktekmembubut kepada para pemuda karang taruna, khususnya mereka yang putus sekolah, agar memilikibekal dan pengetahuan praktis tentang membubut mereka dapat mandiri berwiraswasta, menciptakan lapangan pekerjaan sendiri serta menghidupi dirinya sendiri. Diharapkan secara umum dapat menggurangi pengangguran yang selanjutnya akan dapat menggurangi tingkat kemiskinan. Pelatihandilaksanakan pada hari Senin-Selasa, 16-17 April 2018 di Laboratorium Teknik Industri UniversitasWidya Mataram. Pelatihan diikuti oleh pemuda karang taruna padukuhan Bromonilan dan mahasiswaTeknik Industri UWM sebanyak 15 peserta. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah: 1) pengetahuanpeserta tentang membubut bertambah, 2) peserta mengetahui cara pengoperasian mesin bubut, 3)peserta mengetahui cara perawatan mesin bubut, 4) peserta bisa membuat benda kerja sederhana.Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah peserta dapat membubut benda kerja sederhana, mengetahuicara perawatan mesin bubut dan bertambah pengetahuan mengenai pembubutan. Peserta pelatihansangat berharap program pelatihan membubut bisa berlanjut di masa-masa mendatang.
Desain Interior Ergonomis Berpengaruh Terhadap Mood Karyawan Iva Mindhayani
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 6, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jti.v6i2.10506

Abstract

Keamanan dan kenyaman Lingkungan kerja merupakan dambaan bagi karyawan karena ini dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas. Selain itu, mood atau suasana hati karyawan juga memberikan pengaruh terhadap kinerja. Sehingga, perusahaanmesti menciptkan tempat kerja menjadi aman dan nyaman dengan mendesain area kerja yang ergonomis. Tempat kerja dengan desain interior berupa pencahayaan yang baik, warna cat pada ruang kerja yang tepat dan sirkulasi udara yang baik akan mempengaruhi kinerja karyawan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh desain interior yang ergonomis terhadap kinerja or mood karyawan. penelitian ini mengadopsi anlisis regresi untuk mengetahui pengaruh dari komponen desain interior terhadap mood karyawan. Hasil penelitian menandakan bahwa ada pengaruh positif secara signifikan desain interior ergonomis (X) terhadap mood karyawan (Y) dengan total pengaruh sebesar 13,9%. Penelitian ini menyimpulkan semakin baik nilai desain interior ergonomis (X) maka semakin baik pula mood karyawan (Y). Kata Kunci:  Ergonomis, mood, pencahayaan, sirkulasi udara, warna cat dinding
Identifikasi Postur Kerja Bagian Pengelasan Dengan Pendekatan Ergonomi Iva Mindhayani
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 7, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jti.v7i2.14014

Abstract

ABSTRAK                                                                        Setiap pekerjaan memiliki risiko tersendiri, termasuk pekerja pengelasan. Saat melakukan pekerjaannya para pekerja dihadapkan pada kondisi kerja yang tidak nyaman seperti jongkok dalam jangka waktu lama, punggung membungkuk, dan sebagainya yang dapat berisiko menyebabkan gangguan sistem otot rangka. Maka dari itu, perlu dilakukan identifikasi risiko postur pekerja pengelasan. Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi postur kerja menggunakan pendekatan ergonomi dengan menggunakan dua metode yaitu Nordic Body Map (NBM) dan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA). Hasil identifikasi Nordic Body Map menunjukkan bahwa pekerja mengalami keluhan setelah bekerja. Sebanyak 60% merasa agak sakit pada bahu kanan, punggung, pantat, siku kiri, lengan bawah kiri, tangan kanan, paha kanan, pergelangan kaki kiri dan kaki kanan. Sebanyak 80% merasa agak sakit pada bagian leher bawah, siku kanan, lutut kanan, betis kiri dan betis kanan. Keluhan terbanyak yaitu pada lengan bawah kanan sebesar 100%. Sedangkan nilai skor REBA tertinggi adalah 11 yang memiliki risiko sangat tinggi yang berarti lakukan perubahan sekarang/secepatnya. Tingginya skor REBA disebabkan pekerja bekerja pada posisi yang canggung dan tidak ergonomis. Untuk selanjutnya pemilik usaha bisa mengupayakan memberikan pelatihan tentang risiko bahaya yang bisa terjadi jika bekerja dengan posisi yang tidak baik dan tidak ergonomis sehingga Sehingga keluhan-keluhan yang ada bisa diminimalisir. Kata Kunci: Pengelasan, postur kerja, gangguan otot rangka, NBM, REBA  ABSTRACT                                                                         Workers when doing welding work are faced with uncomfortable working conditions such as squatting for long periods of time, back bending, and so on which can be at risk of causing skeletal muscle system disorders. Therefore, it is necessary to identify the risk of worker posture in welding work. The method used in identifying work postures uses an ergonomic approach using two methods, namely the Nordic Body Map (NBM) and the Rapid Entire Body Assessment (REBA) method. The results of the NBM show that workers experience complaints after work. As many as 60% felt mild pain in the right shoulder, back, buttocks, left elbow, left forearm, right hand, right thigh, left ankle and right leg. Then, 80% felt a little pain in the lower neck, right elbow, right knee, left calf and right calf. The most complaints were on the right forearm by 100%. While the highest REBA score is 11 which has a very high risk which means make changes now/as soon as possible. The high REBA score is caused by workers working in awkward and non-ergonomic positions. In the future, business owners can seek to provide training about the risks of danger that can occur if working in a position that is not good and not ergonomic so that complaints can be minimized.   Keyword:  Welding ,working posture, musculoskeletal disorders, NBM, REBA
Edukasi Keselamatan Berkendara Bagi Siswa SMA Iva Mindhayani; Suhartono; Puji Asih
Masyarakat Berdaya dan Inovasi Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/mayadani.v5i1.156

Abstract

Berkendara di jalan raya memiliki potensi bahaya tersendiri tanpa disadari. Potensi kecelakaan bisaterjadi kapan saja dan dimana saja tidak terkecuali siswa sekolah menengah atas. Usia pelajar termasuk salah satukelompok usia tertinggi yang mengalami kecelakaan. Sekarang ini, banyak siswa pergi sekolah mengendarai motorsendiri. Maka dari itu, perlu dilakukan sosialisasi dan pemahaman keselamatan dalam berkendara. Tujuan kegiatanpengabdian adalah untuk untuk memberikan pengetahuan pada siswa sekolah menengah atas tentang keselamatandalam berkendara. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan pemaparan materi terkait keamananberkendara, diskusi dan tanya jawab. Pelaksanaan kegiatan pengabdian berjalan sesuai perencanaan tim dan mitra.Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan siswa peserta kegiatan. Hal tersebutterlihat dari ketepatan peserta kegiatan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri sebelumdiberikan materi dan sesudah diberikan materi. Selanjutnya masih perlu dilakukan sosialisasi secara berkelanjutansupaya siswa memiliki mindset mengutamakan keselamatan dalam segala hal.
Studi Prototipe Alat Pemintal Pelepah Pisang Bagi Kelompok Pengrajin Gedebog Pisang di Desa Kedungkeris Iva Mindhayani; Masrul Indrayana; Niken Permatasari
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/psk.v6i2.1737

Abstract

Banana trees are commonly found in the village of Kedungkeris, Nglipar District,Gunung Kidul Regency. The abundance of banana trees has not yet been utilized to itsfullest potential. After being cut down, the banana tree trunks are simply left to rot, eventhough they have economic value. The objectives of this activity are: 1) To transferknowledge and technology (IPTEKS) as a tangible manifestation of the Tri Dharma ofHigher Education carried out by lecturers from Universitas Widya Mataram, and 2) Tocreate a banana pseudostem spinner and test the tool. The methods used are: 1)Preparation and planning, 2) Designing, 3) Fabricating the tool, 4) Testing the tool, and5) Evaluating the results of the tool testing. The results of this activity indicate thatimprovements are needed in the braking system, the technique for connecting bananapseudostems, and the dryness level of the banana pseudostems.
Analisis Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Produksi Dengan Metode Nordic Body Map (NBM) DAN Rapid Entire Body Assessment (REBA) Di Base Artisan Kotagede Setiati, Astri; Iva Mindhayani; Siti Lestariningsih
Jurnal Rekayasa Industri (JRI) Vol. 7 No. 1 (2025): Edisi April
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/jri.v7i1.1848

Abstract

Base Artisan Kotagede adalah UMKM yang memproduksi tas dengan bahan dasar rotan atau natural rafia yang dianyam sebagai body tas. Dari wawancara, diketahui 11 dari 12 pekerja memiliki keluhan otot seperti pegal- pegal pada bagian punggung, leher dan pantat. Pegal-pegal merupakan salah satu tahap terjadinya musculoskeletal disorders (MSDs). Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan analisis MSDs dengan menggunakan Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui keluhan dengan skor tertinggi yang dirasakan dan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk mengetahui tingkat risiko dari tugas kerja. Setelah dilakukan analisis MSDs, kemudian dibuat usulan pengendalian risiko pada pekerja. Hasil penelitian berdasarkan metode NBM yaitu keluhan sakit otot atau musculoskeletal disorder (MSDs) tertinggi adalah sakit pada punggung dengan skor 40. Hasil dari metode REBA yaitu sebelas dari dua belas tugas kerja memiliki level risiko sedang dengan hasil tindakan perbaikan “Perlu” yang terdiri dari tugas kerja pengeleman, marking, cutting desk, cutting manual, jahit, QC jahit, pasang keling, jahit manual, dan QC produk serta satu tugas kerja yaitu pasang aksesoris memiliki level risiko rendah dengan hasil tindakan perbaikan “Mungkin Perlu”. Usulan pengendaliannya antara lain mengadakan pelatihan atau sosialisasi terkait ergonomi, menyusun SOP kerja, penataan kembali ruang kerja serta membuat poster.